Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
F.51.0
Oleh :
Rezeki Ananda Elyani I4A013010
Kartika Triutami I4A013014
Donny Aditia I4A013020
Pembimbing :
dr. Achyar, Sp.KJ
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Usia : 43 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Berjualan
Agama : Islam
A. KELUHAN UTAMA
Sulit tidur
KELUHAN TAMBAHAN
1
B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Autoanamnesis
Pasien datang ke Poliklinik Jiwa RSUD Dr. H. Moch. Anshari Saleh pada
hari Senin tanggal 25 September 2017 pukul 10.15 WITA. Pasien datang bersama
tetangganya yang juga bertujuan untuk berobat dengan keluhan yang sama
menggunakan taksi.
cukup rapi, mengenakan kerudung hitam dan tampak cukup terawat. Pasien
Pasien mengaku sekitar 2 tahun terakhir ini mengalami sulit tidur. Pasien
mengalami sulit untuk mengawali tidur, sering terbangun saat tidur, selalu
terbangun pada pukul 03.00 WITA dan tidak dapat melanjutkan tidurnya lagi.
Saat bisa tidur, pasien hanya bisa tidur selama 1 jam. Karena sulit tidur, badannya
terasa lemas, sulit berkonsentrasi dan matanya sakit. Pasien juga mengatakan
dirinya bisa melihat bayangan hantu dan mendengar suara tangisan saat sulit tidur.
menutup ular berkepala dua yang ada didekatnya dengan kain kuning dan hitam
untuk mendapatkan uang. Pasien dapat melihat hewan tersebut di dekatnya, tetapi
ekonomi yang dialaminya. Masalah ekonomi yang dialami oleh pasien bermula
saat anak pasien mengalami kecelakaan mobil dan diminta untuk mengganti rugi
biaya perbaikan mobil tersebut. Karena takut, anak pasien sempat kabur, sehingga
2
untuk mengganti rugi tersebut dan juga menggadaikan rumahnya sebagai jaminan
kepada rentenir tersebut. Sejak saat itu, pasien mulai berjualan kue tradisional
keliling dan menjadi tukang pijat. Saat pasien pasien berjualan, pasien pernah
ditipu oleh rekan kerjanya. Pasien juga pernah dituduh mencuri dompet oleh
Puskesmas, tetapi pasien merasa kurang cocok karena saat meminum obat yang
diberikan tersebut pasien merasa tubuhnya lemas, selalu merasa mengantuk dan
meminum obat tersebut. Pasien juga pernah diberikan obat oleh tetangganya yang
juga memiliki keluhan yang sama. Pasien merasakan obat tersebut cocok
untuknya. Sejak meminum obat tersebut, pasien bisa tidur dengan nyenyak,
badannya terasa lebih segar dan pasien bisa berjualan dengan lebih produktif. Hal
ini menjadi salah satu alasan pasien datang ke Poliklinik Jiwa RSUD H. Moch.
3
E. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
a) Riwayat Prenatal
normal dibantu oleh dukun kampung. Pasien tidak tahu kondisi ibu pasien
selama masa kehamilan pasien seperti apakah ada beban psikis atau
pasien.
masalah.
g) Riwayat pendidikan
4
h) Riwayat pekerjaan
Pasien bekerja sebagai penjual kue tradisional keliling dan tukang pijat.
yang lalu, pasien mengaku sering melamun sehingga ketika passien sedang
dan rusak, bahkan hampir terjadi kebakaran di rumahnya. Oleh karena itu,
pasien harus mengganti jenis kue jualannya hanya yang mudah dibuat saja.
i) Riwayat perkawinan
F. RIWAYAT KELUARGA
Genogram
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: meninggal (laki-laki)
: meninggal (perempuan)
5
: sakit (pasien)
Pasien adalah anak kedua dari 4 bersaudara, dan tinggal bersama dengan
kakak pertamanya. Pasien tinggal di daerah yang cukup kumuh, jarak antar rumah
cukup dekat, sekitar satu meter. Rumah pasien berukuran 5x7 m2. Rumah terdiri
atas dua kamar, ruang tamu dan dapur, serta tempat mencuci baju dan piring
Pasien menyadari bahwa dirinya banyak beban pikiran sehingga sulit tidur.
Pasien juga menyadari apa yang dilakukannya. Pasien juga tidak menyangkal
bahwa dirinya sakit. Pasien sering menyemangati anaknya yang terlihat sangat
terbebani oleh masalah ekonomi yang dihadapinya. Pasien merasa ingin segera
melunasi hutangnya dengan rentenir sehingga pasien bekerja keras dan harus
memiliki tubuh yang sehat serta mencoba ikhlas dengan keadaan yang dialaminya
1. Status Interna :
Nadi : 86 x/menit
6
Suhu tubuh : 36,6 ͦ C
Kulit
Mata
iiiperdarahan (-), mata berair (-), ptosis (-), pandangan kabur (-),
Telinga
Hidung
Mulut
Inspeksi : bibir tampak kering, perdarahan gusi (-), pucat (-), sianosis (-),
7
Toraks
Perkusi : sonor
Jantung
Abdomen
Perkusi : timpani
(-)
- - -
- - -
Punggung
Ekstremitas
8
Inspeksi : gerak sendi normal, deformitas (-)
2. Status Neurologis
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
berkerudung hitam, terlihat rapi dan cukup terawat. Pasien berpenampilan sesuai
dengan umurnya.
2. Kesadaran : Jernih
3. Perilaku dan aktivitas motorik : Pasien duduk dengan rileks di kursi saat di
B. Keadaan
Mood : Eutymia
9
Afek : Luas
Ekspresi Emosi
1. Stabilitas : Stabil
emosinya
3. Sungguh-sungguh/tdk : Sungguh-sungguh
4. Dalam/dangkal : Dalam
C. Fungsi Kognitif
Kesadaran : Jernih
Orientasi
Daya ingat
Segera : Baik
D. Gangguan Persepsi
Halusinasi A / V / G / T / O : + / + / – /–
Ilusi A / V / G / T / O :–/–/–/–/–
Depersonalisasi : Tidak
10
Derealisasi : Tidak
E. Proses pikir
Isi pikir
o Waham : (-)
G. DayaNilai
Pasien menyadari bahwa dirinya banyak beban pikiran sehingga sulit tidur.
Pasien juga menyadari apa yang dilakukannya. Pasien juga tidak menyangkal
bahwa dirinya sakit. Pasien memiliki pikiran untuk segera melunasi hutangnya.
seseorang memerintahkannya.
11
didengarnya, namun orang lain tidak
12
V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Anamnesis :
Pasien datang ke Poliklinik Jiwa RSUD Dr. H. Moch. Anshari Saleh pada
hari Senin pagi dalam keadaan tenang dan tampilan cukup terawat dan
Kurang lebih selama 2 tahun terakhir, pasien sering sulit tidur dan badan
terasa lemas. Hal ini terjadi setelah musibah yang menimpa anaknya dan
mendengar suara tangisan saat sulit tidur dan suara orang memerintahnya
untuk menutup ular berkepala dua yang ada didekatnya dengan kain
Kesadaran : Jernih
Mood : Euthymia
Afek : Luas
Ekspresi Emosi
1. Dalam/dangkal : Dalam
Proses Berpikir
13
Halusinasi : Auditorik (+), Visual (+)
Stressor Ekonomi
dan diminta ganti rugi oleh pemilik mobil yang dipinjamnya sejak 2 tahun
yang lalu. Oleh karena itu, pasien bekerja keras untuk membayar hutang
mengakibatkan sulit tidur dan membuat tubuhnya lemas dan terkadang nyeri
2. Aksis II : None
Pembicaraan dan proses pikir realistis, arus pikir koheren, mood euthym,
dipercaya.
14
VIII. PROGNOSIS
IX. TERAPI
X. DISKUSI
hari pada pukul 03.00 WITA tetapi tidak dapat melanjutkan tidur lagi,
badan terasa lemas dan sering kurang konsentrasi = insomnia yang berat.
Pasien mengalami keluan sulit tidur sejak ± 2 tahun yang lalu = insomnia
persisten.
15
Pasien mengatakan dirinya merasa cemas terutama jika mengingat utang
Mendengar suara tangisan saat sulit tidur dan suara orang memerintahnya
untuk menutup ular berkepala dua yang ada didekatnya dengan kain
Pasien mengatakan dirinya bisa melihat bayangan hantu dan ular berkepala
Tidur merupakan suatu proses otak yang dibutuhkan oleh seseorang untuk
dapat berfungsi dengan baik. Beberapa gangguan tidur dapat mengancam jiwa
baik secara langsung (misalnya insomnia yang bersifat keturunan dan fatal dan
apnea tidur obstruktif) atau secara tidak langsung misalnya kecelakaan akibat
adanya gangguan tidur dan sekitar 17% mengalami gangguan tidur yang serius.
Prevalensi gangguan tidur pada lansia cukup tinggi yaitu sekitar 67%.
kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur atau tidur non-restoratif yang
16
yang terjadi minimal 3 malam/minggu selama minimal satu bulan. Menurut The
yang terjadi hampir setiap malam, disertai rasa tidak nyaman setelah episode tidur
tersebut. Jadi, Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan
berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk
yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional, kelainan fisik dan
dan suasana hati tetapi juga kesehatan, kinerja dan kualitas hidup.
dikarenakan terdapat keluhan sulit tidur sejak ± 2 tahun yang lalu, yaitu sulit
melanjutkan tidur lagi, badan terasa lemas dan sering kurang konsentrasi, juga
terdapat kecemasan atas masalah yang dihadapinya. Hal ini sesuai dengan PPDGJ
III yaitu 1. (a) keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau mempertahankan tidur,
atau kualitas tidur yang buruk; (b) gangguan terjadi minimal 3 kali dalam
seminggu selama minimal satu bulan; (c) adanya preokupasi dengan tidak bias
tidur (sleepless-ness) dan peduli yang berlebihan terhadap akibatnya pada malam
hari dan sepanjang hari; (d) ketidakpuasan terhadap kuantitas dan atau kualitas
dalam social dan pekerjaan, 2. Adanya gejala gangguan jiwa lain seperti depresi,
Insomnia ditandai dengan kesulitan untuk memulai tidur pada malam hari,
sering terbangun pada malam hari, bangun tidur terlalu awal, kelelahan atau
17
mengantuk pada siang hari, iritabilitas, depresi atau kecemasan, konsentrasi dan
Pada pasien ini diberikan terapi alprazolam 1mg ½ tab 1 kali sehari.
18
DAFTAR PUSTAKA
7. Rusdi Maslim .Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran
Jiwa FK Unika Atma Jaya, 2007.
19