Anda di halaman 1dari 7

INFOKES, VOL 6 NO 1, Juli 2016 ISSN : 2086 - 2628

SISTEM PAKAR PEMILIHAN OBAT ANTIHIPERTENSI


DAN INTERAKSI OBAT ATAU MAKANAN
1
Nurhayati, 2 Sri Kusumadewi, 3 Isnatin Miladiyah
1
Magister Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta,
nurhayatimkom@gmail.com
2
Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, cicie@fti.uii.ac.id
3
Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, isnatin@gmail.com

Abstrak
Semakin meningkatnya jumlah penderita hipertensi dewasa ini berimbas pada
tingginya penggunaan obat hipertensi baik tunggal maupun kombinasi. jumlah obat
antihipertensi yang dikonsumsi. Dokter dituntut untuk memberikan obat yang sesuai
dengan kondisi pasien dengan menimimalkan resiko yang merugikan bagi pasien.
Masih ditemui beberapa permasalahan selama ini yaitu keterbatasan dokter untuk
mengingat jenis, kegunaan, efek samping dan interaksi yang mungkin terjadi dari
obat antihipertensi dan kurangnya pengetahuan penderita mengenai interaksi
merugikan dari kandungan obat antihipertensi yang dikonsumsi. Solusi yang
ditawarkan dari permasalahan tersebut adalah menggunakan sistem pakar pemilihan
obat antihipertensi dan interaksi obat-makanan yang bekerja memberikan pilihan
obat sesuai dengan klasifikasi hipertensi, penyakit penyerta, kondisi dan
kontraindikasi sesuai dengan tata laksana hipertensi JNC 7.
Kata Kunci : interaksi obat, pemilihan obat hipertensi, sistem pakar

Abstract
Semakin meningkatnya jumlah penderita hipertensi dewasa ini berimbas pada
tingginya penggunaan obat hipertensi baik tunggal maupun kombinasi. jumlah obat
antihipertensi yang dikonsumsi. Dokter dituntut untuk memberikan obat yang sesuai
dengan kondisi pasien dengan menimimalkan resiko yang merugikan bagi pasien.
Masih ditemui beberapa permasalahan selama ini yaitu keterbatasan dokter untuk
mengingat jenis, kegunaan, efek samping dan interaksi yang mungkin terjadi dari
obat antihipertensi dan kurangnya pengetahuan penderita mengenai interaksi
merugikan dari kandungan obat antihipertensi yang dikonsumsi. Solusi yang
ditawarkan dari permasalahan tersebut adalah menggunakan sistem pakar pemilihan
obat antihipertensi dan interaksi obat-makanan yang bekerja memberikan pilihan
obat sesuai dengan klasifikasi hipertensi, penyakit penyerta, kondisi dan
kontraindikasi sesuai dengan tata laksana hipertensi JNC 7.
Kata Kunci : interaksi obat, pemilihan obat hipertensi, sistem pakar

PENDAHULUAN obat, yaitu meningkatkan atau menurunkan


Hipertensi adalah suatu keadaan dimana efeknya, atau menghasilkan efek baru yang
tekanan darah meningkat melebihi batas normal. tidak diinginkan.
Rohman dkk (2011:53-55) menyebutkan kasus Kendala yang masih ditemui dokter dalam
hipertensi ditemukan lebih dari 25% dari jumlah memilih obat antihipertensi diantaranya
total pasien yang ditemui dokter setiap hari. banyaknya penyakit yang diderita pasien sering
Obat antihipertensi yang direkomendasikan oleh menyulitkan dokter dalam menegakkan
WHO adalah diuretik, beta blocker, calcium diagnosis dan memberi pengobatan yang tepat.
channel blocker, ACE inhibitor, angiotensin II Selain itu dokter juga memiliki keterbatasan
receptor blocker. Penggunaan obat untuk mengingat jenis, kegunaan, efek samping
antihipertensi dapat hanya satu obat saja atau dan interaksi yang mungkin terjadi dari obat
pengobatan tunggal, atau dapat dikombinasikan antihipertensi (Ikawati dkk,2008:24).
dengan obat lain bila perlu. Interaksi obat adalah Melihat permasalahan tersebut perlu sebuah
situasi di mana suatu zat memengaruhi aktivitas solusi untuk merancang suatu program aplikasi

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 64


INFOKES, VOL 6 NO 1, Juli 2016 ISSN : 2086 - 2628

sistem pakar yang membantu dokter umum b. ACE inhibitor


dalam pemilihan obat antihipertensi dan ACE inhibitor bekerja menghambat kerja
informasi tentang kemungkinan interaksi obat enzim angiotensin. Produk ini banyak beredar
antihipertensi dengan obat lain serta makanan dengan banyak merek terutama yang jenis
yang didasarkan pada tata laksana hipertensi kaptopril dan lisinopen dihidrat dan enalapril
JNC 7 dan beberapa literatur terkait. maleat (Vitahealth,2005).
c. Beta blocker
TINJAUAN PUSTAKA Fungsinya mengurangi denyut jantung dan
Sistem Pakar keluaran total darah dari jantung. Termasuk
Sistem pakar adalah sebuah sistem yang dalam kelompok ini propranolol, HCI,
mampu menyerap pengetahuan manusia ke nadolol,metoprolol asetat (Vitahealth,2005).
dalam komputer dengan tujuan mencari solusi d. Angiotensin receptor blockers
sebagaimana yang dilakukan oleh ahli. Menurut (ARB)
Turban (2001) dalam Desiani & Arhami Kontraindikasi dari kelas obat ini adalah
(2006:233) memberikan penjelasan bahwa kehamilan, bilateral arterystenosis,
sistem pakar terdiri dari dua buah bagian pokok hiperkalemia. ARB diindikasikan untuk pasien
yaitu lingkungan pengembangan dan dengan hipertensi, nepropati pada diabetes tipe
lingkungan konsultasi. Komponen sistem pakar II, gagal jantung, pasien yang tidak bisa
seperti tercantum di gambar 1: mentoleransi efek samping ACE inhibitor
(Arcangelo & Peterson,2006:206).
e. Calcium channel blockers (CCB)
Kontraindikasi dari kelas obat ini adalah
Heart block, disfungsi sistolik gagal jantung
untuk jenis verapamil dan diltiazem
(Depkes,2006:61). Obat ini digunakan untuk
terapi pengobatan variant angina, exertional
angina, angina tidak stabil, aritmia dan
myocardial infaction (Brunton et all,2005:837).
Calcium channel blocker diindikasikan untuk
Gambar 1 Komponen sistem pakar pengobatan hipertensi yang dihubungkan
Sumber: Turban (2001) dalam Desiani & dengan penyakit jantung iskemik (Arcangelo &
Arhami (2006:234) Peterson,2006:206)
Hipertensi
Hipertensi atau penyakit darah tinggi Interaksi Obat
sebenarnya adalah suatu gangguan pada Interaksi obat adalah situasi dimana suatu
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai zat mempengaruhi aktifitas dari obat, efek obat
oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah, dapat meningkat atau menurun bahkan obat
terhambat sampai ke jaringan yang tersebut memproduksi efek baru yang
membutuhkannya (Vitahealth,2005). Sedangkan sebelumnya tidak dimiliki(Bahra,2011).
menurut Tjay & Rahardja (2002) hipertensi Interaksi obat dapat menghasilkan efek yang
bukanlah suatu penyakit tetapi melainkan suatu memang dikehendaki (Desirable Drug
kelainan, suatu gejala dari gangguan pada Interaction), atau efek yang tidak dikehendaki
mekanisme tekanan darah. (Undesirable/Adverse Drug Interactions) yang
lazimnya menyebabkan efek samping obat
Obat Antihipertensi dan/atau toksisitas karena meningkatnya kadar
Obat antihipertensi bertujuan untuk obat di dalam plasma, atau sebaliknya
menormalkan tekanan darah. Berikut menurunnya kadar obat dalam plasma yang
merupakan beberapa jenis obat hipertensi: menyebabkan hasil terapi menjadi tidak optimal
a. Diuretik (Gitawati,2008).
Diuretik membuang kelebihan cairan dari
sistem peredaran darah melalui buang air kecil Tata Laksana Hipertensi JNC 7
yang sering,agar beban jantung terkurangi National Heart, Lung, And Blood Institute
(Vitahealth,2005). telah bekerja sama dengan National High Blood
Pressure dalam menyusun suatu guideline
penanganan hipertensi secara global yang

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 65


INFOKES, VOL 6 NO 1, Juli 2016 ISSN : 2086 - 2628

termaktub dalam Joint National Commitee on algoritma tata laksana penanganan hipertensi
the prevention, detection, evaluation and seperti gambar 2 di bawah ini:
treatment of high blood pressure 7 dipublikasi
tahun 2003 merevisi JNC 6 dengan konten yang
lebih sempurna, ringkas dan jelas.
Tabel 1. Klasifikasi Tekanan Darah dan
Pengobatan Awal

Gambar 2 Algoritma Tata Laksana Hipertensi

METODE
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
kualitatif dan data diperoleh dengan
menggunakan metode wawancara dengan pakar
dan studi literatur. Pengembangan sistem pakar
dilakukan melalui beberapa tahap yaitu:
Ketentuan berbeda juga berlaku pada pasien (a) Pengumpulan data untuk mendapatkan data
hipertensi dengan penyakit penyerta.Untuk penelitian melalui studi literatur di antaranya
penanganannya tergantung pada jenis penyakit mencari panduan pemilihan kelas terapi
penyerta yang diderita. Deskripsi pilihan obat antihipertensi menurut JNC 7, kontraindikasi
yang tepat untuk penyakit penyerta spesifik dari masing-masing obat antihipertensi,
dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini: interaksi obat-obat dari obat antihipertensi,
Tabel 2. Pedoman Penggunaan Beragam kandungan bahan makanan yang menyebabkan
Obat Antihipertensi Pada Pasien Dengan interaksi merugikan antara makanan dengan
Penyakit Yang Menyertai obat antihipertensi.
(b) Akuisisi pengetahuan merupakan proses
untuk mengumpulkan data-data pengetahuan
mengenai masalah dari suatu pakar. Tahapan
akuisisi pengetahuan dilakukan dengan
wawancara dari pakar yaitu dokter spesialis
penyakit dalam dan apoteker. Pengetahuan yang
didapatkan dari pakar digunakan dikumpulkan
dan digunakan untuk pembentukan basis
pengetahuan.
(c) Basis Pengetahuan
Pengetahuan yang didapatkan dari tahapan
akuisisi pengetahuan disajikan ke dalam bentuk
yang dimengerti oleh sistem melalui tahapan
representasi pengetahuan. Representasi
pengetahuan dapat menggunakan tabel
keputusan. Penyajian aturan di basis
pengetahuan menggunakan pendekatan rule-
based reasoning. Fakta-fakta yang dimasukan
Untuk memudahkan dalam pemahaman tata ke dalam sistem akan dicocokkan dengan aturan
laksana hipertensi JNC 7 menyediakan di basis pengetahuan, pelacakan aturan dengan

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 66


INFOKES, VOL 6 NO 1, Juli 2016 ISSN : 2086 - 2628

menggunakan penalaran maju (forward Mulai

chaining). Memasukan tekanan darah


untuk mendapatkan klasifikasi
(d) Desain Sistem Pakar hipertensi
Pada tahapan desain sistem pakar dilakukan
User memilih penyakit
perancangan alur data, perancangan antar muka penyerta /compeling indication
dan perancangan basis data. Perancangan alur
data digambarkan melalui flowchart dan data User memilih kontraindikasi
flow diagram.
(e) Implementasi
User memilih kondisi yang
Dalam tahapan ini dilakukan pengkodean menjadi indikasi obat

program dari desain sistem pakar di tahapan


sebelumnya. Pada saat dilakukan implementasi Proses pelacakan pilihan obat

juga dilakukan pengujian dan perbaikan bug dan


error. Sistem pakar ini dikembangkan dengan tidak
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Pilihan o bat ditemukan?

basis data MySQL.


(f) Pengujian ya

Tahapan pengujian dilakukan untuk menguji Hasil Konsultasi Pilihan Obat dan
Informasi Interaksi
validitas sistem pakar yang dikembangkan.
Pengujian dilakukan dengan menguji aturan- Selesai
aturan kemudian dihitung nilai validitasnya.
Gambar 3 Flowchart sistem pakar yang
Matrik konfusi akan menyajikan hasil
diusulkan
perbandingan pemilihan obat dari sistem pakar
User memasukan tekanan darah hasil
dengan pemilihan obat hasil pengetahuan pakar.
pengukuran tekanan darah untuk mendapatkan
klasifikasi hipertensi. Variabel selanjutnya yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
dimasukkan adalah penyakit penyerta
Pengumpulan data menghasilkan variabel-
(compelling indication ). User memilih penyakit
variabel yang digunakan dalam sistem pakar
penyerta, kontraindikasi, kondisi yang ada
yaitu data kelas obat antihipertensi, klasifikasi
padanya sebagai indikasi lain dari obat
tekanan darah, jenis hipertensi, penyakit
hipertensi yang dipilih. Sistem akan menyimpan
penyerta, indikasi kelas obat antihipertensi,
kondisi yang dipilih di sistem sebagai fakta.
kontraindikasi kelas obat antihipertensi dan
Sistem akan melakukan penelusuran fakta dari
interaksi obat antihipertensi dengan obat serta
satu kondisi ke kondisi berikutnya. Sistem akan
makanan. Variabel-variabel tersebut diolah
menyimpan fakta-fakta hasil penelusuran
dalam basis pengetahuan pemilihan obat
sebagai hasil konsultasi.
antihipertensi dan basis pengetahuan informasi
Diagram konteks sistem yang
interaksi obat dan makanan yang digunakan
dikembangkan disajikan pada gambar 4 berikut
sebagai dasar untuk analisa data. Representasi
ini :
pengetahuan untuk sistem pakar pemilihan Data konsultasi
Data aturan
obat antihipertensi dan interaksi obat-makanan Data informasi interaksi
Data user
Data kondisi
ini menggunakan bentuk kaidah produksi Data pilihan obat
yang dituliskan dalam bentuk jika-maka(if- SISTEM PAKAR PEMILIHAN
OBAT ANTIHIPERTENSI
then). Penyajian kaidah produksi dalam bentuk DAN INTERAKSI OBAT-
MAKANAN
USER

tabel keputusan digunakan untuk pendeskripsian PAKAR


Hasil Konsultasi
aturan-aturan. Sistem pakar ini menghasilkan Data pilihan obat
Data user

tabel keputusan sistem pakar pemilihan obat Data kondisi


Data informasi interaksi
antihipertensi dan interaksi obat makanan. Data aturan

Flowchart sistem pakar yang diusulkan Data admin


Data pakar
disajikan pada gambar 3 dibawah ini:
Data admin
Data pakar
ADMIN

Gambar 4 Diagram Konteks


Diagram konteks di atas menunjukkan
bahwa input aplikasi berasal dari pakar, admin

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 67


INFOKES, VOL 6 NO 1, Juli 2016 ISSN : 2086 - 2628

dan user. Admin memberikan data admin, data master data pakar untuk mengatur profil pakar
pakar. Pakar memberikan data aturan, data sistem pakar dan cetak laporan master data dan
informasi interaksi, data kondisi dan data data konsultasi. Jika login sebagai pakar maka
pilihan obat. User memberikan data user dan akan masuk ke menu pakar. Di dalam menu
data konsultasi. pakar terdapat tiga pengaturan master data yaitu
Sistem pakar pemilihan obat master data pilihan obat, master data kondisi
antihipertensi dan interaksi obat-makanan dan master data aturan.
diimplementasikan dengan bahasa Halaman master data kondisi berisi
pemrograman PHP dan basis data MySQL. pengelolaan data kondisi yang menjadi
Hasil implementasinya disajikan pada gambar- pertimbangan dalam pemilihan obat
gambar berikut ini: antihipertensi seperti yang tercantum di gambar
7:

Gambar 5 Halaman Utama Sistem Pakar


Antihipertensi
Halaman utama merupakan halaman Gambar 7 Halaman Master Data Kondisi
yang pertama kali muncul saat menjalankan
Halaman master data aturan berisi
aplikasi sistem pakar. Halaman utama bisa
pengelolaan data aturan dalam kaidah produksi
diakses oleh semua user. Di dalam halaman
dalam bentuk tabel keputusan. Pendeskripsian
utama terdapat menu login untuk membagi
aturan-aturan tersebut diatur di master data
menu sesuai hak akses, menu informasi
aturan dengan cara pakar memasukkan kondisi-
hipertensi yang berisi informasi mengenai
kondisi yang menjadi dasar pemilihan suatu
penyakit hipertensi dari sejumlah literatur dan
aturan seperti yang tercantum di gambar 8:
pendaftaran user yang berisi halaman
pendaftaran user agar dapat melakukan
konsultasi. Jika login sebagai admin maka akan
masuk ke menu admin seperti di gambar 6 di
bawah ini:

Gambar 8 Halaman Master Data Aturan

Gambar 6 Halaman Hak Akses Admin Jika login sebagai user maka akan
masuk ke halaman user dan dapat melakukan
Didalam halaman hak akses admin proses konsultasi. Didalam proses konsultasi
terdapat beberapa menu yaitu master data admin user diminta untuk memasukan tekanan darah
untuk mengatur profil admin sistem pakar,

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 68


INFOKES, VOL 6 NO 1, Juli 2016 ISSN : 2086 - 2628

untuk melihat klasifikasi hipertensi , kemudian


user diminta untuk memilih penyakit penyerta
dan menekan tombol lanjut seperti yang
tercantum di gambar 9:

Gambar 11 Printout Hasil Konsultasi Pemilihan


Obat Antihipertensi
Gambar 9 Proses Memasukan Tekanan Darah
Dan Penyakit Penyerta Pada Halaman Proses uji validitas pada penelitian ini dalam
bentuk matriks konfusi yang bertujuan untuk
Konsultasi mengetahui total kinerja sistem. Aturan dari
Selanjutnya user akan masuk ke tab sistem pakar 100% diujikan dan dicocokkan
keadaan yang menjadi kontraindikasi, user dapat hasilnya dengan aturan dari pakar, hasilnya pada
memilih kondisi lebih dari satu kemudian tabel 3 dibawah ini:
menekan tombol lanjut, selanjutnya user akan Tabel 3 Matrik Konfusi dan Total
masuk ke tab keadaan yang menjadi indikasi, Kinerja
user dapat memilih kondisi lebih dari satu
kemudian menekan tombol lanjut, selanjutnya
sistem akan menampilkan hasil pemilihan obat
antihipertensi berdasarkan penelusuran dari
fakta-fakta yang dimasukkan pada tahapan
sebelumnya. Sistem juga akan menampilkan
informasi interaksi dari pilihan obat yang dipilih
oleh sistem. Sistem juga dapat menampilkan
riwayat penelusuran fakta sampai dapat
menghasilkan kesimpulan pilihan obat yang
sesuai, seperti yang tercantum pada gambar 10:

Keterangan: O1 Thiazid diuretic, O2 ACEi,


O3 ARB, O4 BB, O5 CCB, O6 Thiazid diuretik
dan BB, O7 Thiazid diuretik dan ACEi, O8
Thiazid diuretik dan ARB.
Tabel 3 diatas menjelaskan bahwa dari total
188 aturan (N) hasil pemilihan obat dari pakar
terdapat sebanyak 15 aturan dengan pilihan obat
O1, 85 aturan dengan pilihan obat O2, 27 aturan
dengan pilihan obat O3, 47 aturan dengan
pilihan obat O4, 11 aturan dengan pilihan obat
Gambar 10 Hasil Konsultasi Pemilihan Obat O5, 1 aturan dengan pilihan obat O6, 1 aturan
Hasil konsultasi pemilihan obat dengan pilihan obat O7, 1 aturan dengan pilihan
antihipertensi dapat dicetak seperti yang O8. Dari aturan tersebut dilakukan pengujian
tercantum di gambar 11: antara hasil pemilihan obat dari pakar dan hasil
pemilihan obat dari sistem pakar. Hasilnya (1)

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 69


INFOKES, VOL 6 NO 1, Juli 2016 ISSN : 2086 - 2628

O1 Sistem Pakar = O1 Pakar = 15 aturan, (2) O2


Sistem Pakar = O2 Pakar = 85 aturan, (3) O3 DAFTAR PUSTAKA
Sistem Pakar = O3 Pakar = 27 aturan, (4) O4 Arcangelo, Virginia Poole dan Peterson,
Sistem Pakar = O4 Pakar = 47 aturan, (5) O5 Andrew M. 2006. Pharmacotherapeutics
Sistem Pakar = O5 Pakar = 11 aturan, (6) O6 For Advanced Practice.
Sistem Pakar = O6 Pakar = 1 aturan, (7) O7 Philadelphia:Lippincott William &
Sistem Pakar = O7 Pakar = 1 aturan, (8) O8 Wilkins
Sistem Pakar = O8 Pakar = 1 aturan.Secara Bahra, Rabia.2011Food-Drug Interactions.
keseluruhan, validitas pada matrik diatas Oman Medical Journal.26(2):77-83
mencapai 100%. Brunton, L.L.; Lazo, J.S.; Parker, K.L.2005,
Goodman & Gilman’s The
KESIMPULAN Pharmacological Basis of Therapeutics.
Berdasarkan proses perancangan, implementasi California: McGraw Hill Professional
serta pengujian sistem yang telah dibuat, maka Depkes RI. 2006. Pedoman Teknis Penemuan
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi.
1. Pemilihan obat antihipertensi dan interaksi Jakarta: Direktorat Pengendalian Penyakit
obat-makanan pada penelitian ini antara lain Tidak Menular
dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu Desiani, Anita dan Arhami, Muhammad.2006.
tekanan darah, penyakit penyerta (compelling Konsep Kecerdasan Buatan.
indication), kontraindikasi dan indikasi. Yogyakarta:Penerbit Andi
2. Pendekatan rule based reasoning dapat Gitawati, Retno.2008. Interaksi Obat Dan
diimplemetasikan dengan baik untuk Beberapa Implikasinya.Media Litbang
menampung pengetahuan-pengetahuan dalam Kesehatan.18(4):175-184
pemilihan obat antihipertensi dan interaksi obat- Ikawati, Zullies; Djumiani, Sri dan Putu, I
makanan. Dewa. 2008. Kajian Keamanan Pemakaian
3.Tabel keputusan dapat diimplementasikan Obat Anti-Hipertensi Di Poliklinik Usia
dengan baik untuk menampung kondisi-kondisi Lanjut Instalasi Rawat Jalan RS Dr
yang menjadi aturan berdasarkan variabel- Sardjito. Majalah Ilmu Kefarmasian.
variabel yang ada ke dalam basis pengetahuan. V(3):150-169
4.Inferensi forward chaining dapat Rohman, Mohammad Saifur; Hersunarti, Nani;
diimplementasikan dengan baik untuk Soenarta, Arieska Ann; Suhardjono;
penelusuran pemilihan obat dan interaksi obat- Mayza, Adre; Lukito, Antonia Anna dan
makanan berdasarkan pencocokan fakta-fakta Kosasih, Adrianus. 2011. Pemahaman
yang didapatkan dengan aturan-aturan di basis Dokter Indonesia Mengenai Hipertensi dan
pengetahuan. Permasalahan yang Dihadapi pada Praktik
Sehari-Hari. Majalah Kedokteran
Aplikasi sistem pakar pemilihan obat Indonesia. 61(2):51-57
antihipertensi dan interaksi obat makanan ini Tjay, Erik dan Raharja, Dwi. 2002. Interaksi
dapat melakukan proses penelusuran fakta Obat. Yogyakarta: Graha Ilmu
dengan baik sesuai dengan kondisi pasien serta Vitahealth,2005.Hipertensi Oleh Tim Redaksi.
mendukung user untuk memilih obat Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
antihipertensi dan mendapatkan informasi
interaksi obat-makanan.

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 70

Anda mungkin juga menyukai