Skripsi BOS ACCUNK Terbaru
Skripsi BOS ACCUNK Terbaru
PENDAHULUAN
dapat menyusun dan menerapkan suatu strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan
situasi dan kondisi pasar dan mampu memanfaatkan kesempatan yang ada.
dapat dikatakan bahwa laba diperoleh suatu perusahaan merupakan pencerminan dari
Salah satu upaya yang ditempuh oleh perusahaan dalam meningkatkan volume
pemasaran yang meliputi produk, harga, promosi, dan distribusi. Dari keempat
variabel dalam bauran pemasaran tersebut yang menjadi salah satu titik tolak adalah
harga. Penentuan harga bertujuan untuk mendorong penjualan dalam pemasaran suatu
1
barang dan jasa, dan juga bersaing dalam usaha untuk meningkatkan volume
penjualan.
menentukan target pelanggan serta cara terbaik untuk memuaskan kebutuhan dan
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran adalah :
– masing bidang ini merupakan kegiatan yang menuntut spesialisasi tersendiri dengan
salah satu variabel pemasaran yang perlu diperhatikan oleh manajemen perusahaan
karena harga akan langsung mempengaruhi besarnya volume penjualan dan laba yang
2
Kebijaksanaan perencanaan produk, penyaluran barang maupun penggunaan
media promosi yang baik tidak akan menghasilkan sesuatu bila kebiaksanaan tentang
harga tidak ikut diperhatikan. Dengan demikian harga sebuah produk atau jasa
merupakan faktor penentu utama permintaan pasar, selain itu harga juga
mempengaruhi bagian posisi, persaingan dan bagian satu kebijaksanaan dalam arti
bahwa harga yang ditetapkan dapat terjangkau sesuai dengan tingkat kemampuan
konsumen dan dilain pihak tidak merugikan perusahaan itu sendiri. Jadi suatu
perusahaan harus menerapkan harga yang memiliki daya saing yang kuat, dimana bila
didukung oleh kegiatan pengawasan lainnya dan manajemen yang baik maka
diharapkan perusahaan tersebuat akan mampu menghargai para pesaing. Jadi dalam
“Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its
marketing objectives in the market.”(Marketing Management,1997) yang
kurang lebih memiliki arti bauran pemasaran adalah kumpulan dari variabel-
variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan
usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran”
3
Ada banyak alat pemasaran, McCarthy mempopulerkan pembagian kiat
pemasaran ke dalam 4 (empat) faktor yang disebut the four Ps: product, price, place,
pemasarannya.
penjualan.
4
1. Diharapkan pembahasan yang dilakukan nantinya akan menjadi bahan
selanjutnya.
Untuk lebih memudahkan dalam mengikuti pembahasan ini, maka skripsi ini
Penulisan.
5
Bab III Merupakan Metode Penelitian yang menguraikan tentang Tempat dan
Produksi
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Kegiatan pemasaran dewasa ini mempunyai peran yang sangat penting dalam
dunia usaha, hal ini disebabkan karena pemasaran merupakan kegiatan pokok yang
harus dilakukan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan proses penjualan demi
menguntungkan, pemasaran mengantarkan barang dan jasa yang tepat, dan harga
barang yang tepat dan komunikasi serta promosi yang tepat.Pengertian pemasaran
telah banyak dikemukakan oleh beberapa ahli dengan berbagai teori dan pendapat
Adapun defenisi pemasaran menurut Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo yaitu,
Dari defenisi diatas dapat diberikan gambaran bahwa pemasaran ditinjau sebagai
7
menentukan harga, mempromosikan, serta mendistribusikan barang dan jasa adalah
proses pertukaran produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan individu atau
kelompok dengan cara mengadakan hubungan dengan pihak lain, dan terdapat dua
menguntungkan dalam hal ini pembeli berusaha memenuhi kebutuhannya dan penjual
8
Namun, dari waktu ke waktu, pemasaran mengalami redefenisi untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan suatu variabel yang sangat menentukan yaitu
situasi persaingan.
Pengertian marketing menurut Kotler dalam Alma dapat dilihat dari sudut pandang.
Selain itu pemasaran adalah pemenuhan kebutuhan dan keinginan akan barang,
jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan
organisasi.
9
Menurut Counverse dan Jones dalam Alma (2005:8) mengemukakan bahwa
Jadi pada dasarnya kita melihat pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan
2. Setiap pihak mempunyai sesuatu yang dapat berguna bagi pihak lain
10
Adapun defenisi pemasaran menurut Jatmiko (2004:90) yaitu :
Dalam konsep pemasaran dewasa ini, kita mengenal salah satu konsep yang
paling penting yaitu konsep marketing mix, yang merupakan salah satu kombinasi
maksimum.
marketing mix merupakan variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, dan
yang menjadi sasaran marketing mix adalah tanggapan dari pasar sasaran yang
11
Kemudian menurut Swastha dan Sukotjo (1995:193), mengemukakan defenisi
“Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, struktur
harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.”
variabel dari marketing mix secara terkoordinir agar penjualan dari produksi
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya karena merupakan
inti dari semua sistem pemasaran, sehingga pemasaran merupakan kegiatan yang
Bertolak dari uraian marketing mix yang dikemukakan diatas, maka untuk lebih
1. Produk
12
Produk disini meliputi benda fisik, jasa orang, tempat, organisasi, dan gagasan.
Jadi sebuah produk bukanlah seperangkat atribut berwujud saja, melainkan lebih dari
itu. Suatu perusahaan dalam memasarkan suatu produknya harus mengetahui sifat dan
melihat dengan jeli bagaimana menciptakan suatu peluang sesuai dengan selera
konsumen agar barang yang dihasilkan dapat diserap dengan baik oleh konsumen
ataupun pembeli potensial. Selain itu, bahwa produk itu tidak hanya berupa unsur
fisik saja, akan tetapi juga mencakup sifat non-fisik, seperti harga, warna, prestise,
dan pelayanan. Jadi semua unsur ini dapat dipandang sebagai alat pemuas kebutuhan
pembelinya.
2. Saluran Distribusi
Usaha untuk menjamin tersedianya barang dan jasa yang ingin dibeli
Umumnya dalam memproduksi barang dan jasa, perusahaan tidak langsung menjual
kepada konsumen akhir, akan tetapi melalui suatu perantaraan, khususnya barang
dibidang konsumsi, untuk menekan biaya pencapaian pasar yang luas dan menyebar.
13
Dalam perekonomian yang telah maju ini, kebanyakan produsen tidak menuai hasil
produknya secara langsung kepada konsumen akhir. Diantara para produsen dan
pemakai akhir, terdapat jumlah besar padagang perantara yang menjalankan berbagai
a. Merchant Middleman yaitu pedagang besar dan pedagang pembeli, memiliki hak
b. Agent Middleman yaitu makelar atau broker perwakilan dagang atau agen
penjualan yang mencari pembeli, melakukan negoisasi atas nama produsen tetapi
3. Promosi
Salah satu komponen dalam marketing mix yang dikenal sebagai alat
salah satu sarana vital dalam dunia usaha guna memberikan informasi dan membujuk
pasar, sehubungan dengan produk yang ditawarkan. Promosi merupakan salah satu
komunikasi dengan pasarnya. Promosi juga sering dikatakan sebagai proses berlanjut
bentuk, harga, warna, dan kualitas dari barang yang dihasilkan guna memenuhi
14
laku konsumen agar dapat membeli barang dan jasa yang ditawarkan. Promosi
memperkenalkan barang baru yang diproduksi baik langsung maupun secara tidak
pembelian. Selain itu promosi juga merupakan suatu sarana yang sangat vital
didalam segala aktivitas guna meraih suatu keberhasilan yang telah dicanangkan oleh
4. Harga
Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, maka bagian pemasaran berhak
mempengaruhi akan posisi persaingan dan market share juga merupakan titik fokus
Demikian juga manajer mengeluarkan biaya yang besar untuk keperluan promosi,
maka kegiatan mempengaruhi harga bagi barang yang ditawarkan. Pangkal utama tak
lain karena masyarakat tersebut tidak terlepas dari masalah harga. Untuk mengetahui
secara lebih jauh tentang harga secara mendalam lagi, ada beberapa defenisi yang
15
Swastha dan Sukotjo (1995:211), memberikan pengertian tentang harga dengan
“Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta
pelayanannya.”
Dari pengertian diatas, maka dapat dimengerti bahwa harga yang dibayar oleh
pembeli itu sudah termasuk pelayanan yang diberikan oleh penjual, bukan penjualan
besar kecilnya nilai atau harga itu tidak hanya ditentukan oleh faktor fisik saja yang
diperhitungkan, akan tetapi faktor-faktor psikologis dan faktor lain pun ikut
Defenisi diatas menjelaskan dimana suatu produk atau jasa memiliki sejumlah
nilai dan biasanya dinilai dalam sejumlah uang, yang saat ini sering kita sebut dengan
istilah harga, dan kemudian pihak konsumen akan menukarkan sejumlah nilai yang
tentu saja dengan sejumlah uang tentunya yang mereka miliki dengan tujuan agar
mereka akan dapat memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Jadi bisa
dikatakan bahwa harga suatu produk merupakan ukuran terhadap besar kecilnya nilai
membayar suatu produk dengan harga yang mahal apabila dia menilai kepuasan yang
16
diharapkannya terhadap produk yang akan dibelinya itu tinggi. Sebaliknya apabila
seseorang itu menilai kepuasannyaa terhadap suatu produk itu rendah, maka dia tidak
akan bersedia untuk membayar atau membeli produk tersebut dengan harga yang
mahal.
penjualan sebuah produk akan sama dengan harga dikalikan dengan kuantitas
penjualan. Meskipun harga yang lebih rendah akan mengurangi pendapatan per unit
yang diterima, biasanya akan menghasilkan kuantitas penjualan yang lebih tinggi,
suatu pertukaran yang lebih jelas. Perusahaan menentukan harga produk mereka
a. Biaya Produksi
b. Suplai Persediaan
personal yang ada untuk memberi ruang kepada model terbaru yang segera
akan dipasarkan
17
c. Harga Pesaing
Harga digunakan dalam berbagai cara dalam strategi penentuan posisi program
pemasaran. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penetapan strategi harga
b. Instrumen persaingan. Harga merupakan suatu cara yang tepat untuk menyerang
persaingan langsung.
d. Mempengaruhi persaingan
18
2.4 Kebijakan Penetapan Harga
pada bagian Penjualan, harga yang ditetapkan perusahaan biasanya dipengaruhi oleh
kondisi pangsa pasar dan nilai tukar rupiah (Kurs). Untuk evaluasi terhadap harga
pertahun.
Harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit
ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang dikehendaki pada unit
(marjin). Jadi harga jual produk itu dapat dihitung dengan rumus :
Pada pokoknya penetapan harga mark-up ini hamper sama dengan penetapan
harga biaya plus, hanya saja para pedagang atau perusahaan perdagangan lebih
barang dagangan akan menentukan harga jualnya setelah manambah harga beli
19
3. Penetapan Harga Break Event
Sebuah metode penetapan harga yang didasarkan pada permintaan pasar dan
Perusahaan dapat dikatakan break event bila mana pendapatan yang diterima
sama dengan ongkosnya dengan anggapan bahwa harga jualnya sudah tertentu.
Dalam hal ini, penentuan harga tidak didasarkan pada biaya, tetapi justru harga
menentukan harga sama dengan tingkat harga pasar agar dapat ikut bersaing,
atau dapat juga ditentukan lebih tinggi atau lebih rendah pada tingkat
persaingan.
tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dari suatu produk tertentu. Semakin jelas
kebijakan harga yang pada dasarnya memiliki kesamaan. Beberapa pendapat dari para
ahli tersebut antara lain, Menurut Kotler (1995:122) ada enam tujuan usaha yang
20
1. Bertahan hidup (survival)
keinginan konsumen. Agar pabrik bisa terus berproduksi serta persediaan terus
besar, dengan cara memasang harga jual yang rendah dengan asumsi bahwa
pasar akan peka terhadap harga. Dalam hal ini perusahaan beranggapan bahwa
mampu bertahan unuk hidup memiliki arti yang lebih besar dari pada
keuntungan.
volume penjualan yang besar dan laba yang maksimal. Pendekatan ini diambil
21
4. Memaksimalkan pertumbuhan penjualan
pasar sangat peka terhadap harga. Harga yang rendah ini ditetapkan karena
dengan meningkatnya volume penjualan akan menurunkan biaya per unit dan
panjang.
Dalam hal ini perusahaan ingin memperoleh keuntungan yang tinggi dan
produk barunya yang ditawarkan, dimana produk tersebut dilindungi oleh hak
paten. Pada waktu pertama kali memasuki pasar, perusahaan memasang harga
harga.
menentukan harga yang tinggi. Hal ini disebabkan karena tingginya biaya
penelitian dan pengembangan serta biaya produksinya yang besar. Selain itu
22
dari pihak konsumen dalam memilih kualitas produk yang tinggi biasa
dipengeruhi oleh tingkat harga yang tinggi pula, dengan anggapan bahwa
1. Tujuan berorientasi pada laba, menentukan tingkat laba sesuai dengan sasaran
23
2.6 Prosedur Kebijakan Harga
menentukan harga barang atau jasa yang akan ditawarkan. Pada dasarnya terdapat
kesepakatan bahwa kebiakan harga secara nyata itu harus didasarkan pada tiga faktor
yaitu : biaya, permintaan, dan persaingan. Namun demikian tidak semua perusahaan
menempuh prosedur kabijakan harga yang sama. Tetapi dalam penerapannya sering
kali hanya salah satu faktor diantara ketiga faktor tersebut yang sangat ditonjolkan
misalnya, suatu perusahaan terlebih dahulu menaksir permintaan untuk barang yang
reaksi dalam persaingan, kemudian memilih harga tertentu. Selain itu ada pula
24
Dalam tahap pertama ini, perusahaan membuat estimasi permintaan barangnya
secara total. Hal ini lebih mudah dilakukan terhadap permintaan barang yang ada
dilakukan dengan :
oleh konsumen
diberi harga lebih rendah dari barang yang mempunyai permintaan in-elastis.
25
Tahap ketiga, yaitu menentukan market share yang dapat diharapkan. Pada
perluasan market share harus dilakukan dengan mengadakan periklanan dan bentuk-
bentuk lain persaingan bukan harga, disamping dengan harga tertentu. Market share
yang diharapkan tersebut akan dipengaruhi oleh kapasitas produksi yang ada, biaya
Tahap keempat yaitu memilih strategi harga untuk mencapai target pasar.
Dalam hal ini perusahaan dapat memilih diantara dua macam strategi harga yang
4. Harga perkenalan yang tinggi dapat memberikan penghasilan dan laba tinggi
5. Dengan harga yang tinggi dapat dipakai untuk membatasi permintaan terhadap
26
Sedangkan Penetration Pricing adalah strategi kebijakan harga serendah-
besarnya dalam waktu relatif singkat. Dengan strategi ini, perusahaan dapat
dengan melihat pada barang, sistem distribusi, dan program promosinya. Adapun
langkah yang terakhir yaitu memilih harga akhir. Dalam memilih harga akhir ini,
Anggapan mereka bahwa semakin tinggi harga berarti kualitas semakin baik.
Banyak penjual yang percaya terhadap suatu pedoman bahwa harga harus
diakhiri dengan angka ganjil, misalnya suatu produk yang harganya Rp.
8.000,- harus dijual seharga Rp. 7.950,- dengan demikian calon pembeli akan
melihat harga jual tersebut masih berada pada skala Rp. 7.000,-an dan bukan
27
tersebut? Apakah para tenaga penjual perusahaan bersedia mencari konsumen
mencegah harga yang telah ditetapkan perusahaan? Dalam hal terakhir ini,
dasarnya sebagai imbalan pada konsumen atas hal-hal tertentu, seperti misalnya
pembayaran yang lebih awal, pembelian dalam jumlah banyak, dan sebagainya.
1 Potongan tunai, yaitu pengurangan harga jual bagi pembeli yang membayar
2 Potongan kuantitas, yaitu pengurangan harga jual bagi pembeli yang telah
3 Potongan fungsional, yaitu potongan dagang atau trade diskon yang diberikan
oleh pabrikan kepada saluran distribusinya bila mereka ikut berperan dalam
28
2.8 Kerangka Pikir
PT. Proparindo Jasa Tama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
penjualan pakan ternak yang mengkhususkan pada pasar Indonesia Timur, dimana
segala kebijakan pemasaran selalu didasarkan oleh bauran pemasaran dimana salah
satu kebijakannya adalah proses penetapan harga jual, dari harga jual akan
berpengaruh kepada peningkatan volume penjualan dari hal itu akan dianalisis
merupakan rekomendasi kebijakan yang akan dilakukan oleh PT. Proparindo Jasa
Marketing Mix
Analisis Deskriptif
Analisis Regresi sederhana
Analisis Korelasi sederhana
29
2.9 Hipotesis
30
BAB III
METODE PENELITIAN
Perusahaan yang menjadi objek penelitian ini adalah PT. Proparindo Jasa Tama
yang direncanakan dalam mengadakan penelitian ini berkisar satu bulan. Dimulai dari
skripsi ini, maka penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data yang
Yaitu penulis mencari data dilapangan sebagai suatu fakta dengan cara
31
b. Penelitian kepustakaan (Library Research)
Guna menunjang pembahasan dalam skripsi ini, maka jenis data yang
diperlukan adalah :
a. Data kuantitatif, adalah data yang dapat dihitung atau berupa angka-angka yang
diperoleh dari perusahaan. Data-data ini dapat berupa data hasil penjualan, data
b. Data kualitatif, adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan
maupun tulisan dan merupakan suatu model yang mengarah pada topik
pembahasan.
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh melalui pengamatan dan wawancara
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui buku-buku dan literatur-
32
3.4. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah para konsumen yang menggunakan Produk
PT. Proparindo Jasa Tama Makassar, dimana populasi konsumen Periode bulan
Gambar 3.1.
Laporan penjualan PT. Proparindo Jasa Tama periode Januari sampai Juli 2011
Laporan penjualan periode Januari sampai Juli
2011
No Bulan Ton
1 Januari 93
2 Februari 67
3 Maret 75
4 April 70
5 Mei 98
6 Juni 139
7 Juli 120
Untuk sample penelitian, penulis mengambil sample 10% dari total populasi
adalah sebanyak 62 orang dengan teknik penentuan sampel secara acak (Simple
33
3.5. Metode Analisis
a. Analisa Deskriptif
perusahaan.
dimana : Y= a + bx
Y : volume penjualan
a : konstanta
b : Tahun
Sebelum penerapan analisis regresi linear berganda maka seluruh data yang dikumpul
akan diuji sesuai dengan syarat penerapan linear berganda yaitu melalui uji Asumsi
Klasik yang bertujuan untuk memenuhi persyaratan statistik yang harus dipenuhi
pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Jadi
analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerlukan persyaratan asumsi
klasik, misalnya regresi logistik atau regresi ordinal. Demikian juga tidak semua uji
asumsi klasik harus dilakukan pada analisis regresi linear, misalnya uji
34
multikolinearitas tidak dilakukan pada analisis regresi linear sederhana dan uji
Apabila hasil uji signifikansi nilainya dibawah 0,05 maka dapat dikatakan signifikan,
yaitu terdapat pengaruh antara variabel bebas yang diteliti dengan variabel terikat.
Sebaliknya jika nilainya diatas 0,05 maka dapat dikatakan tidak signifikan.
bebas secara signifikan terhadap variabel terikat. Apabila hasil uji signifikansi
nilainya diatas 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh signifikan secara
bersama-sama terhadap variabel terikat. Sedangkan jika hasil uji signifikansi nilainya
dibawah 0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
1. Produk ( X1 ) dimana jumlah dan jenis produk menjadi salah satu nilai plus
35
2. Harga ( X2 ) dimana harga yang kompetitif mampu menjadi faktor pembeda
5. Unsur lain yang mampu mempengaruhi besarnya volume penjualan yang tidak
36
BAB IV
PT. Proparindo Jasa Tama didirikan pada tanggal 29 Desember 1995 oleh,
Hasanuddin Santoso.S Hut. Dengan nama CV. Bonita konsultan Yang juga
merupakan alumni Kehutanan Unhas dan berada dalam naungan organisasai Yayasan
bidang agroindustri sebagai produsen pakan ternak, serta konsultan pertanian dan
peternakan.
PT. Proparindo Jasa Tama, didirikan dan dikelola untuk menghasilkan produk
baik merupakan barang maupun jasa untuk kemudian dipasarkan dan dijual kepada
pengguna yang memerlukannya. Setelah melalui riset, penelitian dan pengujian dalam
waktu yang cukup lama dengan beberapa jenis hewan ternak yang dihasilkan telah
Menyadari peluang usaha dibidang pakan ternak dalam hal pemuliaan hewan
ternak yang semakin membaik maka pada tahun 1997 perseroan membeli mesin
pencampur pakan tegak(vertikal mixer) serta beberapa jenis timbangan mekanik dan
digital yang merupakan langkah awal untuk melakukan ekspansi dibidang pakan
ternak, kemudian pada tahun yang sama perusahaan membangun sebuah laboratorium
penelitian yang berlokasi di Kab. Maros dan melakukan kerjasama dengan balai
37
diklat yang ada di Kabupaten tersebut. Dengan hasil yang telah dicapai perusahaan
serta besarnya permodalan yang dimiliki maka pada tanggal 28 April 1996 pihak
No. 100/B2.23149.3 Kanwil/VI/96. kemudian pada tahun yang sama CV. Bonita
Dalam meproduksi pakan ternak ini dapat dilakukan dengan berbagai cara,
pengujian fisik tampak tercampur merata dan bila dilakukan analisis dilaboratorium
macam bahan baku yang biasa digunakan untuk unggas dan ternak ruminansia,
pengadaan bahan baku, pengecekan bahan sesuai tidak dengan yang dipesan,
pemeriksaan fisik terhadap kadar air, kekotoran dan pemalsuan bahan baku,
penimbangan bahan, pengenalan operasinal alatalat dan mesin produksi yang biasa
Dalam strategi induk perusahaan atau dalam strategi dasar berbagai satuan
bisnis yang terdapat di dalamnya telah dinyatakan secara umum landasan berpikir dan
bekerja dalam bidang produksi yang secara operasional dirinci oleh manajer produksi.
38
Untuk mengatasi masalah yang tengah dihadapi oleh perusahaan, maka hendaknya
manajer produksi lebih memperbaiki kulitas dari produk tersebut. Strategi yang
dipilih, konsentrasi pada satu produk tertentu atau diversifikasi, yang diperlukan
strategi yang sifatnya bidang fungsional produksi yang merupakan rincian dari
memberikan arah dalam menjalankan aktivitas. Hal-hal yang perlu dilihat secara jelas
produksi
e. Mutu produk dan teknik pengawasannya
Berikut ini ada beberapa strategi yang digunakan oleh manajer dalam
- Pasar sasaran
- Penetuan posisi
- Lini produk
- Iklan
- Riset pemasaran
- Harga
- Tenaga penjualan
- Pelayanan
- Promosi penjualan
4.2. Struktur Organisasi Perusahaan
struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi ini sangat penting dalam melakukan
39
struktur organisasi yang baku dalam suatu perusahaan maka segala kesimpangsiuran
Salah satu faktor yang dapat menunjang tercapainya suatu pekerjaan yang
efektif dan efisiensi yaitu diadakan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab
Hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya yang terdapat
Struktur Organisasi
Direktur
DirekturUtama
Utama
Wakil
WakilDirektur
Direktur
40
Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer
Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer
Pemasaran Teknis Keuangan Personalia Umum
Pemasaran Teknis Keuangan Personalia Umum
Logistik Produksi
Logistik Produksi
5.5.Formulator
Formulator
6.6.Quality
QualityControl
Control
7.7.Staf produksi
Staf produksi
8.8.Buruh
Buruhharian
harian
Sumber : PT. Proparindo Jasa Tama
Berdasarkan struktur organisasi di atas, maka dapat kita lihat tanggung jawab
Sebagai wakil dari direktur utama, yang mana berhak mewakili direktur utama
41
Manajer Pemasaran (Suryani. SE)
1. Memasarkan semua produk PT. Proparindo Jasa Tama melalui sasaran formal
putus/melepaskan diri.
terjadi, kemudian mencari solusinya yang tepat agar semua kendala yang
menyurat
42
4. Kerumahtanggan, pemeliharaan – perawatan kantor dengan segala
peralatannya
6. Membukukan transaksi keuangan dalam buku harian yaitu (Buku kas, Buku
Buku Jurnal)
10. Menagih piutang lama maupun piutang baru dan sekaligus mengatur
43
4. Mengatur sistem penggajian, tunjangan-tunjangan, upah, honorarium, lembur,
dan kematian.
3.Sebagai quality control terhadap hasil produksi via laborotorium sebelum proses
kemasan.
44
1.Menerima sobekan buku-buku, sobekan asli dengan bukti dasarnya untuk
2.Sasaran pengawasan
-Jalannya administrasi
mana kegiatan tersebut adalah kegiatan mengolah atau mendayagunakan bahan baku
45
yang ada. Proses pengolahan pakan ternak yang dilakukan oleh PT. Proparinda Jasa
Tama adalah kering. Berikut ini kita dapat melihat proses pembuatan pakan ternak
tersebut :
- Bahan Baku
6.Bahan baku F 5%
- Proses pembuatan
a.Uji kelayakan
pada kemasan bahan tersebut. Dalam hal ini parik melakukan cross check
penggunanya.
b.Formulasi
46
Bahan yang telah diuji selanjutnya masuk ke ruang formulasi di mana
pada ruangan ini hanya ditangani oleh beberapa formulator. Ruangan ini
c.Storage Hall
d.Hammer Mill
betul persenyawaannya antara bahan baku yang satu dengan bahan baku yang
lainnya.
f.Pengepakan
Bahan yang telah diolah selanjutnya masuk ke proses tahap akhir yaitu
pengepaka, di mana bahan dikemas dalam karung sesuai dengan ukuran yang
telah ditentukan.
47
BAB V
diuji Validitas dan Reliabilitasnya. Validitas ini digunakan untuk mengetahui sejauh
mana instrumen yang digunakan dapat dipakai untuk mengukur apa yang akan
diukur.
Tabel 5.1
48
Hasil Uji Validitas Item Variabel
Tingkat
Variabel Item korelasi Sig Keterangan
pertanyaan
Tabel 5.2
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach's N of
Variabel
Alpha Items
Produk (X1) ,786 3
Harga (X2) ,715 3
Promosi (X3) ,731 3
Tempat (X4) ,697 3
Sumber: Data diolah
49
Untuk melihat tanggapan responden terhadap indikator-indikator dan juga
perhitungan skor volume pelayanan yang terbagi atas empat yakni Produk, Harga,
50
Sumber : Data Primer diolah
S = Setuju RR = Ragu-ragu
Produk yang dimiliki oleh Perusahaan sebesar 200 yakni tinggi, itu berarti PT.
Proparindo Jasa Tama dengan kualitas Produknya dianggap telah melaksanakan atau
memberikan atau menyerahkan Produk yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya.
51
b. Variabel Harga (X2)
Tabel 5.4
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Harga (X2)
Tingkat Jawaban Responden
F % F % F % F % F %
1. Harga Yang
8 8 49 49 29 29 12 12 2 2 200
bersaing
52
2. Pemberian
potongan dalam 8 8 50 50 31 31 10 10 1 1 200
partai besar
3. kemudahan
10 10 56 56 26 26 7 7 1 1 200
dalam transaksi
Rata-rata 200
responsiveness/ daya tanggap yang dimiliki oleh kualitas pelayanan sebesar 200
berarti tinggi, itu berarti PT. Proparindo Jasa Tama mempunyai keinginan yang sangat
53
tinggi untuk memberikan harga yang bersaing, sehingga akan memberikan nilai
Tabel 5.5
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Promosi (X3)
F % F % F % F % F %
1. Layanan Purna
13 13 64 64 17 17 4 4 2 2 200
Jual yang baik
54
2. Seringnya
Mengikuti
13 13 60 60 18 18 8 8 1 1 200
Pameran &
Eksebisi
3. Tersedianya
dana untuk 10 10 46 46 32 32 10 10 2 2 200
berpromosi
Rata-rata 200
RR = Ragu-ragu
55
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan karyawan terhadap
Promosi sebesar 200 yakni tinggi, itu berarti PT. Proparindo Jasa Tama telah mampu
Tabel 5.6
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Empaty (X4)
Tingkat Jawaban Responden
F % F % F % F % F %
56
1. Lokasi
Perusahaan dekat
8 8 64 64 20 20 7 7 1 1 200
dengan jalur
transportasi
2. Gedung
perusahaan milik 3 3 50 50 40 40 6 6 1 1 200
sendiri
3. perusahaan
dapat diterima 8 8 64 64 22 22 4 4 2 2 200
lingkungan sekitar
Rata-rata 200
RR = Ragu-ragu
57
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel tempat dengan nilai
sebesar 200, itu berarti PT. Proparindo Jasa Tama telah memiliki lokasi usaha yang
Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini
58
adanya proyeksi penjualan dengan menggunakan perkiraan terhadap penjualan pada
hipotesis yang diajukan. Analisis ini juga dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
variabel variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat dengan melihat koefisien
determinasinya.
59
Volume Penjualan adalah tingkat penjualan yang diperoleh perusahaan untuk
waktu tertentu dalam satuan rupiah selain itu, volume Penjualan memiliki arti penting
yaitu besarnya kegiatan – kegiatan yang dilakukan secara efektif oleh penjualan untuk
mendorong agar konsumen melakukan pembelian. Dan tujuan dari Volume penjualan
ini adalah untuk memperkirakan besarnya keuntungan yang diterima dengan menjual
5.5.2. Uji F
Uji simultan atau uji F merupakan uji secara bersama-sama untuk menguji
signifikansi pengaruh variabel buran pemasaran yang terdiri atas produk, Harga,
Tabel 5.15.
Tabel Anova
60
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 71.409 5 14.829 48.657 .000a
Residual 27.591 94 .294
Total 99.000 99
a. Predictors: (Constant), Produk, Harga, Promosi, Tempat
b. Dependent Variable: Volume Penjualan
Berdasarkan dari hasil uji-t di atas maka dapat disimpulkan bahwa variabel
Produk, Harga, Promosi, Tempat memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap Volume Penjualan PT. Proparindo Jasa Tama Makassar. Variabel yang paling
dominan mempengaruhi Volume Penjualan adalah Produk dengan nilai thitung yang
BAB VI
61
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
1. Bauran Pemasaran yang terdiri atas Produk, Harga, Promosi, dan Tempat
volume penjualan PT. Proparindo Jasa Tama berdasarkan hasil uji F , dimana
2. Nilai koefisien determinasi ganda (R²) sebesar 0,721 ini berarti seluruh
sebesar 72,1% terhadap volume penjualan PT. Proparindo Jasa Tama. Sisanya
27,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
6.2. Saran-Saran
Setalah menyimpulkan hasil analisis diatas maka saran penulis yang dianggap
Apabila hal tersebut dapat ditingkatkan maka akan memberikan keuntungan yang
besar bagi perusahaan, karena dengan semakin meningkatnya volume penjualan maka
62
DAFTAR PUSTAKA
63
Alma, Buchari, 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan ketujuh,
Alpabeta, Bandung.
Amirullah. dan Hardjanto, Imam, 2005. Pengantar Bisnis. Graha Ilmu, Yogyakarta
Akdon, dan Ridwan, 2007. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistik. Alfabeta,
Bandung.
Swastha, Basu dan Irawan, 1990, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua,
Cetakan Keempat, Liberty, Yogyakarta.
Swastha Basu dan Sukotjo Ibnu, 1995, Pengantar Bisnis, Edisi Ketiga, Liberty,
Yogyakarta.
64