Fitokimia

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NUR INAYANA FATUR RAHMAN

NIM : G 701 16 101

KELAS : A 2016

TUGAS FITOKIMIA

I. Sejarah penemuan steroid

Pada tahun 1849, penelitian mengenai steroid mulai dikembangkan oleh


seorang ilmuwan bernama Berthold. Dalam penelitiannya ia menggunakan
ayam jantan sebagai percobaan untuk mengetahui pentingnya fungsi buah pelir.
Selanjutnya dilakukan pembedahan terhadap ayam-ayam tersebut untuk
mengangkat buah pelirnya. Hasil dari pembedahan tersebut menunjukkan
beberapa karakteristik seksual laki-laki (kejantanan) yang hilang dari ayam
tersebut. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa testicle (buah pelir) adalah
organ tubuh pria yang amat penting yang memiliki hubungan erat terhadap
sistemika kerja tubuh. Selain itu testicle adalah bagian tubuh yang menjadikan
Pria “pejantan” sesungguhnya.

Penelitian Berthold itu kemudian menjadi pondasi utama perkembangan steroid


selanjutnya. Satu abad kemudian, tepatnya pada tahun 1936, Ilmuwan lain
bernama Ruzicka mulai melakukan sintesis produksi testeron dari kolesterol
sebagai mana yang pernah dilakukan ilmuwan lainnya yaitu Butenand dan
Hanisch.

Berawal dari penelitian Ruzicka itulah, konon, Nazi yang dipimpin Adolf Hitler
menggunakan steroid untuk memperkuat kondisi fisik pasukannya. Di tahun
yang sama, penggunaan steroid untuk meningkatkan berat badan anjing
peliharaan marak juga dilakukan. Tahun 1948-1954, dua perusahaan obat-
obatan yaitu Searle dan Ciba tertarik melakukan eksperimen terhadap ribuan
sintesis steroid. Hasil penelitian mereka kemudian diikuti dengan banyaknya
penggunaan steroid pada atlet-atlet Olimpiade. Termasuk atlet-atlet Uni Soviet
yang ketika itu sangat mendominasi jalannya olimpiade dan banyak
memecahkan rekor dunia.

Testosterone adalah steroid anabolik pertama yang tercipta dan menjadi bahan
dasar dari segala steroid dan beberapa obat-obatan yang hingga kini dihasilkan.
Testosteron kemudian digunakan pada tahun 1936, dalam percobaan untuk
menunjukkan bahwa ekskresi nitrogen dari anjing yang telah dikebiri dapat
ditingkatkan dengan memberikan atau memasukan tambahan testosteron
anjing, alhasil terjadi peningkatan berat tubuhnya. Tak lama setelah hasil ini
ditemukan, terdapat sebuah rumor bahwa para prajurit Nazi menggunakan
steroid anabolik, untuk menambah keagresifan dan kekuatan daya tubuh yang
sangat digdaya. Oleh sebab itu masyarakat Jerman masa Nazi menamakan diri
mereka sebagai suku arya. Fase Inilah pertama kalinya steroid digunakan pada
manusia, khususnya Pria.

Sejarah penemuan steroid bermula dari penelitian terhadap sterol (steroid


alkohol) dan dilanjutkan dengan asam empedu. Pada waktu itu belum
dimengerti kegunaan penelitian ini sampai akhirnya diketahui bahwa
kebanyakan hormon dan beberapa vitamin berintikan kerangka steroid. Contoh
stigmasterol merupakan materi pemula untuk sintesis hormon estrogen melalui
koversi terlebih dahulu menjadi androstadienedion dan estron. Estrogen adalah
hormon pada wanita yang mempengaruhi pertumbuhan dan sirkulasi darah dari
uterus, vagina dan kelenjer air susu. Karena itu estrogen kemudian digunakan
bersama dengan gestagen sebagai kombinasi agen kontrasepsi.
II. Cara ekstraksi senyawa
Secara garis besar, proses isolasi dengan menggunakan metode Bioassay
adalah sebagai berikut (Sudarma, 2014) :
1.Pemilihan sampel atau ekstrak yang aktif
2.Ekstraksi ulang sampel tumbuhan menggunakan pelarut organic yang sesuai
3.Ekstrak yang aktif, diisolasi kandungan kimianya menggunakan berbagai
macam cara kromatografi. Pada tahap awalnya ekstrak akan terpisah
menjadi fraksi-fraksi. Dimana satu fraksi kemungkinan masih mengandung
berbagai senyawa kimia. Tiap fraksi kemungkinan masih mengandung
berbagai senyawa kimia yang berbeda yang selanjutnya diuji
bioaktivitasnya.
4.Fraksi yang aktif terhadap bioassay dipilih untuk selanjutnya dipisahkan lagi
menggunakan metode kromatografi. Cara ini berulang sampai akhirnya
didapatkan senyawa murni yang mempunyai aktivitas farmakologis yang
diinginkan.
5.Senyawa murni yang diisolasi selanjutnya ditentukan struktur kimianya.
Pengetahuan dasar yang diperlukan dalam proses penentuan struktur
senyawa kimia adalah pengetahuan mengenai spektroskopi.

Berikut ini contoh isolasi senyawa steroid dari akar tumbuhan cendana
(Santallum album linn) (Saleh, 2008). Adapun langkah-langkah dalam isolasi
senyawa steroid dari tumbuhan cendana adalah:
1. Penyiapan sampel akar cendana
2. Pengujian steroid
Sepuluh gram akar tumbuhan cendana diekstraksi dengan methanol.
Ekstrak methanol kemudian diuapkan dan diekstraksi dengan eter,
selanjutnya dihidrolisis dengan asam klorida 2N. Endapannya diuji
dengan pereaksi Liebermann-Burchard, dimana warna hijau menunjukkan
adanya steroid.
3. Ekstraksi dan fraksinasi
Serbuk akar tumbuhan cendana sebanyak 2 gram diekstraksi secara
maserasi dengan menggunakan methanol selama 24 jam sambil diaduk.
Ekstrak methanol dipisahkan dengan cara penyaringan. Maserasi ini
dilakukan selama 3 X 24 jam sehingga kandungan senyawa kimia dalam
bahan terekstraksi semaksimal mungkin kedalam pelarut methanol.
Ekstrak methanol kemudian dipekatkan dengan menggunakan evaporator
sampai diperoleh ekstrak methanol pekat. Ekstrak methanol pekat
kemudian disuspensi dengan akuades dan di fraksinasi dengan
menggunakan pelarut kloroform. Selanjutnya masing-masing fraksi
dipekatkan dan diuji steroid.
4. Pemisahan dan pemurnian
Ekstrak kloroform yang menujukkan positif steroid dipisahkan dengan
cara kromatografi kolom. Semua fraksi hasil pemisahan kromatografi
kolom selanjutnya dianalisis dengan menggunakan kromatografi lapis
tipis untuk melihat noda dengan Rf sama.
5. Uji kemurnian dan penentuan sifat fisis
Uji kemurnian dilakukan dengan kromatografi lapis tipis menggunakan
berbagai eluen. Penggunaan GC-MS dan HPLC juga dapat dilakukan
untuk menguji kemurnian.
6. Identifikasi dan penentuan struktur molekul
Penentuan struktur molekul dilakukan dengan menggunakan spektroskopi.

III. Fungsi steroid sebagai obat


 Steroid sebagai obat anti inflamasi
Pada umumnya, fungsinya dikenal sebagai peningkat massa dan kekuatan
otot. Namun sebenarnya bila digunakan secara memadai, di bawah
pengawasan dokter, kortikosteroid merupakan obat yang cukup ampuh
dalam mengatasi peradangan dan mengurangi rasa nyeri. Disamping
kemampuannya dalam meredakan nyeri, steroid juga bekerja langsung pada
kimiawi otak untuk meningkatkan mood dan mengurangi sensasi nyeri.
 Kortikosteroid
Steroid merupakan obat yang cukup ampuh dalam meredakan nyeri, tetapi
memiliki banyak resiko (Sudarma, 2014).
 Sebagai obat layu jantung dalam takaran yang sangat rendah, karena dapat
memperbaiki irama jantung. Dalam dosis yang cukup tinggi digitalis dapat
mematikan (Wilbraham, 1992).
 Banyak diantara metabolit sekunder mempunyai aktivitas biologis dapat
mengobati berbagai penyakit, salah satunya adalah penyakit diabetes
mellitus yang merupakan penyakit yang terjadi karena defisiensi insulin
(Saleh, 2008).

IV. Struktur Kimia Steroid


Daftar Pustaka

Saleh, Chairul. 2008. Isolasi dan Penentuan Struktur Senyawa Steroid dari
Akar Tumbuhan Cendana (Santallum album linn. Medan: USU e-
Repository.

Sudarma, I Made. 2014. Kimia Bahan Alam. Mataram: FMIPA Press.

Wilbraham, Antony C. 1992. Kimia Organik dan Hayati. Bandung: ITB.

Anda mungkin juga menyukai