Fitokimia
Fitokimia
Fitokimia
KELAS : A 2016
TUGAS FITOKIMIA
Berawal dari penelitian Ruzicka itulah, konon, Nazi yang dipimpin Adolf Hitler
menggunakan steroid untuk memperkuat kondisi fisik pasukannya. Di tahun
yang sama, penggunaan steroid untuk meningkatkan berat badan anjing
peliharaan marak juga dilakukan. Tahun 1948-1954, dua perusahaan obat-
obatan yaitu Searle dan Ciba tertarik melakukan eksperimen terhadap ribuan
sintesis steroid. Hasil penelitian mereka kemudian diikuti dengan banyaknya
penggunaan steroid pada atlet-atlet Olimpiade. Termasuk atlet-atlet Uni Soviet
yang ketika itu sangat mendominasi jalannya olimpiade dan banyak
memecahkan rekor dunia.
Testosterone adalah steroid anabolik pertama yang tercipta dan menjadi bahan
dasar dari segala steroid dan beberapa obat-obatan yang hingga kini dihasilkan.
Testosteron kemudian digunakan pada tahun 1936, dalam percobaan untuk
menunjukkan bahwa ekskresi nitrogen dari anjing yang telah dikebiri dapat
ditingkatkan dengan memberikan atau memasukan tambahan testosteron
anjing, alhasil terjadi peningkatan berat tubuhnya. Tak lama setelah hasil ini
ditemukan, terdapat sebuah rumor bahwa para prajurit Nazi menggunakan
steroid anabolik, untuk menambah keagresifan dan kekuatan daya tubuh yang
sangat digdaya. Oleh sebab itu masyarakat Jerman masa Nazi menamakan diri
mereka sebagai suku arya. Fase Inilah pertama kalinya steroid digunakan pada
manusia, khususnya Pria.
Berikut ini contoh isolasi senyawa steroid dari akar tumbuhan cendana
(Santallum album linn) (Saleh, 2008). Adapun langkah-langkah dalam isolasi
senyawa steroid dari tumbuhan cendana adalah:
1. Penyiapan sampel akar cendana
2. Pengujian steroid
Sepuluh gram akar tumbuhan cendana diekstraksi dengan methanol.
Ekstrak methanol kemudian diuapkan dan diekstraksi dengan eter,
selanjutnya dihidrolisis dengan asam klorida 2N. Endapannya diuji
dengan pereaksi Liebermann-Burchard, dimana warna hijau menunjukkan
adanya steroid.
3. Ekstraksi dan fraksinasi
Serbuk akar tumbuhan cendana sebanyak 2 gram diekstraksi secara
maserasi dengan menggunakan methanol selama 24 jam sambil diaduk.
Ekstrak methanol dipisahkan dengan cara penyaringan. Maserasi ini
dilakukan selama 3 X 24 jam sehingga kandungan senyawa kimia dalam
bahan terekstraksi semaksimal mungkin kedalam pelarut methanol.
Ekstrak methanol kemudian dipekatkan dengan menggunakan evaporator
sampai diperoleh ekstrak methanol pekat. Ekstrak methanol pekat
kemudian disuspensi dengan akuades dan di fraksinasi dengan
menggunakan pelarut kloroform. Selanjutnya masing-masing fraksi
dipekatkan dan diuji steroid.
4. Pemisahan dan pemurnian
Ekstrak kloroform yang menujukkan positif steroid dipisahkan dengan
cara kromatografi kolom. Semua fraksi hasil pemisahan kromatografi
kolom selanjutnya dianalisis dengan menggunakan kromatografi lapis
tipis untuk melihat noda dengan Rf sama.
5. Uji kemurnian dan penentuan sifat fisis
Uji kemurnian dilakukan dengan kromatografi lapis tipis menggunakan
berbagai eluen. Penggunaan GC-MS dan HPLC juga dapat dilakukan
untuk menguji kemurnian.
6. Identifikasi dan penentuan struktur molekul
Penentuan struktur molekul dilakukan dengan menggunakan spektroskopi.
Saleh, Chairul. 2008. Isolasi dan Penentuan Struktur Senyawa Steroid dari
Akar Tumbuhan Cendana (Santallum album linn. Medan: USU e-
Repository.