Anda di halaman 1dari 1

I.

EVALUASI MULTIAKSIAL

 Aksis I :
Berdasarkan autoanamnesis, alloanamnesis, dan pemeriksaan status mental ditemukan
adanya gejala klinis berupa gangguan tidur yang dialami sejak +/- 3 minggu yang lalu
setelah mengikuti pengkaderan di fakultas. Pasien merasa tidak nyaman dengan
jurusan kuliah yang ia jalani sekarang. Sehingga pasien terus memikirkan untuk pindah
jurusan .Keadaan ini menyebabkan pasien dan keluarga merasa terganggu (distress)
sehingga sulit melakukan aktivitas seperti biasa / mengalami hendaya (disability)
pekerjaan dan hendaya waktu senggang.Oleh karena itu dapat digolongkan sebagai
gangguan jiwa. Dari autoanamnesis tidak ditemukan adanya hendaya berat dalam
menilai realita seperti waham, halusinasi, dan ilusi sehingga digolongkan Gangguan
Jiwa Non Psikotik
Berdasarkan pemeriksaan status internus tidak ditemukan kelainan organic sehingga
dikatakan Gangguan jiwa Non Psikotik non organik.
Pasien mulai merasa sulit tidur setelah mengikuti kegiatan pengkaderan di fakultas.
Pasien juga merasa tidak nyaman dengan jurusannya sehingga terus memikirkan untuk
pindah jurusan. Hal ini menyebabkan pasien tidak dapat berkonsentrasi dalam kegiatan
perkuliahan. Diduga hal tersebut terjadi karena ketidak mampuan pasien dalam
beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Dari keterangan tersebut, pasien didiagnosis
sebagai gangguan penyesuaian (f 43. 2)
 Aksis II :
Tidak ditemukan gangguan kepribadian
 Aksis III :
Tidak ada gangguan klinis.
 Aksis IV :
Stress karena tidak nyaman dengan jurusan kuliah yang ia ambil.
 Aksis V :
GAF Score 70 - 61 ( Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam
fungsi, secara umum masih baik)

Anda mungkin juga menyukai