Pengertian Kanker Rahim 26 Juli 2016
Pengertian Kanker Rahim 26 Juli 2016
Rahim merupakan bagian penting dalam sistem reproduksi wanita. Salah satu penyakit yang
dapat menyerang organ ini adalah kanker rahim. Jenis kanker ini juga sering disebut kanker
endometrium karena umumnya muncul dengan menyerang sel-sel yang membentuk dinding
rahim atau istilah medisnya endometrium.
Kanker ini juga dapat menyerang otot-otot di sekitar rahim sehingga membentuk sarkoma uteri.
Tetapi jenis penyakit ini sangat jarang terjadi.
Gejala kanker rahim yang biasa dialami penderita adalah pendarahan vagina. Walau tidak semua
pendarahan abnormal disebabkan oleh kanker rahim, tapi Anda tetap perlu waspada dan
sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. Terutama jika Anda:
Kanker rahim menduduki peringkat keenam dunia dalam daftar kanker yang paling sering terjadi
pada wanita. Penyakit ini diperkirakan sudah menyerang sekitar 320.000 wanita pada tahun
2012.
Di Indonesia sendiri, kanker rahim tidak termasuk ke dalam sepuluh besar kanker yang
menyerang wanita. Pada tahun 2002, terhitung ada sekitar 17,500 wanita di Indonesia yang
menderita kanker rahim.
Penyebab kanker rahim belum diketahui secara pasti. Tetapi faktor utama yang dapat
meningkatkan risiko kanker rahim adalah ketidakseimbangan hormon tubuh, terutama estrogen.
Kadar hormon estrogen yang tinggi dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker
rahim.
Beberapa faktor lain yang dapat menimbulkan hormon yang tidak seimbang adalah:
Karena penyebabnya yang belum diketahui, langkah pencegahan yang pasti untuk kanker rahim
juga tidak ada. Meski demikian, langkah-langkah untuk mengurangi risikonya tetap ada.
Misalnya:
Pilihan dalam pengobatan kanker rahim sangat bergantung pada tahap perkembangan penyakit
tersebut serta status kesehatan pasien. Tetapi langkah yang umumnya dianjurkan adalah operasi
pengangkatan rahim, atau istilah medisnya histerektomi.
Langkah penanganan untuk melenyapkan sel-sel kanker serta mencegah penyebarannya juga
mungkin akan Anda jalani. Langkah-langkah ini meliputi radioterapi, kemoterapi, serta terapi
hormon.