Anda di halaman 1dari 5

PELAYANAN SEDASI MODERAT DAN

DALAM
LOGO
Revisi ke Halaman
No. Dokumen
01 1/5
307.03.

STANDAR Tanggal Terbit


PROSEDUR
OPERASIONAL

Pengertian Sedasi Moderat adalah pemberian obat yang


menyebabkan penurunan kesadaran, namun pasien masih
dapat merespon perintah verbal dengan atau tanpa
rangsang sentuh, tidak diperlukan intervensi untuk
menjaga patensi jalan nafas, ventilasi spontan adekuat,
dan fungsi kardiovaskular biasanya tidak terganggu.

Sedasi Dalam adalah pemberian obat yang menyebabkan


penurunan kesadaran, sehingga pasien tidak mudah
dibangunkan namun merespon terhadap rangsang nyeri,
mungkin diperlukan intervensi untuk menjaga patensi
jalan nafas, ventilasi spontan mungkin tidak adekuat, dan
fungsi kardiovaskular biasanya tidak terganggu.

Tujuan 1. Pasien akan tetap mempertahankan refleks protektif


tubuh selama prosedur dilaksanakan.
2. Pasien akan mendapatkan pengawasan yang seksama
selama prosedur dilaksanakan untuk menjaga
keamanan pasien.
3. Pasien dan keluarga mengerti risiko, keuntungan dan
alternatif dari pemberian sedasi moderat dan dalam.
4. Pasien akan merasa nyaman selama prosedur
dilaksanakan.

LOGO
PELAYANAN SEDASI MODERAT DAN
DALAM
Revisi ke Halaman
No. Dokumen 01 2/5
307.03.

Tujuan 5. Pasien dapat kembali ke unit, fasilitas atau


rumahnya dengan selamat.
6. Pasien, keluarga atau orang yang bertanggung jawab
terhadapnya akan memiliki pengetahuan yang cukup
untuk memastikan keselamatan pasien setelah pasien
dikembalikan ke ruangan atau dipulangkan ke
rumah.

Kebijakan 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.


519/Menkes/PER/III/2011 tentang Pedoman
Pelayanan Anestesiologi dan terapi intensif di
Rumah Sakit.
2. Surat Keputusan Direktur RS Xxx No. 768/SK/RS.
XXX/X/2013 tentang Kebijakan Pelayanan
Anestesiologi (termasuk sedasi moderat dan dalam)
RS Xxx.

Prosedur 1. Tahap Pra Sedasi

a. Perencanaan tindakan sedasi yang akan


dilakukan berdasarkan dari hasil penilaian pra
sedasi yang dilakukan oleh dokter anestesi.
b. Dokter anestesi dapat meminta konsultasi ke
spesialis lain jika diperlukan, misalnya pasien
anak ke dokter anak, pasien dewasa ke dokter
penyakit dalam, jantung, paru.

PELAYANAN SEDASI MODERAT DAN


DALAM
LOGO
Revisi ke Halaman
No. Dokumen
01 3/5
307.03.
Prosedur c. Sebelum tindakan sedasi moderat dan dalam
dimulai, dokter anestesi memberikan penjelasan
dan edukasi serta meminta persetujuan tindakan
medis dalam Informed Consent kepada pasien.
Untuk pasien anak atau pasien yang tidak mampu
mengambil keputusan sendiri maka informed
consent diwakilkan kepada keluarga pasien atau
penanggung jawab.
d. Persiapan sedasi dilakukan jika
pasien/keluarga/penanggung jawab setuju
terhadap tindakan berdasarkan instruksi saat
penilaian pra sedasi di rawat jalan maupun rawat
inap berdasarkan instruksi saat kunjungan pra
sedasi dan didokumentasikan dalam rekam medis
pasien.

2. Tahap Intra sedasi


a. Tim anestesi melakukan evaluasi ulang
kelengkapan status pasien, obat-obatan, peralatan
anestesia, monitoring pasien, troli/kit emergensi
dan peralatan resusitasi.
b. Dilakukan pemasangan infus, oksigen (bila
diperlukan) dan alat monitoring berdasarkan cek
list kesiapan anestesia.
c. Tim anestesi melakukan proses sign in.
d. Dokter anestesi melakukan penilaian ulang untuk
menilai kesiapan pasien menjalani prosedur
sedasi.
e. Seluruh tim yang terlibat melakukan proses time
out, kemudian prosedur tindakan dapat dimulai.
f. Tim anestesi melakukan pemantauan yang
berkesinambungan selama proses sedasi
berlangsung dan bereaksi cepat terhadap segala
kondisi pasien akibat tindakan sedasi.

PELAYANAN SEDASI MODERAT DAN


DALAM
LOGO
Revisi ke Halaman
01 4/5
No. Dokumen
307.03.

Prosedur g. Pemantauan yang dilakukan selama tindakan


sedasi moderat dalam adalah tekanan darah, laju
nadi maksimal setiap lima (5) menit, sedangkan
laju nafas, saturasi oksigen yang dilakukan secara
terus menerus dan didokumentasikan setiap lima
belas (15) menit.
h. Semua kondisi pasien selama sedasi dicatat dalam
status sedasi dan analgesi dan didokumentasikan
dalam rekam medis
3. Tahap Pasca sedasi
a. Setelah prosedur tindakan selesai, kondisi
fisiologis dan tanda-tanda vital pasien harus tetap
dipantau dan dicatat.
b. Tim anestesi melakukan proses sign out.
c. Selama pasien berada dalam masa pemulihan
dilakukan pemantauan menggunakan skor
Aldrette setiap 15 menit.
d. Pasien dinyatakan boleh pulang/pindah ruang
jika skor Aldrette ≥ 9 oleh tim anestesi.
e. Tim anestesi mengidentifikasi keadaan pasien
bila terjadi keadaan sedasi yang berkepanjangan
akibat komplikasi atau pemulihan sedasi yang
lambat. Bila terjadi keadaan sedasi yang
berkepanjangan, maka dokter Anestesi membuat
rencana pengelolaan keperawatan pasien
selanjutnya dan bila diperlukan pasien dapat
langsung dipindahkan ke ruang rawat intensif.
f. Tim anestesi menginformasikan kepada
perawat/petugas radiologi bila pasien sudah
pulih dan siap dipindahkan ke ruang rawat inap
atau dapat dipulangkan.

PELAYANAN SEDASI MODERAT DAN


DALAM
LOGO
Revisi ke Halaman
No. Dokumen 01 5/5
307.03.

Prosedur g. Tim anestesi harus menginformasikan mengenai


rencana perawatan pasien pasca sedasi kepada
pasien dan keluarga pasien.
h. Semua proses pasca sedasi harus terdokumentasi
dan dimasukkan dalam rekam medis pasien.

Unit Terkait 1. IBS


2. IGD
3. Rawat Inap
4. Rawat Jalan
5. Radiologi
6. ICU/PICU/HCU

Anda mungkin juga menyukai