RPP Praktek
RPP Praktek
Peralatan&Perlengkapan : BAHAN
1. Asam Asetat 5% ( 1 cc )
2. Urine wanita hamil ( 5 cc )
3. Larutan klorin 0.5 % dalam tempatnya
Peralatan :
1. Tabung reaksi : 2 Buah
2. Rak tabung reaksi : 1 Buah
3. Penjepit tabung : 1 Buah
4. Lampu spiritus : 1 Buah
5. Korek api : Secukupnya
6. Spuit 2,5 cc/3 cc : 1 Buah
7. Pipet : 1 Buah
8. Bengkok : 1 Buah
1
Perlengkapan :
1. Celemek plastik : 1 Buah
2. Masker : 1 Buah
3. Sarung tangan/Handscound : 1 Pasang
4. Lap kerja lembab :1 Buah
TAHAP PEMBELAJARAN
1. PENDAHULUAN (3’)
a. Mengucapkan salam dan menarik perhatian siswa
b. Menghubungkan keterampilan yang akan diajarkan dengan materi sebelumnya
c. Menyampaikan agar tercapai OPS
d. Menyampaikan referensi
e. Menyampaikan pentingnya keterampilan yang diajarkan ini ketika praktek
dilapangan
f. Menyampaikan cakupan materi menggunakan :
Peragaan secara life
2
Step by step, dalam hal ini mahasiswa boleh bertanya bila ada yang belum
jelas
g. Mahasiswa berlatih dibawah bimbingan dosen
APLIKASI (7’)
1. Mahasiswa mempraktekkan keterampilan melakukan pemeriksaan protein urine yang
mulai dari persiapan sampai pelaksanaan dibawah bimbingan dosen dan job sheet.
2. Meminta mahasiswa lain yang melakukan penilaian dengan menggunakan daftar
tilik. Dosen memonitor jalannya peragaan melakukan pemeriksaan protein urine yang
benar yang dilakukan mahasiswa.
EVALUASI (7’)
Dosen mengevaluasi mahasiswa satu persatu dengan menggunakan daftar tilik.
CATATAN
3
DOKUMEN JOB SHEET(JS)
Peralatan&Perlengkapan : BAHAN
4. Asam Asetat 5% ( 1 cc )
5. Urine wanita hamil ( 5 cc )
6. Larutan klorin 0.5 % dalam tempatnya
Peralatan :
9. Tabung reaksi : 2 Buah
10. Rak tabung reaksi : 1 Buah
11. Penjepit tabung : 1 Buah
12. Lampu spiritus : 1 Buah
13. Korek api : Secukupnya
14. Spuit 2,5 cc/3 cc : 1 Buah
15. Pipet : 1 Buah
16. Bengkok : 1 Buah
4
Perlengkapan :
5. Celemek plastik : 1 Buah
6. Masker : 1 Buah
7. Sarung tangan/Handscound : 1 Pasang
8. Lap kerja lembab :1 Buah
DASAR TEORI
Tes Pemeriksaan Protein Urin merupakan salah satu tes yang bertujuan untuk
mendeteksi komplikasi yang terjadi selama kehamilan yaitu Pre eklamsi. Bukti di seluruh
dunia menunjukan bahwa pemeriksaaan fisik dan tes laboratorium selama kunjungan
antenatal harus difokuskan pada pemeriksaan – pemeriksaan yang didukung oleh riset
ilmiah. Dengan kata lain, para bidan seharusnya meluangkan waktu melakukan
pemeriksaan – pemeriksaan yang nyata – nyata dapat menurunkan kematian ibu dan
neonatus.
CARA MEMBACA HASIL :
Kekeruhan dilihat dengan latar belakang gelap, dibandingkan dengan tabung B.
Hasil :
1. Negatif : tidak ada kekeruhan
2. Positif + : kekeruhan ringan tanpa butiran
3. Positif ++ : kekeruhan dengan butiran
4. Positif +++ : kekeruhan dengan kepingan
5. Positif ++++ : kekeruhan dengan gumpalan
5
PERSIAPAN
1. Pertimbangkan indikasi-indikasi untuk melakukan pemeriksaan protein urine
dan pastikan bahwa pemeriksaan tersebut penting untuk mengetahui
kesehatan ibu dan janin.
2. Periksa dan pastikan semua alat, perlengkapan dan bahan-bahan yang
diperlukan sudah tersedia sesuai dengan job seet.
3. Letakkan alat, perlengkapan dan bahan pada tempat yang mudah dijangkau
dan dalam keadaan bersih.
4. Gunakan teknik aseptic setiap saat. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
(handscound).
5. Jelaskan pada ibu mengapa dilakukan pemeriksaan protein urine dan jelaskan
prosedurnya. Berikan alasan yang rasional pada ibu.
PROSEDUR PELAKSANAAN
PROSEDUR TINDAKAN
Key point :
“Lakukan informed consent”
Key point :
"Susunan alat sesuai urutan pemakaian dan
mudah dijangkau”
7
3 Cuci tangan menggunakan sabun di bawah air
mengalir,keringkan dengan handuk bersih
Key point :
“Lakukan cuci tangan sesuai dengan prosedur
7 langkah”
Key point :
“Penting untuk perlindungan diri. Gunakan
ukuran yang sesuai dengan ukuran tangan”
8
7 Baca hasilnya
Perhatikan warna dengan benar
Kalau urine keruh, tambahkan 4 tetes asam
asetat, bila urine berubah jadi jernih ini
menunjukkan adanya kalsium glukonas,
bukan protein urine
Kalau urine tetap keruh, panaskan sekali lagi
Jika setelah dipanaskan, urine tetap keruh,
berarti ada protein dalam urine
Key point :
Urine juga bisa mengandung protein kalau ibu
mempunyai infeksi saluran kencing atau urine
terkontaminasi dengan darah atau air ketuban.
8 Lepaskan sarung tangan,rendam dalam larutan clorin
0,5%
Key point :
" Dekontaminasi selama 10 menit "
Key point :
“Lakukan cuci tangan sesuai dengan prosedur 7
langkah”
Key Point :
" Pencatatan segera menghindari lupa "
9
EVALUASI
10
DAFTAR TILIK
MEELAKUKAN PEMERIKSAAN PROTEIN URINE
TANGGAL PENILAIAN :
NAMA MAHASISWA :
NAMA DOSEN PENILAI :
PETUNJUK PENILAIAN
Nilailah setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :
11
Beritanda (√) dalamkolom yang tersediadisebelahkanansesuaidengantindakan yang
dilakukanolehmahasiswa.
SKALA
NO KEGIATAN
1 2 3
Menyiapkan alat-alat pemerikasaan protein urine
1
(Siapkan alat-alat dan perlengkapan secara ergonomic)
Memberi tahu ibu mengenai tindakan dan prosedur yang akan
dilakukan
2
(Ibu akan mudah untuk diajak bekerjasama apabila ia telah
mengetahui prosedur tindakan)
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun cair dan air mengalir
lalu mengeringkannya
3
(Untuk mencegah infeksi sebelum melaksanakan tindakan.
Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan tangan)
Memakai sarung tangan
4
(Gunakan sarung tangan DTT atau bersih)
Isilah tabungreaksi dengan urine 1-2 cc
5 (Gunakan spuit untuk menggambil urine. Pastikan jumlah cc urine
tepat)
Memanaskan urine diatas lampu spritus (bunser-bunser) berjarak 2-
6 3 cm dari ujung lampu sampai mendidih
(Hati-hati jangan sampai tumpah)
Menambahkan 4 tetes asam asetat 5 %.
(Kalau urine tetap keruh, panaskan sekali lagi. Kalau urine masih
7
tetap keruh, berarti ada protein dalam urine)
(……………………….....)
12
HAND OUT
PROTEIN URINE
1. Pengertian Protein dan urine
Protein adalah sumber asam amino yang mengandung unsur C,H,O dan N .
Protein sangat penting sebagai sumber asam amino yang digunakan untuk
membangun struktur tubuh. Selain itu protein juga bisa digunakan sebagai sumber
energi bila terjadi defisiensi energi dari karbohidrat dan/atau lemak.
Sifat-sifat protein beraneka ragam, dituangkan dalam berbagai sifatnya saat bereaksi
dengan air, beberapa reagen dengan pemanasan serta beberapa perlakuan lainnya.
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti
urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal
dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses
reabsorpsi.
Biasanya, hanya sebagian kecil protein plasma disaring di glomerulus yang
diserap oleh tubulus ginjal dan diekskresikan ke dalam urin. Normal ekskresi protein
biasanya tidak melebihi 150 mg/24 jam atau 10 mg/dl urin. Lebih dari 10 mg/dl
didefinisikan sebagai proteinuria. Adanya protein dalam urine disebut proteinuria.
Peralatan :
17. Tabung reaksi : 2 Buah
18. Rak tabung reaksi : 1 Buah
19. Penjepit tabung : 1 Buah
20. Lampu spiritus : 1 Buah
21. Korek api : Secukupnya
22. Spuit 2,5 cc/3 cc : 1 Buah
23. Pipet : 1 Buah
24. Bengkok : 1 Buah
Perlengkapan :
9. Celemek plastik : 1 Buah
10. Masker : 1 Buah
11. Sarung tangan/Handscound : 1 Pasang
12. Lap kerja lembab :1 Buah
Penatalaksanaan :
14
Menyiapkan alat-alat pemerikasaan protein urine
(Siapkan alat-alat dan perlengkapan secara ergonomic)
Memberi tahu ibu mengenai tindakan dan prosedur yang akan dilakukan
(Ibu akan mudah untuk diajak bekerjasama apabila ia telah mengetahui prosedur
tindakan
Memberi tahu ibu mengenai tindakan dan prosedur yang akan dilakukan
(Ibu akan mudah untuk diajak bekerjasama apabila ia telah mengetahui prosedur
tindakan)
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun cair dan air mengalir lalu
mengeringkannya
(Untuk mencegah infeksi sebelum melaksanakan tindakan. Lepaskan semua perhiasan
dari lengan dan tangan)
Memakai sarung tangan
(Gunakan sarung tangan DTT atau bersih)
Isilah tabungreaksi dengan urine 1-2 cc
(Gunakan spuit untuk menggambil urine. Pastikan jumlah cc urine tepat)
Memanaskan urine diatas lampu spritus (bunser-bunser) berjarak 2-3 cm dari ujung
lampu sampai mendidih
(Hati-hati jangan sampai tumpah)
Menambahkan 4 tetes asam asetat 5 %.
(Kalau urine tetap keruh, panaskan sekali lagi. Kalau urine masih tetap keruh, berarti
ada protein dalam urine)
Melepaskan sarung tangan rendam dalam larutan klorin 0,5%
(Dekontaminasi selama 10 menit)
Mencuci tangan kembali dengan sabun cair dan air mengalir, lalu keringkan dengan
handuk bersih
(Lakukan cuci tangan sesuai dengan prosedur 7 langkah
Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
(Pencatatan segera menghindari lupa)
15
6. cara menilai hasil
Cara penilain ini berlaku untuk pemeriksaan dengan asam asetat
-- :
1. tidak ada kekeruhan.
2. + : kekeruhan ringan tanpa butir-butir (0,01-0,05%).
3. ++ : kekeruhan mudah dilihat & nampak butir-butir dalam kekeruhan tersebut(0,05-0,2%).
4. +++ : urin jelas keruh dan kekeruhan berkeping-keping (0,2-0,5%).
5. ++++ : sangat keruh dan bergumpal/memadat (>0,5%).
16