Anda di halaman 1dari 16

DOKUMEN LESSON PLAN PRAKTEK (LPP)

STIKES FORT DE KOCK

DIPLOMA IV KEBIDANAN STIKES FORT DE KOCK

LESSON PLAN PRAKTIK (LPP) MELAKUKAN PEMERIKSAAN URINE

Program Studi : Diploma IV Kebidanan


Mata Kuliah : Pendidikan dan Pelatihan Serta Pembelajaran Mikro
Kegiatan/Prasat/Pekerjaan : Melakukan Pemeriksaan Urine
ObjektifPerilakuSiswa : Setelah didemonstrasikan dan berlatih di laboratorium
(OPS) mahasiswa mampu melakukan simulasi pemeriksaan
urine, sesuai prosedur yang berlaku dengan benar dan
tepat tanpa mengabaikan keselamatan kerja.
Dosen : Alya Hasanah Siregar Amd.Keb

Peralatan&Perlengkapan : BAHAN
1. Asam Asetat 5% ( 1 cc )
2. Urine wanita hamil ( 5 cc )
3. Larutan klorin 0.5 % dalam tempatnya

Peralatan :
1. Tabung reaksi : 2 Buah
2. Rak tabung reaksi : 1 Buah
3. Penjepit tabung : 1 Buah
4. Lampu spiritus : 1 Buah
5. Korek api : Secukupnya
6. Spuit 2,5 cc/3 cc : 1 Buah
7. Pipet : 1 Buah
8. Bengkok : 1 Buah

1
Perlengkapan :
1. Celemek plastik : 1 Buah
2. Masker : 1 Buah
3. Sarung tangan/Handscound : 1 Pasang
4. Lap kerja lembab :1 Buah

Metode : Metode yang digunakan dengan menggunakan 4 langkah


demonstrasi
1. Live
2. Step by step
3. Penerapan (Aplikasi)
4. Penilaian (Evaluasi)
Media : Job Sheet, OHT/OHP, Papan tulis, Flipchart, Multimedia,
Daftar tilik
Referensi : 1. Noer, S. Penuntun Praktikum Patologi Klinik
Akademi Kebidanan Harapan Kita. Lab. Patologi
Klinik FK Trisakti. 1999. Hal 97-99
2. Pusdiknakes. Asuhan Antenatal. Jakarta. 2003. Hal
35-38
Uliyah, M. Praktikum Keterampilan Dasar Praktik
Klinik Aplikasi Dasar-Dasar Praktik Kebidanan.
Salemba Medika. Jakarta. 2008. Hal 119-120

TAHAP PEMBELAJARAN
1. PENDAHULUAN (3’)
a. Mengucapkan salam dan menarik perhatian siswa
b. Menghubungkan keterampilan yang akan diajarkan dengan materi sebelumnya
c. Menyampaikan agar tercapai OPS
d. Menyampaikan referensi
e. Menyampaikan pentingnya keterampilan yang diajarkan ini ketika praktek
dilapangan
f. Menyampaikan cakupan materi menggunakan :
 Peragaan secara life

2
 Step by step, dalam hal ini mahasiswa boleh bertanya bila ada yang belum
jelas
g. Mahasiswa berlatih dibawah bimbingan dosen

APLIKASI (7’)
1. Mahasiswa mempraktekkan keterampilan melakukan pemeriksaan protein urine yang
mulai dari persiapan sampai pelaksanaan dibawah bimbingan dosen dan job sheet.
2. Meminta mahasiswa lain yang melakukan penilaian dengan menggunakan daftar
tilik. Dosen memonitor jalannya peragaan melakukan pemeriksaan protein urine yang
benar yang dilakukan mahasiswa.

EVALUASI (7’)
Dosen mengevaluasi mahasiswa satu persatu dengan menggunakan daftar tilik.

CATATAN

3
DOKUMEN JOB SHEET(JS)

STIKES FORT DE KOCK

DIPLOMA IV KEBIDANAN STIKES FORT DE KOCK

JOB SHEET MELAKUKAN PEMERIKSAAN PROTEIN URINE

Program Studi : Diploma IV Kebidanan


Mata Kuliah : Pendidikan dan Pelatihan Serta Pembelajaran Mikro
Kegiatan/Keteramilan : Melakukan Pemeriksaan Urine
ObjektifPerilakuSiswa : Setelah didemonstrasikan dan berlatih di laboratorium
(OPS) mahasiswa mampu melakukan simulasi pemeriksaan
urine, sesuai prosedur yang berlaku dengan benar dan
tepat tanpa mengabaikan keselamatan kerja.
Dosen : Alya Hasanah Siregar Amd.Keb

Peralatan&Perlengkapan : BAHAN
4. Asam Asetat 5% ( 1 cc )
5. Urine wanita hamil ( 5 cc )
6. Larutan klorin 0.5 % dalam tempatnya

Peralatan :
9. Tabung reaksi : 2 Buah
10. Rak tabung reaksi : 1 Buah
11. Penjepit tabung : 1 Buah
12. Lampu spiritus : 1 Buah
13. Korek api : Secukupnya
14. Spuit 2,5 cc/3 cc : 1 Buah
15. Pipet : 1 Buah
16. Bengkok : 1 Buah

4
Perlengkapan :
5. Celemek plastik : 1 Buah
6. Masker : 1 Buah
7. Sarung tangan/Handscound : 1 Pasang
8. Lap kerja lembab :1 Buah

Referensi : 1. Noer, S. Penuntun Praktikum Patologi Klinik


Akademi Kebidanan Harapan Kita. Lab. Patologi
Klinik FK Trisakti. 1999. Hal 97-99
2. Pusdiknakes. Asuhan Antenatal. Jakarta. 2003. Hal
35-38
3. Uliyah, M. Praktikum Keterampilan Dasar Praktik
Klinik Aplikasi Dasar-Dasar Praktik Kebidanan.
Salemba Medika. Jakarta. 2008. Hal 119-120

DASAR TEORI

Tes Pemeriksaan Protein Urin merupakan salah satu tes yang bertujuan untuk
mendeteksi komplikasi yang terjadi selama kehamilan yaitu Pre eklamsi. Bukti di seluruh
dunia menunjukan bahwa pemeriksaaan fisik dan tes laboratorium selama kunjungan
antenatal harus difokuskan pada pemeriksaan – pemeriksaan yang didukung oleh riset
ilmiah. Dengan kata lain, para bidan seharusnya meluangkan waktu melakukan
pemeriksaan – pemeriksaan yang nyata – nyata dapat menurunkan kematian ibu dan
neonatus.
CARA MEMBACA HASIL :
Kekeruhan dilihat dengan latar belakang gelap, dibandingkan dengan tabung B.
Hasil :
1. Negatif : tidak ada kekeruhan
2. Positif + : kekeruhan ringan tanpa butiran
3. Positif ++ : kekeruhan dengan butiran
4. Positif +++ : kekeruhan dengan kepingan
5. Positif ++++ : kekeruhan dengan gumpalan

5
PERSIAPAN
1. Pertimbangkan indikasi-indikasi untuk melakukan pemeriksaan protein urine
dan pastikan bahwa pemeriksaan tersebut penting untuk mengetahui
kesehatan ibu dan janin.
2. Periksa dan pastikan semua alat, perlengkapan dan bahan-bahan yang
diperlukan sudah tersedia sesuai dengan job seet.
3. Letakkan alat, perlengkapan dan bahan pada tempat yang mudah dijangkau
dan dalam keadaan bersih.
4. Gunakan teknik aseptic setiap saat. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
(handscound).
5. Jelaskan pada ibu mengapa dilakukan pemeriksaan protein urine dan jelaskan
prosedurnya. Berikan alasan yang rasional pada ibu.

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Cuci tangan dengan menggunakan sabun atau antiseptic


2. Gunakan celemek, masker dan sarung tangan sebagai pelindung
3. Masukkan urine 2-3 cc kedalam dua tabung, kemudian panaskan diatas
lampu spritus dengan jarak 2-3 cm sambil sedikit digoyang-goyang sampai
mendidih, bila urine tampak keruh teteskan asam asetat sebanyak 4 tetes lalu
panaskan kembali, jika tetap keruh berarti ada protein dalam urine.

PETUNJUK BAGI MAHASISWA

1. Baca dan pelajari lembar kerja dengan baik.


2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomic.
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet.
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti.
5. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti atau 6
dipahami.
6. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan.
KESELAMATAN KERJA
1. Jagalah kebersihan alat dan bahan yang digunakan, serta letakkan peralatan
sesuai dengan fungsinya.
2. Pakailah peralatan sesuai dengan fungsinya.
3. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan keadaan pasien

PROSEDUR TINDAKAN

NO LANGKAH PENKERJAAN ILUSTRASI GAMBAR


dan KEY POINT
1 Jelaskan pada pasien tujuan tindakan
pengambilan darah vena

Key point :
“Lakukan informed consent”

2 Susun alat secara ergonomis untuk


memudahkan dalam bekerja

Key point :
"Susunan alat sesuai urutan pemakaian dan
mudah dijangkau”

7
3 Cuci tangan menggunakan sabun di bawah air
mengalir,keringkan dengan handuk bersih

Key point :
“Lakukan cuci tangan sesuai dengan prosedur
7 langkah”

4 Pakai sarung tangan pada kedua tangan

Key point :
“Penting untuk perlindungan diri. Gunakan
ukuran yang sesuai dengan ukuran tangan”

5 Isi dua tabung reaksi dengan urine, masing-masing 2


- 3 cc
Key point :
- Gunakan spuit untuk mengambil urine
- Pastikan jumlah cc urine tepat

6 Panaskan urine diatas lampu spiritus berjarak 2-3 cm


dari ujung lampu sambil digoyang-loyang hingga
mendidih
Key point :
Hati – hati jangan sampai tumpah

8
7 Baca hasilnya
Perhatikan warna dengan benar
 Kalau urine keruh, tambahkan 4 tetes asam
asetat, bila urine berubah jadi jernih ini
menunjukkan adanya kalsium glukonas,
bukan protein urine
 Kalau urine tetap keruh, panaskan sekali lagi
 Jika setelah dipanaskan, urine tetap keruh,
berarti ada protein dalam urine
Key point :
Urine juga bisa mengandung protein kalau ibu
mempunyai infeksi saluran kencing atau urine
terkontaminasi dengan darah atau air ketuban.
8 Lepaskan sarung tangan,rendam dalam larutan clorin
0,5%

Key point :
" Dekontaminasi selama 10 menit "

9 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu


keringkan dengan handuk bersih

Key point :
“Lakukan cuci tangan sesuai dengan prosedur 7
langkah”

10 Lakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan

Key Point :
" Pencatatan segera menghindari lupa "

9
EVALUASI

 Setiap mahasiswa melakukan redemonstrasi tindakan pemeriksaan protein urine dengan


berpedoman pada job sheet
 Seluruh alat disiapkan dengan lengkap
 Setiap langkah pekerjaan dilakukan secara urut, sesuai job sheet
 Pembimbing menguji dan mengamati cara kerja mahasiswa dengan menggunakan
daftar tilik.

10
DAFTAR TILIK
MEELAKUKAN PEMERIKSAAN PROTEIN URINE

TANGGAL PENILAIAN :
NAMA MAHASISWA :
NAMA DOSEN PENILAI :

PETUNJUK PENILAIAN
Nilailah setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :

Nilai 1 (Perluperbaikan) : Langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai


dengan yang seharusnya atau urutannya tidak
sesuai (jika harus berurutan)
Nilai 2 (Mampu) : Langkah yang dikerjakan sesuai yang
seharusnya dan urutannya(jikaharusberurutan).
Pelatih yang membimbing untuk sedikit
perbaikan atau membantu untuk kondisi di luar
normal
Nilai 3 (Mahir) : Langkah dikerjakan dengan benar, sesuai
urutan nya dan waktu kerja yang sangat efisien
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan
tidak sesuai dengan situasi yang sedang
dihadapi
Nilai batas lulus : 75

11
Beritanda (√) dalamkolom yang tersediadisebelahkanansesuaidengantindakan yang
dilakukanolehmahasiswa.
SKALA
NO KEGIATAN
1 2 3
Menyiapkan alat-alat pemerikasaan protein urine
1
(Siapkan alat-alat dan perlengkapan secara ergonomic)
Memberi tahu ibu mengenai tindakan dan prosedur yang akan
dilakukan
2
(Ibu akan mudah untuk diajak bekerjasama apabila ia telah
mengetahui prosedur tindakan)
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun cair dan air mengalir
lalu mengeringkannya
3
(Untuk mencegah infeksi sebelum melaksanakan tindakan.
Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan tangan)
Memakai sarung tangan
4
(Gunakan sarung tangan DTT atau bersih)
Isilah tabungreaksi dengan urine 1-2 cc
5 (Gunakan spuit untuk menggambil urine. Pastikan jumlah cc urine
tepat)
Memanaskan urine diatas lampu spritus (bunser-bunser) berjarak 2-
6 3 cm dari ujung lampu sampai mendidih
(Hati-hati jangan sampai tumpah)
Menambahkan 4 tetes asam asetat 5 %.
(Kalau urine tetap keruh, panaskan sekali lagi. Kalau urine masih
7
tetap keruh, berarti ada protein dalam urine)

Melepaskan sarung tangan rendam dalam larutan klorin 0,5%


8
(Dekontaminasi selama 10 menit)
Mencuci tangan kembali dengan sabun cair dan air mengalir, lalu
9 keringkan dengan handuk bersih
(Lakukan cuci tangan sesuai dengan prosedur 7 langkah
Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
10
(Pencatatan segera menghindari lupa)
Total Nilai

Nilai : jumlah nilai mahasiswa x 100


Jumlah nilai keseluruhan
bukittinggi, 2018
Pembimbing Praktek

(……………………….....)

12
HAND OUT

PROTEIN URINE
1. Pengertian Protein dan urine
Protein adalah sumber asam amino yang mengandung unsur C,H,O dan N .
Protein sangat penting sebagai sumber asam amino yang digunakan untuk
membangun struktur tubuh. Selain itu protein juga bisa digunakan sebagai sumber
energi bila terjadi defisiensi energi dari karbohidrat dan/atau lemak.
Sifat-sifat protein beraneka ragam, dituangkan dalam berbagai sifatnya saat bereaksi
dengan air, beberapa reagen dengan pemanasan serta beberapa perlakuan lainnya.
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti
urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal
dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses
reabsorpsi.
Biasanya, hanya sebagian kecil protein plasma disaring di glomerulus yang
diserap oleh tubulus ginjal dan diekskresikan ke dalam urin. Normal ekskresi protein
biasanya tidak melebihi 150 mg/24 jam atau 10 mg/dl urin. Lebih dari 10 mg/dl
didefinisikan sebagai proteinuria. Adanya protein dalam urine disebut proteinuria.

2. Protein Urine Dalam Kehamilan


Preeklampsia atau sering juga disebut toksemia adalah suatu kondisi yang bisa
dialami oleh setiap wanita hamil. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya
tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urine. Wanita
hamil dengan preeklampsia juga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan
tangan. Preeklampsia umumnya muncul pada pertengahan umur kehamilan,
meskipun pada beberapa kasus ada yang ditemukan pada awal masa kehamilan.
Penyebab pasti dari kelainan ini masih belum diketahui, namun beberapa penelitian
menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat menunjang terjadinya preeklampsia
dan eklampsia. Faktor faktor tersebut antara lain, gizi buruk, kegemukan dan
gangguan aliran darah ke rahim.

3. Pemeriksaan Protein urine


Pemeriksaan terhadap protein termasuk pemeriksaan rutin. Kebanyakan cara
rutin untuk menyatakan adanya protein dalam urin berdasarkan kepada timbulnya
13
kekeruhan. Karena padatnya atau kasarnya kekeruhan itu menjadi satu ukuran untuk
jumlah protein yang ada, maka menggunakan urin yang jernih betul menjadi syarat
yang penting terhadap protein.
Jika urine yang akan diperiksa jernih, boleh terus dipakai, dan apabila kekeruhan
tidak dapat dihilangkan maka bisa dilakukukan penjernihan atau penyaringan pada
urine sehingga urin yang digunakan untuk pemeriksaan adalah urin yang benar-
benar jernih.

4. Tujuan Pemeriksaan Protein Urine


Untuk mengetahui kadar protein dalam urin dan juga untuk mengetahui apakah
pasien mengalami eklamsi.
BAHAN
7. Asam Asetat 5% ( 1 cc )
8. Urine wanita hamil ( 5 cc )
9. Larutan klorin 0.5 % dalam tempatnya

Peralatan :
17. Tabung reaksi : 2 Buah
18. Rak tabung reaksi : 1 Buah
19. Penjepit tabung : 1 Buah
20. Lampu spiritus : 1 Buah
21. Korek api : Secukupnya
22. Spuit 2,5 cc/3 cc : 1 Buah
23. Pipet : 1 Buah
24. Bengkok : 1 Buah

Perlengkapan :
9. Celemek plastik : 1 Buah
10. Masker : 1 Buah
11. Sarung tangan/Handscound : 1 Pasang
12. Lap kerja lembab :1 Buah

Penatalaksanaan :
14
 Menyiapkan alat-alat pemerikasaan protein urine
(Siapkan alat-alat dan perlengkapan secara ergonomic)
 Memberi tahu ibu mengenai tindakan dan prosedur yang akan dilakukan
(Ibu akan mudah untuk diajak bekerjasama apabila ia telah mengetahui prosedur
tindakan
 Memberi tahu ibu mengenai tindakan dan prosedur yang akan dilakukan
(Ibu akan mudah untuk diajak bekerjasama apabila ia telah mengetahui prosedur
tindakan)
 Mencuci tangan dengan menggunakan sabun cair dan air mengalir lalu
mengeringkannya
(Untuk mencegah infeksi sebelum melaksanakan tindakan. Lepaskan semua perhiasan
dari lengan dan tangan)
 Memakai sarung tangan
(Gunakan sarung tangan DTT atau bersih)
 Isilah tabungreaksi dengan urine 1-2 cc
(Gunakan spuit untuk menggambil urine. Pastikan jumlah cc urine tepat)
 Memanaskan urine diatas lampu spritus (bunser-bunser) berjarak 2-3 cm dari ujung
lampu sampai mendidih
(Hati-hati jangan sampai tumpah)
 Menambahkan 4 tetes asam asetat 5 %.
(Kalau urine tetap keruh, panaskan sekali lagi. Kalau urine masih tetap keruh, berarti
ada protein dalam urine)
 Melepaskan sarung tangan rendam dalam larutan klorin 0,5%
(Dekontaminasi selama 10 menit)
 Mencuci tangan kembali dengan sabun cair dan air mengalir, lalu keringkan dengan
handuk bersih
(Lakukan cuci tangan sesuai dengan prosedur 7 langkah
 Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
(Pencatatan segera menghindari lupa)

15
6. cara menilai hasil
Cara penilain ini berlaku untuk pemeriksaan dengan asam asetat
-- :
1. tidak ada kekeruhan.
2. + : kekeruhan ringan tanpa butir-butir (0,01-0,05%).
3. ++ : kekeruhan mudah dilihat & nampak butir-butir dalam kekeruhan tersebut(0,05-0,2%).
4. +++ : urin jelas keruh dan kekeruhan berkeping-keping (0,2-0,5%).
5. ++++ : sangat keruh dan bergumpal/memadat (>0,5%).

16

Anda mungkin juga menyukai