Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah sakit merupakan sarana kesehatan dan salah satu bentuk organisasi

pelayanan kesehatan, khususnya terkait dengan upaya kesehatan rujukan. Tujuan

program kesehatan rujukan antara lain adalah: peningkatan mutu, cakupan dan

efisiensi rumah sakit, melalui penerapan dan penyempurnaan standar pelayanan

tenaga, standard peralatan, profesi dan manajemen rumah sakit (Aditama, 2013).

Rumah Sakit Daerah Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto RSUD kelas B

Pendidikan yang merupakan milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Mengacu

Peraturan Gubernur Nomor 059/76 Tahun 2008 maka mulai 1 Januari 2009

menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK –

BLUD). Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan

kepada masyarakat untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas-tugas Pemerintah

Daerah Provinsi Jawa Tengah dalam mewujudkan kesejahteraan umum melalui

peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Sesuai Rencana Strategi tahun 2013-2018 RSMS mengembangkan pelayanan

unggulan yang terdiri dari Pelayanan Jantung, Pelayanan Onkologi Terpadu,

Pelayanan Urologi, Pelayanan Maternal dan Perinatal serta Private Wing.

Pelayanan unggulan dikembangkan agar dalam pencapaian Visi dan Misi dapat

dilakukan secara bertahap, fokus dan terukur. Sumber Daya Manusia RSMS
sejumlah 1706 yang terdiri dairi tenaga PNS 790 pegawai dan Non PNS (Tenaga

Kontrak BLUD) sejumlah 916 pegawai. Tenaga Dokter 90 dokter, Tenaga

Kesehatan Lain dan Tenaga Administrasi 1619 orang. Kapasitas Tempat Tidur

RSMS adalah 731 dengan komposisi Klas III (325), Klas II (96), Klas I (127),

Utama (24),VIP (89), HCU (18), ICU (16), ICCU (8) NICU (28).

Dalam rangka menuju era globalisasi, rumah sakit juga dihadapkan pada

berbagai perubahan eksternal, seperti perubahan tata ekonomi dunia, arus informasi

tanpa batas, pola penyakit, pola demografi penduduk, teknologi, peralatan rumah

sakit, yang semua itu akan berdampak pada perubahan tata nilai dan tuntutan

masyarakat yang merupakan sebuah system, salah satunya praktek

keperawatan.(Depkes, 2008)

Saat ini keberhasilan rumah sakit sangat ditentukan oleh pengetahuan,

keterampilan, kreativitas dan motivasi staf dan karyawannya. Kebutuhan tenaga-

tenaga terampil didalam berbagai bidang dalam sebuah rumah sakit sudah

merupakan sebuah tuntutan dunia global yang tidak bisa ditunda. Kehadiran

teknologi dan sumber daya lain hanyalah alat atau bahan pendukung, karena pada

akhirnya SDM-lah yang menentukan (Danim, 2004).

Rumah sakit merupakan industri jasa yang memiliki ciri bentuk produknya

tidak dapat disimpan dan diberikan dalam bentuk individual, serta pemasaran yang

menyatu dengan pemberi pelayanan, sehingga diperlukan sikap dan perilaku khusus

dalam menghadapi konsumen. Tenaga perawat yang merupakan “the caring

profession” mempunyai kedudukan yang penting dalam menghasilkan kualitas

2
pelayanan kesehatan di rumah sakit, karena pelayanan yang diberikannya

berdasarkan pendekatan bio-psiko-sosial-spiritual. Pelayanan keperawatan

merupakan pelayanan yang unik dilaksanakan selama 24 jam dan

berkesinambungan merupakan kelebihan tersendiri dibanding pelayanan lainnya.

Pelayanan dan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien merupakan

bentuk pelayanan keperawatan profesional, yang bertujuan untuk membantu pasien

dalam pemulihan dan peningkatan kemampuan dirinya, melalui tindakan

pemenuhan kebutuhan pasien secara komprehensif dan berkesinambungan sampai

pasien mampu untuk melakukan kegiatan rutinitasnya tanpa bantuan. Bentuk

pelayanan ini seyogyanya diberikan oleh perawat yang memiliki kemampuan serta

sikap dan kepriabadian yang sesuai dengan tuntutan profesi keperawatan dan untuk

itu tenaga keperawatan ini harus dipersiapkan dan ditingkatkan secara teratur,

terencana dan kontinyu (Darmawan, 2008).

Pelayanan keperawatan yang dilakukan di rumah sakit merupakan sistem

pengelolaan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien agar menjadi

berdaya guna dan berhasil guna. Sistem pengelolaan ini akan berhasil apabila

seorang perawat yang memiliki tanggung jawab mengelola mempunyai

pengetahaun tentang manajemen keperawatan dan kemampuan memimpin orang

lain disamping pengetahuan dan keterampilan klinis yang harus dikuasainya pula

(Nurachmah, 2004).

Untuk mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas sesuai visi dan

misi Rumah Sakit tidak terlepas dari proses manajemen. Manajemen merupakan

3
suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan

organisasi. Dalam organisasi keperawatan, pelaksanaan manajemen dikenal sebagai

manajemen keperawatan (Ritonga, 2014).

Teori manajemen modern berasal dari Henry Fayol, yang telah

memperkenalkan fungsi-fungsi atau aktivitas-aktivitas administrator seperti :

planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), coordinating

(pengkoordinasian) dan controlling (pengendalian) (Potter dan Perry, 2005).

Manajemen keperawatan adalah suatu proses kerja yang dilakukan oleh

anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara

professional. Dalam hal ini seorang manajer keperawatan dituntut untuk melakukan

suatu proses yang meliputi lima fungsi utama yaitu perencanaan, pengorganisasian,

pengelolaan, pengarahan, dan kontrol agar dapat memberikan asuhan keperawatan

yang seefektif dan seefisien mungkin bagi pasien dan keluarganya (Nursalam,

2004). Proses manajemen keperawatan dilaksanakan melalui tahap-tahap yaitu

pengkajian (kajian situasional), perencanaan (strategi dan operasional),

implementasi dan evaluasi.

Penerapan manajemen keperawatan dapat dilakukan diberbagai bidang

keperawatan, salah satunya adalah keperawatan maternal. Ruang Dahlia Rumah

Sakit Margono Soekarjo Purwokerto sebagai salah satu ruang rawat inap penyakit

dalam kelas I, II, III, bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan pada

penyakit dalam.

4
B. TUJUAN PRAKTEK

1. Tujuan Umum

Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan selama 3 minggu di

Ruang DahliaRumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto mahasiswa

mampu memahami manajemen keperawatan baik pengelolaan sarana maupun

kegiatan keperawatan dalam tatanan klinik meliputi :

a. Menunjukan Ketrampilan menerapkan prinsip-prinsip management

keperawatan

b. Menunjukan Ketrampilan kepemimpinan terhadap klien secara menyuluruh

melalui management pelayanan keperawatan dan berupaya memprekarsai

perubahan yang efektif dalam sistem asuhan keperawatan.

2. Tujuan Khusus

Secara kelompok dan individu mahasiswa dapat menunjukkan

kemampuan dalam hal :

a. Mengidentifikasi masalah yang ditemukan oleh kelompok selama pengkajian

Ruang Dahlia Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

b. Menganalisa data dan memahami masalah-masalah dalam pengorganisasian

asuhan keperawatan di ruang rawat inapRuang Dahlia Rumah Sakit Prof. Dr.

Margono Soekarjo Purwokerto

c. Merencanakan kegiatan pelayanan keperawtaan sehari-hari sesuai dengan

masalah yang dijumpai selama periode praktik di ruang rawat inap Ruang

Dahlia Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

5
d. Mengorganisasikan pelaksaan kegiatan perawatan Ruang Dahlia Rumah Sakit

Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

e. Melakukan usaha-usaha koordinasi kegiatan perawatan dengan perawat di

ruang rawat inap Ruang Dahlia Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo

Purwokerto

f. Memilih dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan

kondisi di ruang rawat inap Ruang Dahlia Rumah Sakit Prof. Dr. Margono

Soekarjo Purwokerto

g. Memperkenalkan perubahan yang bermanfaat untuk ruangan dengan cara

melaksanakan intervensi bersama kelompok dengan persetujuan kepala ruang

Ruang Dahlia Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

h. Melaksanakan magang kepala ruang, perawat primer dan perawat associate

secara bergantian di Ruang Dahlia Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo

Purwokerto

i. Melakukan Program inovasi sesuai masalah yang ada di ruang rawat inap DI

Ruang Dahlia Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Pelaksanaan praktek stase manajemen keperawatan Program Profesi Ners

STIKes Harapan Bangsa Purwokertoini dilaksanakan di Ruang di Ruang Dahlia

Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto berlangsung dari tanggal 2

sampai 21 April 2018.

6
D. CARA PENGKAJIAN

Berdasarkan Nursalam (2014), cara melakukan pengumpulan data untuk

mengidentifikasi masalah dilakukan dengan menggunakan metode:

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kondisi fisik ruangan, inventaris

ruangan, proses pelayanan dan asuhan keperawataan yang langsung dilakukan

ke pasien

2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada kepala ruang, perawat primer, perawat pelaksana,

dan pasien untuk mengumpulkan data tentang proses pelayanan pasien dan

proses yang dilakukan oleh perawat

3. Studi dokumentasi

Kegiatan dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai pasien, ketenagaan,

dokumentasi proses keperawatan, manajemen ruangan, prosedur tetap tindakan

dan inventaris ruangan

4. Angket

Angket di gunakan untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap asuhan

keperawatan

E. PRAKTIKAN

Mahasiswa tahap profesi Ners STIKes Harapan Bangsa Purwokerto angkatan

tahun 2017 kelompok I :

1. Achmad Tohirin S.Kep (NIM. 170104002)

7
2. Andreas Bambang Tri Pamungkas S.Kep (NIM. 170104016)

3. Anggoro Pandu Pratama S.Kep (NIM. 170104017)

4. Aniati Rahmawati Ulfa S.Kep (NIM. 170104018)

5. Anis Nur ‘Azizah S.Kep (NIM.170104020)

6. Anjar Wahyu Wiyatmoko S.kep (NIM. 170104021)

7. Badhi Nur Waluyo S.Kep (NIM. 170104025)

8. Chandra Lusty O.P. Mokoginta S.Kep (NIM. 170104030)

9. Dede Ahmad Hudori. S.Kep (NIM. 170104032)

Anda mungkin juga menyukai