Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

I. IDENTITAS SAP
Bidang studi : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Pokok Bahasan : Gizi Seimbang Bayi dan Balita
Sub Pokok Bahasan : Gizi Seimbang Bayi Balita
Sasaran : Masyarakat Desa Sukolilo
Target : Ibu-Ibu Peserta Penyuluhan Puskesmas Sukolilo
Hari / tanggal : Senin, 8 Juni 2015
Jam : 10.00
Waktu : 30 menit
Tempat : di Puskesmas Sukolilo
II. IDENTIFIKASI MASALAH
a. Bayi
Bayi merupakan makhluk yang sangat peka dan halus. Apakah
bayi itu akan terus tumbuh dan berkembang dengan sehat, sangat
bergantung pada proses kelahiran dan perawatannya. Tidak saja cara
perawatannya, namun pola pemberian makan juga sangat
memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan bayi (Departemen
Kesehatan RI, 1995).
Bayi adalah anak yang berusia 0-12 bulan (Husaini, 2002).
Makanan utama bayi yaitu air susu ibu (ASI) yang diberikan sedini
dan sesering mungkin sampai anak berumur 2 tahun. ASI adalah
makanan terbaik untuk bayi. Hanya ASI satu-satunya makanan dan
minuman yang diperlukan oleh seorang bayi dalam enam bulan
pertama (ASI Eksklusif). ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa
makanan tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (6 x
30 hari).
Namun, dengan bertambahnya umur bayi dan tumbuh
kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi ASI.
Setelah usia 6 bulan, bayi sangat membutuhkan makanan tambahan
atau makanan pendamping ASI (MP-ASI) untuk tumbuh dan menjadi
lebih aktif. ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
nutrisinya. Dengan demikian, makanan tambahan diberikan untuk
mengisi kesenjangan antara kebutuhan nutrisi total pada anak dan
jumlah yang didapatkan dari ASI (WHO, 2003).
Usia 6-11 bulan merupakan periode emas sekaligus kritis
dalam proses tumbuh-kembang bayi, baik fisik maupun kecerdasan.
Peranan makanan pendamping ASI sama sekali bukan untuk
menggantikan ASI, melainkan hanya untuk melengkapi ASI.
Akibat kekurangan gizi, bayi yang dilahirkan berat badannya
kurang dan kurang sehat (Departemen Kesehatan RI, 1992). Dua
kegunaan makanan bagi bayi adalah memenuhi zat gizi untuk tumbuh
kembang dan kesehatan dan bayi belajar makan sehingga membentuk
kebiasaan makan di kemudian hari. Indra pengecap berkembang sejak
bayi berusia 0 sampai 12 bulan. Oleh karena itu, mereka perlu
diberikan bermacam-macam rasa (taste).

b. Balita
Gizi seimbang bisa dipahami sebagai paduan makanan yang sangat
tepat sesuai kebutuhan anak. Masa balita adaah masa pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat, untuk itu kebutuhan akan zat gizi yang
tinggi harus terpenuhi. Masa balita juga merupakan masa yang rentang
mengalami masalah gizi.
Manfaat gizi balita:
1. Untuk proses pertumbuhan dan perkembangan yang optimal
2. Memelihara kesehatan dan memulihkan kesehatan bila sakit
3. Melaksanakan berbagai aktivitas
4. Mendidik kebiasaan makan yang baik dengan menyukai makanan
yang mengandung gizi yang diperlukan oleh tubuh.
Untuk balita, makan kadang-kadang merupakan hal yang kurang
menyenangkan karena usia ini yang menggembirakan adalah bermain.
Permainan itulah medium dan ajang peningkatan keterampilannya.
Manfaatkanlah momen ini dengan menyuapkan makanan.
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat
dapat memahami tentang Gizi Seimbang Bayi dan Balita.
IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat
dapat menjelaskan kembali :
1. Pengertian Gizi Seimbang
2. Frekuensi makan untuk Bayi
3. Kebutuhan Gizi Bayi usia 6-11 bulan
4. Contoh makanan bayi usia 6 bulan
5.
6. Prinsip Gizi Seimbang untuk Balita
7. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Balita
8. Masalah Gizi pada Balita
9. Menu Seimbang untuk Balita

V. MATERI
Terlampir (lampiran 2)
VI. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VII. MEDIA
1. Materi SAP
2. LCD
3. Laptop
4. Soal pre dan post tes
5. Leaflet
VIII. PENGORGANISASIAN
1. Moderator
Membuka acara, memperkenalakan diri dan tim penyuluh, mengatur
proses penyuluhan, tanya jawab, serta menutup acara.
2. Penyaji
Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan mudah dipahami
peserta penyuluhan.
3. Fasilitator
Mengevaluasi penyuluh, moderator, peserta, dan jalannya proses
penyuluhan
4. Observer
Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana kegiatan penyuluhan
5. Notulen
Mencatat pertanyaan yang diajukan auidien/peserta penyuluhan, dan
masukan dari fasilitator
6. Peserta
Mendengarkan, memperhatikan, serta mengajukan pertanyaan.
IX. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 8 menit Pembukaan :
 Memberi salam  Menjawab salam
 Perkenalan  Mendengarkan dan
 Menjelaskan tujuan pem- Memperhatikan
belajaran  Menjawab/mengerja
 Melaksanakan pretest kan soal pretest
2 10 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan  Menyimak dan
secara berurutan dan teratur. mendengarkan
Materi :
a. Pengertian Gizi Seimbang
b. Frekuensi makan untuk
bayi
c. Kebutuhan Gizi Bayi usia
6-11 bulan
d. Contoh makanan bayi usia
6 bulan
e. Prinsip Gizi Seimbang
untuk balita
f. Masalah Gizi pada balita
g. Menu Seimbang untuk
balita
3 5 menit Evaluasi :
Meminta masyarakat untuk  Bertanya dan
menjelaskan kembali atau menjawab
menyebutkan :
a. Pengertian Gizi Seimbang
b. Frekuensi makan untuk bayi
c. Kebutuhan Gizi Bayi usia 6-
11 bulan
d. Contoh makanan bayi usia 6
bulan
e. Prinsip Gizi Seimbang untuk
balita
f. Masalah Gizi pada balita
g. Menu Seimbang untuk balita
4 7 menit Penutup :
 Mengucapkan terima kasih  Menjawab salam
dan mengucapkan salam  Menjawab/mengerja
 Melaksanakan postest kan soal postest
X. SETTING TEMPAT
Puskesmas Sukolilo
XI. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
Hayati, Aslis Wirda.2009.Buku Saku: Gizi Bayi.Jakarta:EGC
Lailiyana, dkk.2010.Buku ajar: Gizi Kesehatan Reproduksi.Jakarta:EGC
Sibagariang,
Eva Ellya.2010.Gizi dalam Kesehatan Reproduksi.Jakarta.TIM
Soekriman, dkk.2006.Hisup sehat:Gizi seimbang dalam Siklus Kehidupan
Manusia.Jakarta:PT Primamedika Pustaka.

Lampiran 1
Evaluasi
Soal Pre dan Post Test
Pilihan Ganda :
1. Apakah yang dimaksud dengan gizi seimbang?
a. Makanan sehari-hari dengan zat gizi dan jumlah sesuai kebutuhan tubuh
b. Makanan sehari-hari yang enak dan sesuai keinginan
c. Makanan sehari-hari dengan zat gizi dan jumlahnya banyak
d. Makanan sehari-hari yang mengenyangkan dan beragam
2. Berapa kebutuhan energy anak dan remaja?
a. Anak 1900-2300, Remaja 2000-2600
b. Anak 1800-2000, Remaja 1800-2100
c. Anak 1900-2100, Remaja 1950-2600
d. Anak 1700-2100, Remaja 1950-2800
Kunci jawaban : 1. a 2. c
Essay
3. Sebutkan masalah gizi yang bisa terjadi pada anak!
4. Sebutkan masalah gizi yang bisa terjadi pada remaja!
Lampiran 2
Materi Penyuluhan
1. Pengertian Gizi Seimbang
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung
zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh,
dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas
fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
Direktorat Bina Gizi, Departemen Kesehatan, pada tahun 1995
menerbitkan buku panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. Ketiga bels pesan
adalah kesepakatan pada tahun 1993 berdasarkan hasil penelitian Pusat
Penelitian dan pengembangan Gizi Bogor.
Ketigabelas pesan PUGS adalah:
1. Makanlah makanan yang beragam setiap hari
2. Makanlah makanan yang mengandung cukup energi
3. Untuk sumber energi, upayakan separuhnya berasal dari makanan
yang mengandung zat karbohidrat kompleks
4. Upayakan agar sumber energi dari minyak dan lemak tidak lebih
dari seperempat dari energi total yang anda butuhkan
5. Gunakan hanya garam beryodium untuk memasak sehari-hari
6. Makanlah banyak makanan yang kaya akan zat besi
7. Berikan hanya air susu ibu untuk bayi sampai usia 4 bulan
8. Biasakan sarapan setiap hari.
9. Minum air bersih dan sehat dalam jumlah yang cukup
10. Berolahraga dengan teratur untuk menjaga kebugaran badan
11. Hindarilah minuman beralkohol
12. Makanlah makanan yang dimasak dan atau dihidangkan dengan
bersih dan tidak tercemar
13. Bacalah selalu table pada kemasan makanan
2. Frekuensi makan untuk bayi
Menurut Departemen Kesehatan RI (2003), anjuran pemberian makanan
bayi usia 6-12 bulan adalah yang berikut.
1. Beri ASI setiap kali bayi menginginkan
2. Beri bubur nasi 3 kali sehari, setiap kali diberi makan sesuai dengan
umur:
a. 6 bulan: 6 sendok makan
b. 7 bulan: 7 sendok makan
c. 8 bulan: 8 sendok makan
d. 9 bulan: 9 sendok makan
e. 10 bulan: 10 sendok makan
f. 11 bulan: 11 sendok makan
3. Beri makan selingan 2 kali sehari, di antara waktu makan, seperti
sari buah, bubur kacang hijau, pisang, biskuit dan nagasari.

3. Kebutuhan Gizi Bayi usia 6-11 bulan


Makanan utama bayi yaitu air susu ibu (ASI) yang diberikan sedini dan
sesering mungkin sampai anak berumur 2 tahun. ASI adalah makanan terbaik
untuk bayi. Hanya ASI satu-satunya makanan dan minuman yang diperlukan
oleh seorang bayi dalam enam bulan pertama (ASI Eksklusif). ASI eksklusif
adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi berumur nol
sampai enam bulan (6 x 30 hari).
Setelah usia 6 bulan, bayi sangat membutuhkan makanan tambahan untuk
tumbuh dan menjadi lebih aktif. ASI saja tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan nutrisinya. Dengan demikian, makanan tambahan diberikan untuk
mengisi kesenjangan antara kebutuhan nutrisi total pada anak dan jumlah yang
didapatkan dari ASI (WHO, 2003).
Di Negara maju seperti di Eropa dan di Amerika, sebelum tahun 1970,
makanan padat diberikan pada beberapa bulan pertama setelah bayi
dilahirkan. Namun, setelah itu, banyak laporan tentang kemungkinan
timbulnya efek samping jika makanan diberikan terlalu dini. Resiko
pemberian makanan tambahan pada bayi sebeum umur 4-6 bulan adalah: (1)
tingginya solute load hingga dapat menimbulkan hiperosmolaritas; (2)
peningkatan berat badan yang terlalu cepat hingga menjurus ke obesitas; (3)
alergi terhadap salah satu zat gizi yang terdapat dalam makanan; (4)
mendapat zat tambahan, seperti garam dan nitrat yang dapat merugikan; (5)
mungkin saja dalam makanan padat yang dipasarkan terdapat zat pewarna
atau zat pengawet yang tidak diinginkan; dan (6) ada kemungkinan
pencemaran dalam penyediaan atau penyimpanan (Pudjiadi, 2000).
4. Contoh makanan bayi usia 6 bulan
Kotak 1. Waktu pemberian pendamping ASI bayi usia 6 bulan
Bubur tepung susu Pukul 8 wib
Sari tomat Pukul 10 wib
Pisang kerok Pukul 12 wib
Nasi tim saring ayam Pukul 14 wib
Sari buah jeruk Pukul 16 wib
Bubur susu sari kacang hijau Pukul 18 wib
bubur biskuit Pukul 20 wib

Kotak 2. Penyediaan menu sehari bayi usia 6 bulan


Bubur tepung susu
Bahan: 3 sdm tepung beras halus
200 ml susu formula/susu sapi
Cara:
1. Larutkan tepung beras halus dengan susu formula, aduk
sampai rata
2. Panaskan dengan api kecil sambal diaduk sampai kental
dan matang (sampai meletup-letup)
3. Angkat, lalu aduk-aduk sampai asapnya hilang dan
panasnya berkurang
4. Tuang ke dalam mangkuk bayi, siap untuk disajikan.
Pemberian: pukul 8 dan 20 wib

Sari tomat
Bahan: Tomat merah 50 gr
Cara: haluskan tomat, Lalu saring hingga didapat sari buah tomat.
Sajikan
Pemberian: pukul 10 wib
Pisang kerok
Bahan: pisang raja/ambon 50 gr
Cara: kerok pisang setipis mungkin menggunakan sendok makan
sehingga dihasilkan lumatan pisang. Suapkan sedikit demi
sedikit
Pemberian: pukul 12 wib

Nasi tim saring ayam


Bahan: 20 gr beras
650 ml air
25 gr daging ayam giling
30 gr tahu, potong kecil
25 gr wortel, serut
30 gr tomat, potong kecil
1 sdm minyak zaitun

Cara: - rebus air, daging ayam dan tahu. Aduk terus sampai kental dan
menjadi bubur. Masukkan wortel dan tomat. Aduk sampai matang
dan kental
- Masukkan minyak zaitun aduk sampai rata. Setelah digin
haluskan dengan blender atau saringan kawat.

Pemberian: pukul 14 wib

Sari buah jeruk


Bahan: jeruk manis 100 gr dan air secukupnya
Cara: peras jeruk didapat sari buah jeruk tambahkan air secukupnya
untuk menetralisir rasa masam. Sajikan dalam botol susu atau
suapkan sedikit demi sedikit
Pemberian: pukul 16 wib

Bubur susu sari kacang hijau


Bahan: kacang hijau 10 gr
Tepung susu 10 gr
Cara: rebus kacang ijo hingga matang dan lunak. Haluskan dan saring
hingga didapat sari kacang ijo. Campur sari kacang ijo dengan
tepung susu. Aduk hingga rata dan sajikan
Pemberian: pukul 18 wib

Bubur biscuit
Bahan: biscuit bayi 21,5 gr
Cara: larutkan kepingan dengan air matang hangat 40 ml hingga
menjadi seperti bubur tepung susu. Atau untuk yang teelah
tumbuh gigi, dapat juga diberikan dalam bentuk kepingan
Pemberian: pukul 20 wib
5. Prinsip Gizi Seimbang untuk balita
Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat.
Pada masa ini otak balita telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti
belajar berjalan dan berbicara lebih lancar. Setelah anak berumur 1 tahun
menunya bervariasi untuk mmencegah kebosanan dan diberi susu, sup,
sayuran dan buah-buahan. Makanan padat yang diberikan tidak perlu
diblender lagi, melainkan yang kasar suapaya anak yang sudah mempunyai
gigi dapat belajar mengunyah. Adakalanya anak tidak mau makan dan sebagai
gantinya ibu memberikan susu. Kebiasaan demikian akan mengarah ke diet
yang hanya terdiri dari susu saja. Anak balita ini justru merupakan kelompok
umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi. Gizi ibu yang
kurang atau buruk pada waktu konsepsi atau sedang hamil muda dapat
berpengaruh pada pertumbuhan seorang balita. Masa balita adalah masa
pertumbuhan sehingga memerlukan gizi yang baik. Bila gizinya bruk maka
perkembangan otaknya berkurang dan itu akan berpegaruh pada kehidupannya
di usia sekolah dan prasekolah.
Table 1. kecukupan gizi rata-rata pada anak prasekolah (Widya Karya
Nasional Pangan dan Gizi ke-4)
Golongan Berat badan Tingi badan energi protein
umum
1-3 tahun 12 kg 89 cm 1220 kkal 23 gr
4-6 tahun 18 kg 108 cm 1720 kkal 32 gr

6. Beda menu balita dan dewasa


Balita memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dari orang dewasa. Mereka
membutuhkan lebih banyak lemak dan lebih sedikit serat.
a. Gula dan garam
Lupakan penggunaan gula dan garam pada menu bayi, jika ia sudah
berusia diatas 1 tahun, batasi penggunaannya. Konsumsi garam untuk
balita tidak lebih dari 1/6 jumlah maksimum orang dewaa sehari atau
kurang dari 1 gr. Cermati makanan balita karena makanan orang dewasa
belum tentu cocok untuknya, kadang makanan ibu terlalu banyak garam
atau gula, atau bahkan mengandung bahan pengawet buatan.
b. Porsi makan
Porsi makan anak berbeda dengan orang dewasa, mereka membutuhkan
makanan sumber energi yang lengkap gizi dalam jumlah lebih kecil
namun sering
c. Kebutuhan energi dan nutrisi
Bahan makanan sumber energi seperti karbohidrat, protein, lemak serta
vitamin mineral dan sera wajib dikonsumsi anak setiap hari. Atur agar
semua sumber gizi tersebut ada dalam menu sehari.
d. Susu pertumbuhan
Susu sebagai salah satu sumber kalsium, juga penting dikonsumsi balita,
sedikitnya balita butuh 350 ml/12 ons perhari.

7. Contoh menu makanan untuk balita


Waktu Menu Berat (g) URT Kalori
1 gelas
Bangun Susu 200 ml 122 kkal
tidur pagi 1 mangkok
Bubur ikan brokoli 150 176 kkal
sedang
Pukul
Sandwich telur keju 35 1 potong 192 kal
10.00
¾ gelas
Nasi 100
1 potong
siang Ayam goreng 50 506 kkal
1 mangkok
Sup sayur 70
sedang
Pukul Buah campur 1 mangkok
100 51 kkal
16.00 (pepaya,stroberi,melon,jeruk) sedang
Nasi 100 ¾ gelas
Malam
Rollade ikan saus tomat 57,5 2 potong 391 kkal
Tempe goreng tepung 50 2 potong
Sebelum
Susu sapi 200 ml 1 gelas 122 kkal
tidur
TOTAL 1560 kkal

Anda mungkin juga menyukai