Limbah Di Sekitar Kita
Limbah Di Sekitar Kita
1. Karakteristik
b. Bersifat dinamis
c. Berdampak luas
a. Limbah Padat
b. Limbah Cair
c. Limbah Gas
d. Limbah suara
a. Limbah domestik
b. Limbah industri
d. Limbah pertambangan
e. Limbah pariwisata
f. Limbah medis
a. Limbah organik
b. Limbah anorganik
c. Beracun
e. Berbahaya (Harmful)
4. Dampak Buruk
5. Pengelolaan Limbah
Limbah yang tidak memiliki nilai guna atau dengan kata lan
tidak dapat dimanfaatkan lagi, maka limbah tersebut dapat
dibuang. Sebelum dibuang ke alam, limbah harus melalui
proses pengolahan agar bahan-bahan berbahaya yang
terkandung didalamnya hilang. Hal tersebut bertujuan agar
limbah yang dibuang tidak berdampak negatif bagi
lingkungan. Salah satu contoh pembuangan limbah adalah
penimbunan limbah di dalam tanah.
2. Pestisida
Pestisida merupakan pembasmi hama yang mengandung
limbah B3 karena terdiri atas bahan kimia berbahaya. Dalam
105 unsur kimia, biasanya terdapat 21 unsur yang sering
digunakan dalam pestisida yaitu karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen, fosfor, klorin, sulfur, ferum, cuprum, merkuri, zinc
dan arsenik. Bahan-bahan yang terkandung dalam pestisida
ini akan mencemari udara jika saat disemprotkan cairannya
terbawa angin.
3. Hairspray
Hairspray kerap digunakan perempuan untuk menjaga rambut
agar tertata rapi lebih lama. Namun, hairspray memiliki
beberapa kandungan kimia berbahaya yang dapat
mengganggu kesehatan, yaitu polyvinylpyrrolidone yang sama
dengan pembuatan lem kayu yang berfungsi untuk
mengeraskan rambut, polymer calledpolydimethylsiloxane
yang berfungsi membuat rambut terangkat lebih lama, dan
pytocalcious yang berfungsi meningkatkan jumlah mineral
dalam akar rambut sehingga membuat rambut menjadi kaku.
4. Deterjen pakaian
Pada deterjen pakaian terkandung bahan-bahan kimia yakni
surfaktan (15-25%), builder, filler dan aditif yang berbahaya
bagi kelangsungan hidup manusia serta lingkungan. Deterjen
dapat mencemari lingkungan melalui busa yang dibuang
melewati saluran air. Busa yang tidak mudah hilang ini dapat
menyebabkan kontak air dan udara menjadi terbatas
sehingga menurunkan proses pelarutan oksigen ke dalam air.
Kondisi ini dapat membuat organisme di dalam air kekurangan
oksigen hingga dapat menimbulkan kematian.
5. Pembersih lantai
Pembersih lantai mengandung bahan kimia berbahaya, yaitu
Cresylic Acid (1,5 %), Ethoxylated Alcohol (4 %),
Benzalkonium Chloride (2 %), Natrium Lauril Eter Sulfat (2,5
%), dan Alcohol Ethoxylate Natrium Lauril Eter Sulfat atau
disebut Sodium Laureth Sulfate (SLS). SLS dapat
menyebabkan iritasi pada mata dan kulit sensitif. SLS dapat
diketahui dari baunya yang menyengat.
1. PENCEMARAN UDARA
Transportasi
Industri
Pembangkit listrik
Pembakaran (perapian,
kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis
bahan bakar)
Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya
Asap rokok
b. Sumber alami
Gunung berapi
Rawa-rawa
Kebakaran hutan
Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
c. Jenis-jenis pencemar
Karbon monoksida
Oksida nitrogen
Oksida sulfur
Hidrokarbon
Ozon
Volatile Organic Compounds
Partikulat
1. Dampak kesehatan
2. Hujan asam
Pencairan es di kutub
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
2. PENCEMARAN AIR
3. PENCEMARAN TANAH
1. Tanahnya subur
2. Trayek pH minimal 6, maksimal 8
3. Tidak berbau busuk
4. Tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal
5. Tidak Mengandung logam berat
6. Tidak mengandung sampah anorganik
1. Limbah domestik
2. Limbah industri
3. Limbah pertanian
1. Remediasi
Fungsi :
a. Ketua Komisi
b. Sekretaris Komisi.
c. Anggota Komisi
AMDAL DI INDONESIA
Departemen Perhubungan.
seluruh kawasan.
terbaharui.
lingkungan hidup.
negara.
pembangunan.
b. Proses partisipasi masyarakat belum sepenuhnya optimal.
Hidup (AMDAL).
b. Kekuatan institusi.
d. Ketersediaan data
faktor, yakni:
a. Prinsip Praktis
c. Prinsip Akuntabel
Proses AMDAL.