Anda di halaman 1dari 35

BAB I

Pendahuluan
I. Latar belakang
Manusia dalam melakukan kegiatan dibantu dengan berbagai organ yang
berkumpul menjadi suatu sistem organ yang bertugas menopang fungsi aktivitas manusia
seperti, sistem pernafasan manusia untuk proses bernafas, sistem kardiovaskuler untuk
membantu proses pemomompaan darah dan proses aliran darah dari jantung ke seluruh
tubuh dan sebaliknya maupun dari jantung ke paru-paru dan sebaliknya dan masih
banyak sistem organ lain yang membantu aktivitas tubuh manusia.

Salah satunya adalah sistem pengindraan yang sangat penting fungsinya sebagai
penerima rangsangan tertentu, di sini akan kami akan membahas tentang masalah sistem
penginderaan mulai dari anatomi maupun fisiologi serta kelainan-kelainan yang terjadi
pada organ-organ dalam sistem indera yang dapat mempengaruhi fungsinya bagi tubuh
manusia.

Alat indera adalah organ yang berfungsi untuk menerima jenis rangsangan
tertentu. Semua organism memiliki reseptor sebagai alat penerima informasi. Informasi
tersebut dapat berasal dari dalam dirinya atau datang dari luar. Reseptor diberi nama
berdasarkan jenis rangsangan yang diterimanya, seperti kemoreseptor (penerima
rangsang zat kimia), fotoreseptor (penerima rangsang cahaya), aodioreseptor (penerima
rangsang suara), dan mekanoreseptor (penerima rangsang fisik, seperti tekanan, sentuhan,
dan getaran). Selain itu dikenal pula beberapa reseptor yang berfungsi mengenali
perubahan lingkungan luar yang dikelompokkan sebagai eksoreseptor. Sedangkan
kelompok reseptor yang berfungsi untuk mengenali lingkungan dalam tubuh disebut
interoreseptor. Interoreseptor terdapat diseluruh tubuh manusia. Eksoreseptor yang kita
kenal ada lima macam, yaitu indera penglihat(mata), pendengar (telinga), peraba (kulit),
pengecap (lidah), dan pembau (hidung). Untuk lebih memahami kelima eksoreseptor
tersebut, maka kami akan membahasnya dalam Sistem Indera.

Sistem penginderaan manusia adalah organ organ akhir yang dikhususkan untuk
menerima jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang melayaninya merupakan alat
perantaraan yang membawa kesan rasa dari organ indra menuju otak, tempat perasaan itu
ditafsirkan. Beberapa kesan rasa timbul dari luar, seperti sentuhan, pengecapan,
penglihatan, penciuman, dan suara. Lainnya timbul dari dalam, antara lain lapar, haus,
dan rasa sakit. Dalam segala hal, serabut saraf-saraf sensorik dilengkapi dengan ujung,
akhir, khusus guna mengumpulkan rangsangan perasaan yang khas tampat setiap orang
yang berhubungan.

1
II. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan sistem penginderaan?
b. Jelaskan macam-macam indera yang dimiliki manusia?
c. Jelaskan secara anatomis dan fisiologi dari masing-masing indera?
III. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang apa itu sistem penginderaan
2. Untuk mengetahui macam-macam sistem indera yang dimiliki oleh manusia
3. Untuk mengetahui secara anatomis dan fisioligis tentang indera.
IV. Manfaat Penulisan
Agar dapat mengetahui tentang sistem penginderaan beserta fungsinya, sehingga
bisa mengerti tentang proses yang terjadi di dalam fungsi penginderaan manusia.

2
BAB II
Pembahasan

A. Pengertian Sistem Penginderaan


Sistem penginderaan adalah organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis
rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara yang
membawa kesan rasa (sensory infersion) dari organ indra menuju ke otak dimana
perasaan ini di tafsirkan.

Serabut saraf dilengkapi dengan ujung akhir yang khusus mengumpulkan


rangsangan yang khas dimana setiap orang berhubungan. Sistem indera memerlukan
bantuan sistem saraf yang menghubungkan badan indera dengan sistem saraf pusat.
Organ indra merupakan sel-sel tertentu yang dapat menerima stimulus dari lingkungan
maupun dari dalam badan sendiri, untuk diteruskan sebagai impuls saraf melalui serabut
saraf ke pusat susunan saraf. Setiap organ indera menerima stimulus tertentu hanya kesan
yang sesuai dengan organ indera yang mampu menerima stimulus, menghasilkan, dan
mengirim impuls saraf. Interprestasi dari semua organ indera dapat diklasifikasikan
menjadi organ indera umum seperti reseptor peraba yang tersebar diseluruh tubuh dan
organ indra khusus seperti putting pengecap yang terbatas pada lidah.

Reseptor sensorik merupakan bagian dari neuron atau sel yang membentuk
potensial aksi dalam neuron. Reseptor ini sering disertai dengan sel bukan saraf yang
mengelilinginya dan membentuk organ indera. Bentuk tenaga diubah oleh reseptor
mencakup tenaga mekanik (raba atau tekan), suhu (derajat kehangatan), elektromagnetik
(cahaya), dan kimiawi (bau dan pengecapan). Reseptor dalam tiap organ indera
beradaptasi untuk berespon terhadap suatu bentuk khusus, tenaga pada ambang jauh lebih
rendah dibandingkan reseptor lain yang berespon terhadap bentuk tenaga lain.

B. Macam-Macam Indera yang Dimiliki Manusia


I.INDERA PENGLIHATAN

Mata adalah organ indera yang kompleks yang berkembang dari bercak-
bercak primitif yang peka cahaya pada permukaan invertebrata. Dalam wadah
pelindungnya, tiap mata mempunyai suatu lapisan reseptor, suatu sistem lensa
untuk memusatkan cahaya pada reseptor, dan sistem saraf untuk menghantarkan
impuls dari reseptor ke otak.
1) Anatomi dan Fisiologi Indra Penglihatan Pada Manusia

3
 Konjungtiva
Permukaan dalam kelopak mata disebut konjungtiva palpebra,
merupakan lapisan mukosa. Bagian yang membelok dan kemudian
melekat pada bola mata disebut konjungtiva bulbi. Pada konjungtiva ini
banyak sekali kelenjar-kelenjar limfe dan pembuluh darah. Konjungtiva
berfungsi melindungi kornea dari gesekan.
 Sklera
Sklera merupakan selaput jaringan ikat yang kuat dan berada pada
lapisan terluar mata yang berwarna putih. Sebagian besar sklera dibangun
oleh jaringan fibrosa yang elastis. Bagian depan sklera tertutup oleh
kantong konjungtiva. Skelera berfungsi melindungi bola mata dari
kerusakan mekanis dan menjadi tempat melakatnya otot mata.
 Otot – Otot
Otot-otot yang melekat pada mata :
1. Muskulus levator palpebralis superior inferior
2. Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk
menutup mata.
3. Muskulus rektus okuli inferior (otot disekitar mata), fungsinya
untuk menutup mata.
4. Muskulus rektus okuli medial (otot disekitar mata), fungsinya
menggerakkan
5. Muskulus obliques okuli inferior, fungsinya menggerakkan bola
mata ke bawah dan kedalam.
6. Muskulus obliques okuli superior, fungsinya memutar mata ke atas
ke bawah dan keluar.

4
 Kornea
Kornea merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui kornea
kita dapat melihat membran pupil dan iris. Penampang kornea lebih tebal
dari sklera, terdiri dari 5 lapisan epitel kornea, 2 lamina elastika anterior
(bowmen, 3 substansipropia, 4 lamina elastika posterior, dan 5
endotelium. Kornea tidak mengandung pembuluh darah peralihan, antara
kornea ke sklera disebut selero corneal junction. Kornea juga merupakan
jalan masuk cahaya pada mata dengan menempatkannya pada retina.
Kornea berfungsi menerima cahaya yang masuk ke bagian dalam mata dan
membelokkan berkas cahaya sedemikian rupa sehingga dapat
difokuskan(memungkinkan lewatnya cahaya dan merefraksi cahaya).
 Koroid
Koroid adalah lapisan yang dibangun oleh jaringan ikat yang
memiliki banyak pembuluh darah dan sejumlah sel pigmen.
Letaknya disebelah dalam sklera. Dibagian depan mata, lapisan koroid
memisahkan diri dari sklera membentuk iris yang tengahnya berlubang.
Koroid berfungsi penyuplai retina(mengandung pembuluh darah) dan
melindungi refleksi cahaya dalam mata.
 Iris (Pupil)
Iris merupakan diafragma yang terletak diantara kornea dan mata.
Pada iris terdapat dua perangkat otot polos yang tersusun sirkuler dan
radial. Ketika mata berakomodasi untuk melihat benda yang dekat atau
cahaya yang terang otot sirkuler berakomodasi sehingga pupil mengecil,
begitu pula sebaiknya. Iris (pupil) berfungsi mengendalikan ukuran pupil,
sedangkan pigmenya mengurangi lewatnya cahaya.
 Lensa
Lensa berada tepat dibelakang iris dan tergantung pada ligamen
suspensori. Bentuk lensa dapat berubah-ubah, diatur oleh otot siliaris
ruang yang terletak diantara lensa mata dan retina disebut ruang viretus,
berisi cairan yang lebih kental (humor viterus), yang bersama dengan
humor akueus berperandalam memelihara bentuk bola mata. Lensa
berfungsi memfokuskan pandangan dengan mengubah bentuk lensa.
 Retina
Retina merupakan lapisan bagian dalam yang sangat halus dan
sangat sensitif terhadap cahaya. Pada retina terdapat
reseptor(fotoreseptor). Fotoreseptor berhubungan dengan badan sel-sel
saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang
sampai ke otot. Bagian lapisan retina yang dilewati berkas urat saraf yang
menuju ke otot tidak memiliki reseptor dan tidak peka terhadap sinar.
Apabila sinar mencapai bagian ini kita tidak dapat mengenali cahaya. Oleh

5
karena itu, daerah ini disebut bintik buta. Pada bagian retina, terdapat sel
batang berjumlah sekitar 125 juta buah dalam setiap mata. Sel batang
sangat peka terhadap intensitas cahaya rendah, tetapi tidak mampu
membedakan warna. Oleh karena itu kita mampu melihat dimalam hari
tetapi yang terlihat hanya warna hitam dan putih saja. Bayangan yang
dihasilkan dari sel ini tidak tajam. Sel kerucut jumlahnya sekitar 5 juta
pada setiap mata. Sel kerucut sangat peka terhadap intensitas cahaya tinggi
sehingga berperan untuk penglihatan siang hari dan untuk membedakan
warna. Retina berfungsi untuk menerima cahaya, mengubahnya menjadi
impuls saraf dan menghantarkan impuls ke saraf optik(II). Pada bagian
retina, terdapat sel batang berjumlah sekitar 125 juta buah dalam setiap
mata. Sel batang, sangat peka terhadap intensitas cahaya rendah, tetapi
tidak mampu membedakan warna. Oleh karena itu, kita mampu melihat
dimalam hari tetapi yang terlihat hanya warna hitam dan putih saja.
Bayangan yang dihasilkan dari sel ini tidak tajam. Selain sel batang
terdapat juga sel kerucut(sel konus) berjumlah sekitar 5 juta pada bagian
mata. Sel kerucut sangat peka terhadap intensitas cahaya tinggi sehingga
berperan untuk penglihatan siang hari dan untuk membedakan warna.
 Vitreous Humor (Humor Bening)
Badan bening ini terletak dibelakang lensa. Bentuknya berupa zat
transparan seperti jeli (agar-agar) yang jernih. Zat ini mengisi pada mata
dan membuat bola mata membulat. Vitreous humor (humor bening)
berfungsi menyokong lensa dan menolong dalam menjaga bentuk bola
mata.
 Aqueous Humor (Humor Berair)
Aquaeous humor atau cairan berair terdapat dibalik kornea.
Strukturnya sama dengan cairan sel, mengandung nutrisi bagi kornea dan
dapat melakukan difusi gas dengan udara luar melalui kornea. Aqueous
humor (humor berair) berfungsi menjaga bentuk kantong depan bola mata.
 Alis Mata (Supersilium)
Alis yaitu rambut-rambut halus yang terdapat diatas mata. Alis
mata berfungsi mencegah masuknya air atau keringat dari dahi ke mata.
 Bulu mata
Bulu mata yaitu rambut-rambut halus yang terdapat ditepi kelopak
mata. Bulu mata berfungsi untuk melindungi mata dari benda-benda asing.
 Kelopak mata (palpebra)
Kelopak mata merupakan 2 buah lipatan atas dan bawah kulit yang
terletak di depan bulbus okuli. Kelopak mata berfungsi pelindung mata
sewaktu-waktu kalau ada gangguan pada mata(menutup dan membuka
mata.

6
 Badan Siliaris
Badan siliaris berfungsi menyokong lensa, mengandung otot yang
memungkinkan lensa berubah bentuk, dan mensekresikan aqueous
humor(humor berair).
2) Mekanisme Pemfokus
Sebagian besar kekuatan berfokus mata adalah karena refraksi
cahaya oleh kornea. Refraksi cahaya oleh lensa mata sangat
penting; kurvatura lensa dapat berubah sehingga cahaya selalu terfokus
pada retina. Lensa adalah transparan dan berwarna kuning pucat. Lensa ini
dipertahankan datar oleh tegangan normal dari bola mata, dan di
pertahankan oleh ligamentum suspensori. Bentuk lensa diubah-ubah oleh
otot siliaris, yang berada di dalam korpus siliaris. Bila lensa dikontraksi,
otot siliaris menarik korpus siliaris ke depan, mengendurkan tegangan
pada lensa dan memungkinkannya menonjol. Cahaya dari objek dekat
kemudian dapat difokuskan pada retina. Otot siliaris rileks bila mata harus
memfokuskan cahaya dari objek jauh pada retina. Otot siliaris dipersarafi
oleh serat-serat saraf parasimpatis dari saraf okulamotor. Iris adalah
tameng otot polos yang berlubang pada pupil. Ukuran pupil berubah-ubah
sesuai dengan perubahan kondisi cahaya, berdilatasi pada gelap dan
berkontraksi pada cahaya terang sehingga mencegah stimulasi berlebihan
terhadap retina. Ukuran pupil diatur oleh kontraksi serat-serat otot dilator
radialis dan konstriktor sirkularis di iris. Serat-serat ini dipersarafi oleh
saraf parasimpatis dari saraf kranial ketiga.
3) Akomodasi Mata
Akomodasi mata berarti memfokuskan bayangan, sedangkan
kemampuan pemfokusan objek pada jarak yang berbeda disebut daya
akomodasi. Akomodasi bertujuan agar bayangan yang terjadi jatuh tepat
pada bintik kuning. Apabila melihat objek yang letaknya jauh, lensa mata
menjadi lebih pipih, tetapi jika melihat objek yan gdekat, lensa mata
menjadi lebih cembung. Pengaturan kecembungan lensa ini diatur oleh
otot-otot, lensa yang melingkat (otot siliaris). Saat melihat objek yang
jauh otot lensa berelaksasi, sedangkan saat melihat objek yang dekat otot
lensa berkontraksi.
4) Mekanisme Pembentukan Bayangan
Potensial aksi dalam nervus optikus bayangan objek di dalam
lingkungan difokuskan dalam retina. Sinar yang membentuk retina
membentuk potensial dalam bayangan kerucut impuls yang ada dalam
retina, dihantarkan ke dalam korteks serebri pada tempat menghasilkan
sensasi bayangan. Penentuan jarak suatu benda : ukuran relatif, paralaks
yang bergerak, dan stereopsis.

7
5) Lintasan Penglihatan
Setelah impuls meninggalkan retina, impuls ini berjalan ke
belakang melalui nervus optikus. Pada persilangan optikus, serabut
menyilang ke sisi lain bersatu dengan serabut yang berasal dari retina.
Otak menggunakan visual sebagai informasi untuk dikirim ke korteks
serebri dan visual pada bagian korteks visual ini membentuk gambar tiga
dimensi. Korteks visual primer. Gambar yang ada pada retina ditraktus
optikus disampaikan secara tepat ke korteks jika seseorang kehilangan
lapang pandang sebagian besar dapat dilacak lokasi kerusakan di otak
yang bertanggung jawab atas lapangan pandang.
6) Gangguan dan Kelainan Serta Teknologi Pengobatan yang Berkaitan
dengan Sistem Pengindraan pada Manusia.
Macam-macam kelainan pada mata, antara lain:
 Hipermotropia (rabun dekat)
Penyebab : Lensa mata tidak dapat mencembung atau bola mata
terlalu pendek sehingga bayangan benda jatuh di
belakang retina.
 Miopia (rabun jauh)
Penyebab : Lensa mata terlalu cembung atau bola mata terlalu
panjang sehingga bayangan benda jatuh di depan
retina.
 Presbiopia
Penyebab : Elastisitas lensa mata berkurang karena usia tua.
 Astigmatisme
Penyebab : Permukaan lensa mata tidak sama sehingga fokusnya
tidak sama, dan bayangan benda yang terbentuk tidak
sama.
 Katarak
Penyebab : Lensa mata buram, tidak elastis akibat pengapuran,
sehingga daya akomodasi berkurang.
 Glaukoma
Penyebab : Adanya penambahan tekanan dalam mata, karena
cairan dalam bilik anterior mata (aqueous humor)
belum sempat disalurkan keluar sehingga tegangan
yang ditimbulkan dapat menyebabkan tekanan pada
saraf optik; lama-kelamaan akan menyebabkan
hilangnya daya penglihatan.

8
II.INDERA PENDENGARAN
Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan
kompleks.Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam
aktivitas kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk perkembangan normal dan
pemeliharaan bicara, dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui
bicara tergantung pada kemampuan mendengar. Telinga merupakan organ tubuh
manusia yang berfungsi sebagai indera pendengaran dan organ yang menjaga
keseimbangan. Telinga merupakan organ yang berperan terhadap pendengaran
kita akan suara atau bunyi, hal ini dapat terjadi karena telinga memiliki reseptor
khusus yang berfungsi untuk mengenali getaran suara. Namun Telinga memiliki
batasan frekuensi suara yang dapat didengar, yaitu pada frekuensinya 20 Hz –
20.000 Hz.
1) Bagian – Bagian Telinga Manusia

Tiga bagian utama dari telinga manusia adalah telinga luar, telinga
tengah, dan telinga bagian dalam. Kerja dari telinga manusia adalah
sedemikian rupa sehingga gelombang suara melakukan perjalanan dari
telinga luar ke telinga tengah, yang kemudian diteruskan ke telinga bagian
dalam bentuk gelombang kompresi. Di telinga bagian dalam, gelombang
kompresional diubah menjadi impuls listrik yang dirasakan oleh otak.
Dengan cara ini, kita dapat mendengar dan membedakan berbagai jenis
suara. Mari kita bahas secara singkat tentang bagian-bagian yang berbeda
dari telinga manusia dan peran mereka dalam mendengar.

9
Telinga Luar

a) Daun telinga atau Aurikula


Daun telinga manusia mempunyai struktur tulang lunak atau rawan
yang elastis , yang bisa digerakan kebelakang kedepan atau ditekuk, fungsi
daun telinga berguna agar telinga bisa dibersihkan secara praktis dari
beberapa arah yang berbeda.
b) Saluran telinga luar atau Analis auditoris eksternal
Saluran telinga luar mempunyai kelenjar Sudorifera yang
menghasilkan serumen yaitu sejenis zat seperti cairan lilin yang dapat
mengeras. Serumen dapat menyaring, menghambat, bahkan memblokir
partikel partikel halus dari udara seperti debu, kotoran lain bahkan
serangan serangga, supaya tidak langsung masuk kejaringan telinga dalam.
Telinga mempunyai ruang saluran yang cukup panjang dan dapat
menampung dengan baik kualitas suara sampai pada frekuensi 20.000 Hz
yang kemudian disalurkan kearah telinga tengah.
c) Lipatan Telinga (Pinna)
Gelombang suara masuk ke telinga melalui flap atau lipatan telinga
atau pinna.
Telinga Tengah

10
a) Gendang telinga (membran timpani)
Gendang telinga dapat menerima energi gelombang suara dan
merubahnya menjadi energi mekanik dengan getaran yang cukup cepat
yang mampu memberikan perlindungan kedap udara pada jaringan telinga
luar dan telinga tengah.
b) Sanggurdi (stape)
Sanggurdi memiliki struktur tulang yang kecil berbentuk seperti
sanggurdi kuda yang terletak dibagian telinga tengah yang juga dapat
bergetar dengan cepat lalu mengalirkan kompresi energi gelombang
ketelinga bagian dalam.
c) Malleus (Tulang martil)
Malleus terletak disisi gendang telinga dan mempunyai tulang kecil
yang berbentuk seperti martil. Getaran dari gendang telinga membuat
Malleus ikut bergetar.
d) Landasan (Incus)
Landasan terletak disisi maleus yang juga berbentuk tulang kecil
berbentuk seperti sebuah landasan bandara pesawat dan dapat bergetar
sekaligus merespon dengan baik kinerja malleus.
e) Saluran Eustachius
Berbentuk silinder sumsung yang luas dan panjang dibagian tengah
telinga yang posisinya satu arah dengan faring. Eustachius berfungsi
membuat tekanan antara bagian telinga luardan telinga dalam berada
pada kondisi yang selalu seimbang, Mengirimkan lendir dengan perlahan
lahan yang berasal dari jaringan sel yang ada pada telinga tengah kearah
bagian belakang hidung yang akan mengganggu cara kerja hidung.Untuk
pemblokiran gerak kuman agar tidak ada yang bisa masuk kedalam telinga
bagian tengah.
Telinga Dalam

Telinga dalam terdiri dari tulang dan membran. Telinga dalam


disebut juga dengan labirin karena bentuknya. Labirin tulang atau labirin
osea adalah rongga yang terbentuk pada tonjolan tulang pelipis yang
berisikan cairan perilimfe. Labirin membran terdapat pada bagian yang

11
sama dengan bagian labirin tulang, tetapi labirin membran letaknya lebih
dalam dan dilapisi oleh sel epitel dan berisi cairan endolimfe. Labirin
Tulang telinga dalam terbagi menjadi 3 yaitu:
 Koklea yang memiliki fungsi lebih ke pendengaran
 Vestibuli yang memiliki fungsi lebig ke menjaga keseimbangn
 Kanalis semisirkularis memiliki fungsi lebih ke menjaga
keseimbangan
a) Koklea
Koklea atau rumah siput memiliki bentuk sepetti tabung bengkok
ke belakang lalu berbelit mengelilingi tulang serta pada bagian ujungnya
berbentuk seperti kerucut. Koklea berfungsi sebagai reseptor karena
memiliki sel-sel syaraf didalamnya. Dalam tabung koklea ada bagian yang
terbentuk oleh tulang dan membran koklea, bagian ini disebut dengan
membran basilaris. Membran Basilaris berfungsi untuk memisahkan
koklea menjadi 2 bagian yaitu pada bagian atas disebut dengan Skala
Vestibuli, dan pada bagian bawah disebut dengan Skala Timpani. Diantara
skala vestibuli dan skala timpani terdapat skala media. Bagian atas Skala
media dibatasi oleh membran vestibularis (reissner) dan bagian bawahnya
oleh membran basilaris.
Dalam skala vestibuli dan Skala Timpani terdapat cairan bernama
cairan perilimfe. Cairan ini berasal dari cairan serebrospinal yang masuk
melalui sebuah saluran kecil, kemudian bermuara di vestibuli. Sedangkan
dalam skala media terdapat cairan bernama endolimfe yang belum
diketahui darimana asalnya.
Pada Bagian atas membran basilaris terdapat struktur khusus yang
dikenal denganorgan korti. Organ Korti berfungsi untuk mengubah
getaran suara menjadi impuls. Organ Korti adalah struktur yang tersusun
oleh sel-sel rambut dan sel penyokong, sel rambut pada organ korti ini
dihubungkan dengan bagian auditori (pendengaran) dari saraf otak VIII.
b) Vertibuli
Bagian ini terdiri atas sakula dan urikula. Sakula dan urikula
tersusun oleh sel rambut yang memiliki struktur khusus yang disebut
dengan macula acustika. Sel rambut pada sakula tersusun vertikal,
sedangkan pada utrikula tersusun horizontal. Pada sel rambut macula
austica tersebar partikel serbuk protein Ca CO3 yang sdisebut dengan
otolith.
c) Kanalis Semisirkularis
Kanalis Semisirkularis atau Saluran Setengah Lingkaran adalah
saluran setengah lingkarang yang terdiri dari 3 saluran semisirkularis yang

12
tersusun menjadi satu kesatuan dengan posisi yang berbeda. 3 Saluran
tersebut adalah :
 Kanalis Semisirkularis Horizontal
 Kanalis Semisirkularis Vertikal Superior (Vertikal Atas)
 Kanalis Semirikularis Vertikal Posterior (Vertikal Belakang)
2) Mekanisme Proses Mendengar Pada Manusia
Proses mendengar pada manusia melalui beberapa tahap. Tahap
tersebut dari lubang telinga yang menerima gelombang dari sumber suara.
Gelombang suara yang masuk ke dalam lubang telinga akan menggetarkan
gendang telinga (yang disebut membran timpani). Getaran membran
timpani ditransmisikan melintasi telinga tengah melalui tiga tulang kecil,
yang terdiri atas tulang martil, landasan, dan sanggurdi. Telinga tengah
dihubungkan ke faring oleh tabung eustachius. Getaran dari tulang
sanggurdi ditransmisikan ke telinga dalam melalui membran jendela oval
ke koklea. Koklea merupakan suatu tabung yang bergulung seperti rumah
siput. Koklea berisi cairan limfa. Getaran dari jendela oval ditransmisikan
ke dalam cairan limfa dalam ruangan koklea. Di bagian dalam ruangan
koklea terdapat organ korti. Organ korti berisi carian selsel rambut yang
sangat peka. Inilah reseptor getaran yang sebenarnya. Sel-sel rambut ini
akan bergerak ketika ada getaran di dalam koklea, sehingga menstimulasi
getaran yang diteruskan oleh saraf auditori ke otak, secara skematis proses
mendengar.

3) Jenis-Jenis Penyakit Pada Telinga Manusia


 Othematoma
Penyakit pada telinga yang satu ini sering di sebut juga
dengan penyakit bunga kol. Penyebabnya sendiri adalah kelainan
genetis. Sejak lahir, penderita penyakit ini tidak memiliki aurikel
dank anal auditori, yang mana merupakan penyakit yang di tandai
dengan adanya gangguan tulang rawan pada daun telinga, yang
biasanya di sertai dengan pendarahan. Pendarahan ini akan sangat
berbahaya apabila tidak ditangani secara serius. Kondisi ini pula
pada umumnya menyebabkan adanya perubahan pada bentuk
telinga karena munculnya jaringan berlebih pada daun telinga.
 Neuroma Akustikus

13
Adalah penyakit tumor yang menyerang saraf penghubung
telinga dengan otak. Kondisi ini memiliki gejala awal berupa
gangguan saraf pendengaran, telinga berdengung dan hilangnya
keseimbangan.
 Meniere
Adalah penyakit pada telinga bagian dalam, akibat kantung
endolimfatikus mengalami pembengkakan akibat penumpukan
cairan di dalam telinga. Gejala awal yang harus di waspadai dari
kondisi ini adalah telinga berdengung, serta pendengaran asing.
Penyakit ini ada umumnya tidak menyerang satu telinga akan
tetapi kedua telinga.
 Perindokritis
Sama seperti halnya penyakit othematoma, penyakit ini pun
di sebabkan akibat kelainan genetis. Namun kondisi ini di
sebabkan akibat adanya infeksi. Infeksi pada penyakit ini biasanya
di sebabkan oleh bisul yang pecah di dalam telinga, luka maupun
akibat gigitan serangga. Gejala awal dari kondisi ini biasanya
adalah keluarnya nanah dan juga pendarahan pada telinga. Dan
celakanya lagi, kontimasi bakteri pada nanah tersebut dapat
menolong pembuluh darah menuju tulang rawan dan menyebabkan
tulang rawan menjadi rusak.
 Infeksi Telinga
Merupakan salah satu kondisi yang umum terjadi. Infeksi
ini dapat di sebabkan oleh virus maupun bakteri yang masuk ke
telinga manusia. Infeksi ini dapat menyerang ke setiap bagian
telinga.
 Otitis Externa (Infeksi Telinga Luar)
Kondisi ini umumnya di sebabkan akibat kebersihan yang
buruk seperti mengorek telinga secara berlebihan ataupun
membiarkan kotoran telinga menumpuk. Gejala yang umum terjadi
adalah sakit pada telinga, sakit saat membuka mulut serta
gangguan pendengaran apabila terjadi pembengkakan pada liang
telinga.
 Otitis Media (Infeksi Telinga Tengah)
Penyakit yang satu ini di sebabakan akibat adanya
peradangan pada telinga bagian tengah, akibat terjadinya infeksi
akibat virus maupun bakteri yang menyebar atau melewati saluran
eutachius. Biasanya kondisi ini di sebut juga dengan sakit congek.
 Tinnitus

14
Adalah kondisi dimana timbulnya bunyi seperti desiran,
dengungan maupun suara lainnya di dalam telinga. Kondisi ni
sering kali di alami oleh penderita yang sudah terbiasa berada di
tempat bising. Sebenarnya kondisi ini tidak begitu mengganggu,
namun apabila di biarkan begitu saja maka dapat menimbulkan
penyakit yang cukup berbahaya seperti halnya tumor telinga.
Meski demikian, resiko munculnya tumor tersebut sangat jarang
pada penderita tinnitus.
 Kanker Telinga Luar
Kanker ini pada umumnya menyerang jaringan kulit dan
terjadi di tepi bagian atas telinga bagian lar, yang di tandai dengan
adanya luka koreng yang tidak teratur dan pengerasan kulit.
Koreng-koreng tersebut terjadi selama bertahun-tahun yang di
sertai maupun tidak dengan adanya pembengkakan maupun
benjolan di leher. Kanker ini pada umumnya di sebabkan akibat
paparan sinar matahari secara langsung dalam kurun waktu yang
cukup lama.
 Kanker Di Liang Telinga
Selain kanker telinga luar, penyakit kanker pada telinga
pun dapat terjadi pada bagian liang telinga. Meski penyebabnya
belum di ketahui secara pasti, namun biasanya kondisi ini di
kaitkan dengan sejarah kanker telinga luar. Adapun tanda maunpun
gejala dari kondisi ini adalah adanya cairan pada liang telinga,
gangguan pendengaran, sakit telinga dan juga terkadang
menyebabkan kelumpuhan pada wajah.
 Kanker Telinga Tengah
Kondisi yang satu ini pun penyebabanya belum di ketahui
secara pasti. Namun kanker telinga tengah ini sering kali di kaitkan
dengan riwayat keluarnya cairan telinga dalam waktu yang cukup
lama. Adanya kondisi ini sering kali di tandai dengan munculnya
gejala seperti keluarnya cairan telinga dalam waktu yang lama,
cairan di tandai dengan adanya darah, gangguan pendengaran dan
kelumpuhan wajah.
 Otosklerosis
Adalah kondisi dimana terjadinya penumpukan spons pada
telinga tengah yang mengurangi perhantaran suara pada telinga.
Kondisi ini pada umumnya menghasilkan gangguan pendengaran
yang di akibatkan oleh masalah di bagian luar atau tengah atau
pendengaran telinga kondukif. Belum di ketahui penyebabab pasti
dari kondisi ini, damun beberapa penelitian menunjukkan baha

15
adanya hubungan antara otosklerosis dengan dan berubahan
hormonal yang berhubungan dengan kehamilan dan juga virus.
 Tuli Konduksi
Adalah sebuah kondisi dimana telinga tidak dapat
mendengar karena adanya gangguan penghantaran gerataran
suara. Kondisi ini secara umum dapat di sebabkan oleh
penyumbatan serumen, penebalan atau pecahnya membran
timpani, pengapuran tulang pendengaran, adanya kekauan
hubungan stape pada tingkat oval, tuli karena saraf auditoria (Tuli
saraf).
 Herpes Zoster Otitis
Penyakit yang satu ini di sebabkan oleh virus varicella
zoster yang mana juga menjadi penyebabab cacar air pada
telinga. Herpes zoster otitis terjadi karena infeksi viral yang
menyebar ke saraf wajah dan telinga bagian dalam. Kondisi ini
pada umumnya di sertai dengan rasa sakit pada telinga, kemerahan
di daerah telinga dan wajah yang terkadang menyebabkan mati
rasa. Penderita mungkin mendengar suara abnormal atau
mengalami gangguan pendengaran, vertigo dan sakit kepala.

III.INDERA PENCIUMAN
Merupakan alat visera (alat dalam rongga badan) yang erat hubungannya
dengan gastrointestinalis. Sebagian rasa berbagai makanan merupakan kombinasi
penciuman dan pengecapan. Reseptor penciuman merupakan kemoreseptor yang
dirangsang oleh molekul larutan di dalam mukus. Reseptor penciuman juga
merupakan reseptor jauh (telereseptor). Jaras penciuman tidak disalurkan dalm
talamus dan tidak di proyeksikan neokorteks bagi penciuman. Olfaktori adalah
organ pendeteksi bau yang berasal dari makanan. Pada manusia, bau mempunyai
muatan afeksi yang bisa menyenangkan atau membangkitkan rasa penolakan dan
keterlibatan memori, selain itu bau juga penting untuk nafsu makan. Di dalam
hidung (nasus) terdapat organum olfactorium perifer. Fungsi hidung dan cavitas
nasi berhubungan dengan :
 Fungsi penghidung
 Pernapasan
 Penyaring debu
 Pelembapan udara pernapasan
 Penampungan sekret dari sinus paranasales dan ductus nasolacrimalis
Bentuk luar hidung sangat bervariasi dalam hal ukuran dan bentuk,
terutama karena perbedaan pada tulang-tulang rawan hidung. Punggung hidung
meluas dari akr hidung di wajah ke puncaknya (ujung hidung). Pada permukaan

16
inferior terdapat dua lubang, yakni naris anterior yan terpisah satu dari yang lain
oleh septum nasi. Septum nasi ini yang untuk sebagian berupa tulang dan untuk
sebagian berupa tulang rawan, membagi cavitas nasi menjadi dua rongga kanan
dan kiri. Septum nasi terdiri dari komponen berikut:
 Lamina perpendicularis ossis ethmoidalis
 Vomer
 Cartilago septinasi
1) Bagian – Bagian Hidung Manusia

Bagian-bagian hidung dapat ditelisik dari struktur morfologinya


dari luar dan dari struktur anatominya. Untuk bagian luar, morfologi
hidung terdiri dari beberapa bagian, di antaranya pangkal hidung (bridge),
batang hidung (dorsum nasi), puncak hidung (tip), ala nasi (sayap hidung),
kolumela, dan lubang hidung (nares anterior).
Sementara untuk bagian dalamnya, anatomi hidung terdiri dari
bagian-bagian yang lebih spesifik dengan fungsinya masing-masing.

1. Rongga Hidung
Rongga hidung adalah lubang tempat melekatnya beragam organ
hidung dalam menjalankan fungsinya, baik sebagai indera pembau

17
maupun alat pernapasan. Rongga hidung pada manusia dilengkapi dengan
bulu hidung yang berfungsi menyaring setiap kotoran yang masuk melalui
pernapasan. Saringan bulu hidung pada rongga hidung menghasilkan
padatan yang biasa kita kenal dengan sebutan upil. Bulu hidung penting
peranannya bagi kesehatan sistem pernapasan kita.
2. Tulang Rawan dan Tulang Nasal
Hidung dilindungi oleh 2 tulang yang letaknya terpisah. Kedua
tulang tersebut adalah tulang rawan dan tulang nasal. Tulang rawan
letaknya berada di ujung hidung, teksturnya sangat lunak dan bisa digerak-
gerakan. Sementara tulang nasal letaknya berada di antara tulang rawan
dan dahi. Para petinju atau mereka yang berprofesi sebagai atlit bela diri,
kedua tulang pelindung hidung ini umumnya akan dioperasi dan
dihilangkan agar tidak membahayakan ketika terkena pukulan.
3. Rongga Sinus
Hidung memiliki 4 rongga sinus yang letaknya terpisah-pisah.
Keempatnya yaitu sinus maksilaris (di pipi), sinus frontalis (di dahi), sinus
etmoidalis (antara kedua mata), dan sinus sfenoidalis (di belakang dahi).
Rongga sinus memiliki banyak sekali fungsi, di antaranya adalah:
 Memproduksi lendir yang mengalir ke dalam dan melembabkan
hidung dan menguras lendir hidung.
 Untuk menjaga kelembaban hidung dan udara saat seseorang
bernapas.
 Menjaga pertukaran udara di daerah hidung.
 Meringankan kepala yang terasa berat.
 Melindungi organ vital.
 Memaksimalkan kualitas suara.

Lendir yang dihasilkan oleh rongga sinus selain dapat menjaga


kelembaban udara yang masuk ke paru-paru, juga dapat membantu
polutan-polutan asing seperti debu, kotoran, maupun zat kimia yang
terlarut di dalam udara yang kita hidup.
4) Bagian Bulbus Olfaktori
Dalam menjalankan fungsinya sebagai alat indera pembau, hidung
ditunjang oleh bagian yang bernama bulbus olfaktori. Bagian bagian
hidung dan fungsinya pada bagian bulbus olfaktori ini antara lain:
a. Tonjolan Olfaktori
Tonjolan olfaktor berperan dalam menerima semua impuls
yang dikirim akson dan membawanya menuju otak. Kecepatan
pengiriman impuls dari akson menuju tonjolan olfaktor hingga ke
otak sangat luar biasa. Inilah yang membuat kita dapat
menerjemahkan suatu bau saat pertama kali menghirup udara.
18
b. Akson
Akson (neurit) merupakan sel saraf pengubung yang
mengangkut impuls hasil kerja saraf pembau. Impuls atau
informasi yang diterima saraf pembau berupa informasi tentang
seperti apa aroma atau bau dari udara yang terhirup oleh hidung.
Ukuran akson di hidung satu mikrometer (1μm).
c. Saraf Pembau
Saraf pembau adalah reseptor yang menerima stimulus dari
gas yang dihirup. Bagian ini terdiri atas 7 macam sel reseptor yang
mampu mengenali lebih dari 400 macam aroma. Pada anjing, saraf
pembau memiliki lebih banyak sel reseptor. Inilah yang
menyebabkan anjing dapat mencium aroma dalam tingkatan yang
lebih spesifik dan banyak. Kemampuan anjing dalam
menerjemahkan sebuah bau digunakan dalam dunia kepolisian
untuk mengenali jejak-jejak pelaku kejahatan.
d. Silia
Bulu hidung di bagian rongga hidung luar memiliki ukuran
yang besar. Semakin ke dalam, bulu-bulu ini akan memiliki ukuran
yang lebih halus dan kecil. Bulu hidung inilah yang disebut dengan
silia (cilia). Selain berfungsi menyaring partikel yang terlewatkan
oleh bulu hidung, silia juga mendorong mukus (lendir) yang
dihasilkan oleh rongga sinus. Lendir ini mengalir keluar dan
membersihkan permukaan rongga hidung dari segala macam
kotoran. Ketika pilek, kerja bulbus olfaktori tidak begitu
signifikan. Ia tidak dapat menerima stimulus secara sempurna
karena adanya mukus atau lendir yang menghalangi masuknya
reseptor ke dalam saraf pembau.
4. Nasofaring
Nasofaring berasal dari 2 kata, yakni naso yang artinya hidung dan
faring yang artinya tenggorokan. Oleh karena itu, nasofaring adalah
bagian sistem pernapasan yang menghubungkan hidung dan tenggorokan.
Saat tersedak, bagian inilah yang menstimulasi rasa sakit pada hidung.
2) Cara kerja alat penciuman (hidung) manusia
Indera penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul
di udara. Di atap rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat
sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian
pendeteksi bau(smell receptors). Receptor ini jumlahnya sangat banyak
ada sekitar 10 juta. Ketika partikel bau tertangkap oleh receptor, sinyal
akan di kirim ke the olfactory bulb melalui saraf olfactory.
3) Kelainan dan Penyakit Pada Hidung

19
 Salesma (Cold) dan Influenza (Flu)
Influenza adalah kondisi alat pernafasan yang terinfeksi
virus. Umumnya menyebabkan batuk, pilekm sakit leher, dan
terkadang panas atau sakit persendian yang disertai dengan pusing.
Pada anak kecil, biasanya disertai dengan gejala mencret ringan.
Sebaiknya hindarilah penggunaan penicillin, tetracyline, atau
antibiotik lainnya, karena obat jenis ini tidak dapat menyembuhkan
penyakit influenza, san justru akan menimbulkan bahaya. Penyakit
Influenza ini hampir selalu sembuh dengan sendirinya tanpa obat,
anda hanya perlu melakukan beberapa hal sederhana berikut ini
ketika sedang mengalami penyakit influenza:
 Hindari minuman dingin dan selalu konsumsi air hangat
 Istirahatlah yang cukup
 Jika mengalami panas dan skit kepala, cukup konsumsi aspirin atau
acetaminophen
 Untuk penyaki influenza ini tdiak ada pantangan khusus, dan bagi
penderitanya sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan
yang mengandung vitamin C.
 Jika mengalami sakit tenggorokan atau sakit leher, berkumurlah
dengan air hangat.
Jika penyakit influenza ini berlangsung lebih dari 1 minggu
atau menimbulkan panas, batuk, lendir, sampai sakit dada, maka
kemungkinan penderita tersebut mengalami radang cabang
tenggorokan (bronchitis) atay radang paru-paru (penumonia).
 Peradangan hidung akibat alergi (Rhinitis Allergica)
Penyakit ini bisa disebabkan karena adanya reaksi alergi
pada hidung karena masuknya substansi asing dalam saluran
tenggorokan. Anda juga bisa menggunakan antihistamin seperti
chlorpheniramine, dimenhydrinate sebagai pencegah.
Sebelumnyam, ketahuilah terlebih dahulu penyebab terjadinya
alergi yang dialami apakah karena debu, bulu ayam, jamur, tepung,
sari bunga atau alergi yang disebabkan oleh alergen lainnya.
 Hidung tersumbat dan pilek
Alergi atau salesma bisa menjadi penyebab hidung
tersumbat atau pilek. Pada anak-anak, banyaknya lendir dalam
hidung bisa menyebabkan infeksi telinga. Sedangkan pada orang
dewasa, lendir berlebihan dapat mengakibatkan gangguan sinus
atau peradangan dan berlangsung lama di dalam rongga tulang
yang berhubungan dengan hidung. Cara mengatasi

20
 Menaruh uap air panas di dekat badan dan menghirupnya,
dengan cara demikian maka akan dapat melegakan hidung
yang tersumbat
 Jangan menghembuskan ingus kuat-kuat karena bisa
menimbulkan sakit telinga bahkan sampai infeksi sinus.
 Jika sering mengalami sakit telinga atau gangguan sinus kita
dpat mencegahnya dengan memakai tetes hidung
decongestan seperti phenylprine.
 Polip Hidung
Ini merupakan salah satu kelainan pada hidung yakni
berupa tumor kecil yang terdapat pada hidung. Ini merupakan
tumor jinak yang terletak di hidung anda. Tumor ini perlu anda
waspadai, meskipun statusnya jinak, akan tetapi tumor ini bisa
menjadi tumor ganas seperti layaknya kanker. Polip ini merupakan
suatu massa patologis yang terdapat pada rongga sinus hidung
yang licin dan lunak. Warna dari polip ini adalah putih keabu-
abuan dan mengkilat. Polip bukan lah penyakit yang berdiri
sendiri, akan tetapi merupakan hasil dari penyakit yang diderita
dalam waktu beberapa tahun yang tidak kunjung diatasi. Polip
sendiri dibagi menjadi dua yakni :
o Polip tunggal. Polip tunggal adalah penyakit polip yang jumlah
polipnya hanya satu dan berasal dari sel-sel yang berada pada
permukaan dinding sinus tulang pipi atau maxilla.
o Polip ganda. Polip ganda merupakan polip yang jumlahnya lebih
dari satu. Biasanya, polip ganda ini berasal dari permukaan dinding
rongga tulang hidung bagian atas atau yang disebut juga dengan
etimoid. Polip jenis ganda ini dapat timbul di kedua sisi rongga
hidung.
 Gangguan Sinus ( Penyakit sinusitis)
Sinusitis atau peradangan sinus terjadi pada rongga-rongga
dalam tulang yang berhubungan dengan rongga hidung. Adapun
tanda-tanda atau gejala penyakit sinusitis adalah sebagai berikut:
 Terasa sakit di wajah, khususnya sekitar mata, terlebih lagi ketika
anda mengetuk tulang atau menundukkan kepala.
 Hidung sering tersumbat karena adanya nanah atau ingus yang
kental.
 Terkadang gejala yang timbul tersebut disertai dengan panas.
Penyakit sinusitis dapat kita obati dengan menggunakan
metode penyembuhan secara alami dengan mengunakan bahan dan

21
alat sederhana. Adapun cara mengatasi penyakti sinusitis secara
alami adalah sebagai berikut:
o Menghirup sedikit air garam ke dalam hidung
o Gunakan tetes hidung decongestan seperti phenylephrine
o Letakkan kompres hangat di wajah
o Tetracyline, ampicillin atau penicillin merupakan jenis antibiotik
yang bisa digunakan untuk meresakan sinusitis
 Deviated Septum
Kelainan berikutnya yang dialami oleh hidung adalah
deviated septum. Biasanya, hidung yang memiliki dua rongga
untuk bernafas ini ukuran rongganya sama. Akan tetapi, dalam
beberapa kasus abnormal, ukuran rongga pada hidung bisa
berbeda. Ketika kasus ini terjadi tapi masih dalam taraf ringan
maka tidak akan membahayakan. Akan tetapi, pada beberapa
kasus, deviated septum terjadi dengan taraf yang cukup
membahayakan dimana satu-satunya cara untuk mengobatinya
hanyalah dengan operasi.
 Anosmia
Anosmia merupakan salah satu kelainan pada hidung.
Dalam hal ini, anosmia merupakan kelainan yang berhubungan
dengan indera penciuman. Yang dimaksud dengan anosmia adalah
keadaan dimana sang penderita tidak dapat mencium bau sama
sekali. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh kecelakaan,
gangguan saluran hidung, atau tumor sulkus olfaktorius. Anosmia
ini bisa disembuhkan dengan mengkonsultasikannya pada dokter.
Karena penyakit ini lebih kompleks dan dokter lebih mengerti
bagaimana mengatasi anosmia ini.
 Dinosmia
Penyakit dinosmia ini adalah keadaan dimana sang
penderita merasa selalu mencium bau yang tidak sedap. Hal ini
terjadi karena terdapat kelainan dalam rongga hidung, infeksi pada
sinus, dan kerusakan parsial pada saraf olfaktorius. Cara untuk
menyembuhkan penyakit ini adalah dengan membawanya ke
dokter ahli THT dan mengkonsultasikannya.

IV.INDRA PENGECAP
Pada hakikatnya lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
indra khusus pengecap. Lidah sebagian besar terdiri atas dua kelompok otot. Otot
instrinsik lidah melakukan semua gerakan halus, sementara otot ekstrinsik
mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta melaksanakan gerakan-

22
gerakan kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan. Lidah
mengaduk aduk makanan, menekannya pada langit-langit dan gigi, dan akhirnya
mendorongnya masuk ke faring.
Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf
masuk dan keluar pada akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan
gigi-gigi bawah, sementara dorsum merupakan permukaan melengkung pada
bagian atas lidah. Bila lidah digulung ke belakang, tampaklah permukaan
bawahnya yang disebut dengan frenulum linguae, sebuah struktur ligmen halus
yang mengikatkan bagian posterior lidah pada dasar mulut. Bagian anterior lidah
bebas tidak terikat. Bila dijulurkan, ujung lidah meruncing, dan bila terletak
tenang di dasar mulut, ujung lidah berbentuk bulat. Selaput lendir (membran
mukosa) lidah selalu lembab, dan pada waktu sehat berwarna merah jambu.
Permukaan atasnya seperti beledu dan di tutupi papil-papil, yang terdiri atas tiga
jenis.
1) Bagian – Bagian Lidah Manusia

1. Permukaan Superior
Permukaan superior merupakan bagian atas pada lidah yang
berbentuk seperti huruf V. Bagian ini terbagi menjadi permukaan anterior
dan permukaan posterior. Permukaan anterior meliputi puncak ujung lidah
sampai tubuh lidah.
Sedangkan permukaan posterior lidah mulai dari tubuh lidah
sampai puncak lidah. Fungsi dari bagian atas lidah ini adalah untuk
mengecap rasa, karena bagian ini yang akan bersentuhan langsung dengan
makanan atau minuman yang masuk ke mulut.

23
2. Tubuh Lidah
Hampir dua per tiga bagian lidah merupakan tubuh lidah. Pada tubuh
lidah, terdapat permukaan kasar yang disebut papilla lingual, yang
berrfungsi membantu mengidentifikasi rasa yang berbeda dari makanan
atau minuman yang masuk ke mulut. Papila pada tubuh lidah memiliki
jenis sebagai berikut.
 Papila filiform : berbentuk kerucut dan paling banyak dijumpai di lidah,
di dalam barisan yang teratur dan sejajar.
 Papila poliate : cirinya berkerumun dan menjadi dua kelompok, berada
di setiap sisi lidah.
 Papila fungiform : berhubungan dengan sensasi rasa makanan dan
minuman, khususnya rasa asam dan manis.
 Papila sirkumvalata : terdapat pada bagian lidah manusia, bentuk bulat,
terangkat, dan dapat dilihat dengan mata telanjang.
3. Akar Lidah
Letak akar lidah di antara tulang hyoid dan bagian rahang bawah
lidah. Akar lidah berfungsi sebagai penggerak lidah. Lidah dapat bergerak
secara fleksibel atau lentur untuk membantu mengunyah makanan maupun
berbicara karena ada akar lidah.
4. Tonsil (Amandel)
Tonsil atau amandel adalah tonjolan di sebelah kanan dan kiri
rongga mulut. Bagian ini dapat membesar seiring berjalannya waktu,
Apabila amandel terus membesar, akan berakibat kesulitan dalam menelan
makanan.
Tonsil atau amandel merupakan benteng pertahanan tubuh, sehingga
apabila terjadi pembengkakan amandel, harus segera dilakukan perawatan
medis, tetapi tidak perlu dilakukan pengangkatan.
5. Kuncup lidah
Kuncup lidah merupakan struktur yang ada di bagian permukaan
lidah, yang berfungsi sebagai pencipta resep untuk rasa. Pada kuncup lidah
terdapat kurang lebih 300 selera, khususnya pada lidah orang dewasa.
Kuncup lidah ini dapat mengecap rasa manis, asam, pahit, dan asin. Setiap
kuncup pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel
penunjang, pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang
memanjang ke lubang pengecap. Zat-zat kimia dari makanan yang kita
makan, mencapai kuncup pengecap melalui lubang-lubang pengecap (taste
pores). Kuncup-kuncup pengecap dapat merespon empat rasa dasar, yaitu
manis, masam, asin dan pahit. Letak masing-masing rasa berbeda - beda
yaitu :
a. Rasa Asin = Lidah Bagian Depan

24
b. Rasa Manis = Lidah Bagian Tepi
c. Rasa Asam atau Asem = Lidah Bagian Samping
d. Rasa Pahit = Lidah Bagian Belakang

6. Otot Lidah
Lidah tidak bisa digerakkan tanpa adanya otot lidah. Lidah pada
dasarnya merupakan kumpulan dari otot-otot yang saling berhubungan.
Otot lidah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok lidah intrinsik
dan juga kelompok lidah ekstrinsik.
Otot intrinsik memiliki fungsi mengubah bentuk lidah dalam
sementara waktu. Sedangkan otot ekstrinsik berfungsi dalam pengubahan
posisi lidah, contohnya dari posisi lidah yang menjulur menjadi terlipat.
7. Frenulum
Frenulum adalah bagian lidah berupa lapisan tipis. Bagian lidah ini
merupakan jaringan penghubung antara antara lidah dengan dasar mulut.
8. Adenoid
Adenoid adalah bagian lidah yang berfungsi untuk membunuh
kuman yang masuk ke mulut. Apabila ada bakteri yang masuk ke mulut
dan dikecap oleh lidah, maka secara otomatis adenoid akan memerangi
bakteri tersebut.
2) Cara Kerja Lidah
Makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut memberi
rangsangan ke ujung-ujung saraf pengecap. Rangsangan dari makana
tersebut kemudian diteruskan ke otak. Dengan demikian, kita dapat
mengecap (merasakan) makanan atau minuman tersebut.Selain sebagai
indera pengecap, lidah juga berfungsi sebagai alat bicara dan pengatu letal
makanan. Perpaduan gerakan lidah, bibir, langit-langit mulut, dan gigi
menghasilkan berbagai macam bunyi. Lidah mengatur letak makanan pada
saat sedabg dikunyah . setelah itu, lidah akan mendorong makanan masuk
ke kerongkongan.
3) Gangguan Pada Lidah

25
o Luka : Luka berat adalah hal yang paling sering menyebabkan
ketidaknyamanan lidah. Lidah tersebut mempunyai banyak ujung saraf
untuk rasa sakit dan peraba dan lebih peka terhadap rasa sakit
dibandingkan kebanyakan bagian lain pada tubuh. Lidah sering tiba-tiba
tergigit tetapi cepat sembuh.
o ‘Berbulu’: Pertumbuhannya terlalu cepat dari proyeksi normal di atas
lidah (Vili) bias membuat lidah tampak berbulu. Lidah tersebut bisa juga
tampak berbulu setelah demam, setelah pengobatan antibiotik, atau ketika
pencuci mulut peroxide digunakan terlalu sering. ‘Bulu’ ini pada ujung
lidah tidak perlu dibingungkan dengan leukoplakia berbulu. Leukoplakia
berbulu terbentuk di sisi lidah dan merupakan karakteristik AIDS.
o Perubahan warna : Villi lidah bisa menjadi berubah warna jika seseorang
merokok atau mengunyah tembakau, makan makanan tertentu, atau
memiliki bakteri berwarna yang berkembang pada lidah.
o Luka dan benjolan : Luka pada lidah bisa disebabkan oleh reaksi alergi,
infeksi virus herpes simplex mulut, luka sariawan, tuberculosis, infeksi
bakteri, atau sifilis tahapawal. Luka bisa juga disebabkan oleh alergi atau
gangguan sistem kekebalan lainnya. Meskipun benjolan kecil pada kedua
sisi lidah biasanya tidak berbahaya, sebuah benjolan hanya pada salah satu
sisi bisa bersifat kanker.
o Rasa tidak nyaman : Lidah yang tidak nyaman bisa dihasilkan dari iritasi
oleh makanan tertentu, khususnya yang asam (misal, nanas), atau rasa
tertentu di dalam pasta gigi, pencuci mulut, permen, atau permen karet.
o Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.
Gejalanya lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
o Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat
licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian
kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi.
Jadi banyak didapatkan pada penderita anemia.
o Geografic tongue. Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak
maupun sedikit. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila
parah akan dikelilingi pita putih tebal.
o Fissured tongue. Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya satu
ditengah, kadang juga bercabang-cabang.
o Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa
sakit dan panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam
pemeriksaan. Hal ini kebanyakan karena psikosomatis dibandingkan
dengan kelainan pada syaraf.

26
o Burning Mouth Syndrome : (Juga disebut oral dysesthesia) terjadi sangat
sering pada wanita setelah menopause. Bagian mulut yang paling sering
terkena adalah lidah m(nyeri pada lidah disebut glossodynia).
5) Penyakit Pada Lidah
 Sariawan
Sariawan atau canker sores atau ulkus aftosa merupakan gejala erosi
pada kulit mulut, yakni di bagian dinding dalam pipi atau lidah. Penyebab
dari sariawan ini adalah diantaranya: kekurangan vitamin C, alregi,
mengkonsumsi makanan / minuman yang terlalu panas, kekurangan
asupan zat besi, atau bisa juga disebabkan oleh penurunan daya tahan
tubuh. Pada dasarnya sariawan merupakan luka terbuka yang bisa
menimbulkan rasa nyeri. Dalam ukuran kecil dengan diameter kurang
dari 1 cm, sariawan bisa muncul dalam satu kelompok yang terdiri dari 2 -
3 luka yang biasanya akan sembuh dalam waktu kurleb 10 hari tanpa
meninggalkan bekas. Pencegahannya adalah dengan cara menambah
asupan vitamin C.
 Kanker Lidah
Kanker lidah adalah kanker kedua terbanyak setelah kanker bibir
sebagai tempat kanker primer. Tembakau dan alkohol merupakan dua
hal yang disinyalir sebagai pemicu semakin cepatnya pertumbuhan sel
kanker lidah. Keganasan kanker lidah terjadi paling sering pada bagian
tengah lateral lidah dan seringkali asimtomatik. Penyebaran kanker
ini bisa meluas melalui submukosa ke basal lidah dan menyerang garis
tengah atau ke lateral menuju dasar mulut. Cara pencegahannya adalah
dengan cara berhenti merokok, hindari minuman beralkohol, menjaga
kebersihan mulut dan pemeriksaan rutin 6 bulan sekali ke dokter gigi.
 Makroglosia
Makroglosia merupakan penyakit sebagai akibat dari pembesaran
lidah yang mungkin merupakan bagian dari suatu sindroma yang
ditemukan dalam keadaan tumbuh - kembang seperti sindroma dowm.
Pembesaran lidah ini bisa juga sebagai akibat dari tumor (hernangioma
atau limfangioma), penyakit metabolik (seperti amilodosis primer) atau
gangguan endokrin (seperti halnya akromegali ataupun kretinisme).
 Mikroglosia
Bila makroglosia merupakan penyakit pada lidah yang berupa
pembesaran lidah, maka mikroglosia adalah kebalikannya. Mirkoglosia
merupakan penyakit pada lidah yang berupa pengecilan ukuran dan
bentul lidah
 Lidah dengan Fisura (Scrotal Tongue)

27
Ini merupakan dorsal dan kedua sisi lidah ditutupi oleh alur yang
dangkal atau dalam tanpa rasa nyeri; karena terdapatnya alur - alur ini
maka dapat menyebabkan penumpukan debris di dalamnya yang
kemudian bisa mengakibatkan iritasi
 Glosoptosis
Glosoptosis merupakan penyakit pada lidah yang berupa lidah
yang tertarik ke belakang. Pada bayi baru lahir atau pada anak-anak
kondisi glosoptosis sangan berbahaya karena bisa saja sewaktu-waktu
lidahnya menutup saluran nafas yang bila tidak segera ditangani dengan
benar bisa menyebabkan kematian.

V.INDERA PERABA
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan
melindungi permukaan tubuh, berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi
rongga-rongga lubang-lubang masuk. Pada permukaan kulit bermuara kelenjar
keringat dan kelenjar mukosa.
Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam
atau lapisan dermis. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf.
Epidermis tersusun atas empat lapis sel. Dari bagian dalam ke bagian luar,
pertama adalah stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah
atasnya. Kedua, yaitu di sebelah luar lapisan germinativum terdapat stratum
granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan
kering. Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen
hitam (melanin). Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman,
atau kecoklatan. Lapisan ketiga merupakan lapisan yang transparan disebut
stratum lusidum dan lapisan keempat (lapisan terluar) adalah lapisan tanduk
disebut stratum korneum.
Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang
terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat
kuning bersifat elastis/lentur, sehingga kulit dapat mengembang. Stratum
germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis membentuk kelenjar
keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah
yang membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga berhubungan dengan
serabut saraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut.
Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi
tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai
bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik.
1) Bagian – Bagian Kulit

28
a. Kulit Ari ( Lapisan Epidermis )
Kulit ari atau lapisan epidermis pada kulit merupakan bagian
terluar yang sangat tipis pada kulit. Kulit ari atau lapisan epidermis ini
berfungsi untuk melindungi tubuh dari berbagai zat kimia yang ada di luar
tubuh, melindungi tubuh dari sinar UV (ultra violet) dan melindungi tubuh
dari bakteri. Kulit ari atau Lapisan Epidermis terdiri atas 2 lapis yaitu
Lapisan Tanduk (Stratum Kormeum) dan Lapisan Malpighi.
 Lapisan Tanduk (Stratum Kormeum)
Lapisan Tanduk (Stratum Kormeum) adalah lapisan
epidermis yang paling luar dan merupakan lapisan mati yang
mudah mengelupas, tidak memiliki inti dan mengandung zat
keratin. Lapisan tanduk akan selalu barum jika lapisan tanduk
mengelupas tidak akan terasa sakit dan berdarah karena pada
lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah dan saraf. Ciri-ciri
lapisan tanduk yaitu:
 Lapisan terluar yang tersusun dari sel-sel mati
 Mudah mengelupas
 Tidak memiliki pembuluh darah dan saraf
 Lapisan Malpighi
Lapisan Malpighi adalah lapisan epidermis yang berada
dibagian bawah lapisan kulit tanduk. Lapisan malpighi ini tersusun
dari sel-sel hidup dan selalu membelah diri. Pada lapisan ini
terdapat pembuluh kapiler yang berfungsi sebagai penyampaian
nutrisi. Sel hidup yang ada pada lapisan ini mengandung Melanin,
melanin merupakan pigmen yang mewarnai kulit dan melindungi
sel kulit dari kerusakan akibat sinar matahari. Bila terlalu banyak
memperoleh sinar matahari maka produksi melanin akan
bertambah sehingga warna kulit akan semakin gelap. Selain
melanin adapula pigmen keratin. Apabila keratin bergabung
dengan melanin maka kulit akan tampak kekuningan dan apabila

29
tidak memiliki pigmen kulit maka orang yang mengalaminya
disebut dengan albino. Ciri-ciri Lapisan Malpighi yaitu:
 Tersusun dari sel-sel hidup
 Terdapat ujung saraf
 Terdapat pigmen yang berfungsi memberikan warna kulit dan
melindungi kulit dari sinar matahari.
Pada permukaan lapisan epidermis terdapat pori-pori yang
menjadi tempat kelenjar minyak dan tempat rambut tumbuh,namun
ada lapisan epidermis yang tidak ditumbuhi rambut yaitu pada
telapak tangan dan kaki. Lapisan epidermis pada telapak tangan
dan kaki memiliki empat lapisan. Berikut adalah 4 lapisan yang
terdapat pada telapak tangan dan kaki :
Stratum Korneum
Stratum korneum merupakan Lapisan kulit yang paling
luar. Lapisan ini yang paling tebal terdapat pada telapak kaki dan
yang paling tipis terdapat pada dahi, pipi dan pelupuk mata.
Stratum Granulosum
Lapisan ini mengandung dua atau empat lapisan sel yang
disatukan oleh desmodom. Sel-sel tersebut mengandung granula
keratohialin yang berpengaruh dalam pembentukan keratin pada
lapisan atas epidermis.
Stratum Lusidum
Lapisan ini mengandung 2-3 lapisan sel yang tidak
memiliki inti. Lapisan ini yang tebal terdapat pada telapak tangan
dan tumit kaki.
Stratum Germinalis
Lapisan sel ini mengandung satu lapisan sel piral yang aktif
membelah diri secara mitosis untuk menghasilkan sel-sel yang
berpindah ke dalam lapisan-lapisan atas epidermis dan akhirnya ke
permukaan kulit.
b. Kulit Jangat (Lapisan Dermis)
Kulit jangat atau Lapisan Dermis adalah lapisan kedua pada kulit.
Antara lapisan dermis dan epidermis dibatasi oleh membran basalis.
Lapisan dermis lebih tebal dibanding dengan lapisan epidermis. Lapisan
dermis memiliki serabut elastik yang memungkinkan kulit merenggang
saat seseorang bertambah gemuk dan kulit dapat bergelambir saat
seseorang kurus. Ada beberapa lapisan yang ada pada lapisan dermis
diantaranya:
 Pembuluh Kapiler

30
Pembuluh kapiler berfungsi untuk menghantarkan nutrisi
atau zat-zat makanan pada akar rambut dan sel kulit
 Kelenjar Keringat (glandula sudorifera)
Kelenjar keringat ini tersebar diseluruh kulit dan memiliki
fungsi untuk menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-
pori kulit
 Kelenjar Minyak (grandula sebaceae)
Kelenjar minyak berfungsi untuk menghasilkan minyak
agar kulit dan rambut tidak kering dan mengkerut.
 Kelenjar Rambut
Kelenjar rambut memiliki akar dan batang rambut serta
kelenjar minyak rambut. Pada saat merasa dingin dan takut, rambut
yang ada pada tubuh akan terasa berdiri karena di dekat akar
rambut terdapat otot polos yang memiliki fungsi dalam
menekakkan rambut.
 Kumpulan saraf rasa nyeri, saraf panas, saraf rasa dingin dan saraf
sentuhan.
c. Jaringan Ikat Bawah Kulit (Lapisan Hipodermis)
Lapisan Hipodermis terdapat pada bagain bawah lapisan dermis.
Antara Lapisan ini dengan lapisandermis tidak memiliki pembatas yang
jelas dan sebagai patokan dalam batasnya yaitu mulainya terdapat sel
lemak. Pada lapisan hipodermis terdapat banyak lemak. Fungsi lapisan
lemak ini yaitu untuk melindungi tubuh dari benturan, sebagai sumber
energi cadangan dan penahan panas tubuh.
2) Fungsi Indera Peraba (Kulit)
Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot
dan tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor
yang peka terhadap berbagai rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta
pengatur suhu tubuh. Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba,
kulit dilengkapi dengan reseptor-reseptor khusus. Reseptor untuk rasa
sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk
tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis.
Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di
dekat epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang
jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung
reseptornya terletak di dekat epidermis.Selain itu kulit juga berfungsi
sebagai tempat keluarnya keringat dan menjaga masuknya kotoran atau
bibit penyakit ke dalam tubuh. Bagian kulit yg peka tehadap rangsang
adalah ujung jari dan bibir.
Mekanisme kerja kulit adalah :

31
Kita meraba suatu benda = rangsangan diterima oleh ujung-ujung
syaraf peraba = rangsang diteruskan ke otak = otak memproses sehingga
kita dapat merasakan kasar, halus, panas atau dingin suatu benda.
3) Penyakit Pada Kulit
 Skabies
Skabies disebut pula “seven-year itch”. Penyakit tersebut
disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil (Sarvoptes
scabies) dan dapat menular pada orang lain.
 Eksim
Eksim merupakan penyakit kulit yang akut atau
kronis.Penyakit tersebut menyebabkan kulit menjadi kering,
kemerah-merahan, gatal-gatal, dan bersisik.
 Jerawat
Jerawat merupakan gangguan umum yang bersifat kronis
pada kelenjar minyak. Penyakit tersebut umumnya dialami
anakanak masa remaja. Jerawat biasanya menyerang bagian wajah,
dada atas, dan punggung.
 Biang keringat.
Biang keringat dapat mengenai siapa saja; baik anak-anak,
remaja, atau orang tua. Biang keringat terjadi karena kelenjar
keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang
secara sempurna.
 Panu
Penyakit umum yang sangat dikenal dan banyak ditemukan
ditemukan di masyarat ini, mempunyai dampak pada kulit yang
lumyan gatal. Jamur adalah penyebab utama dari panu.
 Kanker kulit karsinoma sel skuamosa
Kanker sel skuamosa merupakan kanker ganas biasanya
terjadi karena paparan sinar matahari yang berbahaya. Bagian kulit
yang terkena mengalami kemerahan dan biasanya sedikit terangkat
dibandingkan dengan permukaan kulit sekitarnya, bersisik dan
agak tebal dan biasanya terjadi perdarahan. Kanker ini juga dapat
menyebar ke organ lain dan bagian tubuh lainnya, biasanya
mengikuti jalur darah dan kelenjar getah bening.
 Kanker kulit karsinoma sel basal
Kanker ini adalah jenis kanker yang sering menyerang pada
umumnya. Tanda-tanda munculnya kanker ini adalah tonjolan
kecil, di permukaan kulit, halus dan keputihan, hal ini sering
terjadi pada bagian-bagian kulit yang biasanya terkena sinar

32
matahari. Kanker kulit Karsinoma sel basal adalah bentuk kanker
kulit yang paling ringan di antara semua jenis kanker.
 Kanker kulit melanoma maligna
Kanker Kulit Melanoma adalah jenis yang paling
mematikan dari kanker kulit lainnya. Kanker ini menyerang sel-sel
kulit yang bertanggung jawab untuk pigmentasi (melanosit).
Melanoma adalah salah satu jenis kanker yang dipicu oleh
kerusakan DNA dan mutasi genetik keturunan. Namun, dapat juga
dipicu oleh paparan radiasi UV dari matahari.

33
BAB III
Penutup

I.Kesimpulan
Sistem indera pada tubuh manusia sangat penting bagi proses aktivitas/kegiatan
pada manusia. Indera adalah orkan akhir yang dikhususkan fungsinya untuk meneriam
reseptor baik dari luar tubuh mupun dalam tubuh. Manusia memiliki beberapa macam
alat indera pada tubuhnya yang membantu menopang aktivitas sehari-harinya. Adapun
indera yang dimiliki oleh manusia beserta fungsinya, yaitu :
1. Indera penglihatan (untuk melihat)
2. Indera pendengaran (untuk proses pendengaran pada manusia)
3. Indera penciuman (untuk proses pembauan)
4. Indera perasa (untuk proses perasa/sensasi rasa pada makanan yang masuk)
5. Indera peraba (untuk sensasi rabaan yang terjadi pada kulit manusia).
Semua indera mempunyai peran dan fungsi masing-masing dalam tubuh manusia.
Dan apabila terjadi gangguan pada salah satu sistem indera di atas, maka akan terjadi
ketidakseimbangan dan ketidakmampuan pada aktivitas yang dilakukan manusia
sehubungan dengan fungsi sistem indera di atas

II. Saran
1. Di harapkan untuk lebih mejaga kesehatan indra yang kita miliki agar bisa kita gunakan
dengan baik.
2. Agar lebih mengetahu apa yang bisa menyebabkan disfungsi pada sisitem indra kita agar
kita bisa menghindari kerusakan pada sistem indar yang kita miliki.

34
Daftar Pustaka

Guyton & Hall.2007.Buku ajar fisiologi kedokteran. Alih bahasa: Irawati. Jakarta: EGC

Ganong.W.F. 1980.Fisiologi kedokteran (review of medical phisiology). Jakarta: EGC

Syaifuddin .2009.anatomi tubuh manusia. Jakarta: salemba medika

Aryuliana, Diah dkk. 2007. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI. Esis, Jakarta.

Dorland kamus, kamus kedokteran Dorland edisi 26,buku EGC

Ganong,buku ajar ajar fisiologi kedokteran edisi 17, EGC

Picture,Integument picture,dermatologyabout.com,2013

Setiadi,anatomi dan fisioligi manusia,graha Ilmu

TIM,buku ajar anatomi umum fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin,2011

https://pendidikan.id/main/forum/diskusi-pendidikan/mata-pelajaran/3913-mekanisme-proses-
mendengar-pada-manusia

http://rasasakit.com/jenis-jenis-penyakit-pada-telinga-manusia/

http://www.artikelmateri.com/2016/08/hidung-pengertian-bagian-dan-fungsinya-penyakit-
kelainan-adalah.html

http://anatomidanfisiologimanusia.blogspot.co.id/2016/10/sistem-indra-penciuman.html

http://damabandott.blogspot.co.id/2013/01/makalah-anatomi-fisiologi-lidah.html

35

Anda mungkin juga menyukai