Anda di halaman 1dari 3

Biologi Daur Hidup (Ascaris lumbricoides)

Daur hidup cacing perut melalui beberapa tahapan, yang dimulai dengan keluarnya telur bersama dengan feses.

1. Cacing betina dewasa bertelur dalam bagian bagian usus halus kemudian telur terbawa keluar melalui feses. Dalam
satu hari lebih dari 200.000 telur dapat keluar dari tubuh inang dan siap menginfeksi inang lain. Telur yang dapat
menginfeksi manusia hanya telur yang telah dibuahi.
2. Sama halnya dengan daur hidup cacing kremi, inang cacing perut adalah manusia. Telur dapat dengan mudah
menyebar pada daerah dengan tingkat kebersihan yang rendah. Misalnya pada daerah pinggiran sungai aliran
lambat. Penggunaan air sungai sebagai toilet, mencuci, sekaligus mandi dapat menjadi tempat penyebaran yang
sesuai.
3. Saat telur masuk kedalam usus sebagai sistem pencernaan pada manusia, telur cacing akan menetas menjadi larva.
4. Larva akan menembus usus dan masuk ke dalam alat peredaran darah dan bergerak menuju jantung dan paru
paru.Saat tiba di paru paru, larva akan merusak alveolus kemudian bergerak menuju laring.
5. Keberadaan larva dalam laring akan merangsang batuk yang menyebabkan larva kembali tertelan dan masuk ke
dalam sistem cerna
6. Setelah tiba di usus, cacing akan menetap hingga menjadi cacing dewasa dan berkopulasi.
7. Selanjutnya siklus akan terus berlanjut

ajari ini kan kita bahas dari fase tiap morfologinya. Hal ini memudahkan kita untuk mempelajari siklus
hidup cacing hati serta morfologi dari cacing hati tersebut. Umumnya siklus hidup fasciola hepatica
(cacing hati) terdiri dari teller – larva – serkaria – metaserkaria – cacing dewasa. Berikut ini adalah
penjelasan lengkap dari daur hidup fasciola hepatica atau cacing hati :

a. Telur
Perkembangbiakan cacing hati ( fasciola hepatica ) sama seperti filum Platyhelminthes lainnya yaitu
bersifat hermaprodit. Hermaprodit artinya kemampuan dapat melakukan pembuahan sendiri. Cacing hati
dapat menghasilkan telur yang sangat banyak sekitar >100.000 telur dalam sekali pembuahan di dalam
hati atau empedu inangnya.

Telur yang di hasilkan akan di salurkan ke empedu agar bisa keluar melewati usus besar dan anus dalam
bentuk feses atau kotoran hewan inangnya. Telur akan siap menetas dan menjadi larva setelah di
keluarkan dengan waktu menetasnya sekitar 8-12 bulan. Syarat agar telur bisa menjadi larva adalah
kondisi lingkungan yang basah dan lembab atau tidak kering.

b. Larva (Mirasidium)

Larva cacing hati (mirasidium) memiliki cilia (rambut getar) diseluruh permukaan tubuh. Larva ynag baru
menetes akan terbawa hujan sampai ke aliran air dan mencari inang baru (inang perantara) seperti siput
air tawar.

Larva bisa melakukan reproduksi aseksual di dalam tubuh siput dengan cara perdogenesis dan akan
membentuk larva yang banyak. Larva akan berubah menjadi sporosis saat di dalam tubuh siput.

Sporosis akan melakukan paedogenesis dan menjadi redia, begutu juga dengan redia akan melakukan
paedogenesis dan menjadi serkaria. Lama dari fase larva ke serkaria adalah sekitar 10-12 hari. Cacing
tanah tidak akan bersifat parasit saat berada pada siput air. Hal ini kerena siput air atau LYmnaea spp
mempunyai resisten atau ketahan terhadapa infeksi cacing hati

c. Serkaria

Serkaria adalah daur hidup dari fasciola hepatica selanjutnya. Serkaria memiliki sistem gerak pada
struktru tubuh yang mirip seperti ekor kecebong. Sistem gerak ini berguna untuk bergerak dan berpindah.

Pada tahap serkaria inilah cacing tanah akan bergerak ke tumbuhan yang basah atau ke rumput yang
basah untuk tinggal. Lalu serkaria akan membentuk fase metaserkaria dimana ekor atau sistem gerak
yang ada tadi akan menghilang. Fase serkaria akan memiliki periode selama 5-7 minggu jika kondisi
lingungan dan tumbuhan atau rumput tempat tinggalnya lembab dan basah.

d. Metaserkaria

Metasekaria adalah daur hidup dari cacing hati yang berasal dari sekaria yang telah berubah saat hidup
di tumbuhan basah. Metasekaria adalah bentuk infeksi sejati cacing hati yang akan membungkus diri
menjadi kista dan akan bertahan lama pada tumbuhan basah tempatnya hidup.

Kista memiliki membrane kuat yang membuatnya dapat bertahan lama hidup di rumput dan tumbuhan
basah. Pada fase inilah jika ada mamalia yang memakan rumput yang di tinggali metaserkaria akan
terinfeksi cacing hati seperti sapi dan kambing. Cacing hati juga dapat menginfeksi manusia jika kita
memakanan tumbuhan yang ditinggali metasekaria tanpa mengolahnya dan membersihkan terlebih
dahulu. Oleh sebab itu, sebaiknya kita membersihkan dengan sangat bersih dan mengolah sayuran yang
akan kita makan dengan tepat agar tidak terinfeksi cacing hati.

Anda mungkin juga menyukai