Oleh:
YUSI KRISDAYANTI
NIM. 141602053
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB JOMBANG
PRODI D3 KEPERAWATAN
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan proposal Karya Tulis Ilmiah yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Salah Satu Anggota Keluarga Menderita
Diabetes Mellitus Dengan Masalah Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Di
Desa ........... Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang” sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini peneliti susun sebagai salah satu
persyaratan untuk melanjutkan penelitian lebih lanjut di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Pemkab Jombang pada Program Studi D3 Keperawatan.
Dalam penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah ini, peneliti mendapat
pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini
peneliti tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. drg. Budi Nughroho, MPPM, selaku Ketua Stikes Pemkab Jombang, yang telah
memberikan dukungan dalam penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Mamik Ratnawati, S.Kep.,Ns.,M.Kes, selaku Ketua Prodi D-III Keperawatan
Stikes Pemkab Jombang yang telah mendukung dan memberikan motivasi dalam
penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Dr. Sestu R, S.Kp.M.Kes selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan
bimbingan dan motivasi dalam penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Pawiono, SST.M.PH selaku pembimbing II yang telah banyak pula memberikan
bimbingan dan motivasi dalam penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Segenap Dosen Pengajar STIKES Pemkab Jombang atas bimbingan dan
arahannya.
6. Kepala Desa .........., Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang yang telah
memberikan dukungan dan izin untuk melakukan penelitian.
7. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan baik moral maupun
spiritual.
8. Rekan-rekan mahasiswa Program D III Keperawatan angkatan 2014 Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Pemkab Jombang yang turut memberikan dukungan
dalam penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
Peneliti menyadari bahwa penulisan proposal Karya Tulis Ilmiah ini jauh
dari sempurna. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik dari
para pembaca demi penyempurnaan proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
Demikianlah proposal Karya Tulis Ilmiah ini peneliti buat, semoga
bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.
Jombang,....................
Peneliti
BAB 1
PENDAHULUAN
.1 Konsep Keluarga
.1.1 Definisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Dep Kes R.I, 1988 dalam Achjar, 2012).
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang di hubungkan oleh perkawinan,
adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang
umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari individu-
individu yang ada di dalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan
untuk mencapai tujuan bersama (Friedman, 1998 dalam Achjar, 2012).
Keluarga adalah suatu sistem sosial yang terdiri dua atau lebih orang yang hidup
bersama yang mempunyai hubungan darah, perkawinan atau adopsi, atau tinggal
bersama dan saling menguntungkan, mempunyai tujuan bersama, mempunyai generasi
penerus, saling pengertian dan saling menyayangi (Murray & Zentner, 1997 dalam
Achjar, 2012).
2.1.2 Tipe/Bentuk Keluarga
Berbagai bentuk dan tipe keluarga dibedakan berdasarkan keluarga tradisional dan
keluarga non tradisional (Allender dan Spradley ,2001 dalam Achjar, 2012), :
a) Keluarga tradisional
1) Keluarga inti (nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak
kandung dan atau anak angkat.
2) Keluarga besar (extended family) yaitu keluarga inti ditambah dengan keluarga lain
yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek, nenek, paman dan bibi.
3) Keluarga Dyad yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak.
4) Single parent yaitu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak kandung
atau anak angkat, yang disebabkan karena perceraian atau kematian.
5) Single adult, yaitu rumah tangga yang terdiri dari seorang dewasa saja.
6) Keluarga usia lanjut yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri yang berusia
lanjut.
b) Keluarga non tradisional
1) Commune family, yaitu lebih dari satu keluarga tanpa pertalian darah hidup serumah
2) Orang tua (ayah/ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama dalam
satu rumah tangga.
3) Homoseksual yaitu individu yang sejenis kelamin hidup bersama dalam satu rumah
tangga.
b) Ketoisidosis diabetik-koma
Ketoisidosis diabetik-koma yaitu keadaan tubuh yang sangat mendadak akibat
infeksi, lupa suntik insulin, pola makan yang terlalu bebas, atau stress.
c) Koma hiperosmoler non ketotik
Koma hiperosmoler non ketotik akibat dari adanya dehidrasi berat, hipotensi, dan
shock, karena itu koma tanpa penimbunan lemak yang mengakibatkan penderita
menunjukkan pernapasan yang cepat dan dalam (kusmaul).
d) Koma lakto asidosis
Koma lakto asidosis yaitu keadaan tubuh dengan asam laktat yang tidak dapat
diubah menjadi bikarbonat, akibatnya kadar asam laktat dalam darah meningkat dan
seseorang bisa mengalami koma.
2) Komplikasi Kronis
Tabel 2.1 Komplikasi kronis yang disebabkan oleh diabetes mellitus
Organ/ Jaringan yang
Yang Terjadi Komplikasi
terkena
Pembuluh Darah Plak aterosklerotik Sirkulasi yang jelek
terbentuk dan menyebabkan
menyumbat arteri penyembuhan luka yang
berukuran sedang atau jelek dan bisa
besar di jantung, otak, menyebabkan penyakit
tungkai dan penis, jantung, stroke, ganggrene
dinding pembuluh darah kaki dan tangan, impoten
kecil mengalami dan infeksi.
kerusakan sehingga
pembuluh darah tidak
dapat menstransfer
oksigen secara normal
dan mengalami
kebocoran.
Mata Terjadi kerusakan pada Gangguan penglihatan dan
pembuluh darah kecil pada akhirnya bisa terjadi
retina kebutaan.
Ginjal a) Penebalan pembuluh Fungsi ginjal yang buruk
darah ginjal. gagal ginjal.
b) Protein bocor kedalam
air kemih
c) Darah tidak disaring
secara normal
Saraf Kerusakan saraf karena a) Kelemahan tungkai yang
glukosa tidak terjadi secara tiba-tiba
dimetabolisir secara atau secara perlahan.
normal dan karena aliranb) Berkurangnya rasa
darah kurang. kesemutan dan nyeri
ditangan dan kaki.
c) Kerusakan saraf
menahun.
Sistem saraf otonom Kerusakan pada saraf a) Tekanan darah yang naik
yang mengendalikan turun.
tekanan darah dan b) Kesulitan menelan dan
saluran pencernaan. perubahan fungsi
pencernaan disertai
serangan diare.
c) Genogram
Genogram harus mencakup minimal 3 generasi, harus tertera nama, umur, kondisi
kesehatan tiap keterangan gambar. Terdapat keterangan gambar dengan simbul
berbeda (Achjar, 2012).
Genogram pada penderita diabetes mellitus:
1. Laki – laki :
2. Perempuan :
3.
Meninggal dunia :
4. Tinggal serumah :
5. Pasien yang diidentifikasi :
6. Kawin :
7. Cerai :
8. Anak adopsi
:
9.
Anak
Kembar :
d) Fungsi Sosialisasi
Penyakit diabetes mellitus pada salah satu anggota keluarga yang sakit tidak ada
hubungannya dengan interaksi atau hubungan dalam keluarga.
e) Fungsi Perawatan Kesehatan
Pemeliharaan kesehatan penyakit diabetes mellitus pada salah satu anggota keluarga
dipengaruhi oleh pengetahuan keluarga mengenai penyakit diabetes mellitus dan
kondisi perawatannya (bukan hanya kalau sakit diapakan tetapi bagaimana
pencegahannya).
f) Fungsi Religius
Penyakit diabetes mellitus pada salah satu anggota keluarga tidak dipengaruhi oleh
kegiatan keagamaan.
6) Stres Dan Koping Keluarga
a) Stressor Jangka Panjang
Stressor yang dialami keluarga dengan pengobatan yang dilakukan salah satu anggota
keluarga penderita diabetes mellitus memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari
6 bulan.
b) Stressor Jangka Pendek
Penyakit diabetes mellitus pada salah satu anggota keluarga tidak ada hubungannya
dengan stressor yang dialami keluarga dengan masalah keuangan yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulan.
(3) Hidung
Pada klien diabetes mellitus biasanya pada pemeriksaan hidung tidak mengalami
gangguan.
(4) Mulut
Pada klien diabetes mellitus biasanya pada pemeriksaan inspeksi didapatkan mulut
kering (dalam kondisi ini dehidrasi akibat diuresis osmosis), dan pucat ( apabila
mengalami asidosis atau penurunan perfusi jaringan pada stadium).
(5) Leher
Pada klien diabetes mellitus biasanya pada pemeriksaan inspeksi tampak bendungan
vena jugularis, pembesaran limfe leher, dapat muncul apabila infeksi sistemik.
(6) Dada
Pada klien diabetes mellitus biasanya pada pemeriksaan dada tidak mengalami
gangguan.
(7) Abdomen
Pada klien diabetes mellitus biasanya mengalami pembesaran abdomen.
(8) Ekstremitas
Pada klien diabetes mellitus biasanya ditemukan rasa kesemutan, penurunan kekuatan
otot sampai kelumpuhan. pada pemeriksaan inspeksi biasanya ada luka atau warna
kehitaman bekas luka, kelembaban di daerah sekitar ulkus, kemerahan kulit pada
sekitar luka. Pada pemeriksaan palpasi biasanya turgor menurun.
(9) Tanda-tanda vital
Frekuensi nadi dan tekanan darah: takhipnea (pada kondisi ketoasidosis). Demam
(pada penderita dengan komplikasi infeksi pada luka atau jaringan lain), hipotermi
(pada penderita yang tidak mengalami infeksi atau penurunan metabolik akibat
menurunnya masukan nutrisi secara drastis (Rumahorbo, 2012).
8) Harapan keluarga
Harapan keluarga dengan salah satu anggota keluarga penderita diabetes mellitus
terhadap petugas kesehatan agar dapat membantu masalah kesehatan yang terjadi pada
salah satu anggota keluarga yang sakit diabetes mellitus.
2.4.2 Analisa Data
Setelah dilakukan pengkajian, selanjutnya data dianalisis untuk dapat dilakukan
perumusan diagnosis keperawatan.
2.4.3 Diagnosa Keperawatan
Diagnosis keperawatan disusun berdasarkan jenis diagnosis seperti :
1) Diagnose sehat/wellness
Diagnosa sehat/wellness, digunkan bila keluarga mempunyai potensi untuk
ditingkatkan, belum ada data maladaptive. Perumusan diagnosis keperawatan keluarga
potensial, hanya terdiri dari komponen problem (P) saja atau P (problem) dan S
(symptom/sign), tanpa komponen etiologi (E).
2) Diagnose ancaman (resiko)
Diagnosis ancaman, digunakan bila belum terdapat paparan masalah kesehatan, namun
sudah ditemukan beberapa data maladaptif yang memungkinkan timbulnya gangguan.
Perumusan diagnosis keperawatan keluarga resiko, terdiri dari P (problem), etiologi
(E) dan (symptom/sign) S.
3) Diagnose nyata/gangguan
Diagnosis gangguan, digunakan bila sudah timbul gangguan/ masalah kesehatan di
keluarga, didukung dengan adanya beberapa data maladaptif. Perumusan diagnosis
keperawatan keluarga nyata/ gangguan, terdiri dari P (problem), etiologi (E) dan
(symptom/sign) S.
Perumusan Problem (P) merupakan respon terhadap gangguan pemenuhan
kebutuhan dasar. Sedangkan Etiologi (E) mengacu pada masalah keperawatan
ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan adalah :
1) Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, meliputi :
a) Bagaimana keluarga mengetahui keadaan sakit
b) Sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan
c) Sumber-sumber yang ada dalam keluarga
d) Sikap keluarga terhadap yang sakit
Setelah data dianalisis dan ditetapkan masalah keperawatan keluarga, selanjutnya
masalah kesehatan keluarga ada, perlu di prioritaskan bersama keluarga dengan
memperhatikan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki keluarga.
Tabel 2.4 Prioritas masalah asuhan keperawatan keluarga
DIAGNOSIS KRITERIA
TUJUAN STANDAR EVALUASI INTERVENSI
KEPERAWATAN EVALUASI
Ketidakefektifan Tujuan Umum :
pemeliharaan kesehatan Setelah dilakukan
b.d ketidakmampuan tindakan keperawatan
keluarga merawat anggota selama 2 minggu
keluarga yang sakit. dengan kunjungan
rumah 3x seminggu
diharapkan masalah
keperawatan keluarga
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga yang
sakit teratasi.
DIAGNOSIS KRITERIA
TUJUAN STANDAR EVALUASI INTERVENSI
KEPERAWATAN EVALUASI
Tujuan Khusus :
Setelah pertemuan 6 x
30-60 menit, keluarga
mampu :
1) Mengenal masalah
keperawatan
ketidakefektifan
pemeliharaan pada
diabetes mellitus
a) Menjelaskan apa Respon Diabetes Mellitus adalah Diskusikan dengan
yang dimaksud verbal gangguan metabolisme keluarga pengertian
diabetes mellitus yang ditandai dengan diabetes mellitus.
hiperglikemi atau Anjurkan keluarga
peningkatan kadar gula untuk menjelaskan
dalam darah yang kembali pengertian
berhubungan dengan diabetes mellitus.
abnormalitas
DIAGNOSIS KRITERIA
TUJUAN STANDAR EVALUASI INTERVENSI
KEPERAWATAN EVALUASI
metabolisme karbohidrat,
lemak, dan protein yang
disebabkan oleh
penurunan sekresi insulin
atau penurunan
sensitivitas insulin atau
keduanya dan
menyebabkan komplikasi
kronis mikrovaskuler,
makrovaskuler, dan
neuropati.
b) Menjelaskan Respon Menyebutkan 5 tanda Diskusikan tanda
tanda/gejala diabetes verbal gejala diabetes mellitus: dan gejala diabetes
mellitus 1) Kadar glukosa puasa tidak mellitus yang
normal biasanya terjadi.
2) Peningkatkan pengeluaran
urin (poliuria) dan timbul
rasa haus (polidipsia)
DIAGNOSIS KRITERIA
TUJUAN STANDAR EVALUASI INTERVENSI
KEPERAWATAN EVALUASI
3) Rasa lapar yang semakin Anjurkan keluarga
besar (polifagia), BB untuk menyebutkan
berkurang kembali tanda dan
4) Lelah dan mengantuk
gejala diabetes
5) Gejala lain seperti
mellitus.
kesemutan, gatal, mata
kabur, impotensi, peruritas
Beri pujian atas
vulva.
jawaban yang
benar
c) Menjelaskan Respon Menyebutkan penyebab Diskusikan
penyebab diabetes verbal diabetes mellitus: bersama keluarga
mellitus 1) DM Tipe 1 penyebab diabetes
yang disebabkan oleh: mellitus.
a) Faktor genetik
b) Faktor imunologi Motivasi keluaarga
c) Faktor lingkungan: untuk mengulang
virus atau toksin
DIAGNOSIS KRITERIA
TUJUAN STANDAR EVALUASI INTERVENSI
KEPERAWATAN EVALUASI
2) DM tipe II kembali penyebab
Disebabkan oleh: usia, diabetes mellitus.
obesitas, riwayat dan
keluarga. Jelaskan kembali
hal-hal yang telah
didiskusikan.
2) Mengambil Respon Menyebutkan akibat yang Identifikasi akibat
keputusan untuk verbal terjadi apabila penyakit dari penyakit
mengatasi masalah diabetes mellitus tidak diabetes mellitus.
ketidakefektifan ditangani dengan baik,
pemeliharaan akan menimbulkan resiko Motivasi keluarga
kesehatan pada besar untuk meninggal untuk
diabetes mellitus karena komplikasinya. mengungkapkan
a) Menjelaskan akibat Diabetes mellitus dapat kembali akibat dari
yang terjadi bila mengakibatkan kerusakan penyakit diabetes
diabetes mellitus tidak antara lain : mellitus.
diatasi
DIAGNOSIS KRITERIA
TUJUAN STANDAR EVALUASI INTERVENSI
KEPERAWATAN EVALUASI
1) Pembuluh darah:
penyumbatan arteri bisa
menyebabkan penyakit
jantung, stroke,
ganggrene kaki dan
tangan, impoten dan
infeksi.
2) Mata: Gangguan
penglihatan dan pada
akhirnya bisa terjadi
kebutaan.
3) Ginjal: Gagal ginjal
4) Saraf: Kelemahan
tungkai yang terjadi
secara tiba-tiba atau
secara perlahan,
berkurangnya rasa
DIAGNOSIS KRITERIA
TUJUAN STANDAR EVALUASI INTERVENSI
KEPERAWATAN EVALUASI
kesemutan dan nyeri
ditangan dan kaki dan
kerusakan saraf menahun.
5) Sistem saraf otonom:
Tekanan darah yang naik
turun, kesulitan menelan
dan perubahan fungsi
pencernaan disertai
serangan diare.
b) Mengambil Respon Keputusan keluarga Diskusikan dengan
keputusan untuk verbal untuk mengatasi diabetes keluarga tentang
mencegah diabetes mellitus agar tidak penyakit diabetes
mellitus agar tidak bertambah berat. mellitus yang
bertambah parah. dialami untuk
mengambil
keputusan
selanjutnya
DIAGNOSIS KRITERIA
TUJUAN STANDAR EVALUASI INTERVENSI
KEPERAWATAN EVALUASI
Gali pendapat
keluarga
bagaimana cara
mengatasi penyakit
diabetes mellitus.
Motivasi keluarga
untuk memutuskan
mengatasi
penyakit diabetes
mellitus secara
tepat.
Beri reinforcement
atas keputusan
yang diambil
keluarga.
DIAGNOSIS KRITERIA
TUJUAN STANDAR EVALUASI INTERVENSI
KEPERAWATAN EVALUASI
3) merawat keluarga Respon Cara perawatan penyakit Gali pengetahuan
dengan diabetes verbal diabetes mellitus dengan keluarga dalam
mellitus. cara : mengatasi penyakit
a) menjelaskan cara 1) Lakukan olahraga secara diabetes mellitus.
merawat diabetes rutin dan pertahankan BB
mellitus yang ideal Diskusikan dengan
2) Kurangi konsumsi keluarga car
makanan yang banyak perawatan penyakit
mengandung gula dan diabetes mellitus.
karbohidrat
3) Jangan mengurangi Motivasi keluarga
jadwal makan atau untuk
menunda waktu makan mengungkapkan
4) Pelajari mencegah kembali apa yang
infeksi: kebersihan kaki, telah disampaikan.
hindari perlukaan
DIAGNOSIS KRITERIA
TUJUAN STANDAR EVALUASI INTERVENSI
KEPERAWATAN EVALUASI
5) Perbanyak konsumsi
makanan yang banyak
mengandung serat,
seperti sayuran dan sereal
6) Hindari konsumsi
makanan tinggi lemak
dan yang mengandung
banyak kolesterol LDL,
antara lain: daging
merah, produk susu,
kuning telur, mentega,
saus salad, dan makanan
pencuci mulut berlemak
lainnya.
7) Hindari minuman yang
beralkohol dan kurangi
konsumsi garam
DIAGNOSIS KRITERIA
TUJUAN STANDAR EVALUASI INTERVENSI
KEPERAWATAN EVALUASI
b) Mendemonstrasikan Respon Keluarga Demostrasikan cara
cara perawatan psikomotor mendemonstrasikan perawatan diabetes
diabetes mellitus kembali cara perawatan mellitus seperti :
diabetes mellitus seperti 1) melakukan
1) Keluarga dapat olahraga secara
melakukan olahraga rutin dan
secara rutin dan pertahankan BB
pertahankan BB yang yang ideal.
ideal. 2) Keluarga dapat
2) Keluarga dapat mengurangi
mengurangi makanan makanan yang
yang mengandung gula mengandung gula
dan karbohidrat dan karbohidrat.
3) Keluarga dapat membuat3) Keluarga dapat
anggota keluarga dengan membuat anggota
diabetes mellitus untuk keluarga dengan
mengurangi jadwal diabetes mellitus
DIAGNOSIS KRITERIA
TUJUAN STANDAR EVALUASI INTERVENSI
KEPERAWATAN EVALUASI
makan atau menunda untuk mengurangi
waktu makan. jadwal makan atau
4) Keluarga dapat menunda waktu
mencegah infeksi dengan makan.
selalu menjaga 4) Keluarga dapat
kebersihan kaki dan mencegah infeksi
menghindari perlukaan. dengan selalu
5) Keluarga dapat menjaga
memperbanyak kebersihan kaki
mengonsumsi makanan dan menghindari
yang banyak perlukaan.
mengandung serat, 5) Keluarga dapat
seperti sayuran dan memperbanyak
sereal. mengonsumsi
6) Keluarga dapat membuat makanan yang
anggota keluarga dengan banyak
diabetes mellitus untuk mengandung serat,
DIAGNOSIS KRITERIA
TUJUAN STANDAR EVALUASI INTERVENSI
KEPERAWATAN EVALUASI
menghindari makanan seperti sayuran dan
tinggi lemak dan yang sereal.
mengandung banyak 6) Keluarga dapat
kolesterol LDL, antara membuat anggota
lain: daging merah, keluarga dengan
produk susu, kuning diabetes mellitus
telur, mentega, saus untuk menghindari
salad, dan makanan makanan tinggi
pencuci mulut berlemak lemak dan yang
lainnya. mengandung
banyak kolesterol
LDL, antara lain:
daging merah,
produk susu,
kuning telur,
mentega, saus
salad, dan makanan
DIAGNOSIS KRITERIA
TUJUAN STANDAR EVALUASI INTERVENSI
KEPERAWATAN EVALUASI
pencuci mulut
berlemak lainnya
- Keluarga
mengatakan
penyebab diabetes
mellitus yaitu:
1) DM Tipe 1
yang disebabkan
oleh:
a) Faktor genetik
b) Faktor imunologi
c) Faktor lingkungan:
virus atau toksin
2) DM tipe II
Disebabkan oleh:
usia, obesitas,
DIAGNOSA
TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN
riwayat dan
keluarga.
OBJEKTIF :
Keluarga menyimak
setiap penjelaan
dengan baik.
ANALYSIS :
Tujuan intruksional
khusus (TUK 1)
tercapai sesuai
rencana.
PLANNING :
Evaluasi kembali
TUK 1 tentang
DIAGNOSA
TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN
pengertian diabetes
mellitus, gejala
diabetes mellitus,
penyebab diabetes
mellitus pada
kunjungan
pertemuan
kunjungan
berikutnya.
Lanjutkan ke TUK 2
tentang bagaimana
mengidentifikasi
diabetes mellitus
untuk pengambilan
keputusan yang
DIAGNOSA
TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN
akan diambil
keluarrga.
BAB 3
METODE PENELITIAN