Kepemimp. Kristen
Kepemimp. Kristen
2
Hendry Nofry Pasalbessy
I. PENDAHULUAN
Kepemimpinan dalam perjalanan panjang sejarah peradaban, telah
menunjukkan jatidirinya secara memukau, sebagai salah satu diantara berbagai
unsur penyangga kehidupan sosial masyarakat. Kecemerlangan Kepemimpinan
dalam mendominasi peradaban, diapresiasi dengan baik oleh Sendjaya, salah
seorang promovendus (kandidat Doktor) di Monash University, Australia untuk
bidang Kepemimpinan. Menurutnya, hampir seluruh proses perubahan yang
dramatis dalam sejarah manusia dicetuskan, dimotivasi atau digerakkan oleh
seorang atau sekelompok pemimpin.
Bila kita hendak meminjam tokoh, maka dua nama dapat direkomendasikan
untuk dijadikan contoh kontras dari sekian banyak pemimpin yang telah
memobilisasi jutaan manusia untuk merealisasikan idialisme-idialisme yang
turut membentuk sejarah dunia. Kedua tokoh tersebut adalah Martin Luther
King, Jr dan Adolf Hitler. Mereka berdua sanggup menghipnotis sejumlah
besar orang untuk melakukan kehendak-kehendak dan idialisme-idialismenya
yang ternyata masih tetap hidup, baik pada jamannya maupun hingga kini.
Sehingga tidaklah mengherankan bila semangat dan idialisme Luther dan Hitler
masih tetap hidup dari jaman ke jaman.
(Prima) Page 1 of 9
Di bidang Manajemen saja, diperkirakan dalam rentang waktu satu dekade,
terdapat lebih dari 18.000 artikel Ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal-
jurnal akademis terkait Kepemimpinan.
V I S I
Area Kepemimpinan Kristen yang pertama yakni Visi. Visi adalah konsep yang
sangat biblical. Dan harus diakui bahwa dokumen tertua yang memuat dan
mengajarkan tentang Visi secara eksplisit adalah Alkitab.
Jika rumusan Visi secara umum dapat kita artikan sebagai: Sesuatu yang ingin
diwujudkan di suatu waktu di masa datang atau gambaran yang jelas
mengenai apa yang ingin dicapai dan diwujudkan di masa datang pada suatu
waktu tertentu, atau penghubung kekinian dan keakanan kita, maka;
(Prima) Page 2 of 9
Visi di dalam Alkitab berfungsi menunjukkan arah dan pimpinan Allah kepada
para hamba-Nya.
Jika kita saling bertanya, institusi manakah yang paling memiliki Visi
kelembagaan antara Gereja dan Coca-cola atau Gereja dengan Disney World,
maka mungkin kita akan berkata “tentu bukan Gereja!”, karena lembaga-
lembaga ini (Coca-cola dan Disney World) memahami secara baik Visi
perusahaannya dan dengan Integritas yang kuat, mengimplementasikannya
dengan penuh Komitmen.
Maka dalam kaitan dengan Visi, kata kuncinya adalah: harus sederhana namun
jelas, masuk akal dan mudah dimengerti, bersifat menarik dan tidak kaku,
dapat diterima semua kelompok, serta yang paling penting adalah kemauan
mengimplementasikannya.
(Prima) Page 3 of 9
3. Jika Visi itu adalah ingin menjadi Pemimpin, Pemimpin yang bagaimana dan
di lingkungan sosial mana?
4. Jika menjadi pemimpin yang kita mau adalah pemimpin Kristen, Visi apa
yang mau kita letakkan sebagai dasar sekaligus “Goal Oriented”?
INTEGRITAS
Integritas adalah modal utama yang perlu dimiliki oleh setiap pemimpin.
Integritas yang juga dapat dimengerti dari “Wholeness, completeness, entirety,
unified”, menjelaskan tentang konsep “Keutuhan”. Keutuhan yang
dimaksudkan adalah keutuhan dalam seluruh aspek hidup, khususnya antara
perkataan dan perbuatan.
(Prima) Page 4 of 9
5. Mampu Memadukan (mengintegrasikan) Pelayanannya kepada Allah dan
pelayanannya kepada manusia. (Daniel 6:23)
KERENDAHAN HATI
Kerendahan hati yang dimaksudkan dalam tulisan ini tidaklah identik dengan
inferioritas atau rasa minder.
Pengkhotbah besar Charles Spurgeon mengatakan bahwa Kerendahan hati
adalah “to make a right estimate of oneself”. Kerendahan hati adalah mengerti
posisi diri kita dengan tepat dihadapan Tuhan.
Seorang yang rendah hati bukanlah seorang yang mengatakan bahwa ia tidak
memiliki kemampuan apapun dan tidak mampu melakukan segala sesuatu,
melainkan seseorang yang mengatakan bahwa kemampuannya berasal dari
Tuhan dan bahwa ia mampu melakukan segala sesuatu karena Tuhan yang
memampukannya. Tanpa Tuhan ia sama sekali bukan apa apa.
Didalam aplikasinya, kerendahan hati memang unik. Kalau kita klaim kita
memilikinya, maka kita justru tidak memilikinya. Saat kita merasa kita adalah
orang yang rendah hati, saat itulah kita kehilangan kerendahan hati kita. Inilah
(Prima) Page 5 of 9
paradox kerendahan hati. Kerendahan hati adalah satu-satunya karakter
yang kita miliki tanpa kita merasa memilikinya.
Kadang menjadi persoalan krusial bagi banyak orang terlebih para pemimpin
Kristen dimana mereka relatif lebih mudah merendahkan diri di hadapan
Tuhan, dibandingkan kepada sesama, sehingga tidaklah salah jika ada asumsi
bahwa mencari pemimpin Kristen yang sesungguhnya (bukan Kristen KTP)
sangat sulit hingga hari ini. Banyak orang Kristen begitu berambisi menjadi
pemimpin hingga mereka lupa menjadi Kristen.
Satu-satunya bukti kesungguhan kerendahan hati kita di hadapan Tuhan
Baru akan terlihat melalui
kerendahan hati kita kepada sesama manusia dalam keseharian kehidupan kita.
Jika kita tidak sanggup untuk menunjukan kerendahan hati kita kepada sesama
dalam kehidupan kita, maka kerendahan hati yang kepada Tuhan itu sejatinya
hanyalah “Kemunafikan”.
Pemimpin Kristen yang rendah hati senantiasa sadar bahwa dibalik segala
kredibilitas dan kompetensi yang memposisikan diri mereka sebagai
“Something” di hadapan Publik, mereka tetap adalah “Nothing” di hadapan
Tuhan.
Disaat manusia mulai berani mencoba sendiri untuk menjadi something, maka Tuhan tidak lagi dapat bekerja
melaluinya. Karena Tuhan tidak mungkin mengubahnya dari something menjadi everything
(Prima) Page 6 of 9
Konsep Kepemimpinan pada umumya dikaitkan dengan konsep kuasa (Power).
Karena pemimpin diidentikkan dengan kuasa, muncul opini yang mengatakan
bahwa seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki kuasa dan sering
didevinisikan sebagai Kapasitas untuk mempengaruhi orang lain. Beberapa
sumber kuasa yang populer termasuk posisi, uang, fisik, senjata, kepakaran dan
Informasi.
Yang penting untuk digaris bawahi adalah bahwa dalam konsep pemimpin-
pelayan, yang menjadi tekanan bukan aspek “Pemimpin” namun aspek
“Pelayan”. Artinya;
Pemimpin-Pelayan bukan Pemimpin yang melayani
namun pelayan yang memimpin.
P R O A K T I F
(Prima) Page 7 of 9
Pemimpin yang proaktif, bisaanya dalam dirinya melekat tiga unsur penting,
yang antara lain :
1. Memiliki sikap mental positif (Positif Mental Attitude)
Pemimpin adalah orang yang sering kali merasa sendirian dalam hidupnya.
Perasaan tersebut disebabkan oleh beberapa hal:
- sebagai dampak dari keterisolasian ketika harus membuat keputusan
yang dipandang tidak popular. Dan karena itu dikucilkan oleh orang
banyak.
- Bisa juga diakibatkan karena konflik inter-personal dengan orang lain dan
menginternalisasikannya ke dalam hati yang terdalam.
- Atau merasa sendiri apabila jerih payah memimpin orang lain tidak
pernah dihargai.
3. Berprakarsa/Berinisiatif (Inisiative)
Produktifitas seorang pemimpin ditandai juga oleh sejauh mana dia bisa
berprakarsa. Yaitu rangsangan dari dalam diri seseorang untuk bertindak
terhadap suatu untuk merubah kondisi yang dipandang perlu dirubah.
(Prima) Page 8 of 9
Dalam kemampuan berprakarsa seorang pemimpin (Pemimpin Kristen),
terletak aspek “Nilai Lebih” pemimpin tersebut terhadap antara anggota
kelompok yang dipimpinnya. Dr. Martin Luther King Jr. adalah salah seorang
pemimpin Kristen yang memiliki tipikal berprakarsa yang kuat sehingga ia
mampu memperjuangkan penghapusan rasisme di Amerika.
III. PENUTUP
Kiranya makalah ini menjadi “literatur motivasional” yang menginjeksi
semangat saudara-saudara yang ada saat ini, untuk di waktu esok menjadi
pemimpin kristen yang sejati, karena kamu adalah surat-surat kristus yang
terbuka untuk “Memberitakan Kristus Yang Tersalib” dan “Agar Semua
Menjadi Satu” (Nos Autem Predicamus Cristum Crucifixum et Ut Omnes
Unum Sint), dengan demikian “KAMU ADALAH GARAM DAN TERANG DUNIA”.
(Prima) Page 9 of 9