Sni 03 3978 1995 Beton Aspal Cap PDF
Sni 03 3978 1995 Beton Aspal Cap PDF
BAB I
DESKRIPSI
1.1.2. Tujuan
Tujuan tata cara ini adalah untuk menyeragamkan cara pelaksanaan beton aspal
campuran dingin dengan aspal emulsi, agar diperoleh lapis perkerasan yang
memenuhi ketentuan yang berlaku.
1.3. Pengertian
Yang dimaksud dengan :
1) beton aspal campuran dingin dengan aspal emulsi adalah campuran antara
agregat kasar, agregat halus, bahan pengisi air, dan aspal emulsi yang diproses
secara dingin dan digunakan sebagai bahan lapis perkerasan.
2) aspal emulsi adalah salah satu jenis aspal cair yang terdiri dari butir-butir aspal
minyak (1 sampai 10 mikron) yang diencerkan dengan air dan distabilkan
dengan bahan pengemulsi.
1
SNI 03-3978-1995
BAB II
PERSYARATAN-PERSYARATAN
2.1. Bahan
Bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1) instalasi pencampuran atau mesin pencampur;
2) tangki untuk menyimpan aspal harus mempunyai kapasitas yang cukup, paling
sedikit untuk satu hari produksi; tangki aspal harus dilengkapi dengan alat
yang dapat mengukur secara teliti setiap volume aspal di dalamnya dan harus
dapat mengalirkan semua aspal yang ditampungnya;
3) instalasi pencampur harus dilengkapi dengan peralatan yang dapat mengatur
penyemprotan aspal emulsi dan penyemprotan penambahan air;
4) instalasi pencampur harus dilengkapi dengan peralatan yang dapat
mengendalikan waktu pengadukan secara konsisten;
5) peralatan untuk membersihkan permukaan jalan;
6) aspal distributor atau alat semprotan tangan untuk memberi lapis resap ikat
dan lapis ikat;
7) truk jungkit;
8) alat penghampar campuran;
9) pemadat roda besi dan pemadat roda karet;
10) alat bantu yaitu : kereta dorong, skop dan garuk.
2.2. Kalibrasi
Peralatan terlebih dahulu harus dikalibrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
yaitu:
1) bukaan pemasuk dingin agregat.
2) penyemprotan pompa aspal emulsi.
3) penyemprotan pompa air.
4) pengaturan waktu pencampuran pada pugmil untuk mendapatkan keseragaman
campuran.
5) mesin penyemprot aspal.
6) takaran penggunaan peralatan penyemprot aspal harus dalam batas toleransi
5%, yaitu :
a. kecepatan kendaraan.
b. tekanan pompa.
c. thermometer.
d. tongkat berskala pengukur volume.
7) batang penyemprotharus dilengkapi dengan pengatur tinggi dan lebar
permukaan yang akan disemprot.
8) sudut nozel harus disetel secara tepat supaya bentuk semprotan sama sehingga
distribusi penggunaan aspal merata.
9) techometer harus kelihatan dengan jelas oleh operator aspal distributor.
2
SNI 03-3978-1995
2.4. Pelaksanaan.
Pelaksanaan harus memenuhi hal-hal sebagai berikut :
1) keselamatan para petugas serta masyarakat yang sedang berada dalam daerah
pekerjaan;
2) kelancaran arus lalu lintas pada daerah pekerjaan;
3) pekerjaan dilaksanakan pada cuaca baik;
4) penyediaan sarana penerangan yang cukup bila pekerjaan dilaksanakan pada
malam hari;
5) efektifitas pengoperasian alat agar dapat bekerja secara terus menerus pada
kecepatan normal sesuai kapasitas alat.
3
SNI 03-3978-1995
BAB III
KETENTUAN-KETENTUAN
3.1. Bahan
Bahan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1) agregat kasar harus terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah atau terak yang
bcrsih, kering serta memenuhi ketentuan yang berlaku.
2) agregat halus terdiri dari pasir alam, atau hasil pemecahan batu/terak atau
gabungan bahan-bahan tersebut serta harus memenuhi ketentuan yang berlaku.
3) apabila campuran memerlukan bahan pengisi, maka bahan pengisi harus terdiri
dari kapur atau semen (potiland cement) atau bahan-bahan non plastis yang lain
serta harus memenuhi ketentuan yang berlaku.
4) aspal emulsi untuk campuran dingin harus menggunakan jenis (SS) dan (MS)
yang memenuhi ketentuan yang berlaku.
5) air yang digunakan pada campuran dingin dengan aspal emulsi, harus sesuai SNl
06-2413-1991 (metode pengujian kualitas fisika air).
3.2. Campuran
Campuran harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1) komposisi campuran agregat kasar, agregat halus, air (jika diperlukan) dan aspal
emulsi harus sesuai dengan perencanaan campuran.
2) lama pencampuran tidak lebih dari 60 detik.
3.3. Peralatan
Peralatan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1) instalasi pencampur :
(1) instalasi pencampur harus mempunyai kemampuan produksi sehingga alat
penghampar yang dilayaninya dapat bekerja secara terus menerus pada
kecepatan normal;
(2) pemasuk agregat dingin harus dapat bekerja secara mekanis dan dapat
diatur secara teliti sehingga setiap agregat dapat masuk ke dalam
pencampur dalam proporsi yang seragam sesuai dengan perencanaan
untuk setiap fraksi agregat harus disediakan pemasuk sendiri-sendiri dan
setiap pemasuk harus dilengkapi dengan fasilitas untuk mengatur jumlah
agregat yang ke luar dan diawasi oleh petugas khusus;
(3) instalasi pencampur yang dipakai tipe kontinuous, akan tetapi tipe Batch
dapat juga digunakan dengan memodifikasi/ penyesuaian;
2) peralatan untuk membersihkan permukana jalan digunakan kompresor atau sapu
mesin yang tidak merusak permukaan jalan;
3) peralatan untuk menyemprotkan aspal yaitu :
(1) aspal distributor;
(2) semprotan tangan yang sebelum digunakan harus dicoba sesuai
ketinggian dan kecepatan bergerak untuk dapat diperoleh takaran
pemakaian aspal sesuai dengan ketentuan;
4
SNI 03-3978-1995
3.4. Pelaksanaan
Pemadatan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1) pengoperasian alat penghampar harus diatur sehingga didapat tebal dan
potongan melintang sama dengan yang direncanakan.
2) pada tempat-tempat dimana alat penghampar tidak dapat bekerja, penghamparan
dilakukan dengan cara manual.
3) dalam pelaksanaan campuran, beton aspal campuran dingin dengan AMP tipe
batch terlebih dahulu harus diadakan modifikasi peralatan atau penyesuaian di
pugmil.
3.5. Pemadatan
Pemadatan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1) pada pemadatan awal diletakkan roda penggerak sesuai hamparan.
2) pemadatan akhir harus dilakukan, pada saat lapisan masih mempunyai kondisi
yang memungkinkan jejak/bekas roda pemadat pada permukaan dapat
dihilangkan.
3) pemadatan permukaan memanjang, dimulai dari sambungan berpindah ke tepi
luar dan selanjutnya bergeser ke arah tengah perkerasan.
4) pada daerah tikungan atau daerah tanjakan/turunan pemadatan dimulai dari
daerah yang rendah ke daerah yang tinggi.
5) kecepatan alat pemadat 4 - 5 km/jam.
6) roda alat pemadat harus dibasahi dengan air, agar campuran tidak melekat pada
roda.
7) alat pemadat/alat berat lainnya tidak boleh berada di atas lapisan yang belum
mantap.
8) jumlah lintasan pemadat pada tiap tahap barns didasarkan dari hasil pelapisan
percobaan.
5
SNI 03-3978-1995
3) variasi kerataan tidak boleh lebih dari 5 dan khusus unluk jalan tol tidak boleh
lebih dari 3 mm.
4) pemeriksaan kerataan dilakukan setelah pemadatan awal dan setiap
penyimpangan harus segera diperbaiki.
5) derajat kepadatan lapangan harus mencapai minimum 95% dari kepadatan
laboratorium.
6) pengambilan contoh dilakukan 2 (dua) kali sehari, yaitu :
(1) agregat dari masing-mesing fraksi dari pemasok dingin untuk pengujian
gradasi.
(2) agregat campuran yang diambil dari ujung atas ban berjalan untuk pengujian
gradasi.
(3) campuran lepas dari truk atau silo untuk pengujian sifat-sifat campuran
sesuai dengan perencaanan.
6
SNI 03-3978-1995
BAB IV
CARA PENGERJAAN
4.1. Persiapan
Siapkan hal-hal sebagai berikut :
1) atur lalu lintas di sekitar daerah pekerjaan;
2) bersihkan permukaan yang akan dilapis;
3) beri tanda batas penghamparan dengan cat atau kapur.
4.2. Pelaksanaan
4.2.1. Pembuatan Campuran
Lakukan pembuatan campuran dengan tahapan sebagai berikut :
1) hidupkan mesin penggetar bukaan pemasok dingin,jalankan ban berjalan dan
buka pintu pemasuk dingin sehingga agregat ke luar dan masuk ke dalam alat
pencampur sesuai dengan perencanaan;
2) tambahkan air dan aspal emulsi sesuai dengan rencana campuran;
3) lakukan pengadukan campuran sampai campuran seragam (dalam waktu yang
telah ditentukan maksimum 60 detik) dan selanjutnya masukkan ke dalam silo
man truk jungkit.
7
SNI 03-3978-1995
4.2.6. Pemadatan
Lakukan pemadatan dengan tahapan sebagai berikut :
1) lakukan pemadatan, setelah kadar air sesuai ketentuan yang berlaku;
2) lakukan pemadatan awal dengan alat pemadat roda besi sebanyak 2 lintasan
(roda penggerak berada di depan);
3) lakukan pemadatan antara dengan alat pemadat roda karet dengan jumlah
lintasan sesuai pelapisan percobaan;
4) lakukan pemadatan akhir dengan alat pemadat roda besi.
8
SNI 03-3978-1995
LAMPIRAN A
DAFTAR ISTILAH
aspal emulsi kationik : adalah aspal emulsi yang bermuatan listik positif
aspal emulsi anionik : adalah aspal emulsi yang bermuatan listrik negatif
9
SNI 03-3978-1995
jenis batang standar : Standar beam type, adalah suatu jenis timbangan
yang ditempatkan di lokasi pencampuran beton aspal
yang berbentuk pelat datar dengan ketelitian
pembebanan 10 kg.
pemasok agregat dingin : Cold aggregate feeder, adalah suatu alat pemasuk
agregat dingin yang bergerak dengan kecepatan
tertentu.
10
SNI 03-3978-1995
LAMPIRAN B
LAIN –LAIN
11