Anda di halaman 1dari 19

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA

GANGGUAN PERNAPASAN ET CAUSA EFUSI


PLEURA dan CARDIOMEGALY

DI SUSUN OLEH :

NAMA : LISA ANGGRAYNI


KELAS : D.IV FISIOTERAPI/III.A
NIM : PO.714241151018

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Efusi pelura adalah suatu kondisi kesehatan dimana jumlah kelebihan cairan
menumpuk di rongga pleura. Hal ini membatasi kemampuan paru-paru dalam
berkembang dan mengempis serta karenanya manusia kesulitan untuk bernafas.
Ada lapisan tipis cairan di antara paru-paru dan dinding dada, dalam tubuh
manusia. Cairan ini sangat penting karena bertindak sebagai pelumas antara
dinding dada dan paru-paru ketika kita bernapas. Rongga atau ruang antara dinding
dada dan paru-paru, dimana cairan ini terakumulasi, disebut pleura dan cairan
tersebut dinamakan cairan pleura. Peningkatan abnormal dalam jumlah cairan
pleura menyebabkan dinding dada terpisah dari paru - paru. Kondisi ini dikenal
sebagai efusi pleura (Bram, 2014)
Definisi kardiomegali atau pembesaran jantung dalam ilmu kedokterannya
adalah sebagai akibat dari penyakit jantung. Kardiomegali sendiri sering dikaitkan
dengan gangguan medis seperti tekanan darah tinggi, gagal jantung kongestif dan
anemia jangka panjang, penyakit Jaringan Ikat dan lain sebagainya.
Beberapa orang dengan Kardiomegali biasanya asimtomatik atau mereka
tidak menderita gejala apapun. Namun, kebanyakan orang yang menderita
kardiomegali ditandai gejala seperti kesulitan pernapas, sesak napas dan pusing.
Dalam beberapa kasus, penderita mungkin tiba-tiba menderita aritmia jantung atau
kontraksi otot jantung yang abnormal. Beberapa tanda-tanda lainnya termasuk
batuk terus-menerus dan mengalami peradangan pada tungkai bawah dan untuk
mendiagnosis Kardiomegali ini biasanya melibatkan serangkaian tes medis seperti
penggunaan sinar-X, Magnetic Resonance Imaging (MRI), komputerisasi
Tomography (CT) Scan dan pemeriksaan darah.

B. Tujuan
 Untuk mengetahui apa yangdimaksud efusi pleura dan cardiomegali
 Untuk mengetahui penyebab terjadinya sesak napas akibat efusi plura
dan kardiomegali
 Untuk mengetahui penangan yang diberikan pasien akibat sesak napas
BAB II
TIJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi dan Fisiologi


a. Anatomi Jantung

1. Letak Jantung

Secara anatomi ukuran jantung


sangatlah variatif. Dari beberapa referensi
yang saya baca, ukuran jantung manusia
mendekati ukuran kepalan tangannya atau
dengan ukuran panjang kira-kira 5″ (12cm)
dan lebar sekitar 3,5″ (9cm). Jantung
terletak di belakang tulang sternum,
tepatnya di ruang mediastinum diantara
kedua paru-paru dan bersentuhan dengan
diafragma. Bagian atas jantung terletak
dibagian bawah sternal notch, 1/3 dari
jantung berada disebelah kanan dari midline sternum , 2/3 nya disebelah kiri dari
midline sternum. Sedangkan bagian apek jantung di interkostal ke-5 atau tepatnya
di bawah puting susu sebelah kiri.(lihat gb:1 & 2)

Lapisan Pembungkus Jantung

Bagi rekan-rekan kita yang bekerja di


ruang kamar operasi bedah jantung atau
thorak saya yakin sudah terbiasa
melihat keberadaan jantung di
mediastinum, begitu pula dengan
lapisan pembungkus atau pelindung
jantungnya. Jantung di bungkus oleh
sebuah lapisan yang disebut lapisan
perikardium, di mana lapisan
perikardium ini di bagi menjadi 3
lapisan (lihat gb.3) yaitu :

1. Lapisan fibrosa, yaitu lapisan paling luar pembungkus jantung yang


melindungi jantung ketika jantung mengalami overdistention. Lapisan
fibrosa bersifat sangat keras dan bersentuhan langsung dengan bagian
dinding dalam sternum rongga thorax, disamping itu lapisan fibrosa ini
termasuk penghubung antara jaringan, khususnya pembuluh darah besar
yang menghubungkan dengan lapisan ini (exp: vena cava, aorta, pulmonal
arteri dan vena pulmonal).
2. Lapisan parietal, yaitu bagian dalam dari dinding lapisan fibrosa
3. Lapisan Visceral, lapisan perikardium yang bersentuhan dengan lapisan luar
dari otot jantung atau epikardium.

Diantara lapisan pericardium parietal dan lapisan perikardium visceral terdapat


ruang atau space yang berisi pelumas atau cairan serosa atau yang disebut dengan
cairan perikardium. Cairan perikardium berfungsi untuk melindungi dari gesekan-
gesekan yang berlebihan saat jantung berdenyut atau berkontraksi. Banyaknya
cairan perikardium ini antara 15 – 50 ml, dan tidak boleh kurang atau lebih karena
akan mempengaruhi fungsi kerja jantung.

2. Lapisan Otot Jantung

Seperti yang terlihat pada Gb.3, lapisan otot


jantung terbagi menjadi 3 yaitu :

1. Epikardium,yaitu bagian luar otot


jantung atau pericardium visceral
2. Miokardium, yaitu jaringan utama
otot jantung yang bertanggung jawab atas
kemampuan kontraksi jantung.
3. Endokardium, yaitu lapisan tipis bagian dalam otot jantung atau lapisan tipis
endotel sel yang berhubungan langsung dengan darah dan bersifat sangat
licin untuk aliran darah, seperti halnya pada sel-sel endotel pada pembuluh
darah lainnya. (Lihat Gb.3 atau Gb.4)

3. katup Jantung

Katup jatung terbagi menjadi 2


bagian, yaitu katup yang menghubungkan
antara atrium dengan ventrikel dinamakan
katup atrioventrikuler, sedangkan katup
yang menghubungkan sirkulasi sistemik dan
sirkulasi pulmonal dinamakan katup
semilunar.
 Katup atrioventrikuler terdiri dari katup trikuspid yaitu katup yang
menghubungkan antara atrium kanan dengan ventrikel kanan, katup
atrioventrikuler yang lain adalah katup yang menghubungkan antara atrium
kiri dengan ventrikel kiri yang dinamakan dengan katup mitral atau
bicuspid.
 Katup semilunar terdiri dari katup pulmonal yaitu katup yang
menghubungkan antara ventrikel kanan dengan pulmonal trunk, katup
semilunar yang lain adalah katup yang menghubungkan antara ventrikel kiri
dengan asendence aorta yaitu katup aorta. (Lihat Gb: 5)

Katup berfungsi mencegah aliran darah balik ke ruang jantung sebelumnya


sesaat setelah kontraksi atau sistolik dan sesaat saat relaksasi atau diastolik. Tiap
bagian daun katup jantung diikat oleh chordae tendinea sehingga pada saat
kontraksi daun katup tidak terdorong masuk keruang sebelumnya yang bertekanan
rendah. Chordae tendinea sendiri berikatan dengan otot yang disebut muskulus
papilaris. (Lihat Gb:6)

Seperti yang terlihat pada gb.5 diatas, katup trikuspid 3 daun katup
(tri =3), katup aortadan katup pulmonal juga mempunya 3 daun katup. Sedangkan
katup mitral atau biskupid hanya mempunyai 2 daun katup.

4. Ruang,Dinding & Pembuluh Darah Besar Jantung

Jantung kita dibagi menjadi 2 bagian ruang, yaitu :

1. Atrium (serambi)
2. Ventrikel (bilik)

Karena atrium hanya memompakan darah dengan jarak yang pendek, yaitu ke
ventrikel. Oleh karena itu otot atrium lebih tipis dibandingkan dengan otot
ventrikel.
Ruang atrium dibagi menjadi 2, yaitu atrium kanan dan atrium kiri. Demikian
halnya dengan ruang ventrikel, dibagi lagi menjadi 2 yaitu ventrikel kanan dan
ventrikel kiri. Jadi kita boleh mengatakan kalau jantung dibagi menjadi 2 bagian
yaitu jantung bagian kanan (atrium kanan & ventrikel kanan) dan jantung bagian
kiri (atrium kiri & ventrikel kiri).

Kedua atrium memiliki bagian luar organ masing-masing yaitu auricle. Dimana
kedua atrium dihubungkan dengan satu auricle yang berfungsi menampung darah
apabila kedua atrium memiliki kelebihan volume.

Kedua atrium bagian dalam dibatasi oleh septal atrium. Ada bagian septal
atrium yang mengalami depresi atau yang dinamakan fossa ovalis, yaitu bagian
septal atrium yang mengalami depresi disebabkan karena penutupan foramen ovale
saat kita lahir.
Ada beberapa ostium atau muara pembuluh darah besar yang perlu anda ketahui
yang terdapat di kedua atrium, yaitu :

 Ostium Superior vena cava, yaitu muara atau lubang yang terdapat diruang
atrium kanan yang menghubungkan vena cava superior dengan atrium
kanan.
 Ostium Inferior vena cava, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium
kanan yang menghubungkan vena cava inferior dengan atrium kanan.
 Ostium coronary atau sinus coronarius, yaitu muara atau lubang yang
terdapat di atrium kanan yang menghubungkan sistem vena jantung dengan
atrium kanan.
 Ostium vena pulmonalis, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium
kiri yang menghubungkan antara vena pulmonalis dengan atrium kiri yang
mempunyai 4 muara.

Bagian dalam kedua ruang ventrikel dibatasi oleh septal ventrikel, baik
ventrikel maupun atrium dibentuk oleh kumpulan otot jantung yang mana bagian
lapisan dalam dari masing-masing ruangan dilapisi oleh sel endotelium yang kontak
langsung dengan darah. Bagian otot jantung di bagian dalam ventrikel yang berupa
tonjolan-tonjolan yang tidak beraturan dinamakan trabecula. Kedua otot atrium dan
ventrikel dihubungkan dengan jaringan penghubung yang juga membentuk katup
jatung dinamakan sulcus coronary, dan 2 sulcus yang lain adalah anterior dan
posterior interventrikuler yang keduanya menghubungkan dan memisahkan antara
kiri dan kanan kedua ventrikel.
Perlu anda ketahui bahwa tekanan jantung sebelah kiri lebih besar dibandingkan
dengan tekanan jantung sebelah kanan, karena jantung kiri menghadapi aliran darah
sistemik atau sirkulasi sistemik yang terdiri dari beberapa organ tubuh sehingga
dibutuhkan tekanan yang besar dibandingkan dengan jantung kanan yang hanya
bertanggung jawab pada organ paru-paru saja, sehingga otot jantung sebelah kiri
khususnya otot ventrikel sebelah kiri lebih tebal dibandingkan otot ventrikel kanan.

Pembuluh Darah Besar Jantung

Ada beberapa pembuluh besar yang perlu anda ketahui, yaitu:

1. Vena cava superior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor dari
bagian atas diafragma menuju atrium kanan.
2. Vena cava inferior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor dari bagian
bawah diafragma ke atrium kanan.
3. Sinus Coronary, yaitu vena besar di jantung yang membawa darah kotor
dari jantung sendiri.
4. Pulmonary Trunk,yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah kotor
dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis
5. Arteri Pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa
darah kotor dari pulmonary trunk ke kedua paru-paru.
6. Vena pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa
darah bersih dari kedua paru-paru ke atrium kiri.
7. Assending Aorta, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah bersih
dari ventrikel kiri ke arkus aorta ke cabangnya yang bertanggung jawab
dengan organ tubuh bagian atas.
8. Desending Aorta,yaitu bagian aorta yang membawa darah bersih dan
bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian bawah. (lihat Gb:7)

Arteri Koroner

Arteri koroner adalah arteri yang bertanggung jawab dengan jantung sendiri,karena
darah bersih yang kaya akan oksigen dan elektrolit sangat penting sekali agar
jantung bisa bekerja sebagaimana fungsinya. Apabila arteri koroner mengalami
pengurangan suplainya ke jantung atau yang di sebut dengan ischemia, ini akan
menyebabkan terganggunya fungsi jantung sebagaimana mestinya. Apalagi arteri
koroner mengalami sumbatan total atau yang disebut dengan serangan jantung
mendadak atau miokardiac infarction dan bisa menyebabkan kematian. Begitupun
apabila otot jantung dibiarkan dalam keadaan iskemia, ini juga akan berujung
dengan serangan jantung juga atau miokardiac infarction.
Arteri koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik, dimana muara arteri
koroner berada dekat dengan katup aorta atau tepatnya di sinus valsava

Arteri koroner dibagi dua,yaitu:

1. Arteri koroner kanan


2. Arteri koroner kiri

 Arteri Koroner Kiri

Arteri koroner kiri mempunyai 2 cabang yaitu LAD (Left Anterior Desenden)dan
arteri sirkumflek. Kedua arteri ini melingkari jantung dalam dua lekuk anatomis
eksterna, yaitu sulcus coronary atau sulcus atrioventrikuler yang melingkari jantung
diantara atrium dan ventrikel, yang kedua yaitu sulcus interventrikuler yang
memisahkan kedua ventrikel. Pertemuan kedua lekuk ini dibagian permukaan
posterior jantung yang merupakan bagian dari jantung yang sangat penting yaitu
kruks jantung. Nodus AV node berada pada titik ini.

LAD arteri bertanggung jawab untuk mensuplai darah untuk otot ventrikel kiri dan
kanan, serta bagian interventrikuler septum.
Sirkumflex arteri bertanggung jawab untuk mensuplai 45% darah untuk atrium kiri
dan ventrikel kiri, 10% bertanggung jawab mensuplai SA node.

 Arteri Koroner Kanan

Arteri koroner kanan bertanggung jawab mensuplai darah ke atrium kanan,


ventrikel kanan,permukaan bawah dan belakang ventrikel kiri, 90% mensuplai AV
Node,dan 55% mensuplai SA Node.

Siklus Jantung

Sebelum mempelajari siklus jantung secara detail, terlebih dahulu saya ingin
menyegarkan ingatan anda tentang sirkulasi jantung. Saya yakin kalau anda masih
mengingatnya dengan baik atau anda telah lupa?
Anda masih ingat kalau jantung dibagi menjadi 4 ruang? Empat ruang jantung ini
tidak bisa terpisahkan antara satu dengan yang lainnya karena ke empat ruangan ini
membentuk hubungan tertutup atau bejana berhubungan yang satu sama lain
berhubungan (sirkulasi sistemik, sirkulasi pulmonal dan jantung sendiri). Di mana
jantung yang berfungsi memompakan darah ke seluruh tubuh melalui cabang-
cabangnya untuk keperluan metabolisme demi kelangsungan hidup.
Karena jantung merupakan suatu bejana berhubungan, anda boleh memulai
sirkulasi jantung dari mana saja. Saya akan mulai dari atrium/serambi kanan.
Atrium kanan menerima kotor atau vena atau darah yang miskin oksigen dari:

 Superior Vena Kava


 Inferior Vena Kava
 Sinus Coronarius

Dari atrium kanan, darah akan dipompakan ke ventrikel kanan melewati katup
trikuspid.
Dari ventrikel kanan, darah dipompakan ke paru-paru untuk mendapatkan oksigen
melewati:

 Katup pulmonal
 Pulmonal Trunk
 Empat (4) arteri pulmonalis, 2 ke paru-paru kanan dan 2 ke paru-paru kiri

b. Fisiologi Jantung
Jantung berfungsi sebagai pemompa darah. Atrium kanan berfungsi
untuk menyimpan dan menyalurkan darah ke ventrikel kanan melalui katup
trikuspidalis, atrium kiri menerima darah dari empat vena pulmonalis yang
berisi darah yang kaya akan oksigen, ventrikel kiri menerima darah dari
atrium kanan kemudian memompa ke arteria pulmonalis melalui katup
pulmonal, ventrikel kanan menerima darah dari atrium kiri (kaya O2)
kemudian memompa ke aorta melalui katup aorta ke seluruh tubuh.
B. Patologi
Kardiomegali adalah sebuah keadaan anatomis (struktur organ) di
mana besarnya jantung lebih besar dari ukuran jantung normal, yakni lebih
besar dari 55% besar rongga dada. pada Kardiomegali salah satu atau lebih
dari 4 ruangan jantung membesar. Namun umumnya kardiomegali
diakibatkan oleh pembesaran bilik jantung kiri (ventrikel kardia sinistra).
Kardiomegali adalah suatu kondisi dimana jantung membesar
dengan rasio kardiotoraks lebih dari 0,50. Hal ini dapat dikaitkan dengan
banyak penyebab, tapi sebagian besar karena output jantung yang rendah,
jika tidak disebut sebagai gagal jantung. Sebuah rasio kardiotoraks adalah
cara untuk mengukur ukuran hati seseorang. Dalam hal ini, kardiomegali
terjadi jika jantung lebih dari 50 persen lebih besar dari diameter bagian
dalam tulang rusuk seseorang.

C. Etiologi
Penyebabnya ada banyak sekali, hampir semua keadaan yang
memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dapat menimbulkan perubahan-
perubahan pada otot jantung sehingga jantung akan membesar. Logikanya
adalah misalnya pada binaragawan, otot-ototnya membesar karena
seringnya mereka melakukan aktivitas beban tinggi. Jantung juga demikian.
Penyebab yang terbanyak:
a. Penyakit Jantung Hipertensi
Pada keadaan ini terdapat tekanan darah yang tinggi sehingga
jantung dipaksa kerja ekstra keras memompa melawan gradien tekanan
darah perifer anda yang tinggi.
b. Penyakit Jantung Koroner
Pada keadaan ini sebagian pembuluh darah jantung (koroner) yang
memberikan pasokan oksigen dan nutrisi ke jantung terganggu Sehingga
otot-otot jantung berusaha bekerja lebih keras dari biasanya menggantikan
sebagian otot jantung yang lemah atau mati karena kekurangan pasokan
darah.
c. Kardiomiopati (diabetes, infeksi)
Yakni penyakit yang mengakibatkan gangguan atau kerusakan
langsung pada otot-otot jantung. Hal ini dapat bersifat bawaan atau karena
penyakit metabolisme seperti diabetes atau karena infeksi. Akibatnya otot
jantung harus kerja ekstra untuk menjaga pasokan darah tetap lancar.
d. Penyakit Katup Jantung
Di jantung ada 4 katup yang mengatur darah yang keluar masuk
jantung. Apabila salah satu atau lebih dari katup ini mengalami gangguan
seperti misalnya menyempit (stenosis) atau bocor (regurgitasi), akan
mengakibatkan gangguan pada curah jantung (kemampuan jantung untuk
memopa jantung dengan volume tertentu secara teratur). Akibatnya jantung
juga perlu kerja ekstra keras untuk menutupi kebocoran atau kekurangan
darah yang dipompanya.
e. Penyakit Paru Kronis
Mengapa penyakit paru kronis juga bisa menyebabkan
kardiomegali? Karena pada penyakit paru kronis dapat timbul keadaan di
mana terjadi perubahan sedemikian rupa pada struktur jaringan paru
sehingga darah menjadi lebih sulit untuk melewati paru-paru yang kita kenal
dengan nama "Hipertensi Pulmonal". Karena itu bilik jantung kanan yang
memompa darah ke paru-paru perlu kerja ekstra keras, sehingga tidak seperti
kebanyakan kardiomegali bukan bilik kiri yang membesar tapi bilik kanan,
tapi jika sudah berat bahkan bilik kiri pun akan ikut membesar.
Kardiomegali itu sering kali disertai dengan keadaan gagal jantung.
Oleh karena itu kardiomegali seringkali menunjukkan bahwa jantung telah
lama mengalami kegagalan fungsi yang sudah berlangsung cukup lama dan
berat. Selain itu kardiomegali cenderung membuat jantung mudah terkena
penyakit jantung koroner karena jantung yang besar perlu pasokan darah dan
oksigen yang besar sedangkan pasokan darah belum tentu lancar.
Kardiomegali berpotensi berbahaya tapi yang lebih berbahaya adalah
penyakit yang menyebabkannya, karena seringkali timbul gejala-gejala
klinis lain yang berpotensi fatal seperti gagal jantung dan stroke.
f. Penyakit gangguan tiroid
Masalah pada tiroid baik itu tiroid kurang aktif (hipotiroidisme)
ataupun kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) dapat
menyebabkan masalah jantung, termasuk pembengkakan jantung.
g. Anemia
Anemia adalah suatu kondisi di mana tidak ada sel-sel darah merah
yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup dan memadai untuk
jaringan. Anemia kronis yang tidak diobati dapat menyebabkan denyut
jantung yang cepat atau tidak teratur. Hal ini terjadi karena jantung harus
memompa lebih banyak darah untuk menebus kekurangan oksigen dalam
darah.

 Faktor Resiko
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko kardiomegali, antara
lain:
1) Tekanan darah tinggi
2) Riwayat cardiomegaly ataupun cardiomyopathy di keluarga
3) Memiliki penyakit jantung koroner
4) Memiliki penyakit jantung turunan
5) MSemiliki penyakit atau kelainan pada katup jantung
6) Pernah mengalami serangan jantung

D. Tanda dan Gejala


1. Tergantung dari derajat keparahannya. Tampak gejala yang berhubungan
dengan kegagalan pompa jantung untuk bekerja dengan baik
2. Dapat disertai nggeliyer, pusing, atau sensasi mau jatuh. Orang awam
menyebutnya “vertigo”. Dalam istilah asingnya disebut “dizziness”.
3. Sesak nafas, seperti orang yang terengah-engah.
4. Terdapat cairan di rongga perut (ascites)
5. Kaki (tungkai, pergelangan kaki) membengkak
6. Berat badan bertambah karena pembengkakan
7. Palpitasi atau jantung berdebar

E. Patofisiologi
Pada jantung normal, jantung mampu memenuhi kebutuhan tubuh untuk
menjalankan metabolisme secara wajar. Pada keadaan dimana metabolisme
meningkat seperti: pada waktu kita sedang bekerja keras, berolahraga yang
memeras keringat, beraktifitas yang melebihi kebiasaan, maka jantung akan
melakukan kompensasi dengan meningkatkan frekuensi denyut jantung.
Selanjutnya apabila metabolisme tubuh kembali normal, maka jantung pun akan
kembali ke keadaan normal.

Namun pada jantung yang sudah kardiomegali, berolahraga berat justru


akan memperparah kondisi jantungnya.

Penyebab kardiomegali kemungkinan bukan karena dulunya suka olahraga lalu


terjadi kardiomegali, tetapi mungkin penyebab yang lain.
BAB III
PROGRAM FISIOTERAPI
A. Anamnesis
Anamnesis Umum

 Nama : Ny.A
 Usia : 65 Tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Alamat : Palu, Toli-Toli
 Pekerjaan : PNS
 Agama : Islam
Anamnesis Khusus

 Keluhan Utama : Nyeri,sesak napas


 Lokasi nyeri : Abdomen
 Lama keluhan : 10 bulan
 Jenis nyeri : Terlokalisir
 Penyebab : Tidak diketahui
Riwayat Perjalan Penyakit : Pada bulan februari 2018 pasien mengalami
keluhan perut membesar yang dialami sejak 10 bulan yang lalu secara
perlahan disertai rasa cepat penuh, cepat kenyang, nyeri perut ada dirasakan
hilang timbul, pasien sudah sering keluar masuk rumah sakit dengan
keluhan yang sama. Saat ini pasien mengeluh susah tidur, nafsu makan
pasien dirasakan tidak adekuat, karena nafsu makan menurun, pasien
mengeluh penurunan berat badan dalam 4 bulan terakahir
 Riwayat penyakit : Hipertensi
 Riwayat sekarang : sesak napas
 Riwayat operasi : tidak ada

A. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Vital Sign
 Tekanan darah : 130/80 Hgmm
 Frekuensi : 20 x/menit
 Nadi : 110x/menit
 Suhu : 36,5oC
b. Inspeksi
Inspeksi Statis
 Pasien supying lying
 Ada rasa cemas
 Kadang pasien menggunakan alat bantuan pernapasan (Tabung
Oksigen)
 Perut pasien membesar (abnormal)
 Tidak ada udeme ataupun dekubitus
Inspeksi Dinamis

 Pasien dapat duduk dan dapat berjalan secara mandiri


c. Palpasi :Getaran paru-paru kanan lebih terasa dari pada paru-paru kiri

d. Perkusi : Bunyi dull pada sisi kiri karena adanya cairan

e. Auskultasi : bunyi napas pasien melemah

B. Pemeriksaan Spesifik dan Pengukuran Fisioterapi


a. Pemeriksaan Spesifik
 Pola nafas
Pola nafas dyspnea : nafas pendek dan sulit
 Mobilitas Thorax
Pengembangan thorax asimetris dan gerakan chest sebelah kanan lebih
besar daripada chest sebelah kiri
b. Pengukuran Fisioterapi
 VAS :4
 Skala Borg :3

C. Diagnosa fisioterpi
“Penatalaksanaan fisioterapi pada pasien Gangguan Pernapasan et
cause Efusi Pleura dan Cardiomegaly”

D. Rencanan intervensi fisioterapi


a. Postural drainase
b. Breathing excercise
c. Segmental Breathing
d. Ekspansi thoraks
e. Excercise untuk Moblisasi Chest
E. Program Fisioterapi
a. Postural drainase
 Untuk mengeluarkan sputum
 Mencegah akumulasi sekresi pada pasien resiko komplikasi
pulmonary
 Pasien yang lama Bed Rest
b. Breathing excercise
 memberikan latihan pernafasan, pada kasus ini untuk
meningkatkan volume paru selama bed rest, pemberian
breathing exercise dapat memperlancar jalannya pernafasan..
Latihan pernafasan ini juga dapat digunakan untuk relaksasi,
mengurangi stress,dan ketegangan.
c. Ekspansi thoraks
 Rex-expantion par-paru dan thorax serta membantu
mempercepat pengeluaran udara
d. Segmental Breathing
 Pengembangan thoraks
e. Excercise untuk Moblisasi Chest
 Memelihara atau memperbaiki mobilitas dinding chest , trunk
dan Shoulder akibat gangguan respirasi
 Memperkuat khususnya Deep Inspirasi dan Control Expirasi

F. EVALUASI
 Sesak napas yang dirasakan pasien mulai berkurang
 Sputum mulai berkurang
 Nyeri berkurang
 Pengembangan thoraks yang simetrix
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Jantung (Cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang
memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang
berulang. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam
system peredaran darah. Jantung manusia adalah jantung berongga yang
memiliki 2 atrium dan 2 ventrikel

Hal yang didapatkan setelah melakukan penangan fisioterapi dan


latihan yang diberikan yaitu :

 Sesak napas yang dirasakan pasien mulai berkurang


 Sputum mulai berkurang
 Nyeri berkurang
 Pengembangan thoraks yang simetrix

B. Saran

Mahasiswa diharapkan dapat memahami anatomi, fisiologi, patologi


tentang jantung dan penyakit yang berkaitan dengan jantung. Selain itu
mahasiswa dapat melakukan tehnik assessment dan pemeriksaan yang
sesuai untuk menegakkan diagnosis fisioterapi dengan tepat. Kemampuan
keterampilan dan skill dalam melakukan proses intervensi fisioterapi perlu
dicapai dalam pembelajaran melalui pembimbing lahan dan berbagai
referensi yang diperoleh agar yang dilakukan dapat memberikan manfaat
bagi pasien.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/45108/18/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf.
https://wawankxvloid.wordpress.com/2013/04/16/penatalaksanaan-fisioterapi-
pada-penyakit-jantung/.
https://herdinrusli.wordpress.com/2010/06/04/78/.
http://redcrossarena.blogspot.co.id/2012/12/fisiologi-jantung.html
http://jelajahfisio.blogspot.co.id/2010/07/gangguan-respirasi-dan-breathing.html
http://fitrinurazizah85.blogspot.co.id/2013/09/kardiomegali.html

Anda mungkin juga menyukai