Anda di halaman 1dari 12

TERMINOLOGI:

1. Artheriosklerosis : terjadi pembentukan deposit-deposit plak


(ateroma) kekuningan, mengandung kolesterol, bahan lipoid,
dan lipofag di tunika intima dan tunika media interna arteri besar dan
sedang.

2. Angina : nyeri dada paroksimal, sering menjalar ke lengan,


terutama lengan kiri kadang disertai dengan perasaan sulit bernafas,
paling sering karena iskemia miokardium dan dicetuskan oleh
aktivitas atau agitasi.

3. Kolesterol : sterol eukariotik pada hewan tingkat tinggi


merupakan prekursor asam-asam empedu dan hormon steroid serta
unsur penting membran sel dengan mengatur fluiditas dan
permeabilitasnya.

4. LDL : kolesterol serum yang dibawa oleh low density


lipoprotein lebih kurang 60- 70% dari total serum kolesterol.

5. HDL : kolesterol serum yang dibawa oleh high density


lipoprotein lebih kurang 20-30% dari total serum kolesterol.

6. Trigliserida : senyawa yang terdiri dari tiga molekul asam lemak


terseterifikasi menjadi gliserol; lemak netral yang disintesis
karbohidrat untuk disimpan dalam sel lemak hewan.

7. Fatty Streak : bercak perlemakan yang terdiri dari sel busa yang
menumpuk di intima.

8. Fibrous Plaque : lesi yang ditandai dengan penebalan lapisan intima


yang terdiri dari sel-sel otot polos yang dikelilingi oleh jaringan
pengikat yang mengandung lemak intraseluler dan ekstraseluler dan
jaringan nekrosis.

9. Nekrosis : hasil akhir perubahan-perubahan morfologis akibat


kerja degradatif progresif enzim yang mengindikasikan kematian sel,
dapat mengenai kelompok sel atau bagian suatu struktur atau organ.
10. Trombosis : pembentukan, perkembangan atau keberadaan suatu
trombus.

11. Infark : area nekrosis koagulasi pada jaringan akibat iskemia


lokal, disebabkan oleh obstruksi sirkulasi ke daerah tersebut, paling
sering karena trombus atau embolus.

12. Dislipidemia : kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan


peningkatan atau penurunan fraksilipid dalam plasma. Keadaan
terjadinya peningkatan kadar LDL kolesterol dalam darah yang
dapat disertai penurunan HDL kolesterol.

13. Aritmia : gangguan urutan irama atau gangguan kecepatan


dari proses depolarisasi, repolarisasi atau keduanya pada jantung.

14. Takikardi : kecepatan kerja jantung yang berlebihan, frekuensi


denyut jantung diatas 100 kali per menit (pada orang dewasa)

15. Bradikardi : kelambatan denyut jantung, seperti yang


ditunjukkan melambatnya nadi menjadi kurang dari 60 kali per
menit.

16. Fibrilasi : keadaan fibrilar, kontraksi otot yang kecil, lokal, dan
involunter, tak tampak dibawah kulit dan disebabkan oleh
pengaktifan spontan sel-sel otot tunggal atau serabut otot yang
persyarafannya rusak atau terpotong.

17. Iskemik : defisisensi darah pada suatu bagian, biasanya


disebabkan oleh konstriksi fungsional atau obstruksi aktual
pembuluh darah

18. EKG : elektrokardiogram. Rekaman listrik jantung


manusia dengan menggunakan alat perekam elektrokardigrafi.

19. Perikarditis : radang perikardium

20. Hipertensi : tingginya tekanan darah arteri, dapat memiliki


penyebab yang tidak diketahui atau akibat penyakit primer lain.
21. Depolarisasi : dalam elektrofisiologi, kebalikan potensial istirahat
dalam membran sel yang tereksitasi saat dirangsang, seperti
kecendrungan potensial membran sel untuk menjadi positif
dibandingkan potensial diluar sel.

22. Repolarisasi : pengembalian polarisasi terutama kembalinya


potensial membran sel pada keadaan potensial istirahat setelah
depolarisasi.

23. Aksis : resultante dari semua gelombang-gelombang kecil


akan merupakan gelombang besar yang mewakili arus arus
depolarisasi jantung secara keseluruhan. Pada keadaan normal aksis
jantung mengarah dari kanan menuju kiri bawah.

24. Deviasi : perubahan arah nilai rata rata vektor kompleks QRS
yang ditetapkan dari elektrokardiogram.

25. Elevasi : daerah yang naik atau titik yang lebih tinggi

26. Cardiac output : jumlah darah yang dipompa dari ventrikel ke aorta
dalam satuan menit.

27. Irama sinus : dikatakan irama sinus apabila setiap kompleks QRS
yang normal didahului oleh sebuah gelombang P. ini berarti irama
jantung berasal dari SA Node atau irama normal.

28. Pace maker : sumber bioelektrik jantung, pacemaker dominan


pada nodus SA.

29. Sinus takikardi : peningkatan denyut jantung yang normal dan


teratur

30. Sinus bradikardi : irama jantung yang berasal dari sinus node dan
memiliki tingkat dibawah 60 denyut perdetik.

31. Sianosis : perubahan warna menjadi kebiruan khususnya pada kulit


dan membran mukosa akibat dari konsentrasi deoksihemoglobin
yang berlebihan di darah.
32. ASD : lubang abnormal antara atrial kanan dan kiri. Kelainan ini
bersifat kongenital yang terjadi ketika foramen ovale gagal menutup
setelah lahir atau jika terdapat lubang lain antara atrium kanan dan
kiri akibat kurang sempurnanya penutupan dinding antara kedua
atrium selama masa gestasi.

33. VSD : kelainan jantung bawaan berupa tidak terbentuknya septum


antara ventrikel jantung kiri dan kanan sehingga diantaranya terdapat
lubang (tunggal atau multiple) yang saling menghubungkan.

34. Murmur : suara auskultasi, benigna atau patologik, terutama bunyi


periodik yang berlangsung singkat dan berasal dari jantung atau
pembuluh darah.

35. Sistol : kontraksi ventrikel, keadaan saat jantung memompakan


darah mengalir ke dalam arteri.

36. Diastol : dilatasi atau periode dilatasi jantung terutama ventrikel,


terjadi bersamaan dengan jarak antara bunyi jantung kedua dan
pertama.

37. Pansistol : mempengaruhi semua dari atau berlangsung sepanjang


sistol.

38. Prolaps :jatuhnya atau tenggelamnya suatu bagian atau viskus,


mengalami semacam perpindahan atau pergeseran.

39. RHD : suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada katup jantung
yang bisa berupa penyempitan atau kebocoran, terutama katup mitral
sebagai akibat adanya gejala sisa dari demam rematik.

40. RF : autoantibodi yang terdapat dalam darah beberapa penderita


artritis reumatoid.
ESSAY:

1. Jelaskan peranan natrium pada hipertensi !

Jawab :

Natrium :
memerankan peranan sangat penting sebagai penyebab hiperetnsi esensial
klinik, meskipun demikian pembatasan garam saja, mungkin tak
adekuat untuk mengendalikan tekanan darah :

1) Pada penderita dengan hipertensi esensial tetap, kandungan Na pada


dinding arteri sangat meningkat. Sebagian dari Na ini mudah
dipertukarkan, bagian lainnya lagi terikat pada matriks polisakarida.
2) Kebutuhan garam sehari kurang dari 1 g, bila suplai garam ( NaCl
dan garam Na lainnya) melebihinya, maka akan dikeluarkan oleh
tubuh untuk mencegah penimbunannya seperti yang terjadi pada
penyakit hipertensi esensial.
3) Orang Hipertensif nampaknya berbeda dalam hal menangani
kelebihan Na ini bila dibandingkan orang normotensif.
Jika hipertensi meningkat ke stadium berat atau maligna,
penanganan kelebihan Na ini menjadi sukar karena adanya
peningkatan sekresi aldosteron yang menetap.
4) Pada perjalanan penyakit hipertensi esensial ini,
bisa terdapat gangguan inaktivasi aldosteron oleh Hepar, bahkan
pada stadium dini. Menurunnya "Metabolic Clearance" ini
nampaknya tak berhubungan dengan keseimbangan Natrium. Jika
keadaan hiperaldosteronisme relatif dan tak sesuai ini disertai
intake garam tinggi, maka akan menggangu pengaturan tekanan
darah.
5) Jika penyakit hipertensi ini berlangsung terus sehingga Na
tertimbun banyak pada dinding arteri, Na
ini memungkinkan bekerjanya Vasopresor, khususnya Angiotens
in II, menyebabkan pengaturan tekanan darah secara alamiah agak
sukar.
2. Jelaskan mnengenai defenisi, indikasi, syarat dan pembagian diet
renndah garam !

Jawab :

Diet rendah garam :

Tujuan : Membantu menghilangkan retensi garam/air didalam jaringan


tubuh dan menurunkan tekanan darah pada Hipertensi.

Syarat-syarat :

a. Cukup energi, Protein, Mineral dan Vitamin


b. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit
c. Jumlah Na yang diperbolehkan disesuaikan dengan berat tidaknya
retasi garam / air dan atau Hipertensi

Diet rendah garam ini diberikan kepada :

a. Penderita dengan udem dan atau Hipertensi


b. Penyakit Kegagalan Jantung (Decompensation Cordis)
c. Cirrhosis Hepatis
d. Penyakit ginjal tertentu
e. Toksemia pada kehamilan
f. Hipertensi Esensial

Diet rendah garam I (200-400 mg Na) untuk penderita dengan udem,


Ascites dan atau Hipertensi berat

Diet rendah garam II (600-800 mg Na) untuk penderita dengan udem,


Ascites dan tau Hipertensi tidak terlalu berat

Diet rendah garam III (1000-1200 mg Na) untuk penderita dengan


udem dan atau Hipertensi ringan.

Makanan biasa rata-rata mengandung 2800-6000 mg Na/hari yang ekivalen


dengan 7- 15 NaCl. Sebagian besar Na berasal dari garam dapur dan bahanh
makanan yang mengandung Na tinggi.
3. Jelaskan tentang defenisi, indikasi, syarat, pembagian diet jantung !

Jawab :

Diet pada penyakit jantung

Tujuan :

1) Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan jantung


2) Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk
3) Mencegah / menghilangkan penimbunan Natrium dan air.

Syarat-syarat :

a. Energi rendah, terutama pada penderita yang terlalu gemuk


b. Protein dan Lemaksedang
c. Cukup Vitamin dan Mineral
d. Rendah garam bila ada hipertensi dan atau udem
e. Mudah dicerna, tidak merangsang dan tidak menimbulkan gas
f. Porsi kecil dan diberikan sering

Macam-macam diet dan indikasi pemberiannya :

Diet Jantung I :

Diberikan kepada penderita dengan infark miokard akut atau


gagal jantung kongestif berat. Diberikan berupa 1 - 1,5 liter cairan sehari
selama 1 - 2 hari pertama bila penderita dapat menerimanya. Makanan ini
sangat rendah energi (835 Cal).

Diet Jantung II :

Diberikan berangsur dalam bentuk lunak, setelah fase akut dapat di atasi.
Menurut beratnya Hipertensi atau Udem yang menyertai penyakit,
makanan diberikan sebagai Diit Jantung II Rendah Garam. Makanan ini
rendah energi (1325 Cal),Protein, Thiamin.
Diet Jantung III :

Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diit Jantung II


atau kepada penderita penyakit jantung tidak terlalu berat. Makanan
diberikan dalam bentuk mudah cerna berbentuk lunak atau biasa.
Makanan ini rendah energi (1756 Cal), tetapi cukup zat2
gizi lainnya, diberikan sebagai diit jantung III rendah garam.

Diet Jantung IV :

Diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diit Jatung III atau kepada
penderita penyakit jantung ringan. Diberikan dalam bentuk biasa. Menurut
beratnya Hipertensi atau Udem yang menyertai penyakit, makanan
diberikan sebagai Diit Jantung IV Rendah Garam. Makanan ini cukup
energi dan zat2 gizi. Nilai Energi : 2023 Cal.
4. Jelaskan tentang defenisi, indikasi, syarat , pembagian diet rendah
energy!

Jawab :

Diet Rendah Energi


Definisi:
Diet rendah energi adalah diet yang kandungan energinya di bawah
kebutuhan normal, cukup vitamin dan mineral, serta banyak mengandung
serat yang bermanfaat dalam proses penurunan berat badan. Diet ini
membatasi makanan padat energi, seperti kue-kue yang banyak
mengandung karbohidrat sederhana dan lemak, serta goreng-gorengan.

Tujuan:
Mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur, gender,
dan kebutuhan fisik.
Mencapai IMT (indeks massa tubuh) normal, yaitu dalam rentang 18,5 –
25 kg/m².
Mengurangi asupan energi, sehingga tercapai penurunan berat badan
sebanyak ½-1 kg/minggu

Syarat-syarat Diet

1. Energi rendah, ditujukan untuk menurunkan berat badan.


Pengurangan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan
kebiasaan makan dari segi kualitas maupun kuantitas. Untuk
menurunkan berat badan sebanyak ½-1 kg/minggu, asupan energi
dikurangi sebanyak 500-1000 kkal/hari dari kebutuhan normal.
Untuk perhitungan kebutuhan energi yang normal dilakukan
berdasarkan berat badan ideal.
2. Protein sedikit lebih tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg/BB/hari atau 15-20%
dari kebutuhan energi total.
3. Lemak dalam takaran sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi
total. Usahakan sumber lemak berasal dari makanan yang
mengandung lemak tidak jenuh ganda yang takarannya tinggi.
4. Karbohidrat sedikit lebih rendah, yaitu 55-56% dari kebutuhan
energi total. Gunakan lebih banyak sumber karbohidrat kompleks
untuk memberikan rasa kenyang lebih lama dan mencegah
konstipasi. Sebagai alternatif, bisa gunakan gula buatan rendah
kalori sebagai pengganti gula sederhana.
5. Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan.
6. Dianjurkan untuk 3 kali makan utama dan 2-3 kali makan selingan.
7. Cairan cukup, yaitu 8-10 gelas/hari.

Macam Diet dan Indikasi Pemberian

Menurut keadaan individu dapat diberikan salah satu dari dua macam Diet
Rendah Energi, yaitu:

1. Diet Energi Rendah I (1200 kkal)


2. Diet Energi Rendah II (1500 kkal)

Diet ini diberikan kepada individu yang berdasarkan perhitungan


mempunyai IMT > 25 kg/m². Jumlah kalori 1200 kkal dan 1500 kkal adalah
jumlah kalori yang terdapat dalam seluruh nutrisi yang dikonsumsi dalam
sehari. Diet ini dapat diberikan secara bertahap (DER II dilanjutkan DER I
jika individu telah terbiasa) sesuai dengan kemampuan individu. Karena itu,
jika perlu lakukan konsultasi secara perorangan. Diet diberikan sampai
mencapai berat badan ideal.
5. Jelaskan faktor resiko makanan terhadap perkembangan penyakit
kardiovaskular !

Jawab :

a. Kadar Kolesterol serum merupakan salah satu faktor risiko major.


Bahkan pada batas-batas Kolesterol normal, makin tinggi kadarnya,
makin tinggi risikonya.
b. Meskipun serangan infark jantung yang kedua kali
ataupun yang berulang kali mungkin tak perlu dicegah dengan
penurunan kadar kolesterol serum, jika pernah sekali seseorang
mendapat infark jantung, maka diusahakan untuk mengurangi kadar
LDL Plasma.
c. Meningkatnya risiko PJK yang berhubungan dengan
Hiperkolesterolemia ini diperhebat dengan ikut sertanya Hipertensi,
mengisap rokok atau Diabetes Mellitus.
d. Obesitas , merupakan faktor risiko moderate (sedang) atau minor.
Obesitas biasanya disertai dengan faktor2 risiko lainnya, yaitu
Diabetes Mellitus, Hipertensi, AktivitasFisik dan meningkatnya
Kolesterol, Trigliserida dan Asam urat Darah.
e. Diabetes dan Intoleransi Glukosa, Di negara Barat, laki-
laki Diabetik akan menderita PJK 3 kali lebih banyak, sedangkan
wanita Diabetik akan menderita PJK 5 - 6 kali daripada bukan
Diabetik. Meskipun penderita DM merupakan Predisposisi
terutama penyakit Vaskuler Oklusif Perifer, tetapi pernah
dilaporkan Lesi Miokardium pada penderita DM.
f. Trigliserida . Kadar Trigliserida Plasma
yang meningkat merupakan faktor risiko yang lebih
lemah daripada Hiperkolesterolemia.

Risiko PJK akibat Hipertrigliseridemia lebih banyak pada laki-laki


daripada wanita.

Faktor-faktor Diet :

 Pada penelitian pendahuluan ternyata bahwa pada binatang, Dietary


Fiber yang berasal dari Alfafa dapat menurunkan
kadar Kolesterol Serum, sedangkan pada manusia belum jelas.
Gula pasir diduga sebagai risiko yang mungkin untuk terjadinya
PJK
 Kopi . Tidak terbukti bahwa kopi ikut serta akan terjadinya Infark
Miokard, tetapi penderita yang mempunyai kecendrungan kontraksi
Jantung Prematur, sebaiknya membatasi kopi
 Alkohol . Belum ada bukti kuat bahwa Alkohol sendiri
yang merupakan penyebab PJK, tetapi ada faktor
lainnya seperti Hiperlipemia. Meskipun demikian Alkohol bisa
menyebabkan Kardiomiopati dan Aritmia Jantung.
 Mineral :
Calcium dan Magnesium , defisiensi Ca dan Mg telah dihubung
kan dengan penyebab PJK dan kematian mendadak akibat penyebab
Kardiovaskuler.
Dilaporkan bahwa kematian akibat
penyakit jantung lebih pada tanahnya kaya akan Selenium
, Cadmium , Chromium dan Pb , merupakan trace element yang
sekarang diteliti untuk kemungkinan penyabab PJK. Kekurangan
silicon, mungkin merupakan penyebab PJK.
 Vitamin :
Vitamin E : masih belum ada kesimpulan peranan Vitamin E dapat
mencegah PJK. Vitamin D : Kelebihan Vitamin D dapat
meningkatkan kadar Kolesterol darah dan meningkatkan insidens
infark miokard.

Anda mungkin juga menyukai