Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Hemrrhagic


Fever (DHF) ialah penyakit yang disebabkan virus dengue yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegyti dan Aedes
albbopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh
pelosok Indonesia kecuali ditempat ketinggian lebih dari 1000 meter di
atas permukaan air laut (Ginanjar, 2013).
Dengue adalah penyakit yang diperantarai oleh nyamuk betina
terutama spesies Aedes aegypti dan sebagian kecil oleh Aedes
albopictus yang mengandung virus dan tersebar ke seluruh wilayah,
yang menurut World Health Organization (WHO) dalam beberapa
tahun terakhir dipengaruhi oleh berbagai faktor resiko seperti curah
hujan, suhu dan urbanisasi. (Kurniasary, 2015).
Di Indonesia kasus DBD pertama kali dicurigai di Surabaya
pada tahun 1968. Di Jakarta, kasus pertama dilaporkan pada tahun
1969. Pada tahun 1994 DBD telah menyebar ke seluruh propinsi di
daerah pedesaan. Pada awal terjadinya wabah di suatu negara,
distribusi umur diperkirakan 50 sampai 100 juta kasus DBD per
tahunnya dan 90% nya menyerang anak-anak berusia di bawah 15
tahun. Namun pada wabah-wabah selanjutnya, jumlah penderita yang
digolongkan dalam golongan usia dewasa dan muda juga meningkat.
Saat ini DBD dapat menyerang semua golongan usia. (Dinkes, 2012)
Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat selama 2016,
telah terjadi 1.337 kasus demam berdarah dengue (DBD). Kasus
tersebut terjadi di seluruh wilayah dari Januari sampai dengan saat ini.
Berdasarkan data tersebut, ada tiga kecamatan yang memiliki
kasus DBD tertinggi, yakni Cengkareng di Jakarta Barat dengan 84
kasus, Duren Sawit di Jakarta Timur dengan 77 kasus, dan Pasar
Minggu di Jakarta Selatan dengan 68 kasus.
Meski Cengkareng tercatat menjadi kecamatan dengan kasus
DBD tertinggi di Jakarta, secara keseluruhan wilayah Jakarta Barat
bukan menjadi wilayah dengan kasus DBD tertinggi. Karena wilayah
dengan kasus DBD tertinggi justru terjadi di Jakarta Selatan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, kasus DBD yang terjadi di
Jakarta Selatan mencapai 389 kasus. Dari 389 kasus DBD yang terjadi
di Jakarta Selatan, kasus tertinggi terjadi di Pasar Minggu dengan 68
kasus.
Rata-rata angka kematian pada kasus DBD mencapai 5%.
Berdasarkan macam manifestasi klinik yang timbul dan tatalaksana
DBD secara konvensional sudah berubah. Infeksi virus Dengue telah
menjadi masalah kesehatan yang serius pada banyak negara tropis dan
sub tropis. Kejadian penyakit DBD semakin tahun semakin meningkat
dengan manifestasi klinis yang berbeda mulai dari yang ringan sampai
berat. Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada
penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap
Penderita yang diduga menderita Penyakit Demam Berdarah dalam
tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah
Sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok atau kematian.
Dalam penelitian ini kami membahas faktor-faktor yang
menyebabkan tingginya angka Demam Berdarah di wilayah kelurahan
Lenteng Agung Jakarta selatan 2017. Berdasarkan data yang diperoleh
dari Puskesmas kelurahan Lenteng Agung jumlah penderita Demam
Berdarah tertinggi sebanyak 13 orang Atas pertimbangan tersebut
maka kami mengadakan penelitian tentang Gambaran Faktor-Faktor
yang berkaitan dengan tingginya angka penderita Demam Berdarah di
wilayah Kelurahan Lenteng Agung Jakarta Selatan
1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan


masalah penelitian sebagai berikut dengan gambaran :
1. Bagaimana gambaran tingkat pendidikan warga kelurahan
Lenteng Agung?
2. Bagaimana gambaran tingkat penghasilan keluarga warga
kelurahan Lenteng Agung?
3. Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan tentang Demam
Berdarah Dengue?
4. Bagaimana gambaran perilaku penduduk warga kelurahan
Lenteng Agung?
5. Bagaimana gambaran pencegahan terhadap Demam Berdarah
Dengue?
6. Bagaimana gambaran frekuensi penyuluhan tentang Demam
Berdarah Dengue?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


A. Tujuan Umum

Mengetahui Gambaran faktor-faktor yang berkaitan dengan


penderita Demam Berdarah Dengue di desa warga kelurahan
Lenteng Agung?

B. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran tingkat pendidikan warga kelurahan
Lenteng Agung?
b. Mengetahui gambaran tingkat penghasilan keluarga
kelurahan Lenteng Agung?
c. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan warga
kelurahan Lenteng Agung tentang Demam Berdarah
Dengue?
d. Mengetahui gambaran perilaku warga Kelurahan Lenteng
Agung?
e. Mengetahui Bagaimana gambaran pencegahan terhadap
Demam Berdarah Dengue
f. Mengetahui gambaran frekuensi penyuluhan tentang
Demam Berdarah Dengue.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Hasil penelitian ini bermanfaat untuk :
1. Bagi Masyarakat
Untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan
masyarakat tentang masalah penyakit demam berdarah dan
meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit DBD
2. Bagi Peneliti
a. Untuk menambah wawasan peneliti tentang faktor-faktor
yang menyebabkan tingginya angka demam berdarah
disuatu wilayah.
b. Untuk dapat melatih peneliti agar bisa berpikir secara
obyektif dalam menghadapi dan memecahkan masalah
demam berdarah yang ada di lapangan.
3. Bagi instansi terkait
Agar dapat memberikan masukan bagi Puskesmas
Kelurahan Lenteng Agung dalam melakukan evaluasi
keberhasilan pencatatan dan pelaporan serta pencapaian
target dalam mengatasi kasus Demam Berdarah di wilayah
Lenteng Agung

Anda mungkin juga menyukai