Mutasi ini disebabkan oleh adanya perubahan pada sesuatu bagian kromosom
dengan perubahan kromosom secara keseluruhan atau perubahan perangkat-
perangkat kromosom pada suatu genom. Mutasi karena perubahan struktur
kromosomini diperoleh atas dasar studi atas kromosom-kromosom politen pada
kelompok serangga tertentu.
Mutasi karena perubahan struktur kromosom dapat terjadi secara spontan tetapi
dapat diinduksi oleh perlakuan kimiawi ataupun perlakuan radiasi. Mutasi karena
perubahan struktur kromosom terbagi menjadi 4 yaitu :
a) Delesi
Delesi adalah suatu mutasi kromosom berupa perubahan struktural yang berakibat
hilangnya suatu segmen materi genetik dari sesuatu kromosom.
Segmen yang mengalami delesi dapat terletak dimana saja sepanjang berada si
suatu kromosom. Jika delesi terjadi di bagian ujung kromosom,disebut dengan
delesi terminal,sedangkan jika delesi terjadi bukan di ujung kromosom,disebut
delesi interkalar.
Delesi biasanya bersifat letal pada kondisi homozigot maupun kondisi hemizigot
jika delesi terjadi pada kromosom kelamin (misal pada kromosom X). Akan tetapi
ada pula sejumlah kecil delesi pada kondisi homozigot yang tidak bersifat letal
ditemukan pada jagung,Drosophila serta makhluk hidup lain,misal pada E.coli.
Duplikasi adalah mutasi kromosom yang terjadi karena keberadaan suatu segmen
kromosom yang lebih dari satu kali pada kromosom yang sama. Jika segmen-
segmen kromosom yang mengalami duplikasi berada berurutan disebut dengan
duplikasi tandem,jika segmen yang mengalami duplikasi itu berurutan tetapi
terbalik maka duplikasi itu disebut reverse tandem duplication,sebaliknya jika
segmen yang mengalami duplikasi itu terletak di ujung kromosom disebut dengan
duplikasi terminal.
Salah satu contoh duplikasi yang terkenal adalah penyebab mata Bar pada
Drosophila.
c) Inversi
Sekalipun tidak ada materi genetik yang hilang akibat inversi,tetapi dapat terjadi
perubahan fenotip tertentu. Hal semacam ini terjadi bila tempat pemutusan
kromosom (sebelum inversi) berada di dalam gen atau di dalam daerah yang
mengontrol ekspresi gen. Inversi juga dapat merusak atau mengganggu regulasi
gen,serta dapat menghasilkan gamet-gamet yang menyimpang.
d) Translokasi
Pada translokasi ini terjadi perpindahan segmen kromosom dari suatu kromosom
ke kromosom lain yang non homolog
b. Aneuploidi
Aneuploidi dapat terjadi dari segregasi yang abnormal (ada peristiwa gagal
berpisah) pada saat meiosis. Aneuploidi pertama kali dilaporkan oleh Bridges
pada 1916,pada saat menemukan fenomena gagal berpisah pada Drosophila.
c. Poliploidi dan Monoploidi
Poliploidi
Dinyatakan lebih lanjut bahwa poliploidi sering terjadi sebagai akibat rusaknya
aparatus spindel selama satu atau lebih pembelahan meiosis,ataupun selama
pembelahan mitosis.
Monoploidi
Suatu makhluk hidup diploid yang hanya mempunyai satu perangkat kromosom
disebut monoploidi. Kadang-kadang monoploidi disebut sebagai haploidi,istilah
khusus yang digunakan di kalangan sel-sel gamet.Monoploidi jarang
terjadi,karena mungkin banyak individu monoploid tidak dapat hidup akibat
pengaruh gen mutan letal (termasuk yang resesif). Di lain pihak spesies tertentu
justru mempunyai individu-individu monoploid sebagai suatu bagian/kondisi yang
normal dalam siklus hidupnya,misal pada spesies tawon,semut,serta lebah.Dewasa
ini monoploid secara ekstensif digunakan pada percobaan pemuliaan tanaman.
Q dan A
1) Poliploidi jarang ditemukan terjadi pada hewan,bagaimanakah
penjelasannya?