Anda di halaman 1dari 3

I.

Judul : Nata de Mango


II. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui pembuatan nata dari air mangga dan hasil yang
di dapatkan
III. Dasar teori :

3.1 Mangga
Tanaman Mangga dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah dan berhawa
panas. Akan tetapi, ada juga yang dapat tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian
hingga 600 meter di atas permukaan laut. Batang pohon Mangga tegak, bercabang agak
kuat. Kulit tebal dan kasar dengan banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai
daun. Warna kulit batang yang sudah tua biasanya coklat keabuan sampai hitam. Daun
yang masih muda biasanya berwarna kemerahan, keunguan, atau kekuningan yang
kemudian hari akan berubah pada bagian permukaan sebelah atas menjadi hijau mengkilat,
sedangkan bagian permukaan bawah berwara hijau muda. Bunga Mangga biasanya
bertangkai pendek, jarang sekali yang bertangkai panjang, dan berbau harum seperti bunga
lili. Panjang buah kira-kira 2.5 -3.0 cm. Kulit buah agak tebal berbintik-bintik kelenjar,
hijau kekuningan atau kemerahan bila masak. Daging buah jika masak berwarna merah
jingga, kuning, berserabut atau tidak, manis sampai masam dengan banyak air dan berbau
kuat sampai lemah. Biji berwarna putih, gepeng memanjang tertutup endokrap yang tebal,
mengayu dan berserat. Biji ini terdiri dari, ada yang monoembrional dan ada pula yang
poliembrional (Rukmana,1997).
Sistematika Tumbuhan Mangga adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Class : Dicotylendonae
Ordo : Anarcardiales
Famili : Anarcardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L
Mangga dapat dijadikan sumber serat yang berguna bagi pencernaan dalam tubuh
manusia . buah mangga termasuk buah yang cepat mengalami kebusukan. Mangga terdiri
dari karbohodrat yang tersususn dari gula total sebanyak 10%-20%(b/v) (Frezier,1974)

3.2 Nata
Nata merupakan selulosa yang dibentuk oleh bakteri Acetobacter xylinum. Jenis
nata yang sudah dikenal yaitu nata de coco.Nata de coco dihasilkan dari
bacteri Acetobacter xylinum dengan menggunakan air kelapa sebagai medium
fermentasi. Mikroorganisme yang telah lama dikenal sebagai penghasil selulosa
adalah dari golongan bakteri terutama Acetobacter. Acetobacter xylinum merupakan
bakteriberbentuk batang pendek, yang mempunyai panjang 2 mikron dengan
permukaan dinding yang berlendir. Bakteri ini biasanya membentuk rantai pendek
dengan satuan 6-8 sel dan menunjukkan gram negatif. Sifat yang paling menonjol
dari bakteri ini adalah memiliki kemampuan untuk mempolimerisasi glukosa sehingga
menjadi selulosa.
Selanjutnya selulosa tersebut membentuk matrik yang dikenal sebagai nata
(Heryawan, 2004). Penggunaan mikroba untuk industri makanan telah lama
dikenal, seperti pembuatan cuka, roti, yoghurt, nata dan lain-lain. Banyak
makanan yang dapat dihasilkan dari fer-mentasi mikroba antara lain dari bakteri
Acetobacter xylinum, salah satunya adalah nata. Nata adalah biomassa yang
sebagian besar terdiri dari selulosa, berbentuk agar dan berwarna putih seperti
gel. Nata biasanya terbuat dari air kelapa yang disebut dengan nata de coco,
sedangkan yang terbuat dari sari buah nanas disebut nata de pina. Nata de
pinamerupakan serat selulosa di permukaan medium nanas dari hasil metabolisme
bakteri Acetobacter xylinum yang mempunyai aktivitas dapat memecah gula
untuk mensintesa selulosa ekstra-seluler. Selulosa yang terbentuk berupa benang-
benang yang bersama–sama dengan polisakarida berlendir membentuk suatu jalinan
yang terus menebal menjadi lapisan nata. Selain itu, dibandingkan dengan
polimer dari mikroba lainnya, nata memiliki beberapa keunggulan, yaitu memiliki
sifat fisik mekanik yang tinggi, dan kemurniannya lebih unggul dibandingkan selulosa
kayu (Masaoka dkk., 1993).

IV. Alat dan bahan


a. Alat – alat
1. Panci
2. Kompor
3. Timbangan
4. Wadah penampung nata
5. Toples
6. Sendok
7. Selotip
8. Kardus
9. label
b. Bahan
1. Urea
2. Gula
3. Air
4. Mangga
5. Asam sitrat
6. Cuka
7. bakteri Acetobacter xylinum
DAFTAR PUSTAKAN

Anda mungkin juga menyukai