Anda di halaman 1dari 2

Case 1- Elistia Tripuspita 112017001

Seorang laki-laki berusia 40 tahun dengan tinggi badan 160 cm dan berat badan 64 kg
datang ke IGD Rumah Sakit Mardi Waluyo pada tanggal 27 desember 2017 pukul 18.45. Os
mengeluh lemas disertai perut membesar. Hal ini dirasakan pasien kurang lebih 1 bulan SMRS.
Kemudian disertai BAB berwarna hitam selama 1 bulan ini. BAB cair berwarna merah 5x dalam
sehari. BAK dalam batas normal. Kedua tungkai membengkak. Mual dan muntah disangkal. Nyeri
ulu hati dan perut disangkal. Nafsu makan menurun. Os memiliki riwayat penyakit B kronis dan
sirosis hepatis dalam masa pengobatan.

Pemeriksaan fisik awal pada tanggal 27 desember2017 di IGD didapatkan tekanan darah
190/90 mmHg, frekuensi nadi 94x/menit, suhu 36,7 C , frekuensi pernapasan 20x/menit, SPO2 :
99%. Pada Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis (+/+), sklera tidak ikterik.
Pemeriksaan rongga mulut dalam batas normal. Pada pemeriksaan thorax simetris, suara nafas
vesikuler rhonki (-/-) wheezing (-/-) , BJ 1 2 murni,regular, tidak ada gallop. Pada pemeriksaan
abdomen, bentuk abdomen membesar dan membuncit,tampak adanya ascites (+) ,shifting
dullness (+). Pemeriksaan ektremitas superior dalam batas normal,ekstremitas inferior edema
pada kedua tungkai. Pemeriksaan hasil lab didapatkan leukosit 3.900, eritrosit 1,93, Hb : 3,2, MCV
65,3, MCH 16,6, MCHC : 25,4, Trombosit 55.000 GDS 107,Ureum 14 dan Creatinin 0,7. Pada
intrepretasi hasil pemeriksaan EKG: Sinus Takikardia 103 x/menit. Terapi awal yang diberikan
adalah IUFD Nacl 0,9% 500cc/24 jam + Furosemid 3 Amp drip 24 jam , Propanolol 10 mg (1-0-0),
Spironolakton 2 mg (1-0-0), Lactulac 2x1, Sucralfat Syr 3xC1, Lansoprazol 2x 1, Antasid Syr 3xC1,
KSR 1x1 , Balance cairan -500cc, Rencana transfuse PRC I kolf/hari jika Hb <8 mg/dl.

Diagnosa awal untuk kasus ini adalah Anemia et causa penyakit kronis + Ascites + Edema ec CH

Pada tanggal 28 desember 2017,hari pertama pasien dirawat didapatkan os belum


membaik,kesadaran compos mentis, keadaan umum lemah, kedua tungkai masih edema.
Didapatkan keterangan os pernah dilakukan endoskopi pada tahun 2016 dan hasilnya gastritis
erosive. Hasil pemeriksaan fisik Tekanan darah 140/90 mmhg, frekuensi pernafasan
24x/menit,frekuensi nadi 94x/menit, suhu 36,6 C. Konjungtiva anemis (+/+), Ascites (+), edema
tungkai (+/+). Pukul 22.00 WIB, hasil laboratorium menunjukkan leukosit 6000/ul, eritrosit 3,35
juta/ul, Hb : 7,6 gr%, Hematokrit 24,7 %, MCV 73,7 fl, MCH : 22,7 pg, MCHC 30,8 gr%, Trombosit
63.000 rb.ul. Terapi lanjutan yang diberikan adalah transfuse PRC 2 kolf/hari, inj furosemide 8
amp + NS/24 jam dan obat lanjutan diteruskan yaitu Propanolol 10 mg (1-0-0), Spironolakton 2
mg (1-0-0), Lactulac 2x1, Sucralfat Syr 3xC1, Lansoprazol 2x 1, Antasid Syr 3xC1, KSR 1x1. Rencana
diagnostik lanjutan untuk pasien ini ialah cek darah lengkap post transfuse PRC, USG abdomen.

Hasil usg didapatkan adanya CH,ascites masif, ukuran v.porta 0,72 cm dan aliran v.porta yaitu
hepatorenal, psv 19,3 cm dan terdapat splenomegali.

Pada hari ketiga perawatan tanggal 29 desember 2017, BAB cair berkurang namun os
masih merasakan kembung. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan edema pada kedua tungkai,
adanya splenomegali, yang lainnya dalam batas normal. Terapi lanjutan yang ditambahkan yaitu
Transfusi PRC 3 kolf/hari, infus Furosemid 8 amp + Ns/24 jam, Propanolol 10 mg (1-0-0),
Spironolakton 2 mg (1-0-0), Lactulac 2x1, Sucralfat Syr 3xC1, Lansoprazol 2x 1, Antasid Syr 3xC1,
KSR 1x1,

Pada hari keempat perawatan yaitu 30 desember 2017, BAB cair dan os masih
merasakan kembung. Hasil pemeriksaan fisik yang didapatkan yaitu 150/100 mmhg, undulasi (+),
distensi abdomen (+). Hasil pemeriksaan lab didapatkan Hb 7,6 dan trombosit 63.000. Terapi
lanjutan yang dilakukan yaitu abdominosintesis atau pungsi ascites didapatkan cairan sebanyak
7.050 cc yang keluar dengan penambahan obat Sprinolakton 3x 100 mg.

Pada hari kelima perawatan yaitu tanggal 31 desember 2017, keadaan umum membaik
pasien merasa kembung masih tapi tidak seperti kemarin, distensi abdomen berkurang. Terapi
lanjutan dilakukan pungsi acites kembali dan didapatkan cairan sebanyak 4.050 cc,dengan
penambahan obat kaolin pectin 3x2, pct 4-6x per 16 jam.

Anda mungkin juga menyukai