Oleh:
Kelompok 5
A3 IKM
Sucy Ramadany 1611211057
Nia Pradyna 1611212041
Welsa Riana Fitri 1711216010
Thomi Anwar 1611212052
Rido Muhammad Saputra 1611216041
Puji syukur penulis ucapakan kehadirat Tuhan Yang Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Atas taufik dan hidayah-Nya pula penulis
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
memberi dukungan baik moril maupun materil dalam proses penulisan makalah ini.
Akhirnya, penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi semua
pihak, baik bagi pembaca maupun kami sendiri.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................3
2.1 Pengertian Rona Lingkungan Hidup..................................................................3
2.2 Pendekatan dalam Penelitian Rona Lingkungan................................................3
2.3 Komponen Rona Lingkungan Hidup.................................................................4
2.4 Hubungan Rona Lingkungan (skoping) dengan AMDAL.................................7
2.5 Pengertian Pelingkupan/Skoping.......................................................................7
2.6 Keguanaan Pelingkupan/Skoping......................................................................8
2.7 Macam Pelingkupan/Skoping............................................................................8
2.8 Proses Pelingkupan/Skoping..............................................................................9
BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................12
3.1 Kesimpulan......................................................................................................12
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan, maka sebaliknya
dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan yang bakal timbul, baik dampak
yang bakal timbul, juga mencarikan jalan keluar untuk mengatasi dampak tersebut. Studi
inilah yang kita kenal dengan nama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
Hal inilah yang mendasari pentingnya pemahaman akan rona lingkungan. Rona
lingkungan merupakan kondisi lingkungan pada saat ini yaitu kondisi alam atau komponen
komponen lingkungan awal sebelum perencanaan dan pembangunan fisik dimulai. Rona
lingkungan memuat berbagai aspek kegiatan manusia. Rona lingkungan dapat dianggap
merupakan unsur yang penting.
1
2
9.1 Tujuan
BAB 10 : Untuk mengetahui pengertian rona lingkungan hidup.
BAB 11 : Untuk mengetahui pendekatan dalam penelitian rona lingkungan.
BAB 12 : Untuk mengetahui komponen rona lingkungan hidup.
BAB 13 : Untuk mengetahui hubungan rona lingkungan hidup dengan pelingkupan (skoping)
dengan amdal.
BAB 14 : Untuk mengetahui pengertian pelingkupan/skoping.
BAB 15 : Untuk mengetahui keguanaan pelingkupan/skoping.
BAB 16 : Untuk mengetahui macam pelingkupan/skoping.
BAB 17 : Untuk mengetahui proses pelingkupan/skoping.
BAB 18 :
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
1. Fisik Kimia
Komponen fisik kimia yang penting untuk ditelaah diantaranya:
a. Iklim, kualitas udara, dan kebisingan
Komponen iklim meliputi tipe iklim, suhu, kelembaban curah hujan dan jumlah air
hujan, keadaan angin, serta intensitas radiasi matahari.
Data periodik bencana, seperti sering terjadi angin ribut, banjir bandang diwilayah
studi rencana usaha.
Data yang tersedia dari stasiun meteorologi dan geofisika yang mewakili wilayah
studi tersebut.
Pola iklim mikro pola penyebaran bahan pencemar udara secara umum maupun
pada kondisi cuaca buruk.
Kualitas udara baik pada sumber maupun daerah sekitar wilayah studi rencana
usaha.
Sumber kebisingan dan getaran, tingkat kebisingan serta periode kejadiannya.
b. Fisiografis
Topografi bentuk lahan (morfologi) struktur geologi dan jenis tanah.
Indikator lingkungan hidup yang berhubungan dengan stabilitas tanah.
Keunikan, keistimewaan, dan kerawanan bentuk-bentuk lahan dan bantuan secara
geologis.
c. Hidrologi
Karakteristik fisik sungai, danau, dan rawa.
Rata-rata debit dekade, bulan, tahunan, atau lainnya.
Kadar sedimentasi (lumpur) tingkat erosi.
Kondisi fisik daerah resapan air, permukaan dan air tanah.
Fluktuasi, potensi, dan kualitas air tanah.
Tingkat penyediaan dan kebutuhan pemanfaatan air untuk keperluan sehari-hari
dan industri.
5
Kualitas fisik kimia dam mikrobiologi air mengacu pada mutu dan parameter
kualitas air yang terkait dengan limbah yang akan keluar.
d. Hidrooseanografi
Pola hidrodinamika kelautan seperti:
Pasang surut
Arus dan gelombang
Morfologi pantai
Abrasi dan akresi serta pola sedimentasi yang terjadi secara alami di daerah
penelitian.
e. Ruang, lahan, dan tanah
Inventarisasi tata guna lahan dan sumber daya lainnya pada saat rencana usaha
yang diajukan dan kemungkinan potensi pengembangan dimasa datang.
Rencana tata guna tanah dan SDA lainnya yang secara resmi atau belum resmi
disusun oleh pemerintah setempat.
Kemungkinan adanya konflik yang timbul antara rencana tata guna tanah dan SDA
lainnya yang sekarang berlaku dengan adanya pemilikan atau penentuan lokasi
bagi rencana usaha.
Inventarisasi estetika dan keindahan bentang alam serta daerah rekreasi yang ada
diwilayah studi rencana usaha.
2. Bilologi
Komponen biologi yang penting untuk ditelaah diantaranya:
a. Flora
Peta zona biogeoklimati dari vegetasi yang berada diwilayah studi rencana usaha.
Jenis-jenis dan keunikan vegetasi dan ekosistem yang dilindungi undang-undang
yang berada dalam wilayah studi rencana usaha.
b. Fauna
Taksiran kelimpahan fauna dan habitatnya yang dilindungi undang-undang dalam
wilayah studi rencana usaha.
3. Sosial
Komponen sosial yang penting untuk ditelaah diantaranya:
a. Demografi
Struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata pencaharian,
pendidikan, dan agama.
Tenaga kerja.
b. Ekonomi
Ekonomi rumah tangga.
Proses sosial.
Warisan budaya.
Adaptasi ekologis.
7
d. Kesehatan masyarakat
Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan
dan berpengaruh terhadap kesehatan.
Amdal dapat diartikan sebagai proses untuk menemukan atau menetapkan dampak penting
atau sering disebut pula sebagai masalah utama (main issue) dari suatu proyek terhadap
lingkungannya.
Skoping ini sudah digunakan sejak sangat awal sekali dari proses rencana
pembangunan suatu daerah, masih jauh dari rencana melakukan Amdal. Sewaktu pemerintah
merencanakan proyek-proyek apa saja yang dibangun di suatu daerah dengan
mempertimbangkan berbagai alternatif proyek teknik skoping telah digunakan.
3. Menetapkan komponen lingkungan baik fisik kimia, biologi, sosial ekonomi, sosial
budaya dan kesehatan masyarakat, yang akan terkena dampak penting.
5. Menetapkan jenis data dan informasi yang akan dikumpulkan, serta sumber dan lokasi
pengambilannya.
7. Menentukan bidang keahlian yang sesuai serta memilih anggota tim yang betul-betul
ahli dalam bidangnya.
a) Skoping social adalah proses dan skoping yang menetapkan dampak penting
berdasarkan pandangan dan penilaian masyarakat.
b) Skoping ekologis adalah proses dan skoping yang menetapkan dampak penting
berdasarkan pada nilai-nilai ekologi atau peranarinya di dalamekologi.
c) Skoping kebijaksanaan dan perencanaan adalah proses dari skoping untuk menetapkan
secara cepat pilihan dan suatu pembangunan proyek, menganalisis masalah-masalah
yang akan timbul sejak awal dan juga akan menghasilkan saran-saran strategi di dalam
menjalankan atau membtalkan suatu proyek.
dan Ekologi
Prioritas Rencana
Skoping
Dampak Studi
Penting AMDAL
Rencna Diskripsi
Kegiatan Proyek Yang
Diusulkan
Keahlian dan
Pengalaman
Tim AMDAL
Gambar 1. Proses Pelingkupan Sosial dan Ekologi Dalam AMDAL
10
RENCANA
KEGIATAN
DAMPAK DAMPAK
POTENSIAL
Gambar 2. Skema Proses Pelingkupan Dampak Penting
19.1 Kesimpulan
Rona lingkungan disebut pula sebagai Environmental Setting atau Environmemtal
Baseline yang merupakan keadaan lingkungan sebelum proyek dibangun. Untuk studi
evaluasi (SEL) rona lingkungan dapat disebut sebagai keadaan lingkungan sewaktu dilakukan
penelitian. Penyusunan deskripsi dari rona lingkungan merupakan bagian dasar yang sangat
penting dalam proses AMDAL seperti halnya dengan penyusunan deskripisi proyek.
Contoh komponen lingkungan hidup yang dapat dipilih untuk ditelaah sesuai hasil
pelingkupan dalam AMDAL yaitu Fisik Kimia, Bilologi, Sosial
Skoping dalam Amdal dapat diartikan sebagai proses untuk menemukan atau
menetapkan dampak penting atau sering disebut pula sebagai masalah utama (main issue)
dari suatu proyek terhadap lingkungannya.
Oleh karena pelingkupan akan membatasi aspek yang dikaji pada hal-hal yang
penting saja, maka proses pelingkupan akan sangat berguna dalam rangka efektifitas dan
efisiensi pelaksanaan studi AMDAL.
Pelingkupan yang akan dilakukan dalam AMDAL adalah pelingkupan sosial dan
ekologi. Macam skoping yaitu Skoping social, Skoping ekologis, Skoping kebijaksanaan dan
perencanaan. Skoping social adalah proses dan skoping yang menetapkan dampak penting
berdasarkan pandangan dan penilaian masyarakat. Skoping ekologis adalah proses dan
skoping yang menetapkan dampak penting berdasarkan pada nilai-nilai ekologi atau
peranarinya di dalamekologi. Skoping kebijaksanaan dan perencanaan adalah proses dari
skoping untuk menetapkan secara cepat pilihan dan suatu pembangunan proyek, menganalisis
masalah-masalah yang akan timbul sejak awal dan juga akan menghasilkan saran-saran
strategi di dalam menjalankan atau membtalkan suatu proyek.
12
13
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/171814020/Tugas-Makalah-Rona-Lingkungan-AMDAL
https://www.academia.edu/23067829/Rona_Lingkungan
http://www.jbic.go.jp/ja/about/environmet/guideline/project/2012-0141/1-2-2_BAB%203.pdf
Kambuaya, B., 2012, Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No. 16 Tahun
2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup, Kementrian
Lingkungan Hidup, Jakarta
14