Disusun oleh :
P1337424415020
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antar tingkat kecemasan dan dukungan suami terhadap keluaran persalinan
penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang
telah cukup umur kehamilannya dan dapat hidup di luar kandungan melalui jalan
lahir atau jalan lain dengan bantuan atau dengan kekuatan ibu sendiri (Manuaba,
2010)
bertambah pula kecemasan, terutama saat hamil memasuki trimester III, pada periode
Kecemasan tersebut dimanifestsikan dalam tingkatan yang berbeda mulai dari yang
ringan sampai yang berat. Setiap ibu hamil mempunyai reaksi yang berbeda dalam
menghadapi perubahan fisik dan psikologi masa kehamilan. Setiap reaksi tergantung
dari suami maupun keluarga. Sebagai bukti kecemasan wanita hamil dalam studi
yang dilakukan Erlen Eisnberg (1996) menyatakan bahwa 94% wanita khawatir
mengenai apakah bayi mereka akan normal, 93% wanita khawatir mengenai apakah
mereka dan bayinya akan melewati persalinan dengan selamat dan 91% wanita
pasangan suami istri mungkin gelisah dan cemas memikirkan peristiwa yang akan
terjadi sangat wajar. Tingkatan perubahan selama kehamilan tidak dapat dihindai
baik perubahan fisik maupun psikis. Perubahan fisik terutama pembesaran perut dan
ukuran tubuh, kejang pada tungkai, varises dan wasir. Sedangkan perubahan
psikologis berupa tidak sabar menunggu bayinya lahir, perasaan tidak nyaman, rasa
tegang, cemas dan tidak bisa tidur enak. Pada akhirnya kehamilan menyebabkan
deperesi yang sebeneranya. Kadar hormon yang tinggi mungkin merupakan salah
satu sebab dan mungkin ada perasaan was-was mengenai siksaan persalinan dan
tanggung jawab bertambah apabila bayi sudah keluar dari rahim (Brice,1998).
dianjurkan ibu hamil untuk melakukan latihan fisik juga latihan kejiwaan dalam
suatu hal yang fisiologis, namun banyak ibu-bu yang tidak tenang, merasa khawatir
akan hal ini. Untuk itu tenaga kesehatan terkait harus dapat menanamkan
kepercayaan kepada ibu hamil dan menerangkan apa yang harus diketahuinnya
karena ketidaktahuan. Rasa takut dan cemas yang dapat menyebabkan rasa sakit pada
waktu persalinan itu akan menaggangu jalannya partus ibu akan menjadi lelah dan
pasien dengan penolong (tenaga kesehatan terkait) dan diberikan penerangan selagi
Selain itu dukungan seorang suami pada saat persalinan dapat menimbulkan
efek positif terhadap hasil persalinan, dapat menurunkan rasa sakit, persalinan
dengan oprasi termasuk bedah caesar (Astuti, 2006). Penelitian yang dilakukan
pertama.
Penelitian lain tentang kehadiar suami dalam proses yaitu oleh Dr. Roberto
Sosa (2011) yang dikutip dari Musbikin dalam bukunya yang berjudul Panduan Bagi
Ibu Hamil dan Melahirkan menemukan bahwa para ibu yang didampingi seorang
tindakan medis dari pada mereka yang tanpa pendamping. Ibu-ibu dengan
pendamping dalam menjalani persalinan, berlangsung lebih cepat dan lebih mudah.
krabat dekat akan membawa ketenangan dan menjauhkan sang ibu dari stress dan
suami akan membawa pengaruh positif secara psikologis, dan berdampak positif pula
pada kesiapan ibu secara fisik. Selain itu, efek dari kecemasan dalam persalinan
turunnya aliran darak ke rahim, turunnya aliran darah ke plasenta, turunnya oksigen
yang tersedia untuk janin serta dapat meningkatkan lamanya Persalinan Kala 1
(Simkan, 2007)
penelitian tentang bagaimana hubungan antara kecemasan ibu dan dukungan suami
sebagai berikut “Adakah Hubungan Kecemasan Ibu, dan Dukungan Suami dengan
C. Tujuan Penelitaan
1. Tujuan Umun
2. Tujuan Khusus
Semarang
kota Semarang
e. Menganalisa persalinan (lama kala 1), (lama kala II), (berat badan lahir) dan
I), (lama kala II), (berat badan lahir) dan (apgar skor) di Wilayah Wilayah
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
gambaran tentang hubungan kecemasn ibu dan dukungan suami dengan keluaran
persalinan.
3. Pendidikan Kebidanan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang berguna untuk
persalinan.
1. Keilmuan
khusunya pada persalinan yang di teliti adalah hubungan kecemasan ibu dan
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
1. Persalinan
a. Pengertian
yang telah cukup umur kehamilannya dan dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau jalan dengan bantuan atau dengan kekuatan ibu
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir secara spontan
a. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat sering dan teratur.
b. Kreluar lendir bercambur darah (show) yang lebih banyak karena robekan
3. Tahapan Persalinan
sampai 10 cm. Kala I dinamakan juga kala pembukaan. Kala II disebut juga
dengan kala pengeluaran, oleh karena kekuaran his dan kekuatan mengedan,
janin di dorong keluar sampai lahir. Dalam kala III atau disebut juga kala uri,
plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan. Kala IV mulai dan
Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan
diantaranya
Merupakan jalan lahir yang di lewati oleh janin terdiri dari megga
panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin dan plasenta
dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir tersebut harus
normal.
b. Power
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari
his atau kontraksi dan tenaga meneran pada ibu. Power merupakan tenaga
primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksi dan retraksi
otot-otot rahim. Kekuatan yang mendorong janin keluar (power) terdiri dari :
1). His (kontraksi otot uterus) adalah kontraksi uterus karena otot-otot polos
pada rahim bekerja dengan baik dan sempurna. Pada waktu kontraksi otot-
otot rahim menguncup sehingga menjadi tebal dan lebih pendek. Kavum
uteri menjadi lebih kecil serta mendorong janin dan kantung amneon ke
c. Passanger
1). Janin bagian yang paling benar dan keras dan janin adalah kepala janin.
fleksi, dimana kepala, tulang punggung, dan kaki dalam keadaan fleksi,
panjang janin berada terhadap sumbu ibu, misalnya letak lintang di mana
sumbu janin sejajar dengan sumbu panjang ibu; ini bisa letak kepala, atau
letak sungsang
3). Presentasi digunakan untuk menentukan bagian yang ada di bagian bawah
rahim yang dapat di jumpai pada palpasi atau pemriksaan dalam. Misalnya
4). Posisi merupakan indikator untuk menetapkan arah bagian terbawah janin
apakah sebelah kanan, kiri, depan atau belakang terhadap sumbu ibu
(maternal pelvis). Misalnya pada letak belakamg kepala (LBK) ubun-ubun
5). Plasenta juga harus melalui jalan lahir, ia juga dianggap sebagai
d. Psikis (Psikologi)
Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-
benar terjadi realitas kewanitaan sejati yaitu munculnya rasa 14 bangga bisa
kepastian bahwa kehamilan yang semula dianggap sebagai suatu keadaan yang
e. Penolong
Peran dari penolong persalinan dalam hal ini Bidan adalah mengantisipasi
dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibi dan janin. Proses
proses persalinan.
5. Keluaran Persalinan
a. Keluarana maternal
yang timbul selama kehamilan, persalinan dan masa nifas (Wiyati, 2011)
fenomena lain yang kini semaking meningkat yaitu kehamilan pada remaja,
sekita 16 juta berusia 15-19 tahun melahirkan setiap tahunya, secara kasar
bawah 20 tahun di atas 35 tahun. Sedangkan antara 20-35 tahun dari segi
usia risiko melahirkannya nol. Untuk yang usia di bawah 20 tahu risiko
itu antara lain organ luar seperti liang vagina. Bibir kemaluan, muara
saluran kencing dan perinium (batas antara liang vagina dan anus) tidak siap
untuk bekerja mendukung persalinan. Begitu pula halnya dengan organ
dalam seperti rahim, saluran rahim dan indung telur. Dengan kondisi seperti
itu maka terjadi regrasi atau kemunduraan dimana alat reproduksi tidak
remaja usia di bawah 16 tahun 4 kali lebih besar dibandingkan pada wanita
remaja putti di India telah menikah dan 10% di antaranya sedang hamil.
hampir 3 kali lipat. Selain itu kehamilan pada usia muda juga terkait dengan
seksual.
saat kelahiraan, dihitung dari hari pertama haid terakhir. Penentuan usia
kelahiraan normal terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
tanpa kompliksi baik pada ibu maupun pada janin (Saifuddin, 2006)
Makin rendah usia kehamilan maka makin kecil bayi yang dilahirkan,
seperti bayi matur (37 minggu), oleh sebab itu ia memiliki lebih banyak
makin tinggi angka kematiaanya. Dalam hal ini sebagian besar kematian
(c). Pada umunya, fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.
atau lebih)
(multigravida)
2010)
(10cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua juga disebut sebagai
Dimulai dari pembukaan lengap (10cm) sampai bayi lahir. Proses ini
b. Keluaran Perinatal
a). Pengertian
Berat bayi lahir adalah berat badan bayi yang ditimbang dalam
waktu 1 jam pertama setalah lahir. Hubungan antara berat lahir dengan
Bulan (BKB), yaitu bayi yang dilahirkan dengan masa gestasi < 37
minggu (259 hari). Bayi Cukup Bulan (BCB), bayi yang dilahirkan
dengan masa gestasi antara 37-42 minggu (259-293 hari), dan Bayi
Lebih Bulan (BLB), bayi yang dilahirkan dengan masa gestasi > 42
(2007), BBLR adalah neonatus dengan berat badan lahir pada saat
Bayi berat lahir lebih adalah Bayi yang dilahirkan dengan berat
badan lebih > 4000 gram (Kosim dkk, 2008). Bayi dengan berat
(1). Faktor lingkungan internal Yaitu meliputi umur ibu, jarak kelahiran,
2008).
asfiksia atau tidak. Yang dinilai adalah frekuensi jantng (Heart rate),
usaha nafas (respiratory effort), tonus otot (muscle tone), warna kulit
(colour) dan reaksi terhadap rangsang (respon tio stimuli) yaitu dengan
menemukan ke dalam lubang hidung setalah jalan nafas dibersihkan
terserbut dapat diketahiu apakah bayi normal (vigorus baby = nilai apgar
7-10) asfiksia ringan (nilai apgar 4-6) dan asfiksia berat (nilai apgar 0-3)
(Prawirohardjo, 2008)
Jumlah
Skor Interpretasi Catatan
7-10 Normal
Memerlukan tindakan medis
segera sepeti penyedotan lenidr
4-6 Asfiksia rigan yang menyumbat jalan nafas atau
pemberian oksigen untuk
membantu jalan nafas
Memerkukan tindakan medis
0-3 Asfiksia Berat
yang lebih intensif
Sumber : Prawirahardjo2008
a. Kecemasaan
(Suliswati, 2005 ).
tidak jelas dan menyebar, berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan
bahaya.
(Stuart, 2006).
2006).
perasaan ditusuk-tusuk.
badan.
(5). Gejala urogenital, meliputi : sering buang air kecil, tidak dapat
menahan kencing, tidak datang bulan (tidak ada haid), masa haid
kecemasan adalah
otot, letih, tidak dapat santai, gelisah, tidak dapat diam, kening
sering buang air kecil, diare, muka merah / pucat, denyut nadi dan
nafas cepat.
(3). Rasa khawatir yang berlebihan tentang hal -hal yang akan datang
D , 2004).
waspada.
gambar visual, takut cidera atau kematian, kilas balik, mimpi buruk.
terhadap kecemasan.
melakukannya.
serta tidak berfikir tentang hal lain. Semua perilaku ditunjukkan untuk
ketakutan dan teror. Hal yang rinci terpecah dari proporsinya. Karena
berlangsung terus dalam waktu yang lama, dapat terjadi kelelahan dan
kematian.
a). Pengetahuan
dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitan satu sama
(Notoatmodjo,2003).
rasatakut, tegang dan menjadi cemas oleh bayangan rasa sakit yang
somatik yaitu nyeri otot, kaku, kedutan, gigi gemerutuk, suara tidak
dan kulit yaitu mulut ibu kering, muka merah, berkeringat seluruh
tubuh, bulu roma berdiri dan terjadi perilaku sesaat yaitu ibu
merasa gelisah, tidak tenang, jari gemetar, muka tegang, tonus otot
e). Paritas
M.si dan Psikolog Nungki Nilasari, S.Psi dari RSB Permata Hati
apalagi jika persalinan pertama si calon ibu tidak tahu apa yang akan
kelima pun masih wajar bila ibu merasa cemas atau khawatir
f). Usia
bawah usia 20 tahun serta di atas 31-40 tahun karena usia ini
2005).
b. Dukungan Suami
bantuan atau sokongan yang diterima dari orang lain. Dukungan ini
dukungan sosial.
oleh orang laui dan ia juga merupakan anggota dalam suatu kelompok
kemasyarakatan.
tidak menanggung beban sendiri tetapi masih ada orang lain yang
memperhatikan memperhatikan bahkan mau membantu
ini bisa bersifat positif dan negatif yang mana pengaruhnya sangat
orang tersbut.
lain-lain.
melahikan dengan nyaman dan aman. Saat istri hamil “tugas” seorang
dibutuhkan istri dari suami menjadi “lebih” dari saat ia tidak hamil.
memadai merupakan tigas tambhan yang diperlukan agar ibu hamil dan
bayinyay tetap sehat. Salah stau dukungan yang biasa diberikan pada ibu
hamil yaitu dukungan sosial ini bisa diwujudkan dalam bentuk material
2008)
Dukungan suami merupakan dorongan terhadap ibu baik secara
majalah dan koran. Secara finansial, suami akan menyediakan dana atau
menumbuhkan rasa percaya diri serta rasa aman. Selain itu suami dapat
yaitu oleh Dr. Roberto Sosa (2011) yang dikutip dari Musbikin dalam
menjauhkan sang ibu dari stress dan kecemasan yang dapat mempersulit
menit pertama.
Wirawan 2002 (dalam Ruslina Ayu, 2006) dukungan yang
persalinan tiba. Dukungan sosial yang paling dekat dengan wanit hamil
adalah dari pasangannya (suami) dalam hali ini suami dapat memberikan
sambil ngobrol, bicara halus, positif dan sebagainya. Dengan begitu, istri
berlangsung.
dkk, 2009)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kerngka konsep penlitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan
Keluaran Prsalinan :
Kecemasan Ibu
1. keluaran maternal
a. Lama Kala 1
Dukungan Suami b. Lama Kala II
2. Keluaran Perinatal
b. Apgar Skor
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Kecemasan Ibu, dan Dukungan Suami dengan
B. Hipotesis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survay analitik yaitu survey atau penelitian
yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.
faktor risiko dengan faktor efek. Faktor efek adalah suatu akibat dari adanya
korelasi dapat diketahui seberapa jaug kontribusi faktor risiko tertentu terhadap
dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek dengan cara pendekatan,
observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach).
dilakukan terhadap status karakter atau variable subjek pada saat pemeriksaan
(Notoatmodjo, 2010).
D. Variable Penelitian
Variable penelitian pada penelitian dibagi menjadi dua (2) yaitu :
E. DEFINISI OPERASIONAL
Tabel 3.1
Skala
No Variable Definisi Oprasional Alat Ukur Satuan / Katagori
Pengukuraan
informasional
Keluaran Persalinan terdiri
neonatal. Keluaran
maternal adalah
karakteristik, kesakitan,
pengelolaan yang
dikerjakan
keluaran
usia ibu saat melahirkan a. 20-35 (1)
persalinan
sesuai tercantum dalam cheklist b. <20 atau >35tahun nominal
maternal (usia
status ibu (0)
ibu)
perinatal (BBL) jam pertama setelah lahir <2500 atau > 4000
gram
Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2018 – bulan Janari 2019 dilakukan
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang akan bersalin di Wilayah kerja
Sample merupakan bagian yang harus diteliti atau sebagai jumlah dari
keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan istilah lain, sample harus representatif.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara total
2010).
Menurut Arikunto (2010), apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil
maka penelitian mengambik sample semua populasi. Sample yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu seluruh ibu yang akan bersalin berjumlah 50 orang di wilayah kerja
puskesma X di Semarang.
Kemenkes Semarang
b. Penelitian Mengajukan izin untuk mengambil data di Dinas Kesehatan Kota
kemenkses semarang
Semarang
dilakukan.
enumerator (bidan) dan merekap hasil dari keluaran persalinan dilihat dari
m. Penyusunan laporan
2. Jenis Data
1. Data Primer
oleh ibu.
2. Data Skunder
dokumen atau catatan yang ada untuk mengetahui gambaran umum lokasi
ibu bersalin
yang digunakan untuk memperoleh informasi dan responden dalam arti laporan
dan pertanyaan negatif. Cara pengisian kuisoner adalah responden memilih salah satu
jawaban yang sesuai dengan pendapatnyay dengen memberi tanda check (V) pada
kolom ya atau tidak. Jumlah pertanyaan untuk mengetahui kecemasn ibu sejumlah 12
dan pertanyaan untuk dukuangan suami 12. Penilaian pertanyaan bernilai positif jika
jawaban ya nialai (1) dan jawaban tidak (0). Pertanyaan bernilai negatif jika jawaban
Adalah dua syarat yang berlaku pada sebuat kuisoner, yaitu kelurusan sebuah
kuisioner untuk Valid dan Reliabilitas. Suatu dikatakan valid kalau pertanyaanya
pada suatu kuisioner mampu mengungkapkan suatu yang diukur oleh kuisioner
reliabilitas pada variable kecemasan ibu dan dukungan suami dengan keluah
yaitu Puskesmas X.
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah validitas atau kesahihan berasal dari kata validity
yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dapat
validitas sehingga tidak dilakukan uji validitas ulang. Kuesioner SDQ diuji
2. Uji Realibilitas
eksternal pengujian dapat dilakukan dengan tes retest (stability), ekuivalen, dan
(Notoatmodjo, 2010).
kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Data yang sudah ada
dari responden serta semua pertanyaan yang telah dijawab oleh responden
apakah sudah terisi dengan lengkap dan mengecek jawaban atau tulisan
dari masing-masing pertanyaan sudah cukup jelas. Jika ada data yang
hasil editing semua pertanyaan dan identitas responden sudah diisi secara
c. Saving
d. Tabulasi
Tabulasi yakni membuat tabel - tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian
Notoatmodjo, 2012) .
a. Analisis Univariat
Notoatmodjo, 2012b).
b. Analisis Bivariat
berhubungan satu sama lain dapat dalam kedudukan yang sejajar pada
A. ETIKA PENELITIAN
Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Informed Consent
Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain
2. Anonimity
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan
kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
3. Confidentiality
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat,
2009).
makhluk hidup yang menyatakan bahwa suatu proposal riset layak dilaksanakan
Alfinul, Hidayat. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika
Astuti. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I kehamilan. Yogyakarta: Rohima Press
Badan Pusat Statistik. 2015. Survai Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2015.
Jakarta: Badan Pusat Satatistik
Irianti, I & Herlina, E. 2012. Buku Ajar Psikilogi Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta:
EGC
Musbikin. I. 2008. Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan. Yogyakarta: Mitra
Pustaka.
TAHUN 2018
Kuesioner A
Tanggal :
Identitas reponden
Usia :
Usia Kehamilan :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Kuisioner B
Petunjuk Pengisian :
Kuisioner C
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (V) pada jawaban di bawah ini yang ibu anggap sesuai perrtanyaan di bawah ini
2. Dukungan Suami
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah pada waktu hamil suami menemai selama menjalani permriksaan
kehamilan?
2 Apakah waktu ibu hamil suami mengantar saat memriksakan kehamin?
3 Apakah suami selalu bertanya tentang hasil pemriksaan ?
4 Apakah pada waktu ibu hamil seuami khawatri bila ibu mengalami masa
kehamilannya ?
5 Apakah suami selalu menyarankan pada ibu untuk memriksakan
kehamilannya ?
6 Apakah suami selaku mengingatkan atau memotivasi ibu untuk selalu
mejaga kesehatnya agar ibu dan bayinya tetap sehat ?
7 Apakah suami membantu dalam menyiapkan kebutuhan ibu dan bayi ?
8 Apakah pada saat ibu hamil suami memberiksan biaya pemriksaan
kehamilan?
9 Apakah suami memberikan bimbingan informasi tentang persiapan
persalinan baik informasi yang di dapat dari televis maupun majalah dan
koran ?
10 Apajah suami memberikan suport dan mendampingi ibu selama
perasalinan ?
11 Apakah suami selama kehamilan selalu membina hubungan yang baik
dengan ibu ?
12 Apakah suami mengingatkan tentag jadwal pemriksaan kehamilan ?
CHEKLIST PENELITIAN
Cheklist D
3. Keluaran Persalinan
NO Pernyataan Keterangan
1 Lama Kala 1 (Menit/Jam)
2 Lama Kala II (Menit/Jam)
3 Berat Badan lahir
4 Apgar skor