Anda di halaman 1dari 13

HEPATITIS VIRUS

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan


di Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Disusun oleh:
Kelompok 3
Diah Astrid Kusumawardhani (4151121404)
Puti Piranti (4151121414)
Goesti Yudistira (4151121423)
Try Sutrisno Rahantan (4151121439)
Ingrid Susanti (4151121446)
Niken Ayu Luckyta Putri (4151121447)
Sigit Indra Bestari (4151121458)
Amalia Putri (4151121482)
Kiagus Handrian Parikesit (4151121497)
Yollanda Hasanah (4151121498)

PRESEPTOR:

Elly Noer R., dr., SpA., M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2013
STATUS RUANGAN

I. ANAMNESIS
1. KETERANGAN UMUM
Nama pasien : Irden Lesmana
Jenis Kelamin : Laki – laki
Tempat / Tanggal Lahir : Bandung, 14 September 1999
Alamat : Jl. Karkof Blok Padakasih RT/RW 08/08 Cibeber
Ayah: Nama : Adam Ahmad
Umur : 59 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Supir
Penghasilan : ± Rp 1.500.000
Alamat : Lampung
Ibu: Nama : Yusi
Umur : 37 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Penghasilan :-
Alamat : Jl. Karkof Blok Padakasih RT/RW 08/08 Cibeber

2. KELUHAN UTAMA :
Mata kuning

3. ANAMNESIS KHUSUS
Pasien datang dengan keluhan mata kuning sejak 2 hari SMRS. Pasien mengetahui
mata kuning dari neneknya. Keluhan mata kuning semakin lama semakin bertambah kuning.

4. ANAMNESIS UMUM
Keluhan mata kuning disertai dengan lemah badan, mual, dan nyeri di ulu hati. Keluhan
juga disertai dengan buang air kecil yang berwarna seperti teh pekat sejak 3 hari yang lalu.
Empat hari SMRS pasien mengeluhkan panas badan yang tidak terlalu tinggi selama 2
hari. Keluhan panas badan disertai nyeri kepala, penurunan nafsu makan, nyeri ulu hati, mual,
muntah sebanyak2 kali berupa cairan dan sisa makanan. Keluhan tidak disertai dengan buang
air besar seperti dempul. Keluhan mata kuning baru dialami pasien pertama kalinya.
Riwayat transfusi darah, suntikan, cabut gigi pada 6 bulan terakhir, konsumsi obat-obatan
seperti acetaminophen dan OAT dalam jangka waktu yang lama tidak ada. Pasien mengaku
sering jajan makanan di sekolah dan di pinggir jalan. Saudara pasien ada yang mengalami
keluhan yang sama 1 minggu sebelum pasien masuk rumah sakit.

5. ANAMNESIS TAMBAHAN :
1. RIWAYAT IMUNISASI
NAMA DASAR ULANGAN
BCG 2 bulan
POLIO 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan 3 tahun 65tahun
DPT 2 bulan 4 bulan 6 bulan 5 tahun
CAMPAK 9 bulan 6 tahun
HEPATITIS B 0 bulan 1 bulan 6 bulan

2. RIWAYAT PENYAKIT
Penyakit Penyakit Penyakit
Campak - Diare - Bengek -
Batukrejan - DemamTifoid - Eksim -
TBC - Kuning - Kaligata -
Difteri - Cacing - SakitTenggorokan -
Tetanus - Kejang - Bronchitis Pernah

3. KEADAAN KESEHATAN
- Ayah : sehat
- Ibu : Sehat
- Orang yang serumah : Nenek: Sehat

4. PERKEMBANGAN
Berbalik : 5 bulan
Duduk tanpa bantuan : 6 bulan
Duduk tanpa pegangan : 6 bulan
Berjalan satu tangan dipegang : 8 bulan
Berjalan tanpa dipegang : 11 bulan
Bicara satu kata :15 bulan
Membaca : 5 tahun
Menulis : 5 tahun
Sekolah : 5 tahun

5. GIGI GELIGI
Gigi Sekarang :7654321 1234567
654321 1234567
6. MAKANAN

UMUR JENIS MAKANAN KUANTITAS KUALITAS

0 – 6bulan ASI + fomula 3x/ hari Cukup


6 – 7bulan ASI + Susu Formula 4x/hari Cukup
7 – 9bulan ASI+Nasi tim 3x/hari Cukup
ASI, Susu formula, nasi tim +
9bulan - sayuran + lauk pauk + buah – buahan Cukup
3x/hari
sekarang Nasi putih + sayuran + lauk pauk +
buah-buahan

6. PEMERIKSAAN FISIK
1. PENGUKURAN
Umur : 13 tahun
BeratBadan : 48 kg
PanjangTinggiBadan : 162 cm
Status Gizi : BMI : 18,46 (normal)

TANDA VITAL
Laju Napas : 24 x / menit
Tipe pernapasan : abdominotorakal
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Suhu : 36.1 C
Laju Nadi : 60 x / menit, regular equal isi cukup
KEADAAN UMUM
Keadaan sakit : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Kuantitatif : 15 (E 4 V 5 M 6)
Kualitatif : Compos mentis
Sesak : PCH (-) Retraksi (-)
Sianosis : Sentral/perifer (-)
Ikterus : (+)
Edema : Pitting edema (-) Anasarka (-)
Dehidrasi : (-)
Anemi : (-)

2. PEMERIKSAAN KHUSUS
Rambut : Tidak ada kelainan
Kuku : Tidak ada kelainan
Kulit : Tidak ada kelainan
KGB : Tidak teraba
Kepala : Tidak ada kelainan
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik+/+
Pupil : Bulat, isokor
THT : Tidak ada kelainan
Hidung : Rhinorhea -/-
Telinga : Tidak ada kelainan
Tenggorokan :
Tonsil : T1-T1 tenang
Faring : Hiperemis (-)
Bibir : Tidak ada kelainan
Mulut : Frenulum linguae ikterik +
Gusi : Tidak ada kelainan
Gigi : Tidak ada kelainan
Langit-langit : Tidak ada kelainan
Lidah : Basah

Leher : KGB tidak teraba


Tekanan Vena : Tidak dilakukan pemeriksaan
KakuKuduk : Tidak dilakukan pemeriksaan
KGB : Tidak teraba membesar
Lain-lain :Tidak ada kelainan

3. DADA
a. Dinding Dada/Paru
Depan
1. Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris

2. Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri

3. Perkusi : Sonor kanan = kiri

4. Auskultasi : VBS kanan = kiri

Ronkhi -/- wheezing -/-

Belakang :
1. Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris

2. Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri

3. Perkusi : Sonor kanan = kiri

4. Auskultasi : VBS kanan = kiri, Ronkhi -/- wheezing -/-

d. Jantung
1. Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

2. Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS 5

3. Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan

4. Auskultasi : Bunyi jantung I dan II murni reguler


4. PERUT
1. Inspeksi : Datar
2. Auskultasi : Bising usus (+) normal
3. Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+)
Hepar : Teraba 2 cm bac, 2 cm bpx, tepi tajam,
permukaan rata
Lien : Tidak teraba
Ginjal : Tidak teraba
4. Perkusi : Timpani

5. GENITALIA
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kelainan :-
Maturitas sex : Tidak dilakukan pemeriksaan

6. EKSTREMITAS
Kulit: ikterik (+)
Akral : Hangat, CRT < 2 detik
Atas : Tidak ada kelainan
Sendi : Tidak ada kelainan
Otot : Tidak ada kelainan
Bawah : Tidak ada kelainan
Sendi : Tidakadakelainan
Otot : Tidakadakelainan

7. PEMERIKSAANPENUNJANG
A. LaboratoriumRutin
 DARAH
- Hb : 11,5 g/dl
- Eritrosit : 3,6 x 1012/L
- Leukosit : 7,1 x 109 /L
- Hematokrit : 32,3%
- Trombosit : 400.000 /L
MCV, MCH, MCHC
- MCV : 81 U/3
- MCH : 29,6 Pq
- MCHC : 32,5 %
Hitung Jenis
- Segmen : 60,4%
- Limfosit : 29,6%
- Monosit : 10%
Fungsi Hati
- SGOT : 334 u/l
- SGPT : 856 u/l
 URINALISA
- Warna : Kuning Tua
- Berat Jenis : 1,030
Kimiawi
- Protein : +1
- Glukosa : Negative
- Bilirubin : +2
- Urobilinogen : 2 mg/dl
- Keton Urin : Negative
- Darah samar : Negative

RESUME
Anamnesis:
Dari anamnesis didapatkan keterangan seorang pasien anak laki-laki berusia 13 tahun
datang dengan keluhan mata kuning sejak 2 hari SMRS yang semakin lama semakin
bertambah kuning. Keluhan mata kuning disertai dengan malaise, nausea, dan nyeri
epigastrium. Keluhan juga disertai dengan buang air kecil yang berwarna seperti teh pekat
sejak 3 hari yang lalu. Keluhan mata kuning baru pertama kali dialami pasien.
Empat hari SMRS pasien mengalami febris selama 2 hari. Keluhan febris disertai
cephalgia, anoreksia, nyeri epigastrium, nausea, dan vomitus sebanyak 2 kali berisi cairan
dan sisa makanan.
Riwayat transfusi darah, suntikan, cabut gigi pada 6 bulan terakhir, konsumsi obat-
obatan seperti acetaminophen dan OAT dalam jangka waktu yang lama tidak ada. Pasien
mengaku sering jajan makanan di sekolah dan di pinggir jalan. Saudara pasien ada yang
mengalami keluhan yang sama 1 minggu sebelum pasien masuk rumah sakit.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan:
KU : CM, Tampak sakit ringan
Laju Napas : 24 x / menit
Tipe pernapasan : abdominothoracal
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Suhu : 36.1 C
Laju Nadi : 60 x / menit, regular equal isi cukup
KEPALA
Mata : Skleraikterik+/+
Mulut : Frenulum linguae ikterik +
PERUT
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+)
Hepar : Hepatomegali 2 cm bac 2 cm bpx tepi tajam, permukaan rata

EKSTREMITAS
Kulit : Ikterik (+)

PEMERIKSAANPENUNJANG
Fungsi Hati
- SGOT : 334 u/l
- SGPT : 856 u/l
Urinalisa
- Warna : Kuning Tua
- Protein : +1
- Bilirubin : +2
- Urobilinogen : 2 mg/dl

DIAGNOSIS BANDING
- Hepatitis A
- Hepatitis B
- Hepatitis C

DIAGNOSIS KERJA
Hepatitis A

USULAN PEMERIKSAAN
- IgM anti-HAV
- HbsAg dan IgM anti-HBc
- IgM anti-HCV

TATALAKSANA
- Tirah Baring
- Diet tinggi karbohidrat, tinggi protein, dan rendah lemak
- Curcuma 3x1 (sebagai hepatoprotektor)

PROGNOSIS
Quo Ad Vitam : Ad Bonam
Quo Ad Functionam : Ad Bonam
DISKUSI

Pada umumnya gejala klinis pada penyakit hepatitis A adalah asimtomatis, hanya
terdapat 20% yang bersifat asimtomatis. Gejala dapat dibagi menjadi 3 fase:
a. Fase preikterik
Pada fase ini anak tampak lesu, anoreksia, mual muntah, nyeri kepala, rasa tidak enak di
perut kanan atas, demam biasanya kurang dari 39 derajat C atau gejala seperti flu. Pada
masa ini urine seperti teh pekat, tinja agak pucat.
b. Fase ikterik
Pada fase ini gejala-gejala preikterik mulai berkurang, ikterik sudah mulai terlihat dan
SGPT sudah mulai meningkat yang mencapai puncaknya setelah 1 minggu gejala klinis
peningkatan ini dapat lebih dari 10 kali angka normal.
c. Fase konvalesens
Pada fase ini gejala klinik/keluhan mulai hilang, ikterus makin berkurang, nafsu makan
sudah membaik dan SGOT/SGPT mulai turun sampai normal.

Berdasarkan data anamnesis pasien, diketahui bahwa terdapat tanda-tanda fase preikterik
pada pasien yaitu lemah badan, mual, muntah, rasa tidak enak perut pada bagian kanan atas,
nyeri ulu hati, urine seperti teh pekat, dan feses seperti dempul. Keluhan mata kuning pada
pasien yang timbul 2 hari SMRS merupakan fase ikterik. Kebiasaan pasien yang sering jajan
di luar rumah dan Adanya riwayat penyakit yang sama di lingkungan rumah pasien
merupakan factor risiko penularan hepatitis A karena hepatitis A ditularkan secaraorofekal.
Urine seperti teh pekat menunjukkan terjadinya peningkatan bilirubin direk yang
menyebabkan kadar urobilinogen dalam urine meningkat.
Pada fase ikterik, keluhan mata kuning terjadi pada pasien sebagai akibat deposisi
bilirubin direk yang meningkat pada sklera. Hepatomegali dan peningkatan SGOT dan SGPT
lebih dari 10 kali nilai normal terjadi karena kerusakan sel parenkim hati oleh virus hepatitis
A dan menyebabkan obstruksi sinusioid intrahepatik sehingga terjadi peningkatan bilirubin
direk.
Kami mendiagnosis pasien tersebut dengan hepatitis A karena terdapat faktor risiko pada
pasien tersebut dan berdasarkan data epidemiologi, hepatitis A dijumpai hampir di seluruh
dunia dan paling sering terjadi di negara berkembang seperti Indonesia.
Usulan pemeriksaan bilirubin total direk dan indirek ditujukan untuk mengetahui luasnya
kerusakan hati dan menentukan kelainan prehepatik atau hepatik dan posthepatik.
Pemeriksaan IgM anti HAV ditujukan untuk menegakkan diagnosis hepatitis A. Pemeriksaan
HbsAg dan IgM anti HBC ditujukan untuk menyingkirkan diagnosis banding hepatitis B,
sedangkan pemeriksaan anti HCV ditujukan untuk menyingkirkan diagnosis banding
hepatitis C.
Tata laksana pada pasien berupa tirah baring, tanpa pemberian obat anti virus karena
hepatitis A merupakan self limiting disease. Diet tinggi karbohidrat dan tinggi protein
bertujuan agar meringankan kerja hepar dalam proses glukoneogenesis dan diet rendah lemak
bertujuan untuk mengurangi rasa mual pada pasien. Curcuma merupakan hepatoprotektor
atau mempunyai fungsi memulihkan, memelihara, dan mengobati kerusakan dari fungsi hati.
Prognosis pasien tersebut ad bonam karena penyakit hepatitis A tidak pernah menjadi
kronik, kecuali hanya 2% yang dapat menjadi fulminan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Yazigi N, Balistreti WF. Viral hepatitis. In: Kliegman RM, Stanton BF, Geme JW,

Schor NF, Behrman RE, editors. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th edition. 2011.

Philadelphia: Elsevier Saunders.

2. Garna H, dkk. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 4. 2012.

Bandung: Bag. Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad/RSHS.

3. Alfa Y. Hepatitis. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNJANI.

Anda mungkin juga menyukai