Anda di halaman 1dari 6

FAKIR DAN SABAR

Dosen Pengampu : Dr. Jafar, M.A.

Oleh :

Nama : Laras Ashari Setiawan (0705163038)

Kelas : Fisika 2

PRODI FISIKA
FAKULTAS SAINTEK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
T.A.2016/2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tasawuf merupakan salah satu fenomena dalam Islam yang memusatkan perhatian
pada pembersihan aspek rohani manusia, yang selanjutnya menimbulkan akhlak mulia.
Melalui tasawuf ini seseorang dapat mengetahui tentang cara-cara melakukan
pembersihan diri serta mengamalkan secara benar.
Cikal bakal lahirnya tasawuf adalah dari sikap dan perilaku muslim yang senantiasa
menghindari kemewahan dalam kehidupan dunia dan senantiasa tekun beribadah. Inti dari
tasawuf adalah pendidikan akhlak memerangi hawa nafsu dan membersihkan hati agar
semakin dekat dengan Allah Swt. Oleh karena itu, diperlukan pemaham yang mendalam
tentang maqamat dalam tasawuf agar tujuan tasawuf dapat terwujud.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Fakir.
2. Apa yang dimaksud dengan Sabar.

C. Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian Fakir.
2. Mendeskripsikan pengertian Sabar.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kefakiran (al-faqr)
Dalam terminology Alquran, istilah fakir berasal dari bahasa Arab yaitu
faqura, yafquru, faqran yang artinya miskin. Istilah faqr bermakna kemiskinan.1 Fakir
secara etimologi artinya membutuhkan atau memerlukan. Kata fakir mengandung
pengertian miskin terhadap spiritual atau hasrat yang sangat besar terhadap
pengosongan jiwa untuk menuju kepada Allah. Dalam sufi pengertian fakir
menunjukkan kepada seseorang yang telah mencapai akhir “lorong spiritual”. Jika
maqam fakir telah sampai pada puncaknya, yaitu mengosongkan seluruh hati dari
ikatan dan keinginan terhadap apa saja selain Tuhan, maka maqam itu merupakan
perwujudan penyucian hati secara keseluruhan terhadap apa yang selain-Nya.2
Sikap faqr penting dimiliki oleh orang yang berjalan di jalan Allah, karena
kekayaan atau kebanyakan harta memungkinkan manusia lebih dekat pada kejahatan,
dan sekurang-kurangnya membuat jiwa tertambat pada selain Allah. Faqr adalah
orang yang tidak butuh dunia hanya mementingkan akhirat. Secara harfiah Faqr biasa
diartikan sebagai orang yang tidak butuh dunia.3
Menurut al-Ghazâlî, fakir dapat bermakna tidak memiliki harta. Menurutnya,
ada lima tingkatan fakir, dua diantaranya yang paling tinggi derajatnya, yakni seorang
hamba yang tidak suka diberi harta, merasa tersiksa dengan harta, dan menjaga diri
dari kejahatan dan kesibukan untuk mencari harta; dan seorang hamba tidak merasa
senang bila mendapatkan harta, dan tidak merasa benci bila tidak mendapatkan harta.4

B. Sabar (al-shabr)
Kata sabar berasal dari bahasa Arab yaitu shabara, yashbiru, shabran,
maknanya adalah mengikat, bersabar, menahan dari larangan hukum, dan menahan

1
Dr. Ja’far, MA, Gerbang Tasawuf, (Medan: Perdana Publishing, 2016), h.68.
2
Samsul Munir Amin, Ilmu Tasawuf, (Jakarta: Amza, 2012), h.172-173.
3
Rosihun Dkk., Ilmu Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2000), h.71.
4
Dr. Ja’far, MA, Op.cit., h.71.
diri dari kesedihan. Dalam bahasa Indonesia, sabar bermakna tahan menghadapi
cobaan dan tabah, tenang, tidak tergesa-gesa, dan tidak terburu nafsu.5
Dalam persektif tasawuf, sabar berarti menjaga adab pada musibah yang
menimpanya, selalu tabah dalam menjalankan perintah Allah Swt dan menjauhi
segala larangan-Nya serta tabah menghadapi segala peristiwa. Sabar merupakan kunci
sukses orang beriman. Sabar itu seperdua dari iman karena iman terdiri dari dua
bagian, setengahnya adalah sabar dan setengahnya lagi syukur, baik itu ketika bahagia
maupun dalam keadaan susah. Makna sabar menurut ahli sufi pada dasarnya sama,
yaitu sikap menahan diri terhadap apa yang menimpanya.6
Al-Thûsî membagi sabar menjadi 3 jenis yakni, sabar kaum awam yaitu
menjaga jiwa agar tetap kokh dalam kesabaran dan tetap konsisten dalam
kekuatannya, kesabaran kaum zuhud yaitu rasa takut dan sikap sabar kepada Allah
dalam harapan untuk memperoleh ganjaran di akhirat, kesabaran ahli hikmah yaitu
merasakan kebahagiaan walaupun ditimpa musibah.7

5
Ibid, h.71.
6
Margiono, Akidah Akhlak Kelas 11 MA, (Bogor: Yudhistira, 2011), h.92.
7
Dr. Ja’far, MA, Op.cit., h.74.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dalam terminology Alquran, istilah faqr bermakna kemiskinan. Fakir secara etimologi
artinya membutuhkan atau memerlukan.
2. Menurut al-Ghazâlî, ada lima tingkatan fakir, dua diantaranya yang paling tinggi
derajatnya, yakni seorang hamba yang tidak suka diberi harta, merasa tersiksa dengan
harta, dan menjaga diri dari kejahatan dan kesibukan untuk mencari harta; dan seorang
hamba tidak merasa senang bila mendapatkan harta, dan tidak merasa benci bila tidak
mendapatkan harta.
3. Kata sabar berasal dari bahasa Arab yaitu shabara, yashbiru, shabran, maknanya adalah
mengikat, bersabar, menahan dari larangan hukum, dan menahan diri dari kesedihan.
Dalam bahasa Indonesia, sabar bermakna tahan menghadapi cobaan dan tabah, tenang,
tidak tergesa-gesa, dan tidak terburu nafsu.
4. Al-Thûsî membagi sabar menjadi 3 jenis yakni, sabar kaum awam yaitu menjaga jiwa
agar tetap kokh dalam kesabaran dan tetap konsisten dalam kekuatannya, kesabaran
kaum zuhud yaitu rasa takut dan sikap sabar kepada Allah dalam harapan untuk
memperoleh ganjaran di akhirat, kesabaran ahli hikmah yaitu merasakan kebahagiaan
walaupun ditimpa musibah.
DAFTAR PUSTAKA

Amin,Samsul Munir. 2012. Ilmu Tasawuf. Jakarta: Amza.


Ja’far. 2016. Gerbang Tasawuf. Medan: Perdana Publishing.
Margiono. 22011. Akidah Akhlak Kelas 11 MA. Bogor: Yudhistira.
Rosihun Dkk. 2000. Ilmu Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai