Anda di halaman 1dari 2

ASUHAN GIZI RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


002/SPO-JPD/GZI-KPM/2017 02 1/2

Ditetapkan,
Direktur
STANDAR Tanggal terbit RSUD Jati Padang
PROSEDUR
12 OKTOBER 2017
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Rismasari
NIP. 197204102006042033
PENGERTIAN Suatu kegiatan pelayanan gizi untuk memberikan makanan dengan zat
gizi yang optimal sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien di
ruang rawat inap agar didapatkan hasil yang optimal dalam proses
perencanaan dan terapi diet.
TUJUAN 1. Sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan asuhan gizi di ruang
rawat inap.
2. Untuk mengidentifikasi pasien guna mengetahui status gizi dan
memberikan terapi diet yang tepat.
KEBIJAKAN 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun
2013 tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit.
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang
Nomor 18 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Gizi
Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang.
PROSEDUR 1. Ahli gizi secara aktif datang ke ruangan rawat inap untuk
skrining gizi pasien baru maksimal 2x24 jam setelah pasien
masuk Rumah Sakit.
2. Ahli gizi mempelajari kondisi pasien pada rekam medis.
Kemudian melakukan identifikasi pasien dengan memperkenalkan
diri dan menanyakan identitas pasien seperti nama dan tanggal
lahir.
3. Ahli gizi melakukan skrining gizi dan pengukuran antropometri
berupa berat badan dan tinggi badan pasien. Jika hasil skrining
menunjukan resiko malnutrisi maka dilakukan asuhan gizi dan
apabila pasien tidak beresiko malnutrisi dilakukan skrining ulang

ASUHAN GIZI RAWAT INAP


ASUHAN GIZI RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


002/SPO-JPD/GZI-KPM/2017 02 1/2

No. Dokumen No. Revisi Halaman


002/SPO-JPD/GZI-KPM/2017 02 2/2
setelah 3 hari.
4. Melakukan assesmen/ pengkajian gizi pada pasien yang berisiko
malnutrisi atau kondisi khusus meliputi : antropometri, analisa dan
interpretasi data riwayat gizi, riwayat personal, hasil laboratorium
dan pemeriksaan klinis terkait gizi.
5. Menentukan status gizi dan kebutuhan asupan berdasarkan data
antropometri, data biokimia, dan riwayat asupan makan pasien.
6. Menentukan diagnosis gizi.
7. Menentukan preskripsi diet pasien berdasarkan diet yang
ditentukan oleh dokter dan hasil anamnesa gizi serta menentukan
bentuk makanan yang akan diberikan kepada pasien sesuai
dengan kondisi pasien atau kemampuan makannya.
8. Melakukan edukasi/ konsultasi gizi terhadap keluarga dan pasien
sesuai dengan kondisi pasien dan dietnya.
9. Monitoring intake makanan pasien dilakukan setiap hari dibantu
oleh petugas pramu gizi.
10. Melakukan monitoring dan evaluasi perkembangan pasien.
11. Untuk pasien yang bermasalah dilakukan monitoring asupan
makan, data laboratorium, status gizi dan perkembangan penyakit
pasien.
12. Melakukan pencatatan dan pelaporan asuhan gizi berdasarkan
ruang rawat inap pasien.
13. Diet pasien dapat berubah sesuai dengan perkembangan pasien.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gizi
2. Instalasi Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai