Anda di halaman 1dari 13

1.

1 Latar Balakang
Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat penting. Di
samping itu, tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting untuk perkembangan
mahluk hidup. Setiap tumbuhan memiliki akar, batang dan daun. Masing-masing memiliki
fungsi utama dalam pertumbuhan sebuah tumbuhan. Selain memiliki ketiganya, tumbuhan
juga memiliki bunga.
Bunga adalah bagian tanaman yang mengandung struktur alat perbanyakan generatif.
Berdasarkan tipenya, bunga dibagi menjadi bunga tunggal dan bunga majemuk. Pada bunga
tunggal, satu tangkai hanya mendukung satu bunga, sedangkan pada bunga majemuk, satu
tangkai mendukung banyak bunga. Pada umumnya bunga memiliki 4 organ utama, yaitu:
kelopak (kaliks), mahkota (corola), benang sari (andresium) dan putik (gynesium). Benang
sari terdiri dari tangkai sari (filament), putik (stigma), tangkai putik (style), dan bakal buah
(ovary).
Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, bunga dapat digolongkan kedalam :bunga
lengkap, yaitu bunga yang memiliki keempat organ bunga (kelopak, mahkota, benang sari
dan putik); dan bunga tak lengkap, yaitu bunga yang tidak memiliki salah satu atau lebih
organ bunga tersebut Kita tidak akan mengetahui secara jelas atau detail tentang bagian
masing – masing bunga, jika tidak melakukan penelitian. Maka dari itu, pada praktikum kali
ini, akan dibahas sedikit banyak tentang morfologi bunga tunggal (Planta uniflora) dan bunga
majemuk (Planta multiflora)..
Menurut botaniawan, bunga adalah sepotong batang atau cabang dengan sekumpulan daun yang
mengalami metamorfosis yang berhubungan dengan fungsinya untuk bereproduksi. Dikatakan
mengalami perubahan bentuk karena di antara daun-daun ini ada yang mungkin menyerupai daun
biasa, tetapi yang lain berbeda sekali dalam strukturnya sehingga sukar dinamakan daun (Tjitrasam,
1983). Tjitrasam, 1983. Botani umum I. Angkasa: Bandung.

3.1 Kembang Sepatu


Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis L.
Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan
(epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5
lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi
tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah
berbentuk kapsul berbilik lima..
Bunga berbentuk trompet, dengan diameter bunga sekitar 6 cm. hingga 20 cm. Putik
(pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke
bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak
menghasilkan buah.

3.2 Bunga Kamboja


Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Gentianales
Famil : Apocynaceae
Genus : Plumeria
Spesies : Plumeria alba
Bunga kamboja terdapat banyak spesies salah satunya plumeria alba (kamboja
putih). Kamboja merupakan tumbuhan dalam marga Plumeria. Bentuk pohon kecil
dengan daun jarang namun tebal. Keharuman bunganya sangat khas, dengan
mahkota berwarna putih hingga merah keunguan, biasanya lima helai. Bunga
dengan empat atau enam helai mahkota, oleh masyarakat tertentu dianggap
memiliki kekuatan gaib. Bunga kamboja memiliki sifat mekar tak serempak, artinya ia
bakal berkembang susul-menyusul dalam satu pohon, sepanjang tahun.

1. Benang sari
Pada bunga, benang sari merupakan alat kelamin jantan tumbuhan. Benang sari akan
menghasilkan serbuk sari. Benang sari akan jatuh pada kepala putik dan terjadi
pembuahan/penyerbukan
2. Putik
Pada bagian bunga, putih sebagai alat kelamin betina tumbuhan. Jika serbuk sari yang berasal
dari benang sari menempel pada kepala putik dan akan masuk ke dalam putik maka akan
terjadi peristiwa
penyerbukan.
3. Mahkota
Bentuk bunga yang menarik tergantung dari mahkotanya. Sebenarnya yang kita lihat pada
bunga yang cantik itu sebenarnya adalah mahkota. Fungsi mahkota pada tumbuhan adalah
untuk menarik serangga agar membantu penyerbukan pada bunga. Warna pada mahkota
sangat mencolok. Dan pada bunga terdapat nektar atau madu yang biasa dihisap oleh
serangga seperti kupu-kupu.
4. Kelopak bunga
Fungsi dari kelopak bunga adalah untuk melindungi mahkota bunga pada waktu sebelum
mekar dan sesudah mahkota mekar. Selain itu kelopak berfungsi agar kedudukan bunga atau
bagian-bagian bungat kokoh dan tidak mudah rusak seperti karena tiupan angin.
baca juga bunga sempurna dan bunga tidak sempurna
5. Tangkai bunga
Fungsi dari tangkai bunga adalah sebagai penghubung antara bunga dengan ranting pohon.
Selain itu tangkai berfungsi sebagai penguat agar bunga tidak mudah patah dan tetap kuat
menempel pada ranting pohon.
6. Tangkai putik
Tangkai putik berfungsi sebagai penghubung kepala putik dengan dasar bunga.
Demikianlah penjelasan mengenai bagian-bagian bunga dan fungsinya. Semoga bermanfaat
dan selalu menjaga keindahan dengan tidak memetik bunga secara sembarangan yah!.

1. Ibu tangkai bunga atau tangkai induk (pedunculus)


Tangkai bunga (bahasa latin: Rachis Pedunculus) adalah bagian awal dari sebuah bunga.
Pedunculus (tangkai induk) bunga merupakan cabang kelanjutan dari sebuah ranting
atau batang pohon / tanaman untuk menuju bunga.

2. Tangkai bunga (pedicellus)


Pedicellus adalah bagian yang sering kita jumpai, seperti yang kita ketahui tangkai bunga
merupakan bagian bunga yang berada pada bagian bawah. Pedisellus (Tangkai bunga) inilah
yang kerap kita jadikan sebagai bagian bunga yang kita petik dari pohonnya. Sehingga
tangkai bunga berfungsi sebagai penopang dan penghubung antara tangkai dan juga ranting.

Baca Juga: Ciri dan Perbedaan Tumbuhan Monokotil dan Dikotil (Terlengkap)

3. Dasar Bunga (receptacle)


receptacle addalah bagian bunga yang menjadi bagian dari ujung tangkai bunga, receptacle
ini berguna sebagai tempat melekatnya mahkota bunga.

4. Daun tangkai bunga (brachteola)


Brachteola adalah bagian bunga berupa daun yang yang berfungsi sebagai daun pelindung.
Daun tangkai bunga (Brachteola) ini tampak di luar bungan dan bisa terlihat. Daun ini berada
pada bagian pangkal dari tangkai bunga.

5. Daun pelindung (brachtea)


Bagian pelingdung bunga (Brachtea), bagian ini berbeda dengan kelopak bunga, karena
Brachtea ialah daun terakhir yang menjadi tempat tumbuhnya bunga. Jadi, pada bagian ketiak
daun ini, sang bunga berkembang serta tumbuh.

Baca Juga: Heboh, Gambar Hujan Yang Ditangkap Oleh Kamera dari atas Pesawat

6. Mahkota bunga (Corolla)


Corolla merupakan salah satu bagian bunga yang seringkali direpresentasikan sebagai bunga
itu sendiri. karena mahkota bunga merupakan bagian paling luar dari sebua struktur
keseluruhan bunga, yang biasanya memiliki warna yang cerah dan juga menarik. Mahkota
bunga juga memilki susunan dan juga bentuk yang berbeda pada setiap bunga, sehingga
sering djadikan indikator utama dari keindahan dankecantikan dari sebuah bunga

7. Daun buah (carpell)


Carpell merupakan bagian fertil berupa ovalum (bakal biji) berkelompok membentuk putik
(pistill).

8. Daun mahkota (petal)


Petal merupakan perhiasan bunga warnanya mencolok, berkelompok, serta membentuk
corolla (mahkota bunga).

9. Kelopak bunga (sepal)


Sepal (kelopak Bunga) adalah bagian bunga yang berupa kuncup saat bunga belum mekar.
kelopak bunga berfungsi membantu menjaga bunga yang belum mekar. Saat bunga sudah
sedikit mekar, maka kelopak bunga akan ikut membuka, serta membiarkan bunga tersebut
mekar. saat bunga sudah mekar degan sempurna, kelopak bunga akan membentuk seperti
bagian dasar sebuah bunga.

Baca Juga: Kenapa Air Laut Asin dan Berwarna Biru ?

10. Benang sari (stamen)


Benang Sari adalah bagian yang sering disebut sebagai alat kelamin jantan sebuah bunga.
Stamen berfungsi untuk membantu proses reproduksi dan juga perkembang biakan di sebuah
bunga, yang nantinya dapat menumbuhkan tanaman baru. Stamen (Benang sari) terdiri dari 3
bagian utama. yaitu Tangkai sari (filament), Serbuk sari (polen), Kepala sari (antheral).

I. Putik
Putik (pistil) adalah bagian alat perkembangbiakan bunga atau fertil yakni alat kelamin betina
dan terdapat bakal bunga dan bakal biji pada putik. Putik terdapat ditengah-tengah bagian
bunga yang dikelilingi oleh benang sari. Putik terdiri atas dua bagian yakni kepala putik dan
tangkai putik.

Berdasrkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga, orang membedakan:
a. Bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus), yaitu bunga, yang padanya terdapat
benang sari (a;at kelamin jantan) maupun putik (alat kelamin betina). Bunga ini seringkali
dinamakan pula bunga sempurna atau bunga lengkap, karena biasanya pun jelas mempunyai
hiasan bunga yang terdiri atas kelopak dan mehkota, misalnya bunga terung (Solanum
melongena L.).

b. Bunga berkelamin tunggal (unisexualis), jika pada bunga hanya terdapat salah satu dari
kedua mecam alat kelaminnya. Berdasarkan alat kelamin yang ada padanya dapat dibedakan
lagi dalam:
1. Bunga jantan (flos masculus), jika pada bunga hanya terdapat benang sari tanpa putik,
misalnya bunga jagung yang terdapat dibagian atas tumbuhan.
2. Bunga betina (flos femineus), yaitu bunga yang tidak mempunyai benang sari, melainkan
hanya putik saja, misalnya bunga jagung yang tersusun dalam tongkolnya.

3. Bunga madul atau tidak berkelamin, jika pada bunga tidak terdapat baik senang sari maupun
putik, misalnya bunga (bunga pita) pada bunga matahari (Helianthus annuus L.).

Berdasarkan jumlah bunga yang dihasilkannya, tumbuhan dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora), yaitu tumbuhan yang hanya menghasilkan
satu bunga saja pada satu tangkai, biasanya terdapat pada ujung batang.
2. Tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora), yaitu tumbuhan yang hanya menghasilkan
lebih dari satu bunga dalam satu ibu tangkai bunga. Sebagian bunga terdapat dalam ketiak-
ketiak daun dan sebagian pada ujung batang atau cabang-cabang.
Menurut tempatnya pada tumbuhan, kita dapat membedakan :
1. Bunga pada ujung batang (flos terminalis), misalnya kembang merak (Caesalpinia
pulcherrima Swartz.)
2. Bunga di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaris), misalnya kembang sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis)

Menurut tempatnya pada tumbuhan bunga dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Bunga pada ujung batang (flos terminalis) contohnya kembang merak
2. Bunga diketiak daun (flos lateralis) contohnya kembang sepatu
Menurut jumlahnya pada tumbuhan bunga dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Tumbuhan berbunga tunggal

Tumbuhan yang hanya mempunyai satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga
tunggal (planta uniforal). Sedangkan lainnya tumbuhan berbunga banyak (planta
multifloral). Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari :
a. Tangkai bunga (pedicellus)
b. Dasar bunga (receptaculum)
c. Hiasan bunga (perianthium)
d. Alat-alat kelamin jantan (androecium)
e. Alat-alat kelamin betina (gynaecium)
Bagian-bagian hiasan bunga pada umumnya tersusun dalam lingkaran, yaitu :
1. Kelopak (calyx)
2. Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla)
Pada suatu bunga sering kita dapati tidak ada hiasan bunganya. Bunga yang demikian
dinamakan bunga telanjang (flos nudus), atau hiasan bunga yang tidak adapat dibedakan
dalam kelopak atau mahkotanya, dengan kata lain kelopak dan mahkota sama baik bentuk
dan warnanya. Hiasan bunga yang demikian dinamakan tenda bunga (perigonium).
Berdasarkan bagian-bagian yang terdapat pada bunga kecuali tangkai dan dasar
bunga, maka bunga dapat dibedakan dalam :
1. Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus)
2. Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos in-completus)
Bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna,
dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat
berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat
perkembangbiakan. Sifat-sifat bunga yang amat menarik, yaitu :
1. Bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya.
2. Warnanya.
3. Baunya.
4. Ada dan tidaknya madu ataupun zat lain.

2.Tumbuhan Berbunga Banyak


Suatu bunga majemuk harus dapat dibedakan cabang-cabang yang mendukung
sejumlah bunga di ketiaknya. Pada suatu bunga majemuk sumbu yang mendukung bunga-
bunga yang tidak lagi berguna sebagai alat untuk asimilasi. Walaupun demikian menurut
kenyataannya seringkali tidak mudah untuk membedakan suatu bunga majemuk dari cabang
yang mempunyai bunga-bunga di ketiaknya.
Pada suatu bunga majemuk lazimnya dapat dibedakan bagian-bagian berikut:
A. Bagian-bagian yang bersifat seperti batang atau cabang, yaitu:
1. Ibu tangkai bunga (pedunculus)
2. Tangkai bunga (pedicellus)
3. Dasar daun (receptaculum)
B. Bagian-bagian yang bersifat seperti daun:

1. Daun-daun pelindung (bractea)


2. Daun tangkai (bracteola)
3. Seludang bunga
4. Daun pembalut (bracteole involucralis)
5. Kelopak tambahan (epicalix)
6. Daun kelopak (sepalae)
7. Daun mahkota/ tajuk (petalae)
8. Daun tenda bunga (tepalae)
9. Benang sari (stamina)
10. Daun buah (carpella)
Pada bunga majemuk ibu tangkainya ada yang dapat mengadakan percabangan dan
ada pula yang tidak. Ibu tangkai bunga yang tidak bercabang dan tidak berdaun sering disebut
sumbu bunga (scapus). Ibu tangkai yang bercabang memperlihatkan cara percabangan yang
bermacam-macam, selain itu jumlah cabang, dan panjangnya jika dibandingkan dengan ibu
tangkai serta susunan cabang-cabang berpengaruh pula terhadap urutan mekarnya masing-
masing bunga pada suatu bunga majemuk. Oleh karena itu bunga majemuk dapat dibedakan
dalam 3 golongan yaitu :
1) Bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemusa botryoides centripetala)
Bunga majemuk tak terbatas terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Ibu tangkainya tidak bercabang-cabang sehingga bunga (bertangkai atau tidak) langsung
terdapat pada ibu tangkainya, seperti:
1. tandan, bunga bertangkai nyata pada ibu tangkainya, contohnya kembang merak
2. Bulir, seperti tandan tapi bunga tidak bertangkai contohnya bunga jarong
3. untai, seperti bulir tetapi ibu tangkai hanya mendukung bunga-bunga yang berkelamin
tunggal dan runtuh seluruhnya, hanya mendukung bunga jantan dan betina menjadi buah,
contohnya sirih.
4. Tongkol, seperti bulir tapi ibu tangkainya besar tebal seringkali berdaging contohnya pada
bunga iles-iles.
5. Bunga payung, bunga yang dari ujung ibu tangakai nya mengeluarkan cabang-cabang yang
sama panjang, seperti daun-daun pembalut contohnya daun kaki kuda
6. Bunga cawan , suatu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya lalu melebar dan merata
sehingga mencapai seperti cawan. Bunga cawan lazimnya dibagi menjadi dua yaitu:
a) Bunga pita , bunga yang mandul terdapat sepanjang tepi cawan.
b) Bunga tabung, bunga yang terdapat diatas cawannya sendiri, sering kali berbentuk seperti
tabung.
Contoh bunga cawan ini ialah bunga matahari.
7. Bunga bongkol , bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan , tetapi tanpa daun-daun
pembalut dan ujung ibu tangkainya biasanya membengkak sehingga membentuk seperti bola.
Contohnya pada lamtoro
8. Bunga periuk bunga ini dibedakan menjadi dua bentuk yaitu.
a) Ujung ibu tangkainya menebal , berdaging mempunyai bentuk seperti gada, sedangakan
bunga-bunga yang terdapat meliputi seluruh bagian yang menebal sehingga mencapai bentuk
bulat contohnya pada keluwih
b) Ujung ibu tangakai menebal berdaging, membentuk badan menyerupai periuk, sehingga
bunga yang semestinya terletak padanya, contohnya awar-awar.
c) ibu tangakai bercabang-cabang dan cabang-cabangnya dapat bercabang lagi, sehingga bunga-
bunga tidak terdapat pada ibu tangkai, seperti berikut ini:
a) Malai , ibu tangkainya mengadakan percabangan secara monopodial, demikian pula cabang-
cabangnya sehingga dinamakan dengan suatu tandan majemuk, terkadang bentuknya seperti
kerucut atau limas, misalnya pada mangga.
b) Malai rata, ibu tangkainya mengadakan percabangan demikian pula seterusnya tetapi cang-
cabangnya mempunyai sifat sedemikian rupa seakan-akan bunga majemuk ini terdapat pada
suatu budang datar atau agak melengkung seper ti pada asoka.
c) Bunga payung majemuk, yaitu suatu bunga payung yang bersusun dapat pula dikatakan
sebagai bunga payung, pangkal percabangan pertama terdapat daun pembalut demikian juga
cabang berikutnya hanya terdapat daun-daunnya lebih kecil, misalnya pada wortel.
d) Bunga tongkol majemuk, bunga bonggol yang ibu tangkainya bercabang-cabang yang setiap
cabangnya tersusun seperti tongkol. Contohnya pada kelapa dan palma.
e) Bulir majemuk, jika ibu tangkai bunga bercabang-cabang dan setiap cabangnya mendukung
bunga-bunga seperti bulir, contohnya pada bunga jagung yang jantan.
2) Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa centrifuga defitina)
a. Anak payung mengarpu, pada ujung ibu tangkainya terdapat satu bunga, dibawahnya
terdapat dua cabang yang sama panjang yang mendukung buynga pada ujungnya contohnya
pada bunga melati. Ada pula ketika anak payung bercabang lagi seperti bentuk anak payung
menggarpu yang majemuk seluruhnya terdiri atas tuju bunga, contohnya pada clematis.
b. Bunga tangga atau bunga bercabang seling, suatu bunga mejemuk yang ibu tangkainya
bercabang dan selanjutnya cabangnya bercabang lagi tapi setiap kali bercabang hanya
berbentuk satu cabang saja yang arahnya kekiri dan kekanan contohnya pada bunga buntut
tikus.
c. Bunga sekerup, ibu tangkainya bercabang-cabang taetapi pada setiap cabang hanya
membentuk satu cabang yang semuanya terbentuk kekiri atau kekanan, dan cabang yang satu
berturut-turut membentuk sudut 900, sehingga arah percabangannya seperti spiral atau
sekerup contohnya pada bunga kenari.
d. Bunga sabit, seperti bunga sekerup tapi semua percabangan terletak pada satu bidang seperti
tumbuhan suku juncaceae.
e. Bunga kipas, seperti bunga bercabang seling semua percabangan terletak pada satu bidang
yang tidak sama panjang, sehingga bunga majemuk tersebut berada ditempat yang sangat
tinggi, contohnya pada suku iridaceae.

3) Majemuk campuran (inflorescentia mixta).


Merupakan campuran antara sifat-sifat bunga majemuk berbatas dan tidak berbatas
misalnya bunga johar.
4). Lain-lain tipe bunga majemuk
a) Gubahan semu atau karangan semu, pada bunga ini tampaknya seperti ibu tangkai berbuku-
bukunya terdapat sejumlah bunga yang tersusun berkarang melingkari buku-buku, misalnya
pada tumbuhan remujung.
b) Lembing, jika cabang-cabang ibu tangkainya yang sebelah bawah jauh lebih panjang dari
pada ibu tangkai dan cabang-cabang yang diatasnya terdapat pada juncus dan luzula.
c) Tukal, bunga majemuk yang bersifat berbatas yang terdiri atas kelompokan bunga-bunga
kecil tidak bertangkai yang tersusun rapat pada cabang-cabang bunga mejemuknya misalnya
pada rami.
d) Berkas, bunga majemuk yang umumnya bersifat berbatas dengan ibu tangkai yang pendek
bunga lebih besar dari pada tukal tangkai tidak sama panjang, warnanya menarik misalnya
pada jadam (Rhoeo Discolor Hance).

BAGIAN-BAGIAN BUNGA
a. Tangkai bunga, yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, seringkali terdapat
daun-daun peralihan yaitu bagian-bagian yang menyerupai daun.
b. Dasar bunga, yaitu ujung tangkai yang sering kali melebar dengan ruas-ruas yang pendek
sehingga daun yang telah bermetamorfosis menjadi bunga duduk rapat disatu sama lain.
c. Hiasan bunga, bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang tampak berbentuk
lembaran dengan tulang-tulang atau urat-urat yang sama jelas yang tersusun atas dua
lingkaran:
1. Kelopak (Sepal), Keseluruhan daun kelopak disebut kaliks (calix). Bagian hiasan bunga pada
lingkaran luar.
2. Mahkota (Petal), Keseluruhan petal (daun mahkota) disebut korola (corola). Bagian hiasan
bunga pada lingkaran dalam, warna bagian ini merupakan warna bagian bunga.
3. Tenda bunga (tepal), hiasan bunga yang tidak bisa dibedakan kelopak atau mahkotanya,
misalnya kembang sungsang.
d. Alat –alat kelamin jantan
Merupakan metamorfosis daun yang menghasilkan serbuk sari, terdiri atas sejumlah
benang sari (stamen) pada benang-benang sarinya dapat pula bebas atau berlekatan, ada yang
tersusun satu lingkaran ada juga yang dalam dua lingkaran.
e. Alat-alat kelamin betina
Merupakan bagian yang biasanya disebut putik, yang terdiri atas metamorfosis daun
yang disebut daun buah atau carpella.biasanya kalo ada beberapa daun buah semuanya akan
tersusun sebagai lingkaran bagian bunga terakhir.
Kelamin bunga
Bunga biasanya mempunyai dua alat kelamin, dan justru alat - alat itulah yang
menjadi bagian bunga yang terpenting. Berdasarkan alat kelamin, masing – masing bunga
dapat dibedakan menjadi:
a. Bunga banci atau berkelamin dua yaitu, bunga yang terdapt benang sari maupun putik
misalnya bunga terong.
b. Bunga berkelmin tunggal yaitu bunga yang hanya terdapat salah satu dari kedua macam
kelaminnya dapat dibedakan menjadi dua :
1. Bunga jantan , bunga yang hanya terdapat benang sari tanpa putik seperti bunga jagung.
2. Bunga betina , bunga yang tidak mempunyai benang sari melainkan putik saja contohnya
bunga jagung betina.
c. Bunga mandul atau tidak berkelamin , bunga yang tidak memiliki benang sari maupun putik
contohnya bunga pinggir pada bunga matahari.
Bertalian dengan kelamin bunga yang terdapat pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi :
1. Berumah satu ( Monoecus ) , tumbuhan yang mempunyai bunga jantan dan bunga betina
pada satu individu ( satu batang tumbuhan ), misalnya jagung, mentimun, jarak.
2. Berumah dua ( Dioecus ), jika pada satu tumbuhan bunga jantan dan bunga betina terpisah
tempatnya. Misalnya salak, pakis haji.
3. Poligami ( Polygamus ), pada satu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina, dan bunga
banci bersama – sama. Misalnya pepaya.

Simetri Pada Bunga


Simetri disebut sifat bagian – bagian tubuh tumbuhan. Simetri bunga dapat di bedakan
menjadi empat , yaitu :
1. Asimetri atau tidak simentris. Misalnya bunga tasbih.
2. Setangkup tunggal. Bergantung pada letaknya bunga setangkup tunggal di bedakan menjadi
tiga, yaitu :
a. Setangkup tegak, jika bidang simetrinya berhiimpit dengan bidang median misalnya telang.
b. Setangkup menandar , bidang simetrinya tegak lurus pada bidang median dan vertikal
contohnya bunga corydalis
c. Setangkup miring, bidang simetrinya memotong bidang median dengan sudut lebih kecil dari
900 contonya bunga kecubung.
3. Setangkup menurut dua bidang yaitu yang dapat dijadikan dua bagian yang setangkup
menurut dua bidang simetri dan tegak lurus satu sama lain contonya bunga lobak.
4. Beraturan atau bersimetri banyak yaitu lbudang simetri yang membagi dua bunga menjadi
dua bagian yang setangkup contohnya bunga lilia gereja

Anda mungkin juga menyukai