Anda di halaman 1dari 6

NAMA : TIAN SINGGIH ADITYA

NIM : E1A013285

TUGAS MATA KULIAH KRIMINALISTIK

KASUS POSISI

Gadis ABG diduga sebelum dibunuh diperkosa

Nias Utara, DeteksiNusantara.Com - Lagi-lagi Kasus pembunuhan terjadi di Desa


Botombawo Kecamatan Sitolu Ori Kabupaten Nias Utara, kali ini korbannya
seorang anak gadis yang baru menyelesaikan Ujian Nasional beberapa Minggu
yang lalu Masanurani Harefa diduga sebelum dibunuh di perkosa.

Menurut keterangan salah satu warga kepada Wartawan DeteksiNusantara.Com


kejadiannya di ladang korban sekitar Pukul 14:00 WIB siang Jumat (30/05/2014)
korban seperti biasanya korban pagi pagi bersama orang tuanya perempuan dan
saudaranya yang lain pergi keladang untuk menderes karet, menjelang siang si
Korban minta Pamit sama mamanya untuk duluan pulang karena mau masak
makan siang, dan saat itu tidak ada firasat buruk sama mereka akan terjadi hal itu
kepada Korban, Nah setelah habis menderes karet kedua orang tuanya dan
saudaranya pulang kerumah untuk makan siang, sesampainya di rumah mereka
menanyakan Apakah si Nuri sudah Pulang, tanpa mikir lagi mereka kembali ke
Ladang mencari keberadaan Korban setelah beberapa lama pencarian akhirnya
mereka menemukan Korban dekat sungai dalam keadaan tidak bernyawa.

Tanpa menunggu satu dengan yang lain salah satu keluarga Korban kembali ke
rumah dan memberitahu masyarakat banyak dan sanak saudara keluarga dekat
atas kejadian tersebut, dan tanpa di Komandoi lagi sejumlah masyarakat
berbondong bondong di tempat kejadian menyaksikan apa yang telah terjadi,
dengan tangis sejumlah masyarakat mengutuk pelaku pembunuhan tersebut,
akibat kejadian tersebut.

Salah seorang Aparat Pemerintahan desa menghubungi pihak aparat kepolisian


Polsek Sektor Tuhemberua dan tidak lama kemudian Pihak Polsek datang ke
Tempat kejadian sambil melakukan olah TKP dengan mengamankan beberapa
Barang Bukti.

Setelah di lakukan olah TKP Korban langsung di bawa ke Rumah sakit Umum
Gunungsitoli untuk di Outopsi. Dari beberapa saksi yang di Mintai keterangan
oleh pihak polisi mereka mengantongi salah satu nama warga yang di curigai.

Setelah melakukan Penyelidikan dan bukti nama yang di Curigai sebagai pelaku
pembunuhan tersebut di amankan oleh pihak Kepolisian dan sekarang ini masih di
amankan di Polsek Tuhemberua Kabupaten Nias Utara, hingga berita ini di
turunkan Pihak Polsek Tuhemberua Masih Belum Memberikan pernyataan atas
kasus pembunuhan tersebut dengan alasan dalam tahap penyelidikan. (Yason
Harefa) – (http://www.deteksinusantara.com)

ANALISIS KASUS

Fakta Hukum :

1. Judul Kasus : Gadis ABG diduga sebelum dibunuh diperkosa

2. Peristiwa : Kasus pembunuhan terjadi di Desa Botombawo


Kecamatan Sitolu Ori Kabupaten Nias Utara, kali ini korbannya seorang anak
gadis yang baru menyelesaikan Ujian Nasional beberapa Minggu yang lalu
Masanurani Harefa diduga sebelum dibunuh di perkosa.

3. Tempat Kejadian : ladang korban sekitar Pukul 14:00 WIB siang Jumat
(30/05/2014)

4. Waktu Kejadian : sekitar Pukul 14:00 WIB siang, Jumat (30/05/2014)

5. Pelaku : (belum dipublikasikan oleh polisi)

6. Korban : Masanurani Harefa

· Berdasarkan Kasus posisi dan fakta hukum diatas, dapat diketahui bahwa
terjadi tindak pidana pembunuhan yang mengakibatkan meninggalnya korban
(Masanurani Harefa).

· Pada saat ini kasus ini masih berada pada proses penyelidikan yang
dilakukan oleh pihak kepolisian dengan mencari keterangan pada salah satu warga
yang diduga sebagai pelaku pembunuhan.

Penjelasan :

- Berdasarkan KUHAP, yang dimaksud penyelidikan adalah Serangkaian


tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga
sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan
menurut cara yang diatur dalam Undang-Undang ini. ( pasal 1 butir 5 KUHAP )

- Sedangkan yang berwenang melakukan penyelidikan adalah penyelidik,


yang dimaksud penyelidik adalah pejabat polisi negara/POLRI yang diberi
wewenang oleh UU untuk melakukan penyelidikan (psl 1 butir 4 KUHAP) dan
Setiap pejabat polri adalah penyelidik mulai dari pangkat terendah sampai yang
tertinggi mulai dari Bharada-Jendral Polisi. (pasal 4 KUHAP)
- Kewenangan Penyelidik (pasal 5) :

a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya TP

b. Mencari keterangan dan barang bukti

c. Menyuruh berhenti seseorang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa


tanda pengenal diri

d. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab

Fungsi wewenang berdasarkan perintah penyidik:

a. Penangkapan, larangan meninggalkan tempat, penggeledahan, dan penyitaan

b. Pemeriksaan dan penyitaan surat

c. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang

d. Membawa dan menghadapkan seseorang pd penyidik

e. Membuat dan menyampaikan laporan hasil penyelidikan pada penyidik

Menurut Andi Hamzah. Penyidikan dalam hukum acara pidana terdapat 11


bagian yaitu:1

1. Ketentuan tentang alat-alat penyidik.


2. Ketentuan tentang diketahui tejadinya delik.
3. Pemeriksaan ditempat kejadian.
4. Pemanggilan tersangka atau saksi.
5. Penahanan sementara.
6. Penggeledahan.
7. Pemeriksaan atau interogasi.
8. Berita acara.
9. Penyitaan.
10. Penyampingan perkara.
11. Pelimpahan perkara kepada penuntut umum dan pengembaliannya kepada
penyidik untuk disempurnakan

1
Bambang Tri Bawono, “Tinjauan Yuridis Hak-hak Tersangka dalam Pemeriksa
Pendahuluan”, Jurnal Ilmu Hukum, Volume 245 (Agustus 2011) Hlm. 120-121
· Pada kasus diatas, dengan adanya laporan dari aparat desa, maka polisi dari
polsek sektor tuhemberua langsung datang ke TKP, maka tindakan ini polisi telah
sesuai melaksanakan salah satu dari kewenangannya sebagai penyelidik yang ada
pada pasal 5 huruf a.

· Pada kasus diatas, Tindakan lain yang dilakukan penyelidik selanjutnya


adalah melakukan olah TKP. Pada proses olah TKP ini, Pengamanan yang datang
pertama kali di TKP dilakukan oleh: Sabhara dan pengolahan anggota identifikasi
Serse.

- Pada Olah TKP dibagi tahapan- tahapan, yaitu :

1. Pengamanan Umum :

a. situasi keseluruhan TKP

b. letak barang bukti;

c. jalan keluar masuk TSK,

d. bekas-bekas lainnya

2. Pengamanan barang bukti :

a. cara penanganan dan pengamanan

b. penyimpanan

c. Administrasi penyidikan barang bukti

3. Penanganan Korban :

a. korban luka

b. korban perkosaaan

c. korban mati
4. Penanganan saksi / Tersangka

5. Kelengkapan Administrasi Penyidikan :

a. Surat Perintah

b. berita acara penyitaan

c. ijin PN

6. Berita acara TKP

· Pada kasus diatas tindakan penyelidik berupa olah TKP dengan


mengamankan beberapa Barang Bukti, penanganan Korban dengan membawa ke
Rumah sakit Umum Gunungsitoli untuk di Outopsi, Mencari keterangan dari
beberapa saksi dan

menyuruh berhenti seseorang yang dicurigai telah sesuai dengan prosedur acara
penyelidikan yang dijelaskan dalam KUHAP, khususnya pasal 5 yang berkaitan
dengan kewenangan penyelidik.

· Jika nantinya berdasarkan penyelidikan keterangan saksi dan barang bukti


sudah lengkap dan terbukti warga yang dicurigai itu adalah pelaku pembunuhan,
maka kasus ini dapat dilanjutkan pada proses penyidikan dan status pelaku dapat
dinaikkan menjadi tersangka.

Daftar Pustaka

Bambang Tri Bawono, “Tinjauan Yuridis Hak-hak Tersangka dalam


Pemeriksa Pendahuluan”, Jurnal Ilmu Hukum, Volume 245 (Agustus 2011).

Anda mungkin juga menyukai