Analisis Kasus
Melihat kasus diatas, dapat dikatakan bahwa aborsi semakin marak terjadi
belakangan ini dan motifnya pun beragam dari meminum obat dari apotek,
membuat ramuan sendiri, sampai melakukan aborsi di dukun ataupun dokter
spesialis kandungan. Penulis menggambarkan kasus aborsi diatas dari kacamata
Ilmu Kedokteran Forensik sebagai bentuk keluarnya janin dari kandungan
sebelum masa kehamilan sempurna. Jika ditinjau lebih dalam bahwa dalam Ilmu
kedokteran dikenal adanya dua bentuk aborsi yaitu Abortus spontaneous dan
Abortus provocatus, dan pada Abortus provocatus dibagi lagi kedalam aborsi
yang illegal dan legal. Pada kasus aborsi diatas penulis menyimpulkan ini masuk
ke dalam jenis Abortus provocatus yang illegal, mengapa demikian? Karena
aborsi tersebut dilakukan oleh diri si ibu sendiri maupun dibantu oleh orang lain
secara melawan hukum dalam penerapannya. Beberapa peraturan yang berkaitan
dengan aborsi dibawah ini akan menjelaskan mengenai aborsi dan sanksi
hukumnya.
atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama
empat tahun.”
·Pasal 347
Ayat 1
wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua
belas tahun.”
Ayat 2
Pasal 348
Ayat 1
wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima
Ayat 2
Pasal 349
“Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang
tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu
kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang
ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak
untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan.
Terhadap aborsi itu sendiri, kedokteran forensik berperan dalam mengungkap
motif dari aborsi termasuk metode ataupun teknik aborsi yang diterapkan oleh
pelaku.
Pada kasus ini, Pemeriksaan Pos Mortem juga lebih dicondongkan untuk
diterapkan dalam mengungkap kebenaran materiilnya.
kesimpulan
Setelah menganalisis tentang aborsi berdasar fakta yang ada, penulis
menyimpulkan bahwa peran Ilmu Bantu Kedokteran Forensik dalam mengungkap
kebenaran materiil pada kasus aborsi sangatlah besar, terutama dalam
mengungkap motif pelaku dalam melakukan tindak pidana aborsi, juga dalam
mengungkap metode ataupun teknik yang dilakukan pelaku dalam melakukan
aborsi tersebut. Ilmu Bantu Kedokteran Forensik juga memberikan gambaran
akan akibat dati aborsi dalam kacamata kesehatan dan medic. Sehingga nantinya
dalam pemeriksaan di persidangan, keterangan ahli yang dituangkan dalam Visum
et Repertum akan sangat berguna bagi hakim dalam melakukan pertimbangan
hukumnya sehingga tercipta putusan yang seadil-adilnya berdasarkan kepastian
fakta yang ada.