4/15/2009
Prosedur Wakaf
Datang ke KUA untuk pembuatan AIW/APAIW dengan membawa dokumen sebagai berikut:
Sertifikat Hak Atas Tanah (bagi yang sudah sertifikat), atau surat-surat pemilikan tanah (termasuk surat
pemindahan hak, surat keterangan warisan, girik dll) bagi tanah hak milik yang belum bersertifikat.
Surat Keterangan dari Lurah setempat yang diketahui Camat bahwa tanah tersebut tidak dalam sengketa.
Susunan Pengurus Masjid/Mushalla atau lainnya yang ditanda tangani Ketua dan diketahui oleh Lurah
setempat.
Foto Copy KTP para Pengurus yang akan ditetapkan sebagai Nadzir Wakaf.
Menyerahkan Materai bernilai Rp. 6.000 (enam ribu rupiah) sebanyak 7 lembar.
Menanda tangani Ikrar Wakaf (W1) bagi Wakif yang masih hidup dan Akta Ikrar Wakaf (AIW)/Akta
Pengganti Akta Ikrar Wakaf (APAIW) setelah semua surat-surat lengkap dan diketik oleh petugas.
Membuat surat kuasa kepada PPAIW untuk proses pendaftaran ke BPN Jakarta Selatan (blanko ada di
KUA).
Kepala Keluarga (selaku Wakif), bersama Nadzir (Pengurus wakaf) dan saksi datang ke KUA menghadap
Kepala KUA selaku Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW)
Wakif mengucapkan Ikrar Wakaf dihadapan saksi-saksi dan PPAIW, selanjutnya membuat Akta Ikrar
Wakaf (AIW) dan salinannya.
Wakif, Nadzir dan saksi pulang dengan membawa AIW (form W.2a).
PPAIW atas nama Nadzir menuju ke Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota dengan membawa berkas
permohonan pendaftaran Tanah Wakaf dengan pengantar form W.7
Kepala Kantor Pertanahan menyerahkan sertifikat tanah wakaf kepada Nadzir, selanjutnya ditunjukkan
kepada PPAIW untuk dicatat pada daftar Akta Ikrar Wakaf form W.4
By Admin
4 komentar:
Balas
AnonimJumat, 28 Oktober, 2011
Ada tidak batasan waktu/periode tugas nadzir wakaf? kl ada, dasarnya apa dan brapa tahun?
Balas
THANK'S
Balas
BBM : 5D451962
KUBAH TERBAIK
CONTOH KUBAH
KUBAH PANEL
KUBAH MASJID
KUBAH ENAMEL
KUBAH EMAS
Beranda