Anda di halaman 1dari 7

Pembatalan izin edar Dextromethorphan dan

Karisoprodol tunggal

Agu 8

Posted by hifdzi Ua

Sedikit informasi, baru-baru ini Lembaga yang diberi mandat dalam pengawasan Obat dan
Makanan di Indonesia pada sektor non-Illicit. Badan POM, telah memutuskan untuk
membatalkan izin edar sediaan farmasi dengan API (Active Pharmaceutical Ingredients) tunggal
: Dextromethorphan dan Karisoprodol per tanggal ditetapkannya keputusan Ka. Badan terkait hal
tersebut (27 Juni 2013).

Dextromethorphan (DMP) diketahui merupakan senyawa yang biasa digunakan dalam dunia
medis sebagai antitusif (penekan batuk). DMP umumnya terdapat dalam sediaan farmasi dengan
campuran beberapa bahan aktif obat antara lain Parasetamol, PPA, Guaifenesin,
Chlorpheniramine maleate dsb yang umumnya digunakan untuk batuk dan batuk pilek. Pada
sediaan lain yang meliputi tablet dan likuid, DMP diformulasikan sebagai bahan aktif tunggal
sebagai obat batuk pada dosis 15-30 mg dengan kategori obat bebas terbatas (OBT).

Sayangnya, DMP pada dosis tinggi dapat menyebabkan efek halusinasi dan euforia sehingga
seringkali disalahgunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan efek “fly” layaknya
narkotik/psikotropik. Pada dosis yang lebih tinggi lagi, efeknya akan meningkat menjadi sedatif-
disosiatif.
Jika dilihat dari struktur kimianya, memang, DMP (D-3-
methoxy-N-methyl-morphinan) memiliki inti narkotik seperti codein (metil morfin), morfin,
bahkan diasetil morfin (heroin). Perbedaan mendasar terletak pada DMP hanya memiliki 1 gugus
non siklik (-O-CH3) pada senyawa inti, berbeda dengan codein (-OH dan -O-CH3), morfin (-OH
dan -OH) dan heroin (2 gugus diasetil -O-COCH3) yang kesemuanya memiliki 2 gugus. Namun,
tempat bekerja DMP tidaklah sama dengan zat narkotik tersebut yang berikatan pada reseptor
miu. DMP lebih bekerja pada reseptor sigma sehingga efek ketergantungannya sebenarnya tidak
sehebat narkotik. Namun karena DMP juga merupakan inhibitor reseptor NMDA pada dosis
tinggi, efek halusinasi dan euforia yang muncul berpotensi disalahgunakan terutama pada
sediaan farmasi yang hanya mengandung Dextromethorphan tunggal dengan menelan sejumlah
pil dekstro untuk mendapatkan efek tsb.

Dengan pertimbangan di atas, rasanya jika peredaran sediaan solid dextromethorphan tunggal
tetap diizinkan akan menyebabkan semakin bertambah banyaknya penyalahgunaan obat.
Adapun karisoprodol merupakan senyawa yang digunakan sebagai relaksan otot. Namun, efek
tersebut hanya berlangsung singkat. Selain itu, Karisoprodol dalam tubuh juga akan diubah
menjadi meprobamat yang memiliki efek layaknya psikotropika, sedasi, meningkatkan rasa
percaya diri dan cenderung digunakan sebagai obat kuat bagi pekerja seks komersial. Dengan
pertimbangan lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya sebagai relaksan otot, maka
obat yang hanya mengandung karisoprodol resmi dinyatakan dibatalkan izin edarnya oleh Badan
POM.

sumber :

Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No. HK.04.1.35.06.13.3534 tahun
2013 tentang pembatalan izin edar Dekstrometorfan tunggal

Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No. HK.04.1.35.06.13.3535 tahun
2013 tentang pembatalan izin edar Karisoprodol tunggal

BPOM: Carisoprodol Kandungan PCC Kerap Jadi Obat Kuat PSK


Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews

Share 0 Tweet Share 0 0 komentar


Foto: Andhika Akbaryansyah/detikcom

FOKUS BERITA: Heboh Obat Terlarang PCC Heboh Obat Terlarang PCC

Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan obat PCC yang disalahgunakan
puluhan orang di Kendari positif mengandung carisoprodol. Zat tersebut sering disalahgunakan oleh
para pekerja seks komersial (PSK) sebagai obat kuat.

"Penyalahgunaan carisoprodol digunakan untuk menambah rasa percaya diri, sebagai obat penambah
stamina, bahkan juga digunakan oleh pekerja seks komersial sebagai 'obat kuat'," tulis BPOM dalam
klarifikasi yang disampaikan melalui website resminya, seperti dilihat detikcom, Jumat (15/9/2017).

Baca juga: Korban Penyalahgunaan Obat PCC dan Tramadol Jadi 76 Orang
Carisoprodol dianggap memiliki efek sebagai relaksan otot namun tak berlangsung lama. Zat itu juga
mempunyai efek menenangkan sehingga disalahgunakan sebagian orang.

"Obat yang mengandung zat aktif carisoprodol memiliki efek farmakologis sebagai relaksan otot namun
hanya berlangsung singkat, dan di dalam tubuh akan segera dimetabolisme menjadi zat aktif lain, yaitu
meprobamat, yang menimbulkan efek menenangkan (sedatif). Efek tersebut menyebabkan obat-obat
dengan kandungan zat aktif carisoprodol disalahgunakan," tuturnya.

Baca juga: Korban Obat PCC: Saya Minum dan Tidak Sadarkan Diri

Selain itu, BPOM dan Polri tengah memburu pengedar obat PCC yang menyebabkan puluhan jiwa
dilarikan ke rumah sakit dan di antaranya meninggal dunia. BPOM juga meminta masyarakat, apabila
ada informasi soal penyalahgunaan obat tersebut, melapor untuk segera ditindaklanjuti.

"Kasus ini tengah ditangani oleh pihak Kepolisian RI bersama Badan POM RI guna mengungkap pelaku
peredaran obat tersebut serta jaringannya. Badan POM RI dalam hal ini berperan aktif memberikan
bantuan ahli serta uji laboratorium dalam penanganan kasus tersebut," imbuhnya.
(knv/fdn)

Apa Itu Somadril?


Sabtu, 7 Juni 2014 14:56

Net

Ilustrasi

Laporan Wartawan Pos Kupang, Aris Ninu

POS KUPANG.COM, MAUMERE -- Obat keras somadril yang sering disalahgunakan dan
diperjualbelikan tanpa resep dokter bisa dikenakan ancaman pidana penjara sesuai UU
Kesehatan.

Dokter Asep Purnama, Dokter RSUD TC.Hillers Maumere melalui emaol kepada Pos Kupang
menjelaskan tentang obat somadril.

Somadril memilikki carisoprodol 200 mg, paracetamol 160 mg, caffeine 32 mg.

Indikasinya nyeri otot, sakit pinggang, terkilir dan tegang otot, artritis reumatoid, artritis (radang
sendi), spondilitis (radang ruas tulang belakang) & miositis (radang otot), sakit kepala dan nyeri
menstruasi.

Efek Samping dari obat ini yakni Karisoprodol seperti mengantuk tergantung pada dosis dan
parasetamol berupa erupsi kulit & reaksi alergi, diskrasia darah.

Sedangkan Indeks Keamanan Pada Wanita Hamil C yaitu penelitian pada hewan menunjukkan
efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian
yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia.

Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya
potensial pada janin.

Obat ini juga bisa mengurangi kemampuan mengemudi/menjalankan mesin, hamil & laktasi,
anak < 5 tahun epilepsi.

Efek samping penggunaan obat ini ada bermacam-macam alergi, pusing, mengantuk, lemah dan
mual.

Jika dosis tinggi maka akan mengganggu koordinasi motorik, gangguan konsentrasi, hipotensi,
depresi pemafasan dan koma.

Somadril mengandung Carisoprodol 200 mg, paracetamol 160 mg, caffeine 32 mg. Carisoprodol
merupakan obat pelemas otot yang bekerja secara sentral dan digunakan untuk mengatasi nyeri
otot.

Carisoprodol tidak direkomendasikan untuk penggunaan jangka panjang (paling lama 2-3
minggu), karena belum ada bukti kuat mengenai efektivitasnya jangka panjang.

Namun, dari penelitian yang dilakukan oleh antropolog Universitas Hasanuddin Makasar, Prof.
Nurul Ilmi Idrus, Ph.D terungkap adanya penyalahgunaan obat ini baik di kalangan remaja, waria
dan pekerja seks (PSK) seperti di beberapa wilayah di Makasar, Pantai Bira serta Bulukumba.
Sebenarnya obat ini kalau di Indonesia merupakan obat anti nyeri dan harus diresepkan dokter.
Tidak diperlualbelikan dengan bebas.

Biasanya somadril disalahgunakan diminum dengan tujuan agar pede dan menumbuhkan
sensasi/rasa senang.

Dalam penelitian Prof Nurul didapatkan bahwa bagi PSK perempuan, somadril bisa mengatasi
rasa malu ketika berhubungan seks.

Sedangkan bagi pekerja seks laki-laki dinilai akan meningkatkan kenikmatan dalam
berhubungan seks.

Menurut Prof Nurul dari penelitian yang dilakukan terungkap bahwa ketika somadril ini tidak
dikonsumsi akan menimbulkan beberapa persoalan seperti sakit di tengkuk/pundak, sakit kepala,
gelisah, menangis dan kurang bersemangat. Dengan tingkat ketergantungan ini maka akhirnya
para PSK mau tidak mau terus berupaya untuk mengkonsumsi somadril.

Karena tergantung untuk mengkonsumsi setiap hari bisa menghabiskan pendapatan mereka.
Dengan begitu ada dampak ekonomi yang ditimbulkan

Melihat kondisi tersebut diharapkan ada perhatian lebih dari orang tua dan pemerintah daerah
setempat terhadap penyalahgunaan somadril. Apalagi jika melihat tidak sedikit remaja yang
menjadi korban dan ~pecandu somadril tersebut.*

Anda mungkin juga menyukai