Anda di halaman 1dari 19

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan kegiatan observasi dengan cross sectional dimana data akan
diperoleh dari pengisisan kuesioner PSQI dan pengujian serum darah mahasiswa shift B1
angkatan 2013 Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran.

3.2. Perhitungan Sampel


Banyaknya sampel yang diambil dan digunakan adalah serum darah yang memenuhi kriteria
inklusi, yaitu diambil dari 37 mahasiswa shift B1 angkatan 2013 Fakultas Farmasi Universitas
Padjadjaran.

2.3. Populasi dan Sub Kelompok Penelitian


Kriteria subjek yang digunakan, meliputi:

 Kriteria inklusi:
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah mahasiswa shift B1 angkatan 2013 Fakultas
Farmasi Universitas Padjadjaran yang sampel ujinya dapat diambil guna penelitian.
 Kriteria eksklusi:
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah mahasiswa shift B1 angkatan 2013 Fakultas
Farmasi Universitas Padjadjaran, mahasiswa yang sampel ujinya tidak dapat diambil
misalnya karena konsumsi obat secara rutin dan konsumsi obat 1-3 hari sebelum
pengambilan sampel, dan mahasiswa yang menderita penyakit hepatitis.

2.4. Variable Penelitian


 Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kualitas tidur yang meliputi tujuh komponen,
yaitu kualitas tidur subyektif, latensi tidur, durasi tidur, efisiensi tidur, gangguan tidur,
pemakaian obat tidur, dan disfungsi aktivitas siang hari.
 Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kadar SGOT dan SGPT.
2.5. Definisi Operasional
No Defenisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1 Kualitas tidur meliputi Kuesioner PSQI, Total Skor 21 Ordinal
aspek kuantitatif dan yang terdiri dari - < 5 Kualitas
kualitatif tidur, seperti 7 (tujuh) Tidur baik
lamanya tidur, waktu
komponen. - > 5 Kualitas
yang diperlukan untuk
bisa tertidur, frekuensi Masing-masing Tidur Buruk
terbangun dan aspek komponen
subjektif seperti memiliki kisaran
kedalaman dan kepulasan nilai 0 – 3
tidur. dengan 0
menunjukkan
tidak adanya
kesulitan tidur
dan 3
menunjukkan
kesulitan tidur
yang berat
2 Kualitas tidur subyektif Kuesioner PSQI Sangat baik : 0 Ordinal
(komponen 1 dari Cukup baik : 1
kuisioner PSQI) merujuk Cukup buruk : 2
pada pertanyaan nomor 9 Sangat buruk : 3
dalam PSQI yaitu
mengenai kualitas tidur
secara keseluruhan yang
dialami sebulan terakhir.
3 Latensi tidur (komponen Kuesioner PSQI, Skor latensi tidur Ordinal
2 dari kuisioner PSQI) masing-masing 0 : skor 0
merujuk pada pertanyaan pertanyaan Skor latensi tidur
nomor 2 dan 5a dalam tersebut 1-2 : skor 1
PSQI yaitu mengenai memiliki skor 0- Skor latensi tidur
waktu yang diperlukan 3, yang 3-4 : skor 2
dari mulai berbaring kemudian Skor latensi tidur
hingga tertidur. dijumlahkan 5-6 : skor 3
sehingga
diperoleh skor
latensi tidur.
4 Durasi tidur (komponen Kuesioner PSQI Durasi tidur >7 Ordinal
3 dari kuisioner PSQI) jam : skor 0
merujuk pada pertanyaan Durasi tidur 6-7
nomor 4 dalam PSQI jam : skor 1
yaitu megenai lamanya Durasi tidur 5-6
waktu tidur di malam jam : skor 2
hari. Durasi tidur <5
jam : skor 3
5 Efisiensi tidur Kuesioner PSQI, Efisiensi tidur Ordinal
(komponen 4 dari cara menghitung >85% : skor 0
kuisioner PSQI) merujuk effisiensi tidur Efisiensi tidur
pada pertanyaan nomor 𝑑𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑖𝑑𝑢𝑟
× 75-84% : skor 1
𝑤𝑘𝑡 𝑑 𝑡𝑚𝑝𝑡 𝑡𝑖𝑑𝑢𝑟
1,3, dan4 dalam PSQI Efisiensi tidur
100%
mengenai jam tidur 65-74% : skor 2
malam dan bangun pagi Efisiensi tidur
serta durasi tidur. <65% : skor 3

6 Gangguan tidur Kuesioner PSQI, Skor gangguan Ordinal


(komponen 5 dari masing-masing tidur 0 : skor 0
kuisioner PSQI) merujuk pertanyaan Skor gangguan
pada pertanyaan nomor tersebut tidur 1-9 : skor 1
5b-5j dalam PSQI, yang memiliki skor 0- Skor gangguan
terdiri dari hal-hal yang 3, yang tidur 10-18: skor
dapat menyebabkan kemudian 2
gangguan tidur. dijumlahkan Skor gangguan
sehingga tidur 19-27 : skor
diperoleh skor 3
gangguan tidur.
7 Penggunaan obat tidur Kuesioner PSQI Tidak pernah Ordinal
(komponen 6 dari (skor 0)
kuisioner PSQI) merujuk Kurang dari
pada pertanyaan nomor 6 sekali dalam
dalam PSQI yaitu seminggu (skor
mengenai frekuensi 1)
konsumsi obat tidur. Satu atau dua
kali seminggu
(skor 2)
Tiga kali atau
lebih seminggu
(skor 3)
8 Disfungsi aktivitas siang Kuesioner PSQI, Skor disfungsi 0 Ordinal
hari (komponen 7 dari Setiap (skor 0)
kuisioner PSQI) merujuk pertanyaan Skor disfungsi 1-
pada pertanyaan nomor 7 memiliki skor 0- 2
dan 8 dalam PSQI yaitu 3, yang (skor 1)
mengenai frekuensi kemudian Skor disfungsi 3-
timbulnya rasa ngantuk dijumlahkan 4
ketika melakuakn sehingga (skor 2)
aktivitas di siang hari dan diperoleh skor Skor disfungsi 5-
rasa antusias ketika disfungsi 6
menghadapi suatu aktivitas siang (skor 3)
masalah. hari.

9 SGOT (Serum Glutamat Instrument Kadar normal: Interval


Oksaloasetat spektrofotometri Laki-laki < 37
Transaminase) adalah UV U/l
enzim yang berada dalam Perempuan < 31
sitoplasma dan U/l
mitokondria sel hati. (IFCC, 1986).
Enzim ini merupaakan
salah satu penanda
kerusakan hati karena
adanya peningkatan
aktivitas enzim dalam
serum.
10 SGPT (Serum Glutamat Instrument Kadar normal: Interval
Piruvat Transaminase) spektrofotometri Laki-laki < 40
adalah enzim yang UV U/l
berada dalam sitoplasma Perempuan <31
hati. Enzim ini U/l
merupakan salah satu (IFCC, 1986).
penanda enzim kerusaka
hati karena adanya
peningkatan aktivitas
enzim dalam serum.

2.6. Parameter Pemeriksaan


a. SGPT
SGPT (Serum Glutamat Piruvat Transaminase) adalah suatu enzim yang dapat menjadi
pertanda bahwa ada kerusakan pada hati, karena adanya peningkatan aktivitas enzim-enzim
dalam serum. Nilai normal SGPT (370C) dalam serum adalah sebagai berikut (International
Federation of Clinical Chemistry, 1986):
 Laki-laki : < 40 U/1
 Perempuan : < 31 U/1

 SGOT
SGOT (Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase) adalah suatu enzim yang terdapat
di dalam sitoplasma dan mitokondria sel hati. SGOT adalah salah satu enzim lainnya yang
memberikan pertanda pada kerusakan hati, karena adanya peningkatan aktivitas enzim-enzim
dalam serum. Nilai normal SGOT (370C) dalam serum adalah sebagai berikut (International
Federation of Clinical Chemistry, 1986):
 Laki-laki : < 37 U/1
 Perempuan : < 31 U/1

2.7. Pengambilan sampel


Beberapa tabung sampel disiapkan. Identitas label dipasangkan pada tabung berisi
darah/sampel. Posisi tangan diatur dan pemasangan tourniquet. Pengambilan darah dilakukan
dengan menggunakan jarum steril dan baru. Sebelumnya pengambilan sampel, dilakukan
pembersihan area pengambilan darah dengan alkohol 70% dengan arah spiral mengarah ke luar.
Area yang sudah dibersihkan dipastikan mengering selama 30 detik. Untuk pengambilan darah,
jarum ditusukkan dengan kemiringan 30 derajat. Bekas pengambilan darah ditutup dengan kasa
dan plester (Prodia, 2013).

2.8. Pengujian sampel


2.8.1. Pemeriksaan Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT)
3.8.1.1. Alat dan Bahan

a. Alat
1. Tabung reaksi
2. Pipet piston
3. Beaker glass
4. Spektrofotometer
5. Sentrifuga
6. Spuit 3ml
b. Bahan
1. Bahan pemeriksaan (sampel): serum, heparin atau EDTA Plasma
2. Alkohol 70%
3. Reagen:
Kit yang digunakan ialah LiquiMAX SGPT (ALT) IFCC Method dibuat oleh
Avecon Healthcare Pvt, Ltd.
 Reagen 1
a. L-alanine 500 mmol/L
b. TRIS buffer pH 7,5 250 mmol/L
c. LDH > 5000 U/L
 Reagen 2
a. 2-oxoglutarate 20 mmol/L
b. NADH 0,25 mmol/L
c. Azide 0,1 %

3.8.1.2. Prosedur
a. Preparasi
4 bagian Reagen 1(800 μL) dicampurkan dengan 1 bagian Reagen 2 (200 μL),
total menjadi 1 mL. Selanjutnya disebut Monoreagen, inkubasi selama 1 menit.

b. Pengujian
Blangko Pengujian
Monoreagen 1 mL 1 mL
Serum - 100 μL
Aquades 100 μL -
Pengujian dilakukan selama 4 menit pada suhu 37 oC dengan rincian :
A0 : setelah inkubasi 1 menit, pembacaan spektrofotometer menit ke 0
A1 : pembacaan spektrofotometer setelah 1 menit
A2 : pembacaan spektrofotometer setelah 2 menit
A3 : pembacaan spektrofotometer setelah 3 menit
Seluruh pembacaan dilakukan pada panjang gelombang 340 nm.
c. Perhitungan Kadar SGPT
Aktivitas SGPT diukur dengan rumus :
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑆𝐺𝑃𝑇 (𝑈⁄𝐿) = ∆𝐴⁄𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 × 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 × 𝑇𝑓
Keterangan:
 A = Absorbansi
 Faktor = 1746 untuk panjang gelombang 340 nm
 Tf = factor temperature 1 untuk suhu 37 0C

2.8.2. Pemeriksaan Serum Glutamat Oxaloacetate Transaminase (SGOT)

3.8.2.1. Alat dan Bahan


a. Alat
1. Tabung reaksi
2. Pipet piston
3. Beaker glass
4. Spektrofotometer
5. Sentrifuga
6. Spuit 3ml

b. Bahan
1. Bahan pemeriksaan (sampel): serum, heparin atau EDTA Plasma
2. Alkohol 70%
3. Reagen :
Kit yang digunakan ialah LiquiMAX SGOT (AST) IFCC Method dibuat oleh
Avecon Healthcare Pvt, Ltd.
 Reagen 1
a. L-aspartate 250 mmol/L
b. TRIS buffer pH 7,65 100 mmol/L
c. MDH > 550 U/L
d. LDH > 700 U/L
 Reagen 2
a. 2-oxoglutarate 10 mmol/L
b. NADH 0,2 mmol/L
3.8.2.2. Prosedur
a. Preparasi
4 bagian Reagen 1(800 μL) dicampurkan dengan 1 bagian Reagen 2 (200 μL),
total menjadi 1 mL. Selanjutnya disebut Monoreagen, inkubasi selama 1 menit.

b. Pengujian
Blangko Pengujian
Monoreagen 1 mL 1 mL
Serum - 100 μL
Aquades 100 μL -
Pengujian dilakukan selama 4 menit pada suhu 37 oC dengan rincian :
A0 : setelah inkubasi 1 menit, pembacaan spektrofotometer menit ke 0
A1 : pembacaan spektrofotometer setelah 1 menit
A2 : pembacaan spektrofotometer setelah 2 menit
A3 : pembacaan spektrofotometer setelah 3 menit
Seluruh pembacaan dilakukan pada panjang gelombang 340 nm.

c. Perhitungan Kadar SGOT


Aktivitas SGOT diukur dengan rumus :
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑆𝐺𝑂𝑇 (𝑈⁄𝐿) = ∆𝐴⁄𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 × 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 × 𝑇𝑓
Keterangan:
 A = Absorbansi
 Faktor = 1746 untuk panjang gelombang 340 nm
 Tf = factor temperature 1 untuk suhu 37 0C

3.8.3 Pemeriksaan Kualitas Tidur


3.8.3.1. Alat dan Bahan
d. Alat
Kuisioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), yaitu kuesioner untuk
mengetahui kualitas tidur seseorang dalam waktu 1 bulan secara subyektif. PSQI
ini terdiri dari 19 pertanyaan yang terdiri dari 7 komponen penilaian, meliputi:
kualitas tidur secara subyektif, latensi tidur, durasi tidur, efisiensi tidur, gangguan
tidur, penggunaan obat tidur, dan disfungsi aktivitas pada siang hari. Masing-
masing komponen memiliki kisaran nilai 0 – 3 dengan 0 menunjukkan tidak
adanya kesulitan tidur dan 3 menunjukkan kesulitan tidur yang berat. Skor dari
ketujuh komponen tersebut dijumlahkan menjadi 1 (satu) skor global dengan
kisaran nilai 0 – 21. Jika skor global ≤5, maka orang tersebu tmemiliki kalitas
tidur yang baik sedangkan bila skor global > 5, maka orang tersebut memiliki
kualitas tidur yang buruk.

e. Bahan
Bahan penelitian berupa data primer yang diperoleh dari responden.

3.8.3.2. Prosedur
Data dikumpulkan dengan cara membagikan kuesioner PSQI kepada responden.
Kuesioner tersebut akan diisi sendiri oleh responden berdasarkan petunjuk yang ada dan panduan
dari peneliti.

3.9. Analisis data


3.9.1 Penilaian Kuisioner PSQI

Komponen 1 : Kualitas tidur subjektif- pertanyaan no.9

Respon terhadap pertanyaan no. 9 Skor


Sangat Baik 0
Cukup Baik 1
Kurang Baik 2
Sangat Buruk 3

Komponen 2 : Latensi tidur - pertanyaan no.2 dan 5a


Respon terhadap pertanyaan no. 2 Subskor
≤ 15 menit 0
16-30 menit 1
31-60 menit 2
>60 menit 3

Respon terhadap pertanyaan no. 5a Subskor


Tidak ada pada bulan lau 0
Kurang dari sekali dalam seminggu 1
Sekali atau dua kali dalam seminggu 2
Tiga kali atau lebih dalam seminggu 3

Jumlah subskor pertanyaan no. 2 dan 5a Skor komponen 2


0 0
1-2 1
3-4 2
5-6 3

Komponen 3 : Lamanya tidur - pertanyaan no.4

Respon terhadap pertanyaan no. 4 Skor


>7 jam 0
6-7 jam 1
5-6 jam 2
<5 jam 3

Komponen 4 : Effisiensi tidur - pertanyaan 1,3, dan 4

𝐷𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑖𝑑𝑢𝑟 (𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑛𝑜 4)


Effisiensi tidur = × 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑑𝑖 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑡𝑖𝑑𝑢𝑟
Keterangan:
Total waktu di temapt tidur merupakan kalkulasi jumlah jam dari jawaban pertanyaan no.
1 dan 3

Effisiensi tidur Skor komponen 4


> 85% 0
75-84% 1
65-74% 2
<65% 3

Komponen 5 : Gangguan tidur – pertanyaan 5b-5j

Respon terhadap pertanyaan no. 5b-5j skor


Tidak ada pada bulan lau 0
Kurang dari sekali dalam seminggu 1
Sekali atau dua kali dalam seminggu 2
Tiga kali atau lebih dalam seminggu 3

Jumlah skor pertanyaan no. 5b-5j Skor komponen 5


0 0
1-9 1
10-18 2
19-27 3

Komponen 6 : Pemakaian obat tidur – pertanyaan 6

Respon terhadap pertanyaan no. 6 skor


Tidak ada pada bulan lau 0
Kurang dari sekali dalam seminggu 1
Sekali atau dua kali dalam seminggu 2
Tiga kali atau lebih dalam seminggu 3
Komponen 7 : Disfungsi pada siang hari – pertanyaan no. 7 dan 8

Respon terhadap pertanyaan no. 7 skor


Tidak pernah 0
Kurang dari sekali dalam seminggu 1
Sekali atau dua kali dalam seminggu 2
Tiga kali atau lebih dalam seminggu 3

Respon terhadap pertanyaan no. 8 skor


Tidak antusias 0
Kecil 1
Sedang 2
Besar 3

Jumlah skor pertanyaan no. 7 dan 8 Skor komponen 7


0 0
1-2 1
3-4 2
5-6 3

Kemudian hasil dari 7 komponen penilaian di jumlahkan dan apabila < 5 dikategorikan
kualitas tidur baik, dan apabila > 5 dikategorikan kualitas tidur buruk.

3.9.2 Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi dilakukan dengan tujuan untuk mencapai derajat hubungan antara variable
bebas dengan variable terikat. Dalam penelitian ini digunakan analisiskorelasi Jaspen.
Korelasi Jaspen digunakan untuk melihat keeratan hubungan antara variable X dan variable
Y, dimana salah satu skala pengukurannya mempunyai tingkat pengukuran ordinal dan satu lagi
interval. Derajat hubungan tersebut dinyatakan dengan koefisien dengan rumus sebagai berikut:

𝑘
(𝑂𝑏 − 𝑂𝑎 )2
𝑟 = 𝑟𝑀 √∑[ ]
𝑝
𝑖=1

(Nirwana, 1994).

Keterangan:
𝑟𝑀 = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑙𝑎𝑠𝑖 𝐽𝑎𝑠𝑝𝑒𝑛
P = proporsi atau persentase
𝑂𝑏 = 𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙
𝑂𝑎 = 𝑘𝑒𝑏𝑎𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑂𝑏
Terlebih dahulu dihitung koefisien korelasi Jaspen dengan rumus:

̅𝑖 (𝑂𝑏 − 𝑂𝑎 )
∑𝑘𝑖=1 𝑌
𝑟𝑀 =
𝑂 −𝑂 )
𝑆𝑌 ∑𝑘𝑖=1 [ 𝑏 𝑝 𝑎 ]

Keterangan:
𝑟𝑀 = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑙𝑎𝑠𝑖 𝐽𝑎𝑠𝑝𝑒𝑛
P = proporsi atau persentase
𝑂𝑏 = 𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙
𝑂𝑎 = 𝑘𝑒𝑏𝑎𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑂𝑏
̅𝑖 = ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
𝑌
K = banyaknya butir pertanyaan
𝑆𝑦 = 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑢𝑛𝑦𝑎𝑖 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙
Koefisien korelasi r menunjukan derajat korelasi antara variable bebas dengan variael
terikat adalah:

−1 ≤ 𝑟 ≤ 1

Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi berada di antara -1 dan +1. Untuk
bentuk/arah hubungan, nilai koefisien korelasi dinyatakan dalam positif (+) dan negatif (-).
 Jika koefisien korelasi bernilai positif maka variabel-variabel berkorelasi positif. artinya
jika variabel yang satu naik/turun maka variabel yang lainnya juga naik/turun. Semakin
dekat nilai koefisien korelasi ke +1, semakin kuat korelasi positifnya (hubungan searah).
 Jika koefisien korelasi bernilai negatif maka variabel-variabel berkorelasi negatif, artinya
jika variabel yang satu naik/turun maka variabel yang lainnya akan naik/turun. Semakin
dekat nilai koefisien korelasi ke -1. semakin kuat korelasi negatifnya (hubungan tidak
searah).
 Jika koefisien korelasi bemilai 0 (nol) maka variabel tidak menunjukkan korelasi.
Untuk menentukan keeratan hubungan/korelasi antarvariabel tersebut, berikut ini
diberikan nilai-nilai dari KK sebagai patokan.
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Besarnya koefisien Klasifikasi
0.00-0.199 Sangat rendah
0.20-0.299 Rendah
0.40-0.599 Sedang
0.70-0.799 Kuat
0.80-1.000 Sangtat kuat
Sumber: Sugiyono (2005)
3.10. Alur penelitian

Alur penelitian

Pengambilan sampel Kuisioner PSQI

Ambil darah Dibagikan pada


responden

Sentrifugasi
Analisis data
Simpan pada suhu 4°C

Kualitas tidur
Ambil ¼ sampel

Uji SGOT Uji SPGT

Kadar SGOT Kadar SGOT

Uji statistika

Analisis Data

Interpretasi hasil
Daftar pustaka

International Federation of Clinical Chemistry (IFCC). 1986. IFCC Methods For The
Measurement Of Catalytic Concentrations Of Enzymes. J. Clin. Chem. Clin Biochem. 24:
497.
Kuntz, E., and Kuntz, H.D. 2008. Hepatology, Principles and Practice 3rd Edition. Berlin:
Springer Medizin Verlag.
Nirwana SK. Sitepu, 1994, Analisis Jalur (Path Analysis),Unit Pelayanan Statitika Jurusan
Statistika, Bandung : FMIPA UNPAD.
Prodia. 2013. Pengambilan Darah – Laboratorium Klinik Prodia. Tersedia di prodia.co.id/tips-
kesehatan/pengambilan-darah/pdf [Di akses tanggal 6 Maret 2016].
Sugiyono. 2005. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan Kelima. Bandung : CV. Alfabeta.
LAMPIRAN

QUISIONER PENELITIAN PSQI (PIRTZBURG SLEEP QUALITY INDEX)

Petunjuk:

 Pertanyaan-pertanyaan berikut ini berhubungan dengan kebiasaan tidur anda hanya pada
bulan yang lalu.
 Isi setiap pertanyaan dengan lengkap dan jelas
 Untuk soal pilihan, berilah ( √ ) pada kolom yang disediakan
 Untuk soal isian, jawablah pertanyaan pada tempat yang disediakan
 Jika ada yang kurang jelas, saudara bisa menanyakannya kepada peneliti

Nama :
NPM :
Umur :
Jenis kelamin :

Untuk sebulan lalu :


1. Jam berapa anda tidur malam hari? ____________
2. Berapa menit anda perlukaan sampai anda tidur di malam hari? ____________
3. Jam berapa anda bangun di pagi hari? ____________
4. Berapa jam anda tidur pulas di malam hari? ____________
Sekali
Kurang 3 atau
atau 2
Seberapa sering masalah- Tidak sekali lebih
kali
5 masalah dibawah ini Perna semingg dalam
semingg
mengganggu tidur anda? h (0) u seminggu
u
(1) (3)
(2)
a) Tidak mampu tertidur selama 30
menit sejak berbaring
b) Terbangun ditengah malam atau
terlalu dini
c) Terbangun untuk ke kamar mandi
d) Tidak mampu bernafas dengan
leluasa
e) Batuk atau mengorok
f) Kedinginan dimalam hari
g) Kepanasan dimalam hari
h) Mimpi buruk
i) Terasa nyeri
j) Alasan lain ………
6 Seberapa sering anda
menggunakan obat tidur
7 Seberapa sering anda mengantuk
ketika melakukan aktifitas disiang
hari
Tidak
Sedang
Antusi Kecil (1) Besar (3)
(2)
as (0)
8 Seberapa besar antusias anda
ingin menyelesaikan masalah
yang anda hadapi
Sangat Sangat
Baik Kurang
Baik Kurang
(1) (2)
(0) (3)
9 Dalam sebulan ini
bagaimana kualitas
tidurmu secara
keseluruhan
Komponen 1 (kualitas tidur subjektif /Pertanyaan no. 9) :

Komponen 2 (Latensi tidur /Pertanyaan no. 2 dan 5a) :


Komponen 3 (Lamanya tidur/Pertanyaan no. 4) :

Komponen 4 (Efisiensi tidur/ Pertanyaan no. 1,3,4) :

Komponen 5 (Gangguan tidur/ Pertanyaan no. 5b-5j) :

Komponen 6 (Pemakaian obat tidur/ Pertanyaan no. 6) :

Komponen 7 (Disfungsi pada siang hari/ Pertanyaan no. 7 dan 8) :

Jumlah keseluruhan skor PSQI :

Anda mungkin juga menyukai