Anda di halaman 1dari 5

KROMOSOM RAKSASA

KELENJAR LUDAH Drosophila melanogaster

Laporan Praktikum Klasikal

Disusun untuk memenuhi matakuliah Genetika I


yang diampu oleh Bapak Andik Wijayanto, Ssi,Msi dan Ibu Prof. Dr. Hj. Sii Zubaidah,M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok Proyek 13 Offering C/2016
Elvira Harum P (160341606012)
Erlinda Eri (1303161820)
Yulia Dewi S (160341606020)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGATAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
April 2018
A. Topik : “Kromosom Raksasa”

B. Tujuan
Tujuan dari praktikum “Kromossom Raksasa” ini adalah untuk:
1. Mengetahui dan memahami bentuk kromosom raksasa Drosophila melanogaster
2. Mengetahui bagian-bagian kromosom raksasa Drosophila melanogaster

C. RumusanMasalah
Rumusan Masalah dari praktikum “Kromossom Raksasa” ini adalah untuk:
1. Mengetahui dan memahami bentuk kromosom raksasa Drosophila melanogaster
2. Mengetahui bagian-bagian kromosom raksasa Drosophila melanogaster

D. Dasar Teori
Secara umum kromosome terbentuk dai DNA panjang yang tersusun melingkari sebuah
protein yang disebut sebagai protein histon. Struktur meligkar itu akan melipat dan tersusun
mampat dalam susunan yang cukup padat. Kromosome scara umum memiliki struktur berupa
lengan kromosome dan centromere (Alberts et al, 2002). Kromatin adalah penyusun kromosom
yang terdiri dari kompleks DNA yang berasosiasi dengan protein histon. Kromatin berbentuk
panjang, tipis, dan terurai sehingga tidak terlihat di bawah mikroskop cahaya (Campbell dkk.
2010: 245). Kromosom adalah struktur pembawa materi genetik yang tersusun atas
kromatinyang memendek dan menebal (Rittner & McCabe 2004: 65).Kromosom terkondensasi
disuatu bagian dan tidak terkondensasi di bagian lainnya. Bagian yang terkondensasi memiliki
banyak salinan sekuen DNA, namun karena berada dalam kondisi terpadatkan, salinan sekuen
DNA ini tidak ikut bertanggung jawab untuk mengekspresikan informasi genetik, bagian ini
disebut dengan heterokromatin. Heterokromatin tidakmengandung gen-gen yang aktif sehingga
tidak melakukan transkripsi (Klug & Cummings 1994: 321).
Kromosom secara umum terdiri dari dua bagian utama yaitu sentromer dan lengan
kromosom. Sentromer merupakan bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lengan-lengan
kromosom (Fairbanks & Andersen 1999: 309).
Kromosome memiliki 4 lengan dengan 1 sentromer. Awalnya berupa sister kromatid dengan
jumlah 2 lengan dan saat medekati proses pembelahan akan terjadi proses penggandaan
(replication) sehingga terbentuklah kromosom dengan 4 lengan. Lengan kromosom sendiri
terbagi atas beberapa bagian yaitu daerah band, interband, dan telomers. Daerah band dan
interbad merupakan daerah yang terisi suatu gen tertentu yang dapa terlihat dengan pewarnaan
tertentu seperti acetocarmin. Daerah band dan interband keduanya merupakn susunan DNA
yang hanya berbeda padajumlah asam nukleat penyusunyang bereaksi dengan asetokarmin. Di
kedua ujung legan terdapat daerah yang disebut sebagai telomere dimana telomere sendiri
memiliki susunan padat yang mencegah terjadi penguarian DNA. Lengan kromosom sendiri
memiliki ukuran yang tidak sama yaitu terdapat legan “P” untuk Petite dan legan “Q” untuk
Queue. Legan P lebih penek daripada legan Q (Strachan, 1999).

Kromosome raksasa (Polytene chromosome) merupakan kromosom yang tumbuh dan


terbentuk secara tidak seperti pada umumnya dimana perkembangan dari kromosom tersebut
melebihi perkembangan dari kromosom lainnya. Kromosome ini terbentuk akibat adanya
endomitosis atau replikasi DNA yang tidak diiringi dengan pembelahan sioplasma dan sel.
Replikasi yang terjadi ini akan terus menyebabkan demandpenambahan dari untai DNA yang
tersusun melingkar dan membentuk pertmbuhan pada lengan kromosome (UCSF, 2010).

Drosophila melanogastermemiliki kromosom politen untuk memenuhi kebetuhan sel pada


larva yang membutuhkan banyak protein (Fairbanks & Andersen 1999: 308). Protein tersebut
digunakan untuk melanjutkan pertumbuhan Drosophila melanogastermenjadi lalat dewasa
(Suryo 1995: 78). Kromosompoliten mengandung banyak sekali salinan molekul DNA yang
telah direplikasi beberapa kali sehingga memberikan salinan tambahan DNA untuk transkripsi
dan produksi protein semakin banyak (Fairbanks & Andersen 1999: 308).
Pada kelenjar ludah larva Drozophila melanogaster dimungkinkan terjadi pembelahan
secara cepat pada kelenjar ludah akibat proses perkembangan yang diiringi proses kebiasaan
makan yang juga secara cepat meningkat. Pada beberapa sel – sel di dalam kelenjar ludah itu
terjadi pembelahan endomitosis (endoreplication) yang menyebabkan terbentuknya polytene
chromosome (UCSF, 2010).
Lampiran

Gambar 1: Larva Drosophila melanogasterdipisahkan antara kelenjar ludah dengan bagian lain.

Gambar 2: Kelenjar ludahDrosophila melanogaster diamati di bawah mikroskop


Gambar 3:Kelenjar ludahDrosophila melanogasterditetesi larutan FAA

Gambar 4:Kelenjar ludahDrosophila melanogastersaat di bawah mikroskop

Anda mungkin juga menyukai