Anda di halaman 1dari 7

Nursing News Hubungan dukungan sosial keluarga dengan tingkat

Volume 2, Nomor 1, 2017 depresi pada lanjut usia di Panti Werdha Malang
Raya

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN


TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA
MALANG RAYA

Irene R.N. Latue1), Dyah Widodo2), Esti Widiani3)


1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2)
Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
3)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
Email : jurnalpsik.unitri@gmail.com

ABSTRAK

Lansia (lanjut usia) sering kali dipandang sebagai suatu masa degenerasi biologis yang
disertai dengan berbagai keadaan yang menyertai proses menua. Kronologinya dimana
kondisi pada lansia yang disertai dengan perubahan fisik, mental, psikologis, dan penyakit
maka akan menimbulkan tingkat depresi pada lansia, hal ini disebabkan oleh kurangnya
dukungan sosial keluarga yang meliputi dukungan informasi, dukungan penilaian,
dukungan instrumental dan dukungan emosional yang diberikan pada lansia dalam
melakukan aktifitas sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan
dukungan sosial keluarga dengan tingkat depresi pada lansia yang tinggal di Panti Werdha
Malang Raya. Desain penelitian menggunakan desain penelitian correlation. Sampling
yang diambil adalah teknik purposive sampling dengan sampel berjumlah 30 orang
responden yaitu Lansia (lanjut usia) di Panti Werdha Malang Raya. Pengumpulan data
dilakukan pada bulan Juni 2014 dengan menggunakan kuesioner. Analisa hasil penelitian
menggunakan uji spearman rho ∝ = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian
besar dukungan sosial keluarga dalam kategori baik yaitu 22 orang (73,3%) dan kategori
lansia sebagian besar yang tidak depresi 15 orang (50%). Dari pengujian statistik diperoleh
hasil ada hubungan yang kuat antara dukungan sosial keluarga dengan tingkat depresi pada
lansia dengan nilai p = 0,05 dan r = 0,757. Penelitian selanjutnya disarankan untuk
menambah besar sampel, memperhatikan faktor psikis yang dapat mempengaruhi tingkat
emosional dari lansia dan penelitian selain didaerah panti, mungkin bisa kepada lansia
yang tinggal di rumah bersama keluarga.

Kata kunci: Dukungan sosial keluarga, lansia, tingkat depresi.

425
Nursing News Hubungan dukungan sosial keluarga dengan tingkat
Volume 2, Nomor 1, 2017 depresi pada lanjut usia di Panti Werdha Malang
Raya

THE RELATION OF FAMILY SOCIAL SUPPORT WITH LEVEL DEPRESSION


FOR THE ELDERLY WHO LIVED IN PANTI WERDHA MALANG RAYA

ABSTRACT

Sometimes, the elderly seen as a period of biological degeneration that has accompanied
with variety of condition that accompanies the aging proces. The chronology is the
condition of the elderly that has accompanied with the change of physical, mental,
psychology, and the illness, so it will causes level depression of the elderly,it caused of the
less family social support sach as support of information, value, instrumental and support
of emotional who has given for the elderly to do the activity on daily. The purpose of this
research,to know about the relation of family social support with the level depression of
the elderly who lived in panti werdha,malang raya. Design of research used correlation
research design. The sampling that has taken is technic purposive sampling with 30
respondent <the elderly> in panti werdha,malang raya as sample data collection has done
on juni 2014 used kuisioner. Analysis of research results used searman test rho =0,05. The
result of research show that the most family social support in good catagory is 22 person
<73,3%> and catagory elderly the most who not depression is 15 person <50%>. From
the statistic test got the results that there is a relation between family social support with
level depression for the elderly with the value p=0,05 and r=0,757. The next research, it's
suggested to added the big sample, to pay attention for the factor psychological that can
affecting level emotional to the elderly and the other research in addition to panti werdha,
maybe to the elderly who lived in the home with family.

Key word: Family social support, elderly, level depression.

PENDAHULUAN

Lansia (lanjut usia) sering kali mempertahankan struktur dan fungsi


dipandang sebagai suatu masa degenerasi normalnya sehingga tidak dapat bertahan
biologis yang disertai dengan berbagai terhadap jejas dan memperbaiki
keadaan yang menyertai proses menua. kerusakan yang diderita (Bandiyah,
Proses menua merupakan suatu proses 2009). Pada lansia banyak sekali
menghilangnya secara perlahan perubahan-perubahan yang terjadi seperti
kemampuan jaringan untuk memperbaiki perubahan fisik, perubahan mental,
diri atau mengganti diri dan

426
Nursing News Hubungan dukungan sosial keluarga dengan tingkat
Volume 2, Nomor 1, 2017 depresi pada lanjut usia di Panti Werdha Malang
Raya

perubahan psikologis, dan penyakit yang mengetahui hubungan dukungan sosial


sering dijumpai pada lansia. keluarga dengan tingkat depresi pada
Kronologinya dimana kondisi pada lansia yang tinggal di Panti Werdha
lansia yang disertai dengan perubahan Malang Raya (Panti Griya Asih dan Panti
fisik, perubahan mental, perubahan Siloam).
psikologis, dan penyakit maka akan
menimbulkan tingkat depresi pada lansia,
hal ini disebabkan oleh kurangnya METODE PENELITIAN
dukungan sosial keluarga yang meliputi
dukungan informasional, dukungan Jenis penelitian yang digunakan
penilaian, dukungan instrumental dan adalah desain penelitian korelasi dengan
dukungan emosional yang diberikan pada menggunakan pendekatan cross
lansia dalam melakukan aktifitas sehari- sectional, dimana data yang menyangkut
hari. Semakin baik dukungan sosial variabel independen diteliti dalam waktu
keluarga yang diberikan kepada lansia yang bersamaan kemudian di olah dan di
maka lansia merasa lebih diperhatikan lakukan dengan analisis (Nursalam,
oleh keluarga, sehingga depresi yang 2011).
biasanya muncul pada lansia dapat Penelitian ini di lakukan dengan
diminimalisir melalui dukungan sosial mengindentifikasi melalui kuesioner
keluarga yang baik. pada lansia di Panti Werdha Malang Raya
Berdasarkan studi penelitian terdiri dari Panti Griya Asih Lawang &
sebelumnya menunjukkan prevalensi Panti Siloam Malang. Pada penelitian ini
depresi pada lansia yang cukup tinggi. Di variabel independennya adalah dukungan
salah satu penelitian (Djaali, 2013) di sosial keluarga pada lansia yang tinggal
panti wredha di surabaya menunjukkan di Panti dan variabel dependennya adalah
prevalensi depresi pada lansia sekitar tingkat depresi. Instrumen yang
35%, dan perempuan memiliki prevalensi digunakan dalam penelitian ini adalah:
lebih tinggi yaitu 37%. Pada setting Variabel independen
perawatan utama di panti, diidentifikasi menggunakan kuisioner dimana
bahwa depresi dialami oleh 17% sampai responden tinggal memilih jawaban pada
dengan 37% lansia dan 30% diantaranya pertanyaan diambil dari pengukuran
mengalami depresi mayor (Namora, standar Dukungan Sosial Keluarga.
2009). Jadi, Insiden depresi paling rendah Variabel dependen dilakukan juga dengan
terdapat pada lansia yang menetap di menggunakan kuisioner di mana
masyarakat dan paling tinggi pada lansia pertanyaan diambil dari pengukuran
yang tinggal di panti. standar GDS 15 (Geriatric Depression
Berdasarkan latar belakang maka Scale 15), dalam (Nursalam, 2013).
yang menjadi tujuan penelitian ini adalah

427
Nursing News Hubungan dukungan sosial keluarga dengan tingkat
Volume 2, Nomor 1, 2017 depresi pada lanjut usia di Panti Werdha Malang
Raya

Pada penelitian ini untuk terjadi pada lanjut usia karena faktor
mengetahui hubungan dua variabel yaitu kehilangan, penurunan kesehatan fisik,
variable independen dan variabel dan kurangnya dukungan dari keluarga.
dependen, peneliti memakai tabulasi Kurangnya dukungan keluarga kepada
silang. Kemudian diuji korelasi lanjut usia, akan mempengaruhi koping
Spearmean rank dengan menggunakan pada lansia tidak adekuat. Koping yang
bantuan SPSS 11 for window untuk tidak adekuat dalam mengahadapi
melihat tingkat kemaknaan data 𝛼 = masalah, akan menyebabkan krisis yang
0,05. Setelah data dimasukan di bertumpuk dan berkepanjangan yang
komputer, kemudian dicari nilai koefisien akhirnya dapat menimbulkan gejala
korelasi dan p value atau nilai Asymp depresi.
sehingga dapat disimpulkan ada Tabel 2. Distribusi tingkat depresi pada
hubungan yang signifikan. lansia yang tinggal di panti
Werdha Malang Raya (Panti
Griya Asih dan Panti Siloam)
HASIL DAN PEMBAHASAN Bulan Juni Tahun 2014.
Depresi Lansia f (% )
Tabel 1. Distribusi frekuensi dukungan
Berat 5 16,7
sosial keluarga pada lansia Sedang 10 33,3
yang tinggal di Panti Werdha Tidak 15 50,0
Malang Raya (Panti Griya Asih Total 30 100
dan Panti Siloam) Bulan Juni
Tahun 2014. Usia lanjut adalah suatu proses
Dukungan Sosial f (% ) alami yang tidak dapat dihindari
(Pujiono, 2014). Setiap lansia adalah
Baik 22 73,3
unik, oleh karena itu perawat harus
Sedang 3 10,0
Kurang 5 16,7 memberikan pendekatan yang berbeda
Total 30 100 antara satu lansia dengan lansia lainnya
(Tarigan & Julita, 2009). Bentuk
Berdasarkan Tabel 1 diketahui hubungan dukungan sosial keluarga
bahwa bahwa dari 30 orang responden, dengan tingkat depresi pada lansia,
sebagian besar reponden memiliki keluarga berfungsi sebagai sistem
kategori dukungan sosial yang baik pendukung bagi anggotanya. Anggota
sebanyak 22 orang (73,3%), dan yang keluarga memandang bahwa orang yang
kurang mendapatkan dukungan sosial bersifat mendukung, selalu
sebanyak 5 orang (16,7%). siap memberikan pertolongan dan
(Kustyaningsih, 2011) stress yang bantuan jika diperlukan, seperti dukungan
menimbulkan depresi sangat rentan emosional, dukungan informasi,

428
Nursing News Hubungan dukungan sosial keluarga dengan tingkat
Volume 2, Nomor 1, 2017 depresi pada lanjut usia di Panti Werdha Malang
Raya

dukungan instrumental, dan dukungan Menurut Namora (2009),


penghargaan, karena keluarga memiliki menyebutkan bahwa faktor-faktor yang
hubungan fisik maupun psikis (depresi) dapat menyebabkan depresi adalah;
seseorang. faktor biologi yaitu kecenderungan
Berdasarkan Tabel 2 diketahui berkembangnya gangguan afektif,
bahwa kejadian tingkat depresi terutama gangguan manik-depresive
menunjukkan bahwa sebagian besar (bipolar) merupakan bawaan sejak lahir.
responden adalah tidak mengalami Di antara faktor-faktor yang memegang
depresi yaitu 15 orang (50,0%) dan peranan penting dalam melahirkan
sebagian kecil responden mengalami penyakit depresi adalah fungsi otak yang
depresi sedang yaitu 10 orang (33,3%). tergganggu dan gangguan hormonal. Ada
Pada umumnya, yang rentang terkena bukti bahwa perubahan biologis muncul
depresi adalah orang cacat dan lanjut usia pada individu yang depresi. Bahkan,
(lansia) dengan tingkat depresi rata-rata simptom yang menjadi karakteristik
depresi berat. Hal ini disebabkan karena depresi termasuk perubahan fisiologis
mereka menganggap bahwa perasaan misalnya: anoreksia, konstipasi,
tidak berdaya dan kehilangan harapan¸ insomnia, kelelahan, dan kesulitan
yang disertai perasaan sedih, kehilangan konsentrasi. Individu yang depresi
minat dan kegembiraan, berkurangnya mungkin saja mengeluh rasa sakit yang
energi yang menuju kepada kronis, ketidaknyamanan saluran
meningkatnya keadaan mudah lelah yang pencernaan, pusing atau pegal-pegal pada
sangat nyata dan berkurangnya aktivitas tubuh yang mengakibatkan gangguan
(Tarigan, 2009). Oleh karena itu anggota fungsi tubuh dan status kesehatan fisik.
keluarga (terutama lanjut usia) perlu Faktor genetik; Seseorang yang dalam
mempunyai mekanisme koping agar keluarganya diketahui menderita depresi
meredakan krisis dalam masalah di berat memiliki resiko lebih besar
keluarga tersebut. Koping tersebut menderita gangguan depresi daripada
berasal dari kemampuan individu masyarakat pada umumnya. Gen (kode
memecahkan masalah, mempunyai biologis yang diwariskan dari orang tua)
pandangan positif, kesehatan fisik, berpengaruh dalam terjadinya depresi,
keterampilan sosial dan materi yang tetapi ada banyak gen di dalam tubuh kita
memadai dan dukungan keluarga. Yang dan tidak ada seorangpun peneliti yang
kemudian koping tersebut dapat mengetahui secara pasti bagaimana gen
mengarah ke adaptif, dimana lansia dapat bekerja. Dan tidak ada bukti langsung
mengatasi masalahnya dan terhindar dari bahwa ada penyakit depresi yang
depresi. Namun jika koping jatuh pada disebabkan oleh faktor keturunan
keadaan yang maladaptif, maka lansia (Namora, 2009) dan faktor psikososial;
akan cenderung depresi.

429
Nursing News Hubungan dukungan sosial keluarga dengan tingkat
Volume 2, Nomor 1, 2017 depresi pada lanjut usia di Panti Werdha Malang
Raya

faktor psikososial yang menyebabkan penelitian ini memperoleh nilai korelasi


terjadinya depresi antara lain; (spearman rank) sebesar 0,757
1) Peristiwa kehidupan dan stress membuktikan bahwa adanya hubungan
lingkungan. antara dukungan sosial keluarga dengan
2) Faktor kepribadian premorbid tingkat depresi pada lansia sebesarn
3) Faktor psikoanalitik dan 75,7%. Artinya ada hubungan yang kuat
psikodinamik antara dukungan sosial dengan tingkat
4) Ketidakberdayaan yang dipelajari. depresi pada lansia, sebagaimana yang
5) Teori kognitif; Pandangan negatif disebutkan bahwa interpretasi koefisien
terhadap masa depan, pandangan korelasi sebagai berikut: 0,600 – 0,799 =
negatif terhadap diri sendiri, kuat.
individu menganggap dirinya tak
mampu, bodoh, pemalas, tidak
berharga, dan pandangan negatif KESIMPULAN
terhadap pengalaman hidup.
Hubungan dukungan sosial 1) Penelitian ini diperoleh data bahwa
keluarga dengan tingkat depresi pada sebagian besar responden memiliki
lansia yang tinggal di Panti ini di lakukan dukungan sosial keluarga pada lansia
di Panti Werdha Malang Raya (Panti adalah baik yaitu 22 orang (73,3%).
Griya Asih dan Panti Siloam) pada tahun 2) Penelitian ini didapatkan deskripsi
2014 yang paling banyak adalah bahwa lansia sebagian besar tidak
mempunyai dukungan sosial keluarga mengalami depresi yaitu 15 orang
yang baik sebanyak 22 orang (73,3%), (50%).
dan tidak mengalami depresi yaitu 15 3) Hasil analisis menunjukkan bahwa
orang (50,0%), kemudian yang kurang ada hubungan yang kuat antara
mendapatkan dukungan sosial sebanyak 5 dukungan sosial keluarga dengan
orang (16,7%) dan sebagian kecil tingkat depresi pada lansia yang
responden mengalami depresi sedang tinggal di Panti Werdha Malang
yaitu 10 orang (33,3%). Raya (Panti Griya Asih dan Panti
Hasil analisa menunjukkan bahwa Siloam) dengan nilai p = 0,000 <
nilai p value sebesar 0,000 yang mana ∝ = 0,05 dan nilai koefisien korelasi
nilai ini < (0,05), maka H1 diterima, = 0, 757.
artinya: terdapat hubungan yang
signifikan antara dukungan sosial
keluarga dengan tingkat depresi pada
lansia yang tinggal di Panti Werdha
Malang Raya (Panti Griya Asih dan Panti
Siloam) pada tahun 2014. Hasil

430
Nursing News Hubungan dukungan sosial keluarga dengan tingkat
Volume 2, Nomor 1, 2017 depresi pada lanjut usia di Panti Werdha Malang
Raya

DAFTAR PUSTAKA Keperawatan, Pedoman Skripsi,


Tesis, dan Instrumen Penelitian
Bandiyah, S. 2009. Lanjut Usia Dan keperawatan. Jakarta: PT. Salemba
Keperawatan Gerontik, Cek 1. Medika.
Yogjakarta: Nuha Medika.
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian
Djaali, N.A. & Sappaile, N. 2013. A Ilmu Keperawatan, Pendekatan
systematic review: Group Praktis. Jakarta: PT. Salemba
Counselling for older peoplewith Medika.
depression, 2nd International
Seminar on Quality and Affordable Pujiono. 2014. Efektivitas Pelaksanaan
Education (ISQAE 2013). Jakarta: Program Posyandu Lanjut Usia
UI, di akses tanggal 22, Februari (Studi Di Pekon Pardasuka,
2014. Kecamatanamatan Pardasuka,
Kabupatenupaten Tanggamus),
Kustyaningsih, Dewi. 2011. Hubungan Abstrak. Diakses dalam
Antara Dukungan Keluarga http://www.usu.go.id , di akses
Dengan Tingkat Depresi Pada tanggal 22, Februari 2014.
Lansia. Jurnal keperawatan Volume
01/ Nomor 01. Jakarta, diakses Tarigan, C. & Julita. 2009. Perbedaan
tanggal 22, Februari 2014. Depresi Pada Pasien Dispepsia
Fungsional dan Dispepsia Organik.
Lubis, Namora Lumongga. 2009. Depresi Diakses dalam
Tinjauan Psikologi, Ed 1, Cek 1. http://www.duniapsikologi.com/dep
Jakarta: Kencana, Prenada media resi-pengertian-penyebab-dan-
Group. gejalanya/html, di akses tanggal 22,
Februari 2014.
Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu

431

Anda mungkin juga menyukai