Anda di halaman 1dari 7

Pertemuan: IX LEMBARAN KERJA 8 SKS : 3

MATA KULIAH PROFESI Kode : 1MDK47004


Hari/ Tanggal: KEPENDIDIKAN Waktu : 08.00 – 10.30
Senin/ 03 April 2018

Materi: Hakikat Manajemen Pendidikan

Judul/Tema Pembahasan: Peranan Guru Bidang Studi dalam Manajemen


Pendidikan

Topik Pembahasan: “Substansi manajemen pendidikan”

Inti sari pembahasan


Substansi administrasi (manajemen)pendidikan meliputi:
1. Kurikulum
2. Peserta didik
3. Pendidik dan tenaga kependidikan
4. Sarana dan prasarana
5. Keuangan
6. Layanan khusus
7. Ketatausahaan
8. Mitra sekolah dengan masyarakat

Pertanyaan yang diajukan:


1. Deskripsikan konsep dasar dari masing-masing substansi administrasi pendidikan dengan kata-kata
sendiri
2. Klasifikasikan tugas manajemen pada setiap substansi administrasi (manajemen) pendidikan
dengan jelas
3. Jelaskan bagaimana hubungan fungsi dengan substansi administrasi (manajemen) pendidikan dalam
mencapai tujuan pendidikan

Simpulan materi:

“substansi administrasi pendidikan tidak berbeda atau sama dengan substansi manajemen pendidikan
yang meliputi pengelolaan bidang kurikulum, peeserta didik, tenaga pendidik dan kependidikan,
sarana dan prasarana berdasarkan prinsip-prinsip fungsi manajemen yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, kepegawaian, pengarahan, pengkoordinasian, kepengawasan dan monitoring dan
evaluasi” yang saling berkaitan satu dengan yang lain dalam mencapai tujuan pendidikan”
Jawaban dari pertanyaan yang diajukan :
1. Substansi administrasi (manajemen)pendidikan meliputi:
a. Kurikulum

Menurut Saylor J. Gallen & William N. Alexander dalam bukunya “Curriculum Planning”
menyatakan Kurikulum adalah “Keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar baik
berlangsung dikelas, dihalaman maupun diluar sekolah”.

Menurut B. Ragan mengemukakan kurikulum adalah “Semua pengalaman anak dibawah


tanggung jawab sekolah”

Menurut Soedijarto, sebuah pengalaman Pemikiran Bagi Prosedur Perencanaan dan


Pengembangan; kurikulum Perguruan Tinggi, BP3K Departeman Pendidikan dan Kebudayaan
tahu 1975 ”Segala pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan dan diorganisir untuk
diatasi oleh siswa/mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bagi
suatu lembaga pendidikan”.

Dari berbagai pengertian kurikulum diatas penulis menyimpulkan bahwa Kurikulum adalah
merupakan suatu usaha terrencana dan terorganisir untuk menciptakan suatu pengalaman belajar
pada siswa dibawah tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan untuk mencapai suatu
tujuan.

b. Peserta Didik

Secara etimologi peserta didik dalam bahasa arab disebut dengan Tilmidz jamaknya
adalah Talamid, yang artinya adalah “murid”, maksudnya adalah “orang-orang yang mengingini
pendidikan”. Dalam bahasa arab dikenal juga dengan istilah Thalib, jamaknya
adalah Thullab, yang artinya adalah “mencari”, maksudnya adalah “orang-orang yang mencari
ilmu”[1].
Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, peserta
didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses
pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu[2].
Abu Ahmadi juga menuliskan tentang pengertian peserta didik, peserta didik adalah anak yang
belum dewasa, yang memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa,
guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai
warga negara, sebagai anggota masyarakat dan sebaga suatu pribadi atau individu.

Dari definisi-definisi yang diungkapkan di atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah
orang yang mempunyai fitrah (potensi) dasar, baik secara fisik maupun psikis, yang perlu
dikembangkan, untuk mengembangkan potensi tersebut sangat membutuhkan pendidikan dari
pendidik.

c. Pendidik dan tenaga kependidikan


Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi. (UU No.20 THN 2003, PSL 39 (2))

• TENAGA PROFESIONAL
• MERENCANAKAN PEMBELAJARAN.
• MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN.
• MENILAI HASIL PEMBELAJARAN.
• MEMBIMBING
• MELATIH
• MENILITI
• MENGABDI KEPADA MASYARAKAT.

Seperti:
 GURU
 DOSEN
 TUTOR
 INSTRUKTUR
 PAMOMG BELAJAR
 KONSELOR
 WIDYAISWARA
 FASILITATOR
 PENGUJI
 DST

Tenaga Kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya,
serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. (UU No. 20 tahun 2003 pasal 1
(BAB 1  Ketentuan umum)

Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan. (UU No. 20 tahun 2003 psl 1, BAB 1  Ketentuan
umum)

• Merupakan tenaga yang bertugas merencanakan dan melaksanakan administrasi,


pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan.
(UU No.20 THN 2003, PSL 39 (1))

d. Sarana dan Prasarana

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sarana adalah segala sesuatu yang
dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah
segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha,
pembangunan, proyek). Untuk lebih memudahkan membedakan keduanya. Sarana lebih
ditujukan untuk benda-benda yang bergerak seperti komputer dan mesin-mesin, sedangkan
prasarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang tidak bergerak seperti gedung.
Menurut Ketentuan Umum Permendiknas (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional) No.
24 tahun 2007. Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah,
sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah.
Sarana pendidikan antara lain gedung, ruang kelas, meja, kursi serta alat-alat media
pembelajaran. Sedangkan yang termasuk prasarana antara lain seperti halaman, taman,
lapangan, jalan menuju sekolah dan lain-lain.
Jadi, sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan bahan untuk
mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses produksi. (contohnya: sabit, cangkul, dll.)
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
produksi. (contohnya: lahan, jalan, parit, pabrik, tempat kerja, dll.) Misalnya, dalam bidang
transportasi darat kita dapat menyebut mobil, motor, bis, taksi sebagai sarana transportasi
karena digunakan secara langsung oleh orang. Sedangkan fasilitas pendukung seperti jalan,
rambu-rambu, lampu lalu lintas dapat kita sebut sebagai prasarana.

e. Keuangan

Keuangan dalam KBBI (2008:1767) diartikan : (1) segala sesuatu yang bertalian dengan
uang; (2) seluk beluk uang; (3) urusan uang; (4) keadaan uang. Contoh dalam kalimat:
biaya rumah sakit tidak terjangkau oleh keuanganku. (artinya: kondisi
uang/harta/kekayaanku tidak bisa menjangkau biaya rumah sakit)

Dalam Wikipedia bahasa Indonesia, Keuangan adalah mempelajari bagaimana individu,


bisnis, dan organisasi meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya
moneter sejalan dengan waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyek
mereka. Istilah keuangan dapat berarti: (1) Ilmu keuangan dan asset lainnya; (2)
Manajemen asset tersebut; (3) Menghitung dan mengatur risiko proyek.
Ridwan dan Inge (2003). Keuangan merupakan ilmu dan seni dalam mengelola uang yang
mempengaruhi kehidupan setiap orang dan setiap organisasi. Keuangan berhubungan
dengan proses, lembaga, pasar, dan instrumen yang terlibat dalam transfer uang diantara
individu maupun antara bisnis dan pemerintah.

f. Layanan Khusus

Adalah suatu usaha yang tidak secara langsung berhubungan dengan proses belajar
mengajar dikelas, tetapi secara khusus diberikan kepada peserta didik.

g. Ketatausahaan

Adalah suatu bidang garapan manajemen pendidikan yang menyangkut segenap rangkaian
pengelolaan pencatatan dan pelaporan seluruh kegiatan yang dilaksanakan dalam suatu
organisasi.

h. Mitra sekolah dengan masyarakat

Merupakan suatu proses komunikasi antara sekolah masyarakat untuk meningkatkan


pengertian masyarakat tentang kebutuhan dab kegiatan pendidikan serta mendorong minat
dankerjasama dalam meningkatkan dan mengembangkan kuantitas dan kualitas lembaga
pendidikan.

2. tugas manajemen pada setiap substansi administrasi (manajemen) pendidikan

a. kurikulum

1. penyusunan persiapan mengajar (SAP/RPP)


2. pelaksanaan proses belajar mengajar

b. peserta didik

1. meneliti pertumbuhan/perkembangan peserta didik


2. penerimaan peserta didik
3. penetapan daya tampung
4. penetapan syarat-syarat peserta didik
5. pembentukan panitia penerimaan peserta didik
6. pembinaan peserta didik

c. Pendidik dan tenaga kependidikan


1. pengadaan personalia
2. pengangkatan personalia
3. pembinaan dan pengembangan personalia
4. hak dan kewajiban personalia

d. sarana dan prasarana


1. perencanaan kebutuhan
2. pengadaan
3. penyimpanan
4. inventaris
5. pemeliharaan
6. penghapusan
7. pengawan perlengkapan

e. keuangan
1. penyusunan rencana pendapatan dan belanja sekolah
2. pengelolaan keuangan rutin
3. pembukuan keuangan

f. layanan khusus
1. inventarisasi
2. katalogisasi
3. klasifikasi
4. usaha kesehatan sekolah
5. kafetaria

g. ketatausahaan
1. perencanaan
2. pencatatan
3. pengelolahan
4. penggandaan
5. penyimpanan
6. pengiriman

h. mitra sekolah dengan msyarakat


mengetahui bagaimana hubungan sekolah dnegan msyarkat serta meberikan solusi

3. hubungan fungsi dengan substansi administrasi (manajemen) pendidikan dalam


mencapai tujuan pendidikan

fungsidengan bidang tugas manajemen terdapat hubungan yang sangat erat. Setiap
pengelolaan bidang-bidang tugas/garapan manajemen dikendalikan dan diatur dengan
mengikuti proses/ fungsi-fungsi manajerial yang diawali dengan perencanaan hingga
penggangaran.

Nama : Mindo Laura Arianti Naibaho Nilai :


NIM : 4173111048
Prodi/ Fakultas : Pendidikan Matematika/FMIPA Paraf Dosen:
Kelas : D-Reguler

Anda mungkin juga menyukai