Anda di halaman 1dari 5

Broadband Integrated Services Digital Networks (B-ISDN)

1.1 DEFENISI

B-ISDN (Broadband-Integrated Services Digital Network) merupakan pengembangan


dari (N)-ISDN (Narrowband-ISDN). ISDN adalah protokol yang digunakan untuk
mendukung penyediaan interface digital bagi pelanggan melalui jaringan lokal kabel yang
sudah tersedia. ISDN merupakan pengembangan dari jaringan telepon IDN (Integrated
Digital Network ) yang menyediakan hubungan digital dari ujung satu pelanggan ke ujung
pelanggan lain secara digital untuk proses transformasi informasi dalam bentuk suara, data
dan gambar. Keuntungan yang dapat diperoleh bila komunikasi telepon, faksimil, teks, video,
transmisi data, gambar dan jaringan komputer menggunakan layanan ISDN ini, diantaranya
adalah kecepatannya yang dapat mencapai 144 Kbps (Kilobit per second) atau bahkan hingga
2 Mbps (Megabit per second).

ISDN dapat dikatakan sebagai jaringan telekomunikasi yang melalui perombakan


jaringan telepon, yang dapat melayani aplikasi suara maupun non suara seperti data, teks,
citra, dan video pada satu jaringan yang sama. ISDN merupakan gambaran tentang jaringan
telepon untuk masa depan dengan kecepatan data yang sangat tinggi dan noise yang sangat
rendah atau nol.

ISDN dirancang dengan menggunakan media transmisi serat optik, dimana media ini
adalah media komunikasi yang dapat mengirimkan menggunakan cahaya dengan kecepatan
yang sangat tinggi. Hal ini bertujuan supaya pelayanan tukar-menukar informasi dengan
cepat dapat dilakukan dengan mudah. Tetapi karena hal itu sangat mahal maka digunakanlah
kabel tembaga yang tentunya membuat kece-patannya menurun bahkan dianggap terlalu
lambat untuk kualitas video.

BISDN atau Broadband ISDN dirancang untuk menangani aplikasi bandwidth tinggi.
BISDN saat ini menggunakan teknologi ATM melalui transmisi SONET berbasis sirkuit
untuk menyediakan data tingkat dari 155 ke 622Mbps dan seterusnya, berbeda dengan
tradisional narrowband ISDN (atau N-ISDN), yang hanya 64 Kb id dasarnya dan sampai 2
Mbps.

Broadband ISDN (BISDN) dirancang untuk dapat menyediakan layanan dalam kategori
sebagai berikut:
 Percakapan seperti telephone, yang juga didukung oleh N-ISDN. Juga tambahan
bandwidth seperti yang ditawarkan akan memungkinkan layanan seperti video
telephony, video conferencing dan transfer data kecepatan tinggi.
 Layanan pesan, aplikasi dapat termasuk surat suara dan video, serta multi-media
tradisional mail dan surat elektronik (email).
 Media akses ke layanan penyimpan informasi, dan informasi akan dikirim ke
pengguna pada apabila ada permintaan saja.
 Tidak ada kontrol dari pengguna misalnya, siaran TV, di mana pengguna dapat
memilih untuk melihat atau tidak.

B-ISDN dirancang untuk menawarkan baik yang berorientasi sambungan dan hubungan
layanan. Broadband mentransfer informasi yang diberikan oleh penggunaan asynchronous
transfer mode (ATM), di kedua kasus, menggunakan end-to-end koneksi logis atau sirkuit
virtual. Namun, B-ISDN tidak banyak digunakan selama ini.

1.2 ARSITERTUR
B-ISDN berbeda dari narrowband ISDN dalam beberapa hal. Untuk memenuhi
kebutuhan video resolusi tinggi , channel rate yang lebih tinggi di butuhkan dalam orde
150Mbps. Agar supaya dapat secara simulatan mendukung satu atau lebih servis interaktif
dan servis terdistribusi, total dari subscriber line rate yang dibutuhkan sekitar 600Mbps.
Dalam sistem telpon yang terpasang sekarang ini data rate yang sangat besar dapat dipenuhi.
Maka teknologi yang tepat untuk penyebaran yang luas data rate seperti itu adalah fiber optik.
Sehingga, pengenalan B-ISDN tergantung pada langkah pengenalan dari teknolgi fiber optic.
Internal ke jaringan, ada satu masalah dari teknik switching yang digunakan. Fasilitas
switching yang mampu menangani range yang lebar dari bit rate yang berbeda dan parameter
trafik. Meskipun peningkatan kemampuan dari hardware switching dan peningkatan dari
penggunaan fiber optik, adalah sangat sulit untuk menangani permintaan yang besar dan
berbeda – beda dari B-ISDN dengan teknologi switching. Maka untuk alasan ini ada
peningkatan kebutuhan dalam beberapa tipe dari fast packet switching yang menjadi dasar
teknik switching bagi B-ISDN. Bentuk switching semacam ini telah mendukung pengguna
baru interface protokol jaringan yang dikenal dengan ATM.
Gambar 1 Arsitektur BISDN

Seperti halnya narrow band ISDN, maka B-ISDN juga menggunakan kontrol yang
didasarkan pada signaling kanal. Dalam jaringan SS7 telah diperbaiki untuk mendukung
kemapuan yang telah di perbesar dari network kecepatan tinggi yang akan digunakan.
Hampir sama pula, signaling kontrol dari pengguna jaringan akan mempergunakan versi
yangdiperbaiki dari I.451/Q.931.

B-ISDN tentu saja harus mendukung servis transmisi 64kbps yang menggunakan paket
switching maupun circuit switching, yang di dukung oleh narrow band ISDN.

1.3 PROTOKOL BISDN

Arsitektur protokol BISDN memperkenalkan elemen-elemen baru yang tidak ditemukan


di arsitektur ISDN, seperti yang terlihat pada gambar 2. Pada BSIDN diasumsikan bahwa
proses transfer informasi melalui antarmuka pemakai- jaringan akan menggunakan ATM.

Penggunaan ATM pada BISDN cukup beralasan karena BISDN berdasarkan jaringan
paket baik pada antarmuka maupun pada semua penyambungan internal. Walaupun BISDN
merekomendasikan penyambungan sirkit, tetapi tetap dilakukan melalui mekanisme transport
berdasarkan paket. Sehingga ISDN yang berawal dari penyambungan sirkit akan
mentransformasikan diri ke penyambungan paket ketika berada pada layanan broadband.

Dasar teknologi untuk B-ISDN juga digunakan sebagai teknologi backbone untuk
jaringan lain. Spesifikasi ATM adalah sebagai berikut :

1. Data rate yang tinggi (155 Mbps, 622 Mbps, 2,4 Gbps)
2. Fast Packet Switching (virtual circuit switching)
3. Ukuran sel tetap
 48 byte payload
 5 byte header
4. Multiplexing data asinkron melalui koneksi virtual
5. Menjamin Quality of Services (QoS)
 Bit rate
 Timing
 Tipe koneksi

Tujuan utama ATM adalah :

1. Fleksibilitas
 Mampu merealisasikan penyediaan layanan yang beragam
 Mendukung beragam bit rate
2. Mendukung data rate yang tinggi
 Strategi ruting lebih sederhana
 Kerumitan protokol dititikberatkan ke end-system
3. Jaringan backbone
 Sebagai dasar bagi jaringan dan layanan yang lain

Gambar 2 Protokol BISDN untuk ATM.


Protokol BISDN dibagi kedalam tiga perencanaan :

1. User Plane, melakukan transfer informasi untuk user dengan serangakain pengaturan
(misalnya pengaturan alir, pengaturan kesalahan)
2. Control Plane , membentuk pengaturan panggilan dan fungsi pengaturan koneksi.
3. Management Plane, termasuk perencanaan manajemen, yang membentuk fungsi
manajemen yang berhubungan dengan suatu sistem dan menyediakan koordinasi
antara semua perencaan, dan manajemen lapisan, dimana membentuk fungsi
manajemen yang berhubungan dengan sumber daya dan parameter yang ada pada
protokol tersebut.

Layer protokol BISDN :

1. Physical layer (PHL)


 Physical Medium Dependant Sub-Layer (PMD)
 Mentransfer aliran bit
 Biasanya menggunakan sistem SONET/SDH
 Transmission Convergence Sub-layer (TC)
 Pembentukan/pemecahan frame
 Pembentukan/pengenalan sel data
 Kopling laju transmisi sel data
2. ATM Layer
 Mengangkut sel ATM
 Pengalamatan koneksi virtual
 Multiplexing sel ATM
 Pengendalian aliran (flow control) dan pengendalian akes
3. ATM Adaption Layer (AAL)
 Segmentation and Reassembly Sub-Layer (SAR)
 Segmentasi dan reassembly data user
 Convergence sub-layer (CS)
 Mendukung beberapa level layanan

Anda mungkin juga menyukai