Anda di halaman 1dari 4

Distribusi Binomial

Posted on 1 Februari 2015by Yosep Dwi Kristanto


Sering dalam berbagai macam permasalahan peluang hanya memiliki dua
kemungkinan hasil atau dapat disederhanakan menjadi dua kemungkinan.
Sebagai contoh, ketika suatu koin dilempar, maka kita akan mendapat
angka atau gambar. Ketika seorang bayi lahir, maka seorang bayi tersebut
merupakan bayi laki-laki atau perempuan. Dalam permainan bola basket,
tim yang bermain bisa menang atau kalah. Keadaan benar/salah tersebut
dapat dijawab dengan dua cara, yaitu benar atau salah. Kondisi-kondisi
lainnya dapat disederhanakan untuk menghasilkan dua kemungkinan.
Sebagai contoh, suatu pengobatan medis dapat diklasifikasikan sebagai
efektif atau tidak efektif, tergantung hasilnya. Seseorang dapat
dikategorikan memiliki tekanan darah normal atau tidak normal,
tergantung dari pengukuran tekanan darahnya. Pertanyaan-pertanyaan
pilihan ganda, walaupun memiliki empat atau lima pilihan jawaban, dapat
diklasifikasikan menjadi benar atau salah. Kondisi-kondisi yang telah
dicontohkan tersebut dinamakan percobaan binomial.

Pada pembahasan ini kita akan membahas beberapa hal mengenai


distribusi binomial, yaitu:

 Percobaan binomial.
 Pengertian distribusi binomial.
 Rumus peluang binomial.
 Menghitung peluang binomial dengan tabel.
 Rata-rata, varians, dan simpangan baku untuk distribusi binomial.
Percobaan binomial merupakan suatu percobaan yang memenuhi
empat syarat berikut:
1. Terdapat n kali percobaan.
2. Masing-masing percobaan hanya dapat menghasilkan dua
kemungkinan, atau hasil yang diperoleh dapat disederhanakan menjadi
dua kemungkinan. Hasil yang diperoleh tersebut dapat dianggap sebagai
hasil yang sukses atau gagal.
3. Hasil dari masing-masing percobaan haruslah saling bebas.
4. Peluang untuk sukses harus sama untuk setiap percobaan.

Suatu percobaan binomial dan hasilnya memberikan distribusi peluang


khusus yang disebut sebagai distribusi binomial.
Hasil-hasil percobaan binomial dan peluang yang bersesuaian dari hasil
tersebut dinamakan distribusi binomial.
Dalam percobaan binomial, hasil-hasilnya seringkali diklasifikasikan
sebagai hasil yang sukses atau gagal. Sebagai contoh, jawaban benar suatu
pertanyaan pilihan ganda dapat diklasifikasikan sebagai hasil yang sukses,
sehingga pilihan jawaban lainnya merupakan jawaban yang salah dan
diklasifikasikan sebagai hasil yang gagal. Notasi-notasi yang umumnya
digunakan dalam percobaan binomial dan distribusi binomial adalah
sebagai berikut.

Notasi Keterangan

P(S) Simbol untuk peluang sukses.

P(F) Simbol untuk peluang gagal.

p Peluang sukes.

q Peluang gagal.

P(S) = p dan P(F) = 1 – p = q

n Banyaknya percobaan

X Banyaknya sukses dalam n kali percobaan

Perhatikan bahwa 0 ≤ X ≤ n dan X = 0, 1, 2, 3, …, n.


Peluang sukses dalam percobaan binomial dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut.

Rumus Peluang Binomial


Dalam suatu percobaan binomial, peluang untuk mendapatkan
tepat X sukses dalam n percobaan adalah

Untuk mengetahui bagaimana ilustrasi dari rumus peluang binomial


tersebut bermula, perhatikan Contoh 1 berikut.

Contoh 1: Melempar Koin


Suatu koin dilempar sebanyak tiga kali. Tentukan peluang mendapatkan
tepat dua angka.

Pembahasan Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan melihat ruang


sampelnya. Ruang sampel dari pelemparan satu koin sebanyak tiga kali
adalah
S = {AAA, AAG, AGA, GAA, GGA, GAG, AGG, GGG}
Dari ruang sampel, kita dapat melihat bahwa ada tiga cara untuk
mendapatkan tepat dua angka, yaitu AAG, AGA, dan GAA. Sehingga
peluang kita mendapatkan tepat dua angka adalah 3/8 atau 0,375.

Dengan melihat kembali Contoh 1 dari sudut pandang percobaan binomial,


maka contoh tersebut memenuhi keempat kriteria percobaan binomial.

1. Terdapat tiga kali percobaan.


2. Setiap percobaan hanya memiliki dua kemungkinan, yaitu angka (A)
atau gambar (G).
3. Hasil dari masing-masing percobaan saling bebas (hasil dari suatu
pelemparan tidak mempengaruhi hasil pelemparan lainnya).
4. Peluang percobaan sukses (angka) adalah ½ di setiap percobaannya.
Dalam kasus ini, n = 3, X = 2, p = ½, dan q = ½. Sehingga dengan
mensubstitusi nilai-nilai tersebut ke dalam rumus, kita mendapatkan

Jawaban tersebut sama dengan jawaban kita sebelumnya yang


menggunakan ruang sampel.

Contoh 1 tersebut juga dapat digunakan untuk menjelaskan rumus peluang


binomial. Pertama, perhatikan bahwa terdapat tiga cara untuk
mendapatkan tepat dua angka dan satu gambar dari delapan kemungkinan.
Ketiga cara tersebut adalah AAG, AGA, dan GAA. Sehingga, dalam kasus ini
banyaknya cara kita mendapatkan dua angka dari pelemparan koin
sebanyak tiga kali adalah 3C2, atau 3. Secara umum, banyak cara untuk
mendapatkan X sukses dari n percobaan tanpa memperhitungkan
urutannya adalah

Ini merupakan bagian pertama rumus binomial. (Beberapa kalkulator


dapat digunakan untuk menghitung kombinasi tersebut).

Selanjutnya, masing-masing sukses memiliki peluang ½ dan muncul


sebanyak dua kali. Demikian juga masing-masing gagal memiliki peluang
½ dan muncul sekali. Sehingga akan memberikan,

pada rumus binomial. Sehingga apabila masing-masing percobaan sukses


sukses memiliki peluang p dan muncul X kali serta peluang gagalnya
adalah q dan muncul n – X kali, maka dengan menuliskan peluang
percobaan sukses kita akan mendapatkan rumus binomial.

Anda mungkin juga menyukai