Wa0090
Wa0090
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi ibu pada waktu hamil sangat penting untuk pertumbuhan janin
yang dikandungnya. Angka kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) lebih
tiggi dinegara-negara yang sedang berkembang daripada dinegara-negara
yang sudah maju. Hal ini disebabkan oleh keadaan sosial ekonomi yang
rendah mempengaruhi diet ibu. Gizi ibu yang baik diperlukan agar
pertumbuhan janin berjalan pesat dan tidak mengalami hambatan. Dimulai
dari satu sel telur yang setelah dibuahi tumbuh dengan pesat, sehingga
diperkirakan pertumbuhan janin sejak konsepsi sampai lahir (Soetjiningsih,
1995).
1
dasar 2007, terdapat 13,6 persen wanita usia subur dengan kurang energi
kronis. Selain itu, ada 11,3 persen wanita dewasa yang mengalami anemia.
Bahkan, berdasarkan survei kesehatan rumah tangga 2001, prevalensi (angka
kejadian) anemia pada ibu hamil mencapai 40,1 persen (Amirullah, tempo.co).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian nutrisi ibu hamil?
2
2. Apa saja nutrisi yang diperlukan ibu hamil?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil?
4. Apa akibat gangguan gizi pada pertumbuhan janin?
5. Bagaimana perkembangan janin dalam kandungan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian nutrisi ibu hamil
2. Mengetahui nutrisi yang diperlukan ibu hamil
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil
4. Mengetahui akibat gangguan gizi pada pertumbuhan janin
5. Mengetahui perkembangan janin dalam kandungan
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh agar bisa menjalankan
fungsi nutrisi tersebut sebagai sumber energi. Energi inilah yang akan
membuat makhluk hidup bisa melakukan aktivitas dan kegiatan
sehariharinya.
2. Nutrisi adalah kebutuhan utama bagi pasien yang mengalami malnutrisi,
pasien yang mengalami kritis nutrisi enteral.
3. Nutrisi merupakan sebuah proses yang terjadi pada tubuh manusia dimana
tubuh manusia memerlukan makanan dalam pembentukan energi dan
sumber kekuatan.
4. Nutrisi adalah zat energi yang dibutuhkan dalam mempertahankan
kesehatan, menjaga pertumbuhan dan juga membuat organ bisa
menjalankan tugasnya secara normal.
Jadi, nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi bagi seorang ibu pada
saat hamil. Zat gizi sendiri menurut Almatsier (2009:3) merupakan ikatan
kimia yang diperlukan tubuh agar bisa menjalankan fungsinya, yaitu
menghasilkan energy, membagun dan memelihara jaringan, serta mengatur
proses-proses kehidupan.
Nutrisi atau asupan seorang ibu disaat hamil sangat menentukan status
gizi ibu hamil tersebut. Menurut Almatsier (2009:3), status gizi sendiri dapat
diartikan sebagai keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
4
penggunaan zat-zat gizi, dapat dibedakan menjadi status gizi buruk, kurang,
baik, dan lebih.
Berdasarkan pengertian status gizi tersebut status gizi ibu hamil berarti
keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi
sewaktu hamil.
Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janin yang
dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat sebesar
15% dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini
dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus), payudara (mammae), volume
5
darah, plasenta, air ketuban dan pertumbuhan janin. Makanan yang
dikonsumsi oleh ibu hamil akan digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar
40% dan sisanya 60% digunakan untuk pertumbuhan ibunya (Sitanggang,
2013).
a. Karbohidrat
6
glikogen pada hati dan otot-otot skelet meningkat pada akhir kehamilan.
Metabolisme karbohidrat ibu hamil sangat kompleks, karena terdapat
kecenderungan peningkatan ekskresi dextrone dalam urine. Hal ini
ditunjukkan oleh frekuensi glukosuria ibu hamil yang relatif tinggi dan
adanya glukosuria pada kebanyak wanita hamil setelah mendapat 100 gram
dextrose per oral. Normalnya, pada wanita hamil tidak terdapat glukosa.
Kebutuhan karbohidrat lebih kurang 65% dari total kalori sehingga perlu
penambahan.
b. Protein
7
c. Lemak
Sebagian besar dari 500 g lemak tubuh janin ditimbun antara minggu
35-40 kehamilan. Pada stadium awal kehamilan tidak ada lemak yang
ditimbun kecuali lipid esensial dan fosfolipid untuk pertumbuhan susunan
saraf pusat (SSP) dan dinding sel saraf. Sampai pertengahan kehamilan
hanya sekitar 0,5% lemak dalam tubuh janin, setelah itu jumlahnya
meningkat, mencapai 7,8% pada minggu ke-34 dan 16% sebelum lahir.
Pada bulan terakhir kehamilan sekitar 14 g emak per hari ditimbun.
Transport asam lemak melalui plasenta sekitar 40% dari lemak ibu, sisanya
disintesa oleh janin. Baik lemak maupun protein meningkat dengan cepat
pada tiga bulan terakhir kehamilan bersamaan dengan meningkatnya BB
janin.
8
tambahan 700-800 mg atau 30-60 mg perhari yang didapat dari suplemen
untuk mengganti penggunaan zat besi oleh sum-sum tulang, fetus, dan
plasenta. Ibu hamil yang mengalami anemia akibat kekurangan zat besi
akan berdampak meningkatnya aborsi spontan, kelahiran dini, rendahnya
berat badan bayi saat dilahirkan (BBLR), kematian bayi saat dilahirkan,
dan kematian bayi sebelum dilahirkan. Sumber zat besi diperoleh dari hati,
sumsum tulang, telur, daging, ikan, ayam, dan sayuran berwarna hijau tua.
e. Kalsium (Ca)
f. Asam Folat
9
folat pada wanita hamil sebanyak 280 µg per hari selama kehamilan
trisemester I, 660 ug pada trisemester II, dan 470 ug per hari pada
trisemester III bisa didapat dari sayuran hijau, hati, dan ayam.
g. Kolin
h. Vitamin E
i. Vitamin A
Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A harus dipenuhi yaitu sekitar 500
SI. Kekurangan vitamin A selama kehamilan dapat menyebabkan bayi
prematur dan perlambatan pertumbuhan janin serta rendahnya berat badan
bayi saat dilahirkan. Dampak negatif kekurangan vitamin A dapat dicegah
dengan mengonsumsi hati, susu, ikan laut, sayuran, dan buah berwarna
hijau atau kuning.
j. Vitamin B1
Kekurangan vitamin B1 akan meingkatkan jumlah kasus kelahiran
sebelum waktunya dan gangguan perkembangan janin. Vitamin B1 bisa
10
dipenuhi kebutuhannya dengan mengonsumsi biji-bijian, kacang-kacangan,
padi-padian, dan daging.
k. Iodine
Iodine adalah salah satu mineral yang dibutuhkan ibu hamil.
Penambahan kebutuhan iodine pada masa kehamilan adalah 25 µg.
kekurangan iodine pada masa kehamilan akan mengakibatkan kretin (tubuh
kerdil) yang ditunjukkan dengan adanya gangguan mental dan fisik
menyerupai karakteristik anak yang mengalami down syndrome. Bahan
makanan sumber iodine adalah garam dapur yang sudah difortifikasi
(diperkaya) iodine, bahan makanan yang berasal dari laut, serta tumbuhan
yang hidup dekat pantai.
l. Zinc (Seng)
Kebutuhan ibu hamil akan zinc (seng) meningkat 5 mg karena
tingkat zinc yang rendah akan menyebabkan kenaikan tingkat kelahiran
tidak normal. Zinc berperan untuk meningkatkan sistem imun dan
memperbaiki fungsi organ perasa (penglihatan, penciuman, dan pengecap).
Sumber zinc dapat diperoleh dari daging, hati, telur, ayam, seafood, susu,
dan kacang-kacangan.
11
.
Contoh Menu Sehari untuk Ibu Hamil Berikut ini contoh menu
makanan untuk ibu hamil dalam sehari menurut Direktorat Bina Gizi,
Kemenkes (2011).
12
C. Status Gizi Pada Ibu Hamil
13
Kecukupan gizi selama hamil dapat dipantau melalui parameter
keadaan kesehatan ibu dan berat lahir janin. Meskipun baku penilaian status
gizi wanita yang tidak hamil tidak dapat diaplikasikan pada wanita hamil,
perubahan fisiologi selama hamil dapat digunakan sebagai petunjuk. Berat
badan rendah sebelum konsepsi serta pertambahan berat yang tidak adekuat
merupakan penilaian langsung yang dapat digunakan untuk memperkirakan
laju pertumbuhan janin. Kecukupan gizi selama kehamilan digunakan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janinnya maupun aktifitas dari ibu
14
a. Keterbatasan ekonomi, yang berarti tidak mampu membeli bahan
makanan yang berkualitas baik, sehingga mengganggu pemenuhan
gizi.
b. Produk pangan, dimana jenis dan jumlah makanan di negara tertentu
atau daerah tertentu biasanya berkembang dari pangan setempat untuk
jangka waktu yang panjang sehingga menjadi sebuah kebiasaan turun-
temurun.
c. Sanitasi makanan (penyiapan, penyajian, penyimpanan) hendaknya
jangan sampai membuat kadar gizi yang terkandung dalam bahan
makanan menjadi tercemar atau tidak higienis dan mengandung
kuman penyakit.
d. Pembagian makanan dan pangan masyarakat Indonesia umumnya
masih dipengaruhi oleh adat atau tradisi. Misalnya, masih ada
kepercayaan bahwa ayah adalah orang yang harus diutamakan dalam
segala hal termasuk pembagian makanan keluarga.
e. Pengetahuan gizi yang kurang, prasangka buruk pada bahan makanan
tertentu, salah persepsi tentang kebutuhan dan nilai gizi suatu makanan
dapat mempengaruhi status gizi seseorang.
f. Pemenuhan makanan berdasarkan pada makanan kesukaan saja akan
berakibat pemenuhan gizi menurun atau berlebih.
g. Pantangan pada makanan tertentu, sehubungan dengan makanan yang
dipandang pantas atau tidak untuk dimakan. Tahayul dan larangan
yang beragam didasarkan pada kebudayaan daerah yang berlainan.
Misalnya, ada sebagian masyarakat yang masih percaya ibu hamil
tidak boleh makan ikan.
15
h. Selera makan juga akan mempengaruhi dalam pemenuhan kebutuhan
gizi. Selera makan dipicu oleh sistem tubuh (misal dalam keadaan
lapar) atau pun dipicu oleh pengolahan serta penyajian makanan.
i. Suplemen Makanan. Ada beberapa suplemen makanan yang biasanya
diberikan untuk ibu hamil, antara lain:
1) Tablet Tambah Darah (TTD) yang mengandung zat besi (Fe) yang
dapat membantu pembentukan sel darah merah yang berfungsi sebagai
pengangkut oksigen dan zat nutrisi makanan bagi ibu dan janin. TTD
mengandung 200 mg ferrosulfat yang setara dengan 60 mg besi
elemental dan 0,25 mg asam folat. Tablet Tambah Darah diminum
satu tablet tiap hari di malam hari selama 90 hari berturut-turut, karena
pada sebagian ibu yang hamil merasakan mual, muntah, nyeri pada
lambung, diare, dan susah buang air besar. Usaha lain untuk
menambah asupan zat besi adalah daging segar, ikan, telur,
kacangkacangan, dan sayuran segar yang berwarna hijau tua.
2) Kalsium merupakan zat yang dibutuhkan untuk perkembangan tulang
dan gigi bayi, jika asupan kalsium kurang maka kebutuhan kalsiun
diambil dari tulang ibu. Kebutuhan akan 6 kalsium bagi ibu hamil
adalah 950 mg tiap harinya. Asupan Kalsium bisa didapat dari minum
susu, ikan, udang, rumput laut, keju, yoghurt, sereal, jus jeruk, ikan
sarden, kacangkacangan, biji-bijian, dan sayur yang berwarna hijau
gelap.
3) Vitamin juga diperlukan untuk menjaga kesehatan ibu yang hamil.
Beberapa vitamin ibu hamil yang dibutuhkan adalah vitamin C (80 mg)
yang berfungsi untuk membantu penyerapan zat besi, vitamin A (6000
IU), vitamin D (4 mcg). Vitamin ini dapt diperoleh dari cabe merah,
mangga, pepaya, wortel, ubi, aprikot, dan tomat.
16
2. Faktor Tidak Langsung
a. Pendidikan keluarga. Faktor pendidikan dapat mempengaruhi
kemampuan menyerap pengetahuan tentang gizi yang diperolehnya
melalui berbagai informasi.
b. Faktor budaya. Masih ada kepercayaan untuk melarang memakan
makanan tertentu yang jika dipandang dari segi gizi, sebenarnya
sangat baik bagi ibu hamil.
c. Faktor fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan sangat penting untuk
menyokong status kesehatan dan gizi ibu hamil, dimana sebagai
tempat masyarakat memperoleh informasi tentang gizi dan informasi
kesehatan lainnya, bukan hanya dari segi kuratif, tetapi juga preventif
dan rehabilitatif.
E. Akibat Gangguan Gizi pada Pertumbuhan Janin
Kecukupan gizi bagi ibu hamil sangat penting. Bila gizi ibu kurang,
tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada
masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan
abortus, Bayi lahir prematur, atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat persalinan
dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain
yang mungkin memerlukan pembedahan. Berikut berbagai contoh akibat
defisiensi gizi pada janin (Soetjiningsih, 1995):
17
suplai zat-zat makanan ke janin. Bayi BBLR mempunyai resiko kematian
lebih tinggi dari pada bayi cukup bulan.
Akibat lain dari KEP adalah kerusakan struktur SSP terutama pada
tahap pertama pertumbuhan otak (hyperplasia) yang terjadi selama dalam
kandungan. Dikaitkan bahwa masa rawan pertumbuhan sel-sel saraf adalah
trisemester III kehamilan sampai sekitar dua tahun setelah lahir.
Kekurangan gizi pada masa dini dari perkembangan otak akan
menghentikan sintesis protein dan DNA. Akibatnya adalah berkurangnya
pertumbuhan otak, sehingga lebih sedikit sel-sel otak yang berukuran
normal. Dampaknya akan terlihat pada struktr dan fungsi otak pada masa
kehidupan mendatang, sehingga berpengaruh pada intelektual anak.
Pemberian suplementasi makanan kepada ibu hamil akan mengurangi
kematian perinatal dan menaikkan berat badan bayi .
18
b. Anemia Gizi
c. Defisiensi Yodium
19
e. Defisiensi Vitamin A
Defisiensi vitamin A pada masa kehamilan akan
mengakibatkan meningkatnya prevalensi prematuritas dan reterdasi
janin. f. Defisiensi Thiamin Defisiensi thiamin yang berat dapat
mengakibatkan penyakit beri-beri congenital.
f. Defisiensi Kalsium
Defisiensi kalsium pada ibu hamil akan mengakibatkan
kelainan struktur tulang secara menyeluruh pada bayi.
20
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Betapa pentingnya fungsi gizi untuk ibu hamil dan janin. Jika janin yang
dikandung kurang mendapatkan gizi maka bayi yang akan dilahirkan pun
kemungkinan mengalami cacat. Maka dari itu untuk menghindari hal tersebut ibu
hamil haruslah pandai untuk memilih makanan yang banyak mengandung gizi
yang baik bagi kesehatan ibu hamil maupun janin. Semua dapat diperoleh dari
karbohidrat dan lemak sebagai sumber tenaga, protein sebagai sumber zat
pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Dengan demikian
ibu hamil dapat memahami pentingnya nutrisi dan pengelolaan menu makanan
sehat dan seimbang pada kehamilan.
B. SARAN
1. Mahasiswa dapat lebih memahami mengenai nutrisi pada ibu hamil
2. Diharapkan bagi petugas kesehatan agar dapat memberikan pendidikan
kesehatan berupa penyuluhan bagi ibu hamil mengenai gizi seimbang pada
masa kehamilan agar dapat mengurangi kekurangan gizi pada ibu hamil.
3. Bagi ibu hamil agar rajin memeriksakan kehamilannya secara rutin (minimal
1 bulan sekali) untuk menjaga agar kenaikan berat badan tetap terjaga dengan
cara menimbang berat badan.
21
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Direktorat Bina Gizi. 2011. Makanan Sehat Ibu Hamil. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI.
www.MAKALAH_Nutrisi_ibu_hamil.pdf
22