KELOMPOK 6 :
1. NAJWA JURAIDA
2. NENGSI PURNAMA SARI
3. NONA ISABELLA L
Bermula dari jazirah Arabia pada abad ke-6 M, Islam kemudian menyebar ke
berbagai pelosok bumi. Pada masa dinasti Umayyah dan Abbasiyah Islam bahkan
mampu menaklukkan sebagian daratan Eropa, tepatnya di Andalusia,
Spanyol.Setelah berjaya beberapa abad lamanya, kekuasaan dan kedigdayaan
Dinasti Umayyah dan Abbasiyah akhirnya meredup, hingga akhirnya Spanyol
kembali dikuasai oleh kaum kristen Eropa.
Berabad kemudian, Islam kembali menoreh catatan emas dalam sejarah melalui
tiga kerajaan besar yang cukup berpengaruh didunia, yakni kerajaan Utsmani di
Turki, Syafawi di Persia dan Mughal di India. Setelah bertahan nyaris tiga abad
lamanya, kerajaan-kerajaan ini pun akhirnya meredup dan runtuh. Keruntuhan ini
tak lain disebabkan oleh faktor internal yaitu intrik politik dikalangan elit
penguasa, serta akibat faktor eksternal yaitu peperangan dengan bangsa-bangsa
non muslim.
Hikmah dari keruntuhan tiga kerajaan ini, khususnya kerajaan Turki Utsmani telah
menyadarkan umat Islam pada satu kenyataan bahwa umat Islam telah tertinggal
dalam hal ilmu pengetahuan dari bangsa lain, khususnya bangsa Eropa.
Ide pembaharuan atau modernisasi ini pun akhirnya sampai pula ke negeri kita
Indonesia, salah satunya adalah melalui kontak antara jemaah haji Indonesia
dengan jemaah dari bangsa lain ditanah suci.
2. Rumusan Masalah
2. Tujuan Penulisan
Istilah “modern” ini berasal dari kata Latin modernus yang artinya “baru saja”,
pengertian modern mengacu bukan hanya kepada “zaman” tetapi yang lebih
penting mengacu kepada “cara berfikir dan bertindak”. Peradaban modern
ditandai oleh dua ciri utama, yaitu rasionalisasi (cara berfikir yang rasional) dan
teknikalisasi (cara bertindak yang teknikal).
Gerakan pembaharuan ini pun akhirnya merambah pula ke dunia politik. Gagasan
politik yang pertama kali muncul adalah gagasan Pan Islamisme (persatuan Islam
sedunia) yang awalnya gagasan ini di usung oleh Wahhabiyah dan Sanusiyah.
Namun baru disuarakan dengan lantang oleh tokoh pemikir Islam terkenal,
Jamaludin Al-Afgani (1839-1897 M) asal Afganistan[2]. Meskipun lahir di
Afghanistan, usianya dihabiskan di berbagai bagian Dunia Islam: India, Mesir, Iran,
dan Turki. Dia mengembara ke Eropa, dari Saint Petersburg sampai Paris dan
London. Di mana pun dia tinggal dan ke mana pun dia pergi, Jamaluddin
senantiasa mengumandangkan ide-ide pembaharuan dan modernisasi
Islam.Bersama muridnya, Syaikh Muhammad Abduh (1849–1905) dari Mesir,
Jamaluddin pergi ke Paris untuk menerbitkan majalah Al-`Urwah al-Wutsqa (Le
Lien Indissoluble), yang berarti “ikatan yang teguh”. Abduh menjadi pemimpin
redaksi, dan Jamaluddin menjadi redaktur politik. Nomor perdana terbit 13 Maret
1884 (15 Jumad al-Ula 1301), memuat artikel-artikel dalam bahasa Arab, Perancis,
dan Inggris. Terbit setiap Kamis, majalah itu penuh dengan artikel-artikel ilmiah
dan mengobarkan semangat umat untuk kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah
Nabi, serta menyerukan perjuangan umat Islam agar terlepas dari belenggu
penjajahan Eropa. Majalah Al-`Urwah al-Wutsqa tersebar di kawasan Timur
Tengah, Afrika Utara, India, dan kota-kota besar di Eropa. Sayangnya, majalah ini
hanya sempat beredar 28 nomor saja dan terpaksa berhenti terbit pada bulan
Oktober 1884. Hal ini disebabkan pemerintah kolonial Inggris melarang majalah
itu masuk ke Mesir dan India, lalu pemerintah Turki Usmani juga melarangnya
beredar di wilayah kekuasaannya, sehingga Al-`Urwah al-Wutsqa kehilangan
daerah pemasarannya. Namun dalam masa delapan bulan beredar, majalah
Muslim pertama di dunia itu berhasil menanamkan benih-benih modernisasi di
kalangan umat Islam.
3. Pengaruh Modernisasi Islam Terhadap Indonesia
Pembaharuan dalam Islam atau gerakan modern Islam merupakan jawaban yang
ditujukan terhadap krisis yang dihadapi umat Islam pada masanya.kemunduran
kerajaan Utsmani yang merupakan pemangku khalifah Islam setelah abad ke-17M
telah melahirkan kebangkitan Islam dikalangan warga Arab dipinggiran imperium
Utsmani.
a) Gerakan Puritanisme
Gerakan ini pertama kali diprakarsai oleh Muhammad bin Abdul Wahhab di Nejd.
Gerakan puritanisme ini masuk ke Indonesia melalui tiga orang yang baru pulang
dari haji ditanah suci, yaitu Haji Miskin, Haji Sumanik dan Haji Piobang. Mereka
melakukan penentangan terhadap praktek kehidupan beragama masyarakat
Minangkabau yang telah banyak terpengaruh oleh unsur-unsur takhayul, khurafat
dan bid’ah.Karena aktifitas mereka di anggap cukup membahayakan keberadaan
kaum tua atau kaum adat, maka kaum tua meminta bantuan Belanda. Pada tahun
1821-1837 M terjadilah Perang Paderi.
Dalam pertempuran yang tak seimbang itu kaum ulama mengalami kekalahan.
Kekalahan ulama dalam Perang Paderi dalam menghadapi Belanda tidaklah
membuat patah semangat para tokoh pejuang pembaharu itu, tetapi gerakannya
semakin hebat. Gerakan pembaharuan itu tidak lagi bersifat politik agama, tetapi
di alihkan ke dalam gerakan pembaharuan pendidikan.
b) Gerakan Reformisme
c) Gerakan Radikalisme
Gerakan ini merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh para pembaharu Islam
untuk membangkitkan kembali semangat masyarakat Islam, sehingga mereka
akan menjadi masyarakat yang maju. Namun sebelum itu, unsur-unsur yang
terdapat dalam ajaran Islam yang tercemar oleh takhayul, bid’ah dan khurafat
harus dibersihkan terlebih dahulu.
d) Gerakan Neo-sufisme
Gerakan ini merupakan kelanjutan dari gerakan yang dilakukan para pembaharu
dari kelompok tarekat atau tasawuf dengan mengambil bentuk baru. Bentuk baru
itu adalah aktifisme.Bentuk aktifisme dalam gerakan ini membuat masyarakat
menjadi dinamis. Bahkan dengan gerakan ini masyarakat dapat mengembangkan
diri tanpa banyak bergantung kepada uluran kelompok atau bangsa lain.
Di antara unsur aktifisme adalah jihad. Melalui kata kunci inilah umat Islam
melakukan pembaharuan, terutama menentang segala bentuk penjajahan dan
keterbelakangan. Gerakan ini banyak mewarnai berbagai pemberontakan Islam di
tanah air dalam masa-masa penjajahan, misalnya pemberontakan petani Banten
pada tahun 1888 M[6].
C. PENUTUP
1. Keimpulan
2. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
kami menyarankan kepada teman-teman sesama mahasiswa untuk mencari
informasi lain sebagai tambahan dari apa yang telah kami uraikan di atas.
DAFTAR PUSTAKA