Anda di halaman 1dari 11

MATA KULIAH

PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER

PERENCANAAN PENGEMBANGAN DI BIDANG TELEMATIKA


MEDICAL MANDIRI SMART NUTRITION

Disusun Oleh :
Aisyah Suyitno Putri
TE-4A / 01
NIM 4.31.13.0.01

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2017
PERENCANAAN PENGEMBANGAN DI BIDANG TELEMATIKA
MEDICAL MANDIRI SMART NUTRITION

A. PENDAHULUAN PERENCANAAN

1. Pengertian Smart Nutrition

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan
bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan
sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan
zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto & Wartonah, 2006).

Semua manusia membutuhkan nutrisi untuk membantu menjaga keseimbangan


tubuh dan terhindar dari penyakit. Tak terkecuali para pasien yang dirawat di
rumah sakit sangat membutuhkan makanan bernutrisi seimbang untuk mendukung
proses penyembuhan sekaligus memenuhi kebutuhan manusia untuk makan.
Pelayanan gizi di rumah sakit merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien. Diwujudkan
melalui makanan yang disajikan pada pasien sesuai dengan penyakit yang diderita
Untuk menyajikan makanan yang bergizi dan sesuai dengan jenis diet, dokter,
perawat, ahli gizi serta chef berkolaborasi. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan
menu makanan yang enak sesuai dengan kondisi penyakit pasien. Agar pasien
terhindar dari kekurangan nutrisi selama masa dirawat di rumah sakit

Dalam menghadapi perkembangan yang cepat ini, diperlukan pengembangan IT


pada bidang kesehatan khususnya pada Medical Mandiri dalam sebuah Master
Plan yang diberi nama “Medical Mandiri Smart Nutrition” yang merupakan
sebuah aplikasi yang digunakan untuk meningkatkan layanan kepada pasien
melalui perangkat digital sehingga memudahkan komunikasi antara pasien,
dokter, ahli gizi maupun chef di rumah sakit tersebut. Meskipun tujuan dari
adanya rumah sakit adalah membantu pasien untuk cepat sembuh, namun selama
ini pada masa perawatan pasien rawat inap belum tersedianya layanan makanan
yang berorientasi pada pasien. Padahal, penyelenggaraan makanan di rumah sakit
seringkali menjadi sorotan banyak pihak, khususnya yang berkaitan dengan
kepuasan pasien. Hal ini selain efek psikologis orang sakit, juga karena makanan
sebagai output penyelenggaraan makanan seringkali tidak memberikan kepuasan
kepada pasien / pelanggan (Kartasurya, 2013).

Aplikasi ini menyediakan fasilitas pilihan berbagai makanan yang diperbolehkan


untuk dikonsumsi pasien berdasarkan diagnosa dokter terhadap penyakit yang
diderita oleh pasien yang kemudian data tersebut disimpan pada database pasien
di rumah sakit tersebut dan dapat diakses melalui WLAN rumah sakit. Kemudian
dari diagnosa dokter tersebut, ahli gizi dapat membuka data pasien untuk
menentukan menu-menu makanan yang dapat dikonsumsi oleh pasien. Pasien
kelas 1, VIP dan VVIP rawat inap yang mampu mengkonsumsi makanan (bukan
pasien IGD/UGD/lainnya yang tidak memiliki kesadaran) dapat memilih pilihan
makanan yang telah difilter oleh ahli gizi sesuai dengan penyakit yang mereka
derita melalui komputer yang disediakan di setiap bangsal rumah sakit.

Selain itu, dokter juga dapat memasukan data waktu check out pasien dari rumah
sakit tersebut sehingga ahli gizi juga dapat menyiapkan berapa banyak makanan
yang perlu dipersiapkan pasien tersebut dalam sehari. Adanya sistem ini juga
membantu pihak rumah sakit untuk menghemat biaya yang harus dikeluaran
untuk membuat makanan pasien karena sistem ini meminimalisir adanya
kelebihan pembuatan makanan untuk pasien yang akan check out pada jam-jam
tertentu.
2. Tujuan dan Manfaat

a. Tujuan

1. Tersedianya fasilitas layanan digital menu makanan bernutrisi untuk pasien

2. Meningkatkan pelayananan antara pasien, dokter, ahli gizi dan chef pada
rumah sakit

3. Tersedianya fasilitas nutrisi yang lebih terstuktur untuk pasien

b. Manfaat

1. Memudahkan komunikasi antara pasien, dokter, ahli gizi maupun chef di


rumah sakit tersebut dalam memilih makanan yang tepat untuk pasien

2. Meminimalisir adanya kelebihan pembuatan makanan untuk pasien yang


akan check out pada jam-jam tertentu

3. Informasi mengenai kebutuhan nutrisi pasien lebih terstuktur

3. Tahapan Pengembangan Smart Nutrition

Pengelola Staff tersertifikasi


User Familier dengan teknologi komputer dan internet
Aplikasi Sistem pendukung kesehatan / nutrisi dan
hubungangan antar user
Infrasutuktur Intranet, Internet
 Dokter  Ahli gizi  Pasien memilih  Chef
mendiagnosa memberikan menu makanan yang memasakkan
penyakit pasien pilihan makanan sudah difilter oleh makanan sesuai
 Input waktu check yang dapat ahli gizi dengan makanan
out pasien dikonsumsi berdasarkan selera yang dipilih
pasien pasien pasien
berdasarkan
diagnosa dokter

Pengembangan dan Pembangunan Smart Nutrition

Dasar Kebijakan :
Renstra Medical Mandiri Bidang TIK/Telematika Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit 2017-2020

Renstra Medical Mandiri TIK/Telematika Sistem


Informasi Manajemen Rumah Sakit 2017-2020

Peningkatan infrastruktur
jaringan komputer dan intranet
untuk akses rumah sakit

Pengembangan Server dan


Pusat data

Pengembangan desain web


sehingga mempermudah
dokter, ahli gizi, pasien dan
chef di rumah sakit

Pembuatan aplikasi Smart


Nutrition

Pengenalan dan pelatihan SDM


untuk menggunakan Smart
Nutrition
Tahapan Impelementasi Setiap Tahun

Renstra Medical Mandiri Bidang


TIK/Telematika 2017-2020

Smart Nutrition

Tahun 2017:
1. Pengembangan infrastruktur jaringan menggunakan serat optik
2. Implementasi harwdware
3. Pembangunan aplikasi
4. Pelatihan SDM Rumah Sakit untuk menggunakan aplikasi Smart
Nutrition

Tahun 2018:
1. Pengembangan Server dan Pusat data
2. Pengembangan kebutuhan hardware
3. Pemeliharaan aplikasi
4. Pengenalan layanan Smart Nutrition pada pasien

Tahapan sampai dengan 2019:


1. Pemeliharaan aplikasi
2. Pengenalan layanan Smart Nutrition pada pasien

Tahapan sampai dengan 2020:


1. Pemeliharaan aplikasi
2. Pengenalan layanan Smart Nutrition pada pasien
4. Fishbone Diagram Medical Mandiri Smart Nutrition

a) Tahun 2017 (Pengembangan Jaringan Komputer)


 Peningkatan Jaringan Komputer
Kompleksitas akses data Rumah Sakit tidak begitu besar maka struktur topologi
jaringan komputer yang dirancang adalah struktur Multi Star dengan beberapa
pertimbangan:
a. Struktur lebih mudah diimplementasikan, sihungga perancangan perangkat
lunak aplikasi juga tidak terlalu rumit
b. Struktur lebih mudah dipelihara, sehingga upaya pemeliharaan yang ditempuh
tidak begitu rumit
c. Sistem dengan struktur topologi ini relatif lebih aman daripada sistem jaringan
dengan struktur topologi lain
 Arsitektur Internet
Menggunakan internet dan intranet yang sudah terpasang di Rumah Sakit
sebelumnya
 Implementasi Hardware
Menambahkan komputer yang terintegrasi dengan internet atau intranet Rumah
Sakit yang sudah tersedia pada setiap bangsalnya
 Pembuatan Server dan Database
Server yang digunakan pada Smart Nutrition ini mengguanakan server yang sudah
ada sebelumnya yaitu server pada bagian manajemen Rumah Sakit. Sementara
pembuatan database Smart Nutrition menggunakan MySQL dan bahasa
pemrograman PHP.
Selain itu, sistem ini juga menggunakan teknologi Client-Server yang
memperlakukan masing-masing komputer sebagai client sekaligus server.
Sehingga jika salah satu terminal rusak, maka hal tersebut tidak berpengaruh besar
terhadap terminal yang lain, sehingga sistem relatif dapat berjalan normal.

b) Tahun 2018 (Pembuatan Aplikasi dan Database)


 Pembuatan Aplikasi
Pembuatan aplikasi yang terintegrasi dengan data pasien di database rekam medis
Rumah Sakit oleh konsultan IT
 Pengolahan database untuk option makanan
Pengolahan database menggunakan MySQL dan bahasa pemrograman PHP oleh
konsultan IT
 Penyesuaian data pasien di rekam medis dengan aplikasi
Konsultan IT menyesuaikan data record pasien yang sudah masuk di rekam medis
mengenai penyakit yang diderita pasien dengan aplikasi Smart Nutrition sehingga
ahli gizi dapat menginputkan makanan yang dapat dipilih oleh pasien tersebut
 Pengenalan Smart Nutrition kepada SDM RS
Setelah aplikasi selesai dibuat, maka SDM Rumah Sakit baik dokter, ahli gizi dan
chef diperkenalkan mengenai aplikasi tersebut dan cara menggunakannya
 Pemeliharaan Aplikasi
Pemeliharaan aplikasi jika ada tambahan data atau jika ada yang harus diperbaiki
pada aplikasi.

c) Tahun 2019 (Sosialisasi dan Implementasi Smart Nutrition)


 Aplikasi sudah berjalan dengan baik
Aplikasi sudah siap untuk digunakan oleh seluruh user yang terlibat pada Rumah
Sakit
 Data pasien sudah terintegrasi dengan rekam medis
Data pasien yang dibutuhkan oleh aplikasi sudah terintegrasi dengan data pasien
yang terekam di rekam medis
 Pengenalan Smart Nutrition kepada pasien
Mulai memperkenalkan pasien untuk menggunakan Smart Nutrition
 Pemeliharaan aplikasi
Pemeliharaan aplikasi jika ada tambahan data atau jika ada yang harus diperbaiki
pada aplikasi.

d) Tahun 2020 (Pemeliharaan Smart Nutrition)


 Pemeliharaan aplikasi
Pemeliharaan aplikasi jika ada tambahan data atau jika ada yang harus diperbaiki
pada aplikasi.
 Pengenalan aplikasi pada pasien
Mulai memperkenalkan pasien untuk menggunakan Smart Nutrition dan pasien
Rumah Sakit sudah familiar dengan aplikasi tersebut

B. TAHAPAN PERENCANAAN

1. Identifikasi Masalah

a. Belum adanya fasilitas pelayananan digital menu makanan bernutrisi berdasarkan


penyakit yang di derita untuk pasien di Medical Mandiri
b. Belum tersedianya fasilitas pencatatan nutrisi yang lebih terstuktur untuk pasien

c. Belum adanya fasilitas pelayanan makanan yang berorientasi pada pasien untuk
meningkatkan kepuasan pasien

2. Identifikasi Kebutuhan

a. Harus disediakan komputer di setiap bangsal rumah sakit agar ahli gizi dapat
melihat penyakit yang di diagnosa dokter dan dapat memilihkan makanan yang bisa
dikonsumsi oleh pasien, lalu pasien dapat memilih makanan yang telah diinputkan
oleh ahli gizi

b. Harus disediakan sambungan internet yang memadai untuk kebutuhan akses


aplikasi Smart Nutrition.

3. Analisis Ruang Lingkup

a. Siapa yang mendesain aplikasi Smart Nutrition ?

b. Siapa yang bertanggung jawab mengelola Smart Nutrition ?

c. Siapa saja yang mempunyai kewenangan untuk akses aplikasi Smart Nutrition ?

No. Rencana Aplikasi Akses Internet


1 Desain : Bagian TIK rumah sakit Ya Ya
2 Pengguna : Dokter, ahli gizi, Ya Ya
pasien, chef rumah sakit
3 Pembuat program : konsultan Ya Ya
IT/Programmer
4 Pembuat jaringan LAN : konsultan
IT/jaringan komputer
5 Penanggung jawab : Bagian TIK Ya Ya
rumah sakit
4. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan bertujuan untuk menganalisis sejauh mana kebutuhan untuk


menindaklanjuti rencana pengembangan Smart Nutrition. Dalam pengembangan ini,
setelah menganalisis kebutuhan untuk aplikasi Smart Nutrition, didapat beberapa
kesimpulan, anatara lain,
1. Jumlah SDM untuk mengelola jaringan komputer Medical Mandiri Smart
Nutrition adalah sebanyak 3 orang yang terdiri dari 2 orang bagian TIK Rumah
Sakit yang telah tersertifikasi dan 1 orang dari vendor penyelenggara jaringan
komputer
2. Jumlah SDM untuk mengelola Medical Mandiri Smart Nutrition adalah sebanyak
dokter, ahli gizi dan chef rumah sakit
3. Total jumlah komputer yang disediakan adalah
 3 komputer ditempatkan di tiap lantai untuk rekam medis sekaligus aplikasi
 1 komputer server
4. Jumlah komputer server yang harus disediakan adalah 1 perangkat komputer yang
ditempatkan pada bagian TIK Rumah Sakit

5. Jadwal Perencanaan

No. Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3


1. Identifikasi
Masalah
2. Identifikasi
Kebutuhan
3. Analisa Ruang
Lingkup
4. Analisa
Kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai