BAB 1-Angka Kematian Kaltim
BAB 1-Angka Kematian Kaltim
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kalimantan Timur.
3. Manfaat
Timur.
Timur.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kalimantan Timur
Kalimantan Timur terletak antara 4024’ Lintang Utara (LU) dan 2025’
Lintang Selatan (LS), 1130 44’ Bujur Timur (BT) dan 1190000 Bujur Timur (BT).
Kalimantan Timur merupakan salah satu pintu gerbang utama di wilayah
Indonesia bagian Timur dengan penduduk dari tahun ke tahun mengalami kenaikan
yang cukup berarti.
a. Demografi
Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk pada suatu wilayah dapat
digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui kecenderungan penyebaran
penduduk. Jumlah penduduk yang besar cenderung mengelompak pada tempat-
tempat tertentu sehingga menyebabkan pola penyebaran bervariasi. Kepadatan
penduduk yang tinggi pada umumnya dapat dijumpai pada daerah-daerah yang
mempunyai aktifitas tinggi, adanya sarana transfortasi yang memadai, dan keadaan
social-ekonomi yang lebih baik. Sebaliknya kepadatan penduduk yang rendah pada
umumnya terdapat pada daerah-daerah dengan aktivitas ekonomi yang relative masih
rendah dan keadaan sarana transportasinya masih sulit.
Tabel 2.3 Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf Dan Ijazah
Tertinggi Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016
2. Angka Kematian (Mortalitas) di Provinsi Kalimantan Timur
Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda
kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat
tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun
sebab lainnya.
Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat di Indonesia digambarkan
melalui Angka Mortalitas terdiri atas: Angka Kematian Bayi (AKB), Angka
Kematian Balita (AKABA), dan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Morbiditas;
angka kesakitan beberapa penyakit serta Status Gizi pada balita dan dewasa.
a. Morbiditas
Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka insidensi maupun
angka prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit
dalam suatu populasi dan pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam
penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah.
Data angka kesakitan penduduk berasal dari masyarakat (community based
data) yang diperoleh melalui studi morbiditas, dan hasil pengumpulan data dari
Dinas kesehatan Kabupaten/Kota, pengelola program kesehatan di tingkat provinsi.
Adapun jenis penyakit yang terdapat di provinsi Kalimantan Timur dari tahun
2013-2016 dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Total
No. Jenis Penyakit
2013 2014 2015 2016
1. TB Paru BTA+ 2.416 kasus 1.953 kasus 2.391 kasus 2.383 kasus
2. Demam Berdarah 3.694 kasus 6.709 kasus 7.305 kasus 10.878
Dengue (DBD) kasus
3. Diare 9.220 kasus 11.720kasus 11.700 kasus 9.970 kasus
4. Pneumonia pada 1.790 kasus 1.460 kasus 2.360 kasus 3.889 kasus
balita
5. HIV & AIDS 423kasus 1.616kasus 832kasus 786 kasus
Dari grafik diatas terlihat bahwa jumlah kasus kematian ibu setiap tahun
mengalami penurunan pada tahun 2013 sebesar 113 kasus kematian, turun pada
tahun 2014 menjadi 104 kasus, tahun 2015 menjadi 100 kasus kematian ibu dan
kembali turun pada tahun 2016 menjadi 95 kasus kematian ibu.
Gambar 2.6 Angka Harapan Hidup Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2016
3. Upaya Kesehatan
a. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan dalam pemberian pelayanan
antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan, dengan distribusi
waktu minimum 1 kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0 – 12 minggu),
minimum 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12 - 24 minggu), dan
2 kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24 -36 minggu). Standar waktu
pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil
dan atau janin, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan
dini komplikasi kehamilan.
Gambar 2.7 Trend persalinan Di Tolong Nakes Di Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2013 - 2016
Trend Persalinan di tolong tenaga kesehatan di provinsi Kalimantan Timur pada
tahun 2013 sebesar 87% meningkat pada tahun 2014 menjadi 94%, menurun
pada tahun 2015 menjadi 91% dan kembali menurun pada tahun 2016 sebesar
90,1%.
Penanganan Neonatal Komplikasi
Neonatal komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan atau kelainan yang
dapat menyebabkan kecacatan atau kematian seperti asfiksia, ikterus,
hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Lahir
< 2.500gram), sindroma gangguan pernafasan dan kelainan kongenital lainnya
yang membutuhkan penanganan pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga
kesehatan (dokter, bidan, atau perawat).
Gambar 2.8 Persentase Penanganan Komplikasi Neonatal Di Provinsi Kalimantan
Timur Tahun 2013 - 2016
Kunjungan Neonatal
Kesehatan kelompok neonatus (bayi usia 0-28 hari) yang dilakukan dengan
upaya pelayanan kesehatan neonatal saat lahir dan pelayanan kesehatan saat
kunjungan neonatus sebanyak 3 kali. Pelayanan yang diberikan terkait
pemerikaan sesuai standar Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dan
konseling perawatan bayi.
Gambar 2.9 Trend Cakupan KN lengkap Di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013 -
2016
Pelayanan Imunisasi
Program imunisasi dasar lengkap (IDL) pada bayi meliputi 1 dosis BCG, 3 dosis
DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan 1 dosis Campak.
Gambar 2.10 Trend Cakupan Imunisasi Dasar Di Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2013 - 2016
b. Fasilitas Kesehatan
c. Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.
Gambar 5.1 Rasio Tenaga Medis Per 100. 000 penduduk
Di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2016
1. Kesimpulan
Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat
tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu yang berkaitan dengan Angka
Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), dan Angka Kematian Ibu
(AKI), Angka Morbiditas; angka kesakitan beberapa penyakit serta Status Gizi pada
balita dan dewasa.
Angka kematian (mortalitas) di Provinsi Kalimantan Timur meliputi:
penurunan jumlah kasus angka kematian ibu pada tahun 2013 sebesar 113 kasus,
turun pada tahun 2014 menjadi 104 kasus dan kembali turun pada tahun 2015
menjadi 100 kasus kematian ibu, dan kembali turun pada 2016 menjadi 95 kasus
kematian, angka kesakitan pada tahun 2013 : 11,74 menurun menjadi : 9,18 dan
meningkat pada tahun 2015 menjadi 11,9 . Perbaikan dibidang Kesehatan juga
berdampak terhadap Umur Harapan Hidup masyarakat Kalimantan Timur, dimana
pada tahun 2013 umur harapan hidup pada usia 71,78 tetap pada tahun 2014 dan
meningkat pada tahun 2015 menjadi 73,65.
2. Saran