Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Mortalitas atau kematian adalah merupakan keadaan hilangnya semua tanda -


tanda kehidupan secara permanen yang dapat terjadi setiap saat setelah kelahiran
hidup (World Health Organization). Kematian dapat menimpa siapa saja, tua, muda,
kapan saja dan dimana saja. Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak
berkaitan dengaan masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan
lingkungan. Salah satu yang termasuk dalam komponen demografi adalah mortalitas
(angka kematian) karena dapat memepengaruhi perubahan penduduk.
Perubahan jumlah kematian (naik turunnya) di tiap daerah tidaklah sama,
tergantung pada berbagai macam faktor keadaan. Besar kecilnya tingkat kematian ini
dapat merupakan petunjuk atau indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat
kehidupan penduduk di suatu wilayah.
Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk mengevaluasi kinerja
pemerintah dalam hal meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan
meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka harapan hidup yang rendah
di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program
sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori termasuk
pemberantasan kemiskinan. Harapan masyarakat Indonesia, juga di Kalimantan
Timur dimasa depan yang ingin dituju adalah tercapainya kemampuan hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal sebagai salah satu unsure kesejahteraan umum dari tujuan nasional.
2. Tujuan

a. Untuk mengetahui data demografi Provinsi Kalimantan Timur.

b. Untuk mengetahui angka Mortalitas (Angka Kematian) di Provinsi

Kalimantan Timur.

c. Untuk mengetahui upaya kesehatan di Provinsi Kalimantan Timur.

3. Manfaat

a. Mahasiswa mengetahui data demografi Provinsi Kalimantan Timur

b. Mahasiswa mengetahui angka Mortalitas yang terjadi di Provinsi Kalimantan

Timur.

c. Mahasiswa mengetahui upaya kesehatan yang ada di Provinsi Kalimantan

Timur.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Kalimantan Timur

Kalimantan Timur terletak antara 4024’ Lintang Utara (LU) dan 2025’
Lintang Selatan (LS), 1130 44’ Bujur Timur (BT) dan 1190000 Bujur Timur (BT).
Kalimantan Timur merupakan salah satu pintu gerbang utama di wilayah
Indonesia bagian Timur dengan penduduk dari tahun ke tahun mengalami kenaikan
yang cukup berarti.
a. Demografi
Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk pada suatu wilayah dapat
digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui kecenderungan penyebaran
penduduk. Jumlah penduduk yang besar cenderung mengelompak pada tempat-
tempat tertentu sehingga menyebabkan pola penyebaran bervariasi. Kepadatan
penduduk yang tinggi pada umumnya dapat dijumpai pada daerah-daerah yang
mempunyai aktifitas tinggi, adanya sarana transfortasi yang memadai, dan keadaan
social-ekonomi yang lebih baik. Sebaliknya kepadatan penduduk yang rendah pada
umumnya terdapat pada daerah-daerah dengan aktivitas ekonomi yang relative masih
rendah dan keadaan sarana transportasinya masih sulit.

Tabel 2.1 Data jumlah desa/kelurahan, jumlah penduduk,jumlah rumah


tangga, dan kepadatan penduduk menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan
Timur.
Selain Kepadatan penduduk jumlah penduduk berdasarkan penggolongan usia
dan sex ratio juga dapat memberikan gambaran bagi kita tentang jenis permasalahan
kesehatan yang mengancam.
Tabel 2.2 Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur Provinsi
Kalimantan Timur.

Tabel 2.3 Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf Dan Ijazah
Tertinggi Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016
2. Angka Kematian (Mortalitas) di Provinsi Kalimantan Timur
Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda
kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat
tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun
sebab lainnya.
Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat di Indonesia digambarkan
melalui Angka Mortalitas terdiri atas: Angka Kematian Bayi (AKB), Angka
Kematian Balita (AKABA), dan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Morbiditas;
angka kesakitan beberapa penyakit serta Status Gizi pada balita dan dewasa.

a. Morbiditas
Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka insidensi maupun
angka prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit
dalam suatu populasi dan pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam
penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah.
Data angka kesakitan penduduk berasal dari masyarakat (community based
data) yang diperoleh melalui studi morbiditas, dan hasil pengumpulan data dari
Dinas kesehatan Kabupaten/Kota, pengelola program kesehatan di tingkat provinsi.

Gambar 2.1 Angka Kesakitan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2105

Sumber : Profil Dinkes Kab/Kota 2013-2015

Adapun jenis penyakit yang terdapat di provinsi Kalimantan Timur dari tahun
2013-2016 dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Total
No. Jenis Penyakit
2013 2014 2015 2016
1. TB Paru BTA+ 2.416 kasus 1.953 kasus 2.391 kasus 2.383 kasus
2. Demam Berdarah 3.694 kasus 6.709 kasus 7.305 kasus 10.878
Dengue (DBD) kasus
3. Diare 9.220 kasus 11.720kasus 11.700 kasus 9.970 kasus
4. Pneumonia pada 1.790 kasus 1.460 kasus 2.360 kasus 3.889 kasus
balita
5. HIV & AIDS 423kasus 1.616kasus 832kasus 786 kasus

Jumlah kematian Demam Berdarah Dengue mengalami peningkatan setiap


tahunnya, dimana pada tahun 2013 sebesar 21 kasus, meningkat pada tahun 2014
menjadi 54 kasus, kembali meningkat pada tahun 2015 menjadi 68 kasus dan pada
tahun 2016 kembali meningkat pada tahun 2016 menjadi 87 kasus kematian.
Sedangkan jumlah kematian akibat AIDS di provinsi Kalimantan Timur tahun 2016
yaitu 85 kasus.
Untuk jenis penyakit terbanyak berdasarkan pencatatan di Puskesmas dapat
terlihat pada grafik berikut :

Gambar 2.2 10 penyakit Terbanyak Berdasarkan Pencatatan di puskesmas


Tahun 2016

Sumber : Buku Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2016


b. Angka Kematian Bayi Per 1.000 Kelahiran Hidup
Indikator kesejahteraan masyarakat pada bidang kesehatan antara lain dapat
dilihat dari Angka Kematian Bayi (AKB). Angka kematian bayi adalah jumlah
penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam
1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Jumlah kematian bayi di Kalimantan
Timur mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, terlihat pada tabel berikut :

Sumber : Buku Profil Dinkes Kab/Kota 2016

c. Angka Kematian Balita Per-1.000 Kelahiran Hidup

Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal


sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran
hidup. AKABA merepresentasikan risiko terjadinya kematian pada fase setelah anak
dilahirkan dan sebelum umur 5 tahun. Untuk angka pada tahun 2016 belum dirilis
BPS, untuk trend jumlah kematian bayi dapat di lihat pada tabel berikut :

Gambar 2.4 Trend Jumlah Kematian Balita Yang Dilaporkan Provinsi


Kalimantan Timur Tahun 2013-2016

Sumber : Buku Profil Dinkes Kab/Kota 2013-2016


Dari grafik diatas terlihat jumlah kematian balita terjadi peningkatan dari
tahun 2013 sebesar 72, pada tahun 2014 menjadi 60 dan pada tahun 2015 menjadi 84
kasus kematian, dan kembali meningkat pada tahun 2016 menjadi 117 kasus
kematian balita.

d. Angka Kematian Ibu Per-100.000 Kelahiran Hidup


Angka Kematian Ibu (AKI) termasuk salah satu indikator penting dari derajat
kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari
suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganan (tidak
termasuk kecelakaan atau kasus insidental) selama kehamilan, melahirkan dan dalam
masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilannya
per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu berdasarkan Badan pusat Statistik
(BPS) tahun 2013 sebesar 177. Untuk Trend kematian ibu di Kalimantan timur dapat
terlihat pada tabel berikut :

Gbr 2.5 Trend Jumlah Kematian Ibu Di Provinsi


Kalimantan Timur Tahun 2013 – 2015

Dari grafik diatas terlihat bahwa jumlah kasus kematian ibu setiap tahun
mengalami penurunan pada tahun 2013 sebesar 113 kasus kematian, turun pada
tahun 2014 menjadi 104 kasus, tahun 2015 menjadi 100 kasus kematian ibu dan
kembali turun pada tahun 2016 menjadi 95 kasus kematian ibu.

e. Angka Harapan Hidup


Meningkatnya status kesehatan masyarakat dapat ditunjukkan oleh
meningkatnya angka harapan hidup. Angka Harapan Hidup (AHH) waktu lahir
penduduk Kalimantan Timur dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan yang
bermakna. Menurut data estimasi parameter demografi yang dikeluarkan BPS
Provinsi Kalimantan Timur, angka harapan hidup penduduk Kalimantan Timur
setiap tahunnya terus meningkat.

Gambar 2.6 Angka Harapan Hidup Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2016

3. Upaya Kesehatan
a. Pelayanan Kesehatan
 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan dalam pemberian pelayanan
antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan, dengan distribusi
waktu minimum 1 kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0 – 12 minggu),
minimum 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12 - 24 minggu), dan
2 kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24 -36 minggu). Standar waktu
pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil
dan atau janin, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan
dini komplikasi kehamilan.

Gambar 2.7 Trend persalinan Di Tolong Nakes Di Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2013 - 2016
Trend Persalinan di tolong tenaga kesehatan di provinsi Kalimantan Timur pada
tahun 2013 sebesar 87% meningkat pada tahun 2014 menjadi 94%, menurun
pada tahun 2015 menjadi 91% dan kembali menurun pada tahun 2016 sebesar
90,1%.
 Penanganan Neonatal Komplikasi
Neonatal komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan atau kelainan yang
dapat menyebabkan kecacatan atau kematian seperti asfiksia, ikterus,
hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Lahir
< 2.500gram), sindroma gangguan pernafasan dan kelainan kongenital lainnya
yang membutuhkan penanganan pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga
kesehatan (dokter, bidan, atau perawat).
Gambar 2.8 Persentase Penanganan Komplikasi Neonatal Di Provinsi Kalimantan
Timur Tahun 2013 - 2016

Sumber : Buku Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2013-2016.

 Kunjungan Neonatal
Kesehatan kelompok neonatus (bayi usia 0-28 hari) yang dilakukan dengan
upaya pelayanan kesehatan neonatal saat lahir dan pelayanan kesehatan saat
kunjungan neonatus sebanyak 3 kali. Pelayanan yang diberikan terkait
pemerikaan sesuai standar Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dan
konseling perawatan bayi.
Gambar 2.9 Trend Cakupan KN lengkap Di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013 -
2016

 Pelayanan Imunisasi

Program imunisasi dasar lengkap (IDL) pada bayi meliputi 1 dosis BCG, 3 dosis
DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan 1 dosis Campak.

Gambar 2.10 Trend Cakupan Imunisasi Dasar Di Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2013 - 2016
b. Fasilitas Kesehatan

Penyebaran Fasilitas Kesehatan yang ada di 10 kabupaten/kota meliputi


Rumah Sakit, puskesmas, sarana pelayanan lainnya baik milik pemerintah maupun
swasta.

c. Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.
Gambar 5.1 Rasio Tenaga Medis Per 100. 000 penduduk
Di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2016

Sumber : Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2016

Gambar 5.2 Ratio Tenaga Kesehatan menurut Kab/Kota


di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016

Sumber : Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2016


BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat
tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu yang berkaitan dengan Angka
Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), dan Angka Kematian Ibu
(AKI), Angka Morbiditas; angka kesakitan beberapa penyakit serta Status Gizi pada
balita dan dewasa.
Angka kematian (mortalitas) di Provinsi Kalimantan Timur meliputi:
penurunan jumlah kasus angka kematian ibu pada tahun 2013 sebesar 113 kasus,
turun pada tahun 2014 menjadi 104 kasus dan kembali turun pada tahun 2015
menjadi 100 kasus kematian ibu, dan kembali turun pada 2016 menjadi 95 kasus
kematian, angka kesakitan pada tahun 2013 : 11,74 menurun menjadi : 9,18 dan
meningkat pada tahun 2015 menjadi 11,9 . Perbaikan dibidang Kesehatan juga
berdampak terhadap Umur Harapan Hidup masyarakat Kalimantan Timur, dimana
pada tahun 2013 umur harapan hidup pada usia 71,78 tetap pada tahun 2014 dan
meningkat pada tahun 2015 menjadi 73,65.

2. Saran

Anda mungkin juga menyukai