Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN SPUTUM BTA

No. Kode : SPO/LAB/007/15 Ditetapkan Oleh Kepala


Terbitan : 01 Puskesmas
No. Revisi : 00 Klandasan Ilir
SPO Tgl. Mulai Berlaku : 02/01/2015
Puskesmas Halaman : 1-3 Drg.Retno S,Sitoresmi
Klandasan Ilir NIP.19670410 199302 2 001

Pengertian Pembuatan sediaan Sputum BTA adalah Pembuatan sediaan


sputum Fixasi sebagai bahan pemeriksaan untuk mengetahui hasil
tahan asam pada dahak /sputum penderita

Tujuan Agar petugas mengetahui cara pembuatan sediaan sputum /fixasi


pewarnaan,sampai pembacaan sediaan sputum pada penderita
/tersangka TB Paru dengan baik dan benar.

Kebijakan Pelaksanaan penulisan hasil pemeriksaan Laboratorium harus


mengikuti prosedur yang tertuang dalam instruksi kerja .

Alat dan Bahan Alat :


1. Lidi /tusuk bambu
2. Kaca obyek yang baru, bersih ,tidak bermiyak dan tidak bergores
3. Lampu Spiritus
4. Mikroskop
Bahan :
1. Dahak Penderita
2. Pewarna Ziehl Neelsen
- Carbol fuchsin 0,3%
- Asam alcohol 3%
- Methylen blue 0,3%
3. Desinfektan Hypochlorite 0,5%
PEMERIKSAAN SPUTUM BTA

No. Kode : SPO/LAB/007/15 Ditetapkan Oleh Kepala


Terbitan : 01 Puskesmas
No. Revisi : 00 Klandasan Ilir
SPO Tgl. Mulai Berlaku : 02/01/2015
Puskesmas Halaman : 1-3 Drg.Retno S,Sitoresmi
Klandasan Ilir NIP.19670410 199302 2 001

Langkah-langkah A. Pembuatan sediaan


1. Disiapkan kaca objek baru dan bersih, diberi nomor sediaan
2. Dinyalakan lampu spiritus dan diletakkan antara petugas dan
pot sputum
3. Diambil sedikit sampel sputum purulen menggunakan lidi
tumpul bersih, kemudian diletakkan pada kaca objek
4. Sputum diratakan sampai berbentuk oval dengan ukuran 2 x 3
cm
5. Sputum kemudian dibuat ulir ulir kecil menggunakan lidi
runcing (dilakukan saat sputum masih basah)
6. Sediaan dikeringkan pada suhu ruang
7. Sisa sputum dan lidi bekas pada pot sampel digenangi dengan
desinfektan Hypochlorite 0,5% selama minimal 12 jam
sebelum dibuang.
B. Pewarnaan sediaan
1. Sediaan difiksasi di atas lampu spiritus dengan cara dilalukan
sebanyak 3 kali
2. Diletakkan sediaan dengan bagian apusan menghadap ke atas
pada rak yang ditempatkan di atas bak cuci atau baskom, antara
satu sediaan dengan sediaan lainnya masingmasingberjarak
kurang lebih 1 jari
3. Digenangi seluruh permukaan sediaan dengan carbol fuchsin.
4. Dipanaskan dari bawah dengan menggunakan lampu spiritus
setiap sediaan sampai keluar uap, jangan sampai mendidih
5. Dinginkan selama minimal 5 menit
6. Dibilas sediaan dengan air mengalir secara hati-hati dari ujung
kaca sediaan, Jangan ada percikan ke sediaan lain
7. Dimiringkan sediaan menggunakan penjepit kayu atau pinset
untuk membuang air
8. Digenangi dengan asam alkohol sampai tidak tampak warna
merah carbol fuchsin. Jangan sampai ada percikan ke sediaan
lain
9. Digenangi permukaan sediaan dengan methylene blue selama
20-30 detik
10. Dibilas sediaan dengan air mengalir. Jangan ada percikan ke
sediaan lain
11. Dimiringkan sediaan untuk mengalirkan sisa methylene blue
12. Dikeringkan pada suhu ruang
13. Dibaca dengan mikroskop perbesaran objektif 100x
mrnggunakan minyak imersi.
C. Hasil
Pembacaan hasil menggunakan skala IUATLD (International
Union Against Tuberculosis and Lung Disease) sbb:

- Negatif : tidak ditemukan BTA dalam 100 LP


- Scanty : ditemukan 1-9 BTA dalam 100 LP (tuliskan
jumlah BTA)
- 1+ : ditemukan 10-99 BTA dalam 100 LP
- 2+ : ditemukan 1-10 BTA dalam 1 LP
- 3+ : ditemukan >10 BTA dalam 1 LP
PEMERIKSAAN SPUTUM BTA

No. Kode : SPO/LAB/007/15 Ditetapkan Oleh Kepala


Terbitan : 01 Puskesmas
No. Revisi : 00 Klandasan Ilir
SPO Tgl. Mulai Berlaku : 02/01/2015
Puskesmas Halaman : 1-3 Drg.Retno S,Sitoresmi
Klandasan Ilir NIP.19670410 199302 2 001

8. Diagram Alur
Petugas melakukan registrasi sampel
dahak yang diterima

Petugas membuat sediaan dahak di atas kaca objek,


dengan bentuk oval berukuran 2x3 cm, kemudian
dikeringkan pada suhu ruang

Petugas melakukan pewarnaan sediaan dengan


metode Ziehl Neelsen, kemudian ditiriskan

Petugas melakukan pembacaan sediaan di


bawah mikroskop dengan perbesaran objektif
100x, dihitung jumlah BTA/100 lapang pandang

Petugas menulis dan menandatangani hasil


pemeriksaan pada buku register dan blanko
hasil khusus TB untuk kemudian diserahkan
kepada dokter/perawat pemegang program

9. Unit Terkait BP Umum,dan KIA

Anda mungkin juga menyukai