Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penyakit Parkinson adalah suatu penyakit degeneratif pada sistem saraf
(neurodegenerative) yang bersifat progressive, ditandai dengan ketidakteraturan
pergerakan (movement disorder), tremor pada saat istirahat, kesulitan pada saat
memulai pergerakan, dan kekakuan otot (Darroff & Jankovic, 2015).
Sebagian besar penderita memiliki intelektual yang normal, tetapi ada juga
yang menjadi pikun Perawatan Penderita Penyakit Parkinson Pengobatan Penyakit
Parkinson memiliki sejarah yang cukup panjang. Fakta menunjukkan bahwa terdapat
penurunan kadar dopamin pada Penyakit Parkinson di awal tahun 1960-an, membawa
dunia pengobatan kepada penemuan obat levodopa, suatu prekursor dopamin, yang
secara efektif dapat memperbaiki gejala-gejala pada Penyakit Parkinson (Brust,
2011).
Namun levodopa tersebut tidak menyembuhkan penyakit atau menghentikan
perkembangan Penyakit Parkinson, tetapi obat-obat tersebut menyebabkan penderita
lebih mudah melakukan suatu gerakan dan memperpanjang harapan hidup penderita.

1.2 Tujuan Masalah


1.2.1 Untuk mengetahui laporan pendahuluan Parkinson
1.2.2 Untuk mengetahui asuhan keperawatan Parkinson
1.2.3 Untuk mengetahui contoh tinjauan kasus parkinson

1.3 Rumusan Masalah


1.3.1 Bagaimana laporan pendahuluan Parkinson?
1.3.2 Bagaiaman asuhan keperawatan Parkinson?
1.3.3 Bagaimana contoh tinjauan kasus Parkinson?

1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1. KONSEP DASAR


2.1.1. Definisi
Penyakit Parkinson merupakan suatu gangguan neurologis progsesif yang
mengenai pusat otak yang bertanggung jawab untuk mengontrol dan mengatur
gerakan karateristik yang mucul berupa bradikinesia (perlambatan gerakan), tremor
dan kekakuan otot (Ropper & Samuels, 2014).
Parkinsonisme merupakan istilah dari suatu sindrom yang ditandai dengan
tremor ritmik, bradikinesia, kekakuan otot dan hilangnya refleks-refleks postural.
Kelainan pergerakan diakibatkan oleh defek jalur dopaminergik( produksi dopamine)
yang menghubungkan subtansia nigra dengan korpus striatum ( nucleus kaudatus dan
nucleus lentikularis). Basal ganglia adalah bagian dari sistem ekstrapiramidal dan
berpengaruh untuk mengawali, modulasi, mengakhiri pergerakan, serta mengatur
gerakan-gerakan otomatis (Darroff & Jankovic, 2015).

2.1.2 Etiologi
Penyakit Parkinson sering dihubungkan dengan kelainan neurotransmitter di
otak dan faktor-faktor lainnya seperti :
1. Defisiensi dopamine dalam substansia nigra di otak memberikan respon gejala
penyakit Parkinson,
2. Etiologi yang mendasarinya mungkin berhubungan dengan virus, genetik,
toksisitas, atau penyebab lain yang tidak diketahui.
3. Parkinson juga disebabkan oleh obat antara lain:
reserpin (serpasil),phenithiszzives,butjrophenous (contohnya haloperidol)

2
2.1.3. Tanda dan Gejala
1. Bradikinesia (pergerakan lambat), hilang secara spontan,
2. Tremor yang menetap ,
3. Tindakan dan pergerakan yang tidak terkontrol,
4. Gangguan saraf otonom (sulit tidur, berkeringat, hipotensi ortostatik),
5. Depresi, demensia,
6. Wajah seperti topeng.

2.1.4. Patofisiologi
Secara tepat kelainan di batang otak,yaitu disubstansia nigra mesensefalon
sebagai substrat penyakit Parkinson.pemeriksaan makroskopik menunjukkan daerah
yang pucat (depigmentasi )pada pars kompacta substansia nigra yang dengan jelas
menunjukkan lenyap atau berkurangnya jumlah sel-sel neuromelanin yang
menghasilkan dopamine pada penyakit Parkinson.sedangkan pada pemeriksaan
mikroskopik menunjukkan adanya badan-badan lewy yang merupakan incrusion body
dan mendesak granula-granula neuromelanin yang tersisa ke tepi juga terlihat
dekstruksi sel dengan fagositosis sisa sel dan pigmen,serta sel-sel yang masih ada
akan menciut dan bervakuola.
Pada penyakit ini biasa muncul pada usia 10-60 tahun,dan factor genetif
mempunyai peranan penting dalam keluarga.bila terjadi pada usia dibawah 40 tahun
disebut parkinsonismus juvenilis

2.1.5. Komplikasi
Komplikasi terbanyak dan tersering dari penyakit Parkinson yaitu demensia,
aspirasi, dan trauma karena jatuh.

2.1.6 Pemeriksaan Penunjang


Observasi gejala klinis dilakukan dengan mempelajari hasil foto untuk
mengetahui gangguan.

3
2.2. ASUHAN KEPERAWATAN
2.2.1 Pengkajian
Pengumpulan data subjektif dan objektif pada klien dengan gangguan system
persarafan meliputi anamnesis riwayat penyakit,pemeriksaan fisik,pemeriksaan
diagnostic, dan pengkajian psikososial.
1. Kaji saraf kranial, fungsi serebral (koordinasi) dan fungsi motorik.
2. Observasi gaya berjalan dan saat melakukan aktivitas.
3. Kaji riwayat gejala dan efeknya terhadap fungsi tubuh.
4. Kaji kejelasan dan kecepatan bicara.
5. Kaji tanda depresi.

2.2.2 Diagnosa keperawatan


1. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan bradikinesia, regiditas
otot dan tremor ditandai dengan :
DS : klien mengatakan sulit melakukan kegiatan
DO: tremor saat beraktivitas.
2. Gangguan pemenuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan kesulitan: menggerakkan makanan, mengunyah, dan menelan, ditandai
dengan :
DS : klien mengatakan sulit makan, berat badan berkurang
DO: kurus, berat badan kurang dari 20% berat badan ideal, konjungtiva pucat,
dan membran mukosa pucat.
3. Gangguan komunikasi verbal yang berhubungan dengan penurunan kemampuan
bicara dan kekakuan otot wajah ditandai dengan :
DS : klien/keluarga mengatakan adanya kesulitan dalam berbicara
DO : kata-kata sulit dipahami, pelo, wajah kaku.

2.2.3. Intervensi
Dx.1 Tujuan : meningkatkan mobilitas
Kriteria Hasil :
1. Bantu klien melakukan olah raga setiap hari seperti berjalan, bersepeda,
berenang, atau berkebun.

4
2. Anjurkan klien untuk merentangkan dan olah raga postural sesuai petunjuk
terapis.
3. Mandikan klien dengan air hangat dan lakukan pengurutan untuk
membantu relaksasi otot.
4. Instruksikan klien untuk istirahat secara teratur agar menghindari
kelemahan dan frustasi.
5. Ajarkan untuk melakukan olah raga postural dan teknik berjalan untuk
mengurangi kekakuan saat berjalan dan kemungkinan belajar terus.
6. Instruksikan klien berjalan dengan posisi kaki terbuka.
7. Buat klien mengangkat tangan dengan kesadaran, mengangkat kaki saat
berjalan, menggunakan sepatu untuk berjalan, dan berjalan dengan langkah
memanjang.
8. Beritahu klien berjalan mengikuti irama musik untuk membantu
memperbaiki sensorik.

Dx.2 Tujuan : mengoptimalkan status nutrisi.


Kriteria Hasil :
1. Ajarkan klien untuk berpikir saat menelan-menutup bibir dan gigi
bersama-
sama, mengangkat lidah dengan makanan di atasnya, kemudian
menggerakkan lidah ke belakang dan menelan sambil mengangkat kepala
ke belakang.
2. Instruksikan klien untuk mengunyah dan menelan, menggunakan kedua
dinding mulut.
3. Beritahu klien untuk mengontrol akumulasi saliva secara sadar dengan
memegang kepala dan menelan secara periodik.
4. Berikan rasa aman pada klien, makan dengan stabil dan menggunakan
peralatan.
5. Anjurkan makan dalam porsi kecil dan tambahkan makanan selingan
(snack).
6. Monitor berat badan.

5
Dx.3 Tujuan : memaksimalkan kemampuan berkomunikasi.
Kriteria Hasil :
1. Jaga komplikasi pengobatan.
2. Rujuk ke terapi wicara.
3. Ajarkan klien latihan wajah dan menggunakan metoda bernafas untuk
memperbaiki kata-kata, volume, dan intonasi.
4. Nafas dalam sebelum berbicara untuk meningkatkan volume suara dan
jumlah kata dalam kalimat setiap bernafas.
5. Latih berbicara dalam kalimat pendek, membaca keras di depan kaca atau
ke dalam perekam suara (tape recorder) untuk memonitor kemajuan.

2.2.4. Evaluasi
 Klien mengikuti sesi terapi fisik, melakukan latihan wajah 10 menit 2 kali sehari.
 Klien dapat makan 3 kali dalam porsi kecil dan dua kali snack, tidak ada penurunan
berat badan.
 Tidak adanya kesulitan dalam berbicara, kata-kata dapat dipahami

6
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PARKINSON


DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA NYERI KEPALA (PUSING)
PADA GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN

3.1. PENGKAJIAN
A. Identitas
Nama : Tn D
Umur : 55th
Jenis kelamin : laki-laki
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiunan
Pendidikan : SMA
Alamat : Bengkong
Tgl pengkajian : 20 Desember 2017 pkl 10.00 wib

B. Riwayat Keperawatan
 Keluhan utama : pusing
 Riwayat penyakit sekarang:
Pasien datang ke UGD RSAB Batam dengan keluhan utama
pusing.Tremor kedua kaki dan tangan,lemes.Penyakit yang dialami ini
(tremor) sudah terjadi sejak 5 tahun yang lalu
 Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien mempunyai riwayat hipertensi sebelum mngalami penyakit
seperti ini.
 Riwayat kesehatan keluarga
Dari keluarga tidak ada yang mengalami penyakit seperti ini,hanya dari
kakek yang mempunyai riwayat tekanan darah tinggi.Persepsi keluarga
terhadap kondisi penyakit yang dialami pasien diperlukan perawatan yang
baik supaya cepat sembuh.Keluarga menyetujui terhadap tindakan apa saja
yang akan dilakukan yang berhubungan dengan pengobatan pasien demi
kesembuhan pasien setelah pasien dan keluarga mendapatkan penjelasan

7
dari petugas.keluarga mengatakan tidak akan mempermasalahkan masalah
biaya yang penting pasien segera ditangani. Selama dalam perawatan
keluarga menyadari dan menerima proses pengobatan.

C. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


 System pernafasan
Dada simetris,retraksi (+),RR 20 x/mnt,pernafasan vesikuler,suara
tambahan(-),ronchi (-).whezing (-) inspirasi ekspirasi simetris,pernafasan
cuping hidung (-), secret/lender (-), terpasang canule O2 3 l/mnt .
 System cardiovaskuler
Tekanan darah 210/110 mmHg,nadi 88 x/mnt ,suhu 36 0C,anemis (-
)suara jantung gallop dan murmur (-),terpasang infuse RL 20 tpm
 System persarafan
GCS 15 , tremor (+),reflek mata (+) Persepsi sensori:pendengaran (+),
pengecapan (-) , penglihatan (+) mengeluh lemes,pusing (nyeri skala 4)
 System perkemihan
Terpasang DC dengan produksi jam 10.00 s/d 11.00 wib sebanyak 100
cc,warna kuning pekat,bau khas.Infeksi saluran kencing (-),oedem (-),scrotum
(+),pubis (+)
 System pencernaan
Perut supel,nyeri abdomen (-),peristaltic (+)
 System musculoskeletal
Tonus otot lembek tidak kaku,tremor ekstremitas atas (+)
 Psikososial
Pasien adalah seorang pensiunan tidak ada masalah dengan tetangga
atau keluarganya,selama sakit pasien dirawat oleh keluarganya
sendiri,harapan keluarga agar penyakitnya segera sembuh dan cepat
pulang ke rumah. Hubungan pasien dan keluarga baik begitu juga
dengan tetangga sekitar.

8
 Spiritual
Pasien beraga islam,keluarga yakin bahwa semua yang telah terjadi
sudah ada yang mengatur kita hanya berusaha semaksimal mungkin
untuk mengatasi semua kesulitan.keluarga yakin dengan berdoa kepada
Tuhan YME bisa membantu proses kesembuhan pasien.

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan laboratorium tgl 20 Desember 2017
Al : 9,74 /m3
Erytrosit : 5,70/m3
Hb : 17,3 gr%
Ht : 47,3 vol%
Mcv : 83,0 %
Mch : 30,4%
Mcac : 36,6%
Trombosit : 160 %
Gol darah : B
GDS : 111 mg/dl
Ureum : 51,0
Creatini : 1.3
HbSAg : negative
 Terapi medis tgl 20 Desember 2017:
Kalfoxim 2x1
Dexa 3x1
Acran 2x1
Kalmeco 2x1
Angioten 1x1
Zipras 0,5 2x1
 Terapi tgl 21 Desember 2017:
Kalfoxim (stop)
Dexa (stop)
Acran (stop)
diganti cernevit 1x1, panso(1x1)

9
3.2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri kepala berhubungan dengan peningkatan TIK tidak adekuat
2. Gangguan mobilisasi berhubungan dengan tremor ekstremitas,otot lemah

3.3. INTERVENSI

1. Nyeri berhubungan dengan peningkatan TIK ditandai dengan peningkatan TD


210/110,tampak ekspresi menahan rasa sakit kepala.
Tujuan : nyeri hilang atau berkurang
Kriteria hasil :
a. tekanan darah sistol: 120-140,Diastole:70-100
b. tidak menunjukkan ekspresi nyeri
Intervensi :
a. Kaji tingkat nyeri
b. Kaji tekanan darah tiap jam
c. Kolaborasi diit rendah garam
d. Ajarkan tekhnik relaksasi
e. Beri O2 3l/mnt
f. Kolaborasi pemberian analgetik
g. Ciptakan ruangan tetap tenang

2. Gangguan mobilisasi berhubungan dengan tremor ,kelemahan fisik


Tujuan : meningkatkan kemampuan mobilisasi
Kriteria hasil :
a. Kebutuhan ADL terpenuhi
b. Mampu memenuhi kebutuhan ADL mandiri tanpa dibantu orang lain
Intervensi :
a. Kaji kemampuan pemenuhan keb ADL pasien
b. Anjurkan istirahat cukup,kurangi aktifitas
c. Bantu pemenuhan kebutuhan ADL pasien
d. Beri pengaman di sekitar tempat tidur
e. Anjurkan keluarga untuk selalu mendampingi pasien
f. Latih mobilisasi bertahap
g. Kolaborasi dengan bagian fisioterapi

10
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. KESIMPULAN
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang bersifat kronis
progresif, merupakan suatu penyakit/sindrom karena gangguan pada ganglia basalis
akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke
globus palidus/ neostriatum (striatal dopamine deficiency). Penyakit Parkinson
merupakan penyakit kronis yang membutuhkan penanganan secara holistik meliputi
berbagai bidang. Pada saat ini tidak ada terapi untuk menyembuhkan penyakit ini,
tetapi pengobatan dan operasi dapat mengatasi gejala yang timbul . Obat-obatan yang
ada sekarang hanya menekan gejala-gejala parkinson, sedangkan perjalanan penyakit
itu belum bisa dihentikan sampai saat ini. Sekali terkena parkinson, maka penyakit ini
akan menemani sepanjang hidupnya.
Tanpa perawatan, gangguan yang terjadi mengalami progress hingga terjadi
total disabilitas, sering disertai dengan ketidakmampuan fungsi otak general, dan
dapat menyebabkan kematian. Dengan perawatan, gangguan pada setiap pasien
berbeda-berbeda. Kebanyakan pasien berespon terhadap medikasi. Perluasan gejala
berkurang, dan lamanya gejala terkontrol sangat bervariasi. Efek samping pengobatan
terkadang dapat sangat parah

4.2. SARAN

Orang yang menderita Parkinson ini harus segera dilakukan pengobatan baik
dengan terapi obat kimia atau herbal.Selain itu juga harus memperhatikan etiologi
seperti ras genetik,toksin usia serta gejala yang muncul seperti
tremor,ketidakseimbangan daya tahan tubuh.Oleh karena itu dijaga keadaan tubuh
kita dalam memenuhi gizi yang cukup.

11
DAFTAR PUSTAKA

Brust, J. C. (2011). CURRENT Diagnosis & Treatment Neurology, Second Edition : Edition 2.
McGraw Hill Profesional.
Darroff, R. B., & Jankovic, J. (2015). Bradley's Neurology in ClinicalPractice E-Book: Edition 7.
Elsevier Health Sciences.
Greenberg, M. S. (2016). Handbook of Neurosurgery: Edition 8. Thieme.
Marilynn, E. D., Marry, C. T., & Marry, F. M. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan Psikiatri Eisi 3.
EGC.
Myers, J. L., & Gulanick, M. (2013). Nursing Care Plans - E-Book: Nursing Diagnosis and
Intervention, Edition8. Elsevier Health Sciences.
NANDA, I. (2014). Nursing Diagnoses 2015-17 : Definitions andClassification, Edition 10. John
Wiley& Sons.
Ropper, A. H., & Samuels, M. A. (2014). Adam's and Victor's Principles of Neurology10th Edition :
Edition 10. McGraw Hill Profesional.

12

Anda mungkin juga menyukai