Disusun Oleh :
Kelompok IV
NAMA NIM
Sugi Nugroho D1A012011
Supriyadi D1A012021
Chairani Aprilia D1A012025
Ainarni D1A012004
Anggun Pratiwi Azwar D1A012026
Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Asmadi Saad M.Si
Dr. Ir. Henny. H M.Si
Yulfita Farni S.P., M.Si
Tanah terdiri dari 5 ( lima ) komponen yaitu bahan mineral, bahan organik, udara, air,
dan jasad renik. Bahan penyusun tanah yakni bahan organik, bahan mineral, dan air
merupakan satu kesatuan yang bercampur didalam tanah sehingga sulit dipisahkan satu sama
lainnya ( Sitanala, 1980 ).
1. Bulk Density
Bulk density (berat jenis suatu tanah) adalah besar massa tanah persatuan volume,
termasuk butiran padat dan ruang pori, umumnya dinyatakan dalam gr/cm3. Sedangkan bentuk
density adalah berat suatu massa tanah persatuan volume tanpa pori-pori tanah dengan
gr/cm3. Sampel tanah yang diambil untuk menentukan berat jenis pasir halus diambil dengan
hati-hati dari dalam tanah. Demikian pula halnya dengan berat per satuan volumenya. Bulk
density ditentukan dengan mengukur massa tanah di udara dan massa air. Sedangkan absorpsi
air dalam tanah didrasi dengan selaput parafin (Pairunan,1985).
Tanah yang lepas dan berkumpul akan mempunyai berat persatuan volume yang
mudah dan tanah yang lebih tinggi kerapatan massanya. Butiran-butiran pasir letaknya
cenderung untuk erat satu sama lainnya. Kandungan bahan-bahan organik rendah dari tanah
berpasir dan mempertinggi kerapatan massa, sebaliknya butir-butir tanah yang permukaannya
halus, mempunyai letak yang tidak begitu erat satu sama lainnya. Hal ini akibat kenyataan
bahwa permukaan tanah relatif berbutir-butir (Buckman dan Brandy, 1982).
Tanah-tanah organik memiliki nilai kerapatan isi yang sangat rendah di bandingkan
dengan tanah mineral. Hal ini ditentukan atau tergantung dari sifat-sifat bahan organik yang
menyusun tanah organik itu dan kandungan isi tanah itu berkisar antara 0,1 – 0,9
gr/cm3(Hakim, 1986).
Tanah lebih padat mempunyai Bulk density yang lebih besar dari pada tanah mineral
bagian atas mempunyai kandungan Bulk Density yang lebih rendah dibandingkan tanah
dibawahnya. Bulk density di lapangan tersusun atas tanah-tanah mineral yang umumnya
berkisar 1,0 -1,6 gr/cm3. Tanah organik memiliki nilai Bulk density yang lebih mudah,
misalnya dapat mencapai 0,1 gr/cm3 – 0,9 gr/cm3 pada bahan organik. Bulk density atau
kerapatan massa tanah banyak mempengaruhi sifat fisik tanah, seperti porositas, kekuatan,
daya dukung, kemampuan tanah menyimpan air drainase, dll. Sifat fisik tanah ini banyak
bersangkutan dengan penggunaan tanah dalam berbagai keadaan (Hardjowigeno, 2003).
Massa jenis padatan tanah adalah perbandingan antara massa kepadatan terhadap
volume padatannya sendiri. Pengukuran dilakukan selama 24 jam dengan suhu mutlak 105oC
atau antara 100 -110oC. Persyaratan suhu dan waktu serta kadar air tanah dinggap nol dan
mutlak tidak akan berubah. Bulk density pada lapisan A tanah-tanah mineral umumnya
berkisar antara 1,2 – 1,6 gram/cm3. Tanah organik mempunyai Bulk density yang rendah
hanya dapat mencapai 0,1 gram/cm3 pada bahan organiknya. Bulk density penting bagi
kebutuhan pupuk atau pada tiap hektar tanah yang dipengaruhi tanah perhektar. Kerapatan
massa pada berbagai horizon pada tanah lempung memperlihatkan bahwa horizon C (bahan
induk) merupakan lapisan terpadat mempunyai kerapatan massa 1,7 gram/cm3. pembentukan
struktur selama perkembangan tanah menyebabkan horizon-horizon dibagian atas
mempunyai kerapatan massa lebih rendah dibandingkan bahan induk aslinya (Foth, 1989).
Faktor Yang Mempengaruhi Bulk Density (BD) Dan Partikel Density (PD) Tanah
Kerapatan partikel (Bulk Density) merupakan berat partikel persatuan volume tanah
beserta porinya. Kisaran kerapatan limbat tanah berfariasi cukup lebar tergantung ruang pori
dan tekstur tanahnya. Bahan organik mineral juga mempengaruhi kerapatan limbat. Bahan
organik ini berperan dalam pengembangan struktur. Semakin tinggi kandungan bahan
organiknya semakin berkembang struktur tanah yang dapat mengakibatkan bongkah semakin
kecil (Hartati,2001).
= 113.7
76.7
= 1.48 g/cm3
Ulangan 3
BV3 = Massa Padatan = BTK3
Volume Tanah πr2t
= 104.6
76.4
3
= 1.36 g/cm
Ulangan 4
BV4 = Massa Padatan = BTK4
Volume Tanah πr t
2
= 111.3
78.1
= 1.42 g/cm3
Ulangan 5
BV5 = Massa Padatan = BTK5
Volume Tanah πr2t
= 107.1
74.4
= 1.43 g/cm3
Ulangan 6
BV6 = Massa Padatan = BTK6
Volume Tanah πr t
2
= 108.8
75.8
3
= 1.43 g/cm
BV Rata-rata
= BV1+BV2+BV3+BV4+BV5+BV6
Banyak Ulangan
= 1.36 +1.48 +1.36 +1.42 +1.43 +1.43 = 1.41
3
g/cm
6
c. Total Ruang Pori (TRP)
Ulangan 1
TRP1 = (1 – BV1) x 100%
BJ
= (1 – 1.36) x 100%
2.65
= 48.7 %
Ulangan 2
TRP2 = (1 – BV2) x 100%
BJ
= (1 – 1.48) x 100%
2.65
= 44.1 %
Ulangan 3
TRP3 = (1 – BV3) x 100%
BJ
= (1 – 1.36) x 100%
2.65
= 48.6 %
Ulangan 4
TRP4 = (1 – BV1) x 100%
BJ
= (1 – 1.42) x 100%
2.65
= 46.4 %
Ulangan 5
TRP5 = (1 – BV1) x 100%
BJ
= (1 – 1.43) x 100%
2.65
= 46 %
Ulangan 6
TRP6 = (1 – BV1) x 100%
BJ
= (1 – 1.43) x 100%
2.65
= 46 %
TRP Rata-rata
e. Berat Tanah 1 Ha
Diket :
Tebal tanah : 20 cm
BV rata-rata : 1.41 g/cm3
1 ha : 100 m x 100 m
2
: 10.000 m
: 100.000.000 cm2
Volume tanah sedalam 20 cm
: Luas x tebal tanah
: 100.000.000 cm2 x 20 cm 2
: 2.000.000.000 cm3
Berat tanah : 1.41 x 2.000.000.000 gram
: 2.820.000.000 gram
: 2.820.000 kg
2. Pembahasan
Bulk density (berat jenis suatu tanah) adalah besar massa tanah persatuan volume,
termasuk butiran padat dan ruang pori, umumnya dinyatakan dalam gr/cm3. Bulk density
dipengaruhi olehpadatan tanah, pori-pori tanah, struktur, tekstur, ketersediaan bahan organik,
serta pengolahan tanah sehingga dapat dengan cepat berubah akibat pengolahan tanah dan
praktek budidaya. Pada umumnya Bulk Density berkisar antara 1.1-1.6 g/cc. beberapa jenis
tanah bulk density kurang dari 0.90 g/cc misalnya tanah andisol, bahkan ada yang kurang dari
0.10 g/cc misalnya tanah gambut.
Dari percobaan yang telah di lakukan tentang Bulk Density yang di ambil dari sampel
tanah di kebun percobaan unja sebanyak enam kali ulangan di dapatkan besar bulk density
rata-ratanya adalah 1.41 g/cm3. Ini menunjukkan bahwa sampel tanah yang di ambil merupakan
sampel tanah mineral. Bulk density sebesar 1.41 g/cm3 sudah termasuk tinggi untuk tanah
mineral. Hasil yang di dapatkan ini sesuai dengan pengolahan tanah yang terjadi di kebun sampel,
kebun ini telah lama tidak di gunakan dengan pengolahan tanah yang baik sehingga kepadatan
tanah yang ada cukup tinggi.
Hasil perhitungan mengenai TRP (Total Ruang Pori) yang telah di lakukan di dapatkan
sebesar 46.4 %. Ini menunjukkan bahwa tingkat Total Ruang Pori dalam kategori sedang untuk
tanah mineral. Dengan Total Ruang Pori sebesar 46.4 %. Dapat di katakan kemapuan tanah untuk
menahan air cukup baik, dimana tanah ini mempunyai jumlah pori-pori lebih tinggi dari tanah
pasir. Porositas tanah tinggi jika kandungan bahan organic juga tinggi. Tanah dengan struktur
granular atau remah, mempunyai porositas yang lebih tinggi dari pada tanah tanah dengan
struktur massive atau pejal. Ini sesuai dengan hasil percbaan dimana tanah yang di ambil
berstruktur granular atau remah.
Kadar air tanah adalah jumlah air yang bila dipanaskan dengan oven yang bersuhu
o
105 C hingga diperoleh berat tanah kering yang tetap. Dua fungsi yang saling berkaitan
dalam penyediaan air bagi tanaman yaitu memperoleh air dalam tanah dan pengaliran air
yang disimpan ke akar-akar tanaman. Jumlah air yang diperoleh tanah sebagian bergantung
pada kemampuan tanah yang menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima
dipermukaan tanah ke bawah. Akan tetapi jumlah ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor luar
seperti jumlah curah hujan tahunan dan sebaran hujan sepanjang tahun (Sosiawan,
2010). Pada pengamatan menghitung kadar air kering mutlak pada tanah exisol yang dilakukan 6
kali pengulangan, didapatkan hasil yaitu 18,2 %.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA