Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN DASAR-DASAR ILMU

TANAH Penetapan Bobot Volume


Tanah (BV) dan Total Ruang Pori Tanah
(TRP)
LAPORAN
DASAR-DASAR ILMU TANAH
Penetapan Bobot Volume Tanah (BV) dan Total Ruang
Pori Tanah (TRP)

Disusun Oleh :
Kelompok IV
NAMA NIM
Sugi Nugroho D1A012011
Supriyadi D1A012021
Chairani Aprilia D1A012025
Ainarni D1A012004
Anggun Pratiwi Azwar D1A012026

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Asmadi Saad M.Si
Dr. Ir. Henny. H M.Si
Yulfita Farni S.P., M.Si

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI.A


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013
JUDUL PRAKTIKUM: Penetapan Bulk Density dan TRP (Total Ruang Pori) Tanah
TUJUAN PRAKTIKUM:
1. Untuk mengetahui Bulk Density tanah
2. Untuk mengetahui jumlah TRP (Total Ruang Pori) yang ada ditanah
LANDASAN TEORI:
Tanah adalah produk transformasi mineral dan bahan organik yang terletak
dipermukaan sampai kedalaman tertentu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor genetis dan
lingkungan, yakni bahan induk, iklim, organisme hidup (mikro dan makro), topografi, dan
waktu yang berjalan selama kurun waktu yang sangat panjang, yang dapat dibedakan dari
cirri-ciri bahan induk asalnya baik secara fisik kimia, biologi, maupun morfologinya
(Winarso, 2005).
Tanah adala lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat
tumbuh dan berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai
kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau
nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esnsial seperti: N, P, K,
Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota
(organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif
(pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang
produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan,
tanaman obat-obatan, industri dan perkebunan.
Tanah juga merupakan alat produksi untuk menghasilkan produksi pertanian. Sebagai
alat produksi tanah memiliki peranan-peranan yang mendorong berbagai kebutuhan
diantaranya adalah sebagai alat produksi, maka peranannya yaitu sebagai tempat
pertumbuhan tanaman, menyediakan unsur-unsur makanan, sumber air bagi tanaman, dan
tempat peredaran udara. Tanah mempunyai ciri khas dan sifat-sifat yang berbeda-beda antara
tanah di suatu tempat dengan tempat yang lain. Sifat-sifat tanah itu meliputi fisika dan
sifatkimia. Beberapa sifat fisika tanah antara lain tekstur, struktur dan kadar lengas tanah.
Untuk sifat kimia menunjukkan sifat yang dipengaruhi oleh adanya unsur maupun senyawa
yang terdapat di dalam tanah tersebut. Beberapa contoh sifat kimia yaitu reaksi tanah(pH),
kadarbahan organik dan Kapasitas Pertukaran Kation (KPK).

Tanah terdiri dari 5 ( lima ) komponen yaitu bahan mineral, bahan organik, udara, air,
dan jasad renik. Bahan penyusun tanah yakni bahan organik, bahan mineral, dan air
merupakan satu kesatuan yang bercampur didalam tanah sehingga sulit dipisahkan satu sama
lainnya ( Sitanala, 1980 ).
1. Bulk Density
Bulk density (berat jenis suatu tanah) adalah besar massa tanah persatuan volume,
termasuk butiran padat dan ruang pori, umumnya dinyatakan dalam gr/cm3. Sedangkan bentuk
density adalah berat suatu massa tanah persatuan volume tanpa pori-pori tanah dengan
gr/cm3. Sampel tanah yang diambil untuk menentukan berat jenis pasir halus diambil dengan
hati-hati dari dalam tanah. Demikian pula halnya dengan berat per satuan volumenya. Bulk
density ditentukan dengan mengukur massa tanah di udara dan massa air. Sedangkan absorpsi
air dalam tanah didrasi dengan selaput parafin (Pairunan,1985).
Tanah yang lepas dan berkumpul akan mempunyai berat persatuan volume yang
mudah dan tanah yang lebih tinggi kerapatan massanya. Butiran-butiran pasir letaknya
cenderung untuk erat satu sama lainnya. Kandungan bahan-bahan organik rendah dari tanah
berpasir dan mempertinggi kerapatan massa, sebaliknya butir-butir tanah yang permukaannya
halus, mempunyai letak yang tidak begitu erat satu sama lainnya. Hal ini akibat kenyataan
bahwa permukaan tanah relatif berbutir-butir (Buckman dan Brandy, 1982).
Tanah-tanah organik memiliki nilai kerapatan isi yang sangat rendah di bandingkan
dengan tanah mineral. Hal ini ditentukan atau tergantung dari sifat-sifat bahan organik yang
menyusun tanah organik itu dan kandungan isi tanah itu berkisar antara 0,1 – 0,9
gr/cm3(Hakim, 1986).
Tanah lebih padat mempunyai Bulk density yang lebih besar dari pada tanah mineral
bagian atas mempunyai kandungan Bulk Density yang lebih rendah dibandingkan tanah
dibawahnya. Bulk density di lapangan tersusun atas tanah-tanah mineral yang umumnya
berkisar 1,0 -1,6 gr/cm3. Tanah organik memiliki nilai Bulk density yang lebih mudah,
misalnya dapat mencapai 0,1 gr/cm3 – 0,9 gr/cm3 pada bahan organik. Bulk density atau
kerapatan massa tanah banyak mempengaruhi sifat fisik tanah, seperti porositas, kekuatan,
daya dukung, kemampuan tanah menyimpan air drainase, dll. Sifat fisik tanah ini banyak
bersangkutan dengan penggunaan tanah dalam berbagai keadaan (Hardjowigeno, 2003).
Massa jenis padatan tanah adalah perbandingan antara massa kepadatan terhadap
volume padatannya sendiri. Pengukuran dilakukan selama 24 jam dengan suhu mutlak 105oC
atau antara 100 -110oC. Persyaratan suhu dan waktu serta kadar air tanah dinggap nol dan
mutlak tidak akan berubah. Bulk density pada lapisan A tanah-tanah mineral umumnya
berkisar antara 1,2 – 1,6 gram/cm3. Tanah organik mempunyai Bulk density yang rendah
hanya dapat mencapai 0,1 gram/cm3 pada bahan organiknya. Bulk density penting bagi
kebutuhan pupuk atau pada tiap hektar tanah yang dipengaruhi tanah perhektar. Kerapatan
massa pada berbagai horizon pada tanah lempung memperlihatkan bahwa horizon C (bahan
induk) merupakan lapisan terpadat mempunyai kerapatan massa 1,7 gram/cm3. pembentukan
struktur selama perkembangan tanah menyebabkan horizon-horizon dibagian atas
mempunyai kerapatan massa lebih rendah dibandingkan bahan induk aslinya (Foth, 1989).

Faktor-faktor yang mempengaruhi bulk density


Bulk density dipengaruhi oleh padatan tanah, pori-pori tanah, struktur, tekstur,
ketersediaan bahan organik, serta pengolahan tanah sehingga dapat dengan cepat berubah
akibat pengolahan tanah dan praktek budidaya (Hardjowigeno, 2003). Bahan organik lebih
ringan daripada bahan mineral. Disamping itu bahan organik akan memperbesar pori tanah.
Nilai Bulk density akan lebih rendah bahan organik penyusun tanah tinggi karena bahan
organik dapat memperkecil berat (S) tanah dan dapat memperbesar porositas tanah serta
memiliki berat yang kecil dibanding dengan bahan mineral. Tanah dengan nilai bulk density
yang kecil baik untuk lahan pertanian sebab Bulk density yang kecil bahan organik yang
dikandungnya akan semakin besar sehingga akan menyebabkan aerasi dalam tanah tersebut
menjadi lebih baik. Tanah yang memiliki Bulk density tinggi atau besar mempunyai
kandungan bahan mineral yang banyak, namun porositasnya rendah karena semakin tinggi
nilai Bulk densitynya maka porositasnya akan berkurang (Pairunan, 1985).
Selain itu faktor lain yang mempengaruhi nilai bulk density adalah struktur tanah,
dimana tanah yang memiliki struktur yang halus maka meiliki nilai bulk density yang rendah.
Semakin masuk ke dalam profil tanah, kerapatan massa tanah semakin naik. Tampaknya ini
akibat dari kandungan bahan organik yang rendah dan penimbunan alat serta pemadatan yang
disebabkan oleh berat lapisan atasnya (Sutedjo, 1987).
2. Porositas Tanah
Porositas adalah proporsi ruang pori total (ruang kosong) tang terdapat dalam satuan
volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara, sehingga merupakan indikator kondisi
drainase dan aerasi tanah. Porositas dapat ditentukan melalui 2 cara, yaitu menghitung selisih
bobot tanah jenuh dengan bobot tanah kering dan menghitung ukuran volume tanah yang
ditempati bahan padat.
Komposisi pori-pori tanah ideal terbentuk dari kombinasi fraksi debu, pasir, dan
lempung. Porositas itu sendiri mencerminkan tingkat kesarangan untuk dilalui aliran masa air
(permeabilitas, jarak per waktu) atau kecepatan aliran air untuk melewati masa tanah
(perkolasi, waktu per jarak). Kedua indikator ini ditentukan oleh semacam pipa berukuran
non kapiler (yang terbentuk dari pori-pori makro dan meso yang berhubungan secara kontinu)
di dalam tanah. Hal tersebut menekankan bahwa tanah permukaan yang berpasir memiliki
porositas lebih kecil daripada tanah liat. Sebab tanah pasir memiliki ruang pori total yang
mungkin rendah tetapi mempinyai proporsi yang besar yang disusun oleh komposisi pori-pori
yang besar yang efisien dalam pergerakan udara dan airnya.
Ini berarti karena prosentase volume yang terisi pori-pori kecil pada tanah pasir
menyebabkan kapasitas menahan air nya rendah. Maka tanah-tanah yang memiliki tekstur
halus, memiliki ruang pori lebih banyak dan disusun oleh pori-pori kecil karena proporsinya
relatif besar.

Faktor Yang Mempengaruhi Bulk Density (BD) Dan Partikel Density (PD) Tanah
Kerapatan partikel (Bulk Density) merupakan berat partikel persatuan volume tanah
beserta porinya. Kisaran kerapatan limbat tanah berfariasi cukup lebar tergantung ruang pori
dan tekstur tanahnya. Bahan organik mineral juga mempengaruhi kerapatan limbat. Bahan
organik ini berperan dalam pengembangan struktur. Semakin tinggi kandungan bahan
organiknya semakin berkembang struktur tanah yang dapat mengakibatkan bongkah semakin
kecil (Hartati,2001).

Ada beberapa factor yang mempengaruhi BD dan PD tanah.


- Tekstur
Tekstur tanah dapat diartikan sebagai penampilan visual suatu tanah berdasarkan
komposisi kualitatif dari ukuran butiran tanah dalam suatu massa tanah tertentu. Tekstur
tanah menunjukan komposisi partikel penyusun tanah (Hanafiah,2005)
- Bahan Organik
Bahan organik biasanya berasal dari proses pelapukan batuan. Bahan organik
komposisinya didalam taha memang sedikit yaitu berkisar 3-5% tapi pengaruhnya sangat
besar terhadap perubahan sifat-sifat tanah. Bahan organik dalam tanah terdiri atas bahan
organik kasar dan bahan organik halus (Hanafiah,2005)
- Struktur
Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil alami dari tanah, akibat
melekatnya butir-butir primer tanah satu sama lain. Satu unit struktur disebut ped (terbentuk
karena prose salami ). Clod juga merupakan unit gumpalan tanah teatpi terbentuknya bukan
karena proses alami (misanya karena pencangkulan tusukan pisau dan sebagainya)
(hanafiah,2005).

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persen (%) Pori


Ruang pori merupakan bagian volume tanah yang ditempati oleh air dan udara,
keseimbangan antara udara dan air yang menempati ruang pori ditentukan oleh ukuran pori.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi % pori
- Kandunan bahan organik
- Struktur tanah
- Tekstur tanah
Porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi tanah-tanh dengan struktur granuler
atau remah,mempunyai porositas yang lebih tinggi dari pada tanah-tanah dengan struktur
massive (pejal).tanah denag tkstur pasir banyak mempunyai pori-pori makro sehingga sulit
menahan air.(Hardjowigeno,1987).

WAKTU DAN TEMPAT


Pratikum pengambilan sampel tanah dilakukan pada hari Selasa, tanggal 29 Oktober
2013, pukul 08.00 sampai selesai di Lahan Percobaan Universitas Jambi dan pengukuran
sampel tanah serta pengamatan dilakukan di Lab. Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
Jambi.
ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah:
1. Contoh tanah untuh (contoh daam ruang sampel)
2. Timbangan
3. Oven
4. Eksikator
5. Penggaris / Jangka Sorong
CARA KERJA
1. Contoh tanah sampel untuh ditimbang yang ada di dalam ring sampel = Berat Tanah Basah +
Berat Ring Sampel
2. Ring sampel yang telah ditimbang beratnya dimasukkan kedalam oven dan dikeringkan
dengan suhu 105ºC dengan 1 x 24jam
3. Setelah di oven, ring sampel dikeluarkan contoh tanah dari oven, kemudian didinginkan
sejenak, setalah itu timbang Berat Tanah Basah + Berat Ring Sampel
4. Setelah ditimbang, tanah yang ada didalam ring sampel dikeluarkan, kemudian cuci ring
sampel dan dikeringkan
5. Setelah itu timbang berat ring dan ukur tinggi, diameter, dan kedalaman ring

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil
a. Tabel hasil pengukuran
Ring BTB BTK BR DDR TR πr2t
Ke (gr) (gr) (gr) (cm) (cm) (cm3)
1 119.4 104.2 118.0 4.41 5.01 76.4
2 140.4 113.7 122.7 4.39 5.07 76.7
3 132.7 104.6 118.8 4.40 5.03 76.4
4 137.3 111.3 119.4 4.45 5.03 78.1
5 120.6 107.1 118.1 4.35 5.01 74.4
6 120.7 108.8 119.6 4.36 5.08 75.8
Ket BTB : Berat Tanah Basah
BTK : Berat Tanah Kering
BR : Berat Ring
DDR : Diameter Dalam Ring
TR : Tinggi Ring
πr t
2
: Volume Total
BJ tanah mineral : 2.65

b. Berat Volume Tanah (BV)


Ulangan 1
BV1 = Massa Padatan =
BTK1
Volume Tanah πr2t
= 104.2
76.4
= 1.36 g/cm3
Ulangan 2
BV2 = Massa Padatan = BTK2
Volume Tanah πr t2

= 113.7
76.7
= 1.48 g/cm3

Ulangan 3
BV3 = Massa Padatan = BTK3
Volume Tanah πr2t
= 104.6
76.4
3
= 1.36 g/cm
Ulangan 4
BV4 = Massa Padatan = BTK4
Volume Tanah πr t
2

= 111.3
78.1
= 1.42 g/cm3
Ulangan 5
BV5 = Massa Padatan = BTK5
Volume Tanah πr2t
= 107.1
74.4
= 1.43 g/cm3
Ulangan 6
BV6 = Massa Padatan = BTK6
Volume Tanah πr t
2

= 108.8
75.8
3
= 1.43 g/cm
BV Rata-rata
= BV1+BV2+BV3+BV4+BV5+BV6
Banyak Ulangan
= 1.36 +1.48 +1.36 +1.42 +1.43 +1.43 = 1.41
3
g/cm
6
c. Total Ruang Pori (TRP)
Ulangan 1
TRP1 = (1 – BV1) x 100%
BJ
= (1 – 1.36) x 100%
2.65
= 48.7 %

Ulangan 2
TRP2 = (1 – BV2) x 100%
BJ
= (1 – 1.48) x 100%
2.65
= 44.1 %
Ulangan 3
TRP3 = (1 – BV3) x 100%
BJ
= (1 – 1.36) x 100%
2.65
= 48.6 %
Ulangan 4
TRP4 = (1 – BV1) x 100%
BJ
= (1 – 1.42) x 100%
2.65
= 46.4 %
Ulangan 5
TRP5 = (1 – BV1) x 100%
BJ
= (1 – 1.43) x 100%
2.65
= 46 %
Ulangan 6
TRP6 = (1 – BV1) x 100%
BJ
= (1 – 1.43) x 100%
2.65
= 46 %
TRP Rata-rata

= TRP1+ TRP2+ TRP3+ TRP4+ TRP5+ TRP6


Banyak Ulangan
= (48.7+44.1+48.6+46.4+46+46) %
6
= 46.6 %
d. Kadar Air Kering Mutlak
Ulangan 1
KA1 = (BTB1 – BTK1) x 100%
BTK1
= (119.4 – 104.2) x 100%
104.2
= 12.7 %
Ulangan 2
KA2 = (BTB2 – BTK2) x 100%
BTK2
= (140.4 – 113.7) x 100%
113.7
= 23.4 %
Ulangan 3
KA3 = (BTB3 – BTK3) x 100%
BTK3
= (132.7 – 104.6) x 100%
104.6
= 26.8 %
Ulangan 4
KA4 = (BTB4 – BTK4) x 100%
BTK4
= (137.3 – 111.3) x 100%
111.3
= 23.3 %
Ulangan 5
KA5 = (BTB5 – BTK5) x 100%
BTK5
= (120.6 – 107.1) x 100%
107.1
= 12.6 %
Ulangan 6
KA6 = (BTB6 – BTK6) x 100%
BTK6
= (120.7 – 108.8) x 100%
108.8
= 10.9 %

Kadar Air Kering Mutlak Rata rata


= KA1+ KA 2+ KA 3+ KA 4+ KA 5+ KA 6
Banyak Ulangan
= (12.7+23.4+26.8+23.3+12.6+10.9) %
6
= 18.2 %

e. Berat Tanah 1 Ha
Diket :
Tebal tanah : 20 cm
BV rata-rata : 1.41 g/cm3
1 ha : 100 m x 100 m
2
: 10.000 m
: 100.000.000 cm2
Volume tanah sedalam 20 cm
: Luas x tebal tanah
: 100.000.000 cm2 x 20 cm 2
: 2.000.000.000 cm3
Berat tanah : 1.41 x 2.000.000.000 gram
: 2.820.000.000 gram
: 2.820.000 kg

2. Pembahasan
Bulk density (berat jenis suatu tanah) adalah besar massa tanah persatuan volume,
termasuk butiran padat dan ruang pori, umumnya dinyatakan dalam gr/cm3. Bulk density
dipengaruhi olehpadatan tanah, pori-pori tanah, struktur, tekstur, ketersediaan bahan organik,
serta pengolahan tanah sehingga dapat dengan cepat berubah akibat pengolahan tanah dan
praktek budidaya. Pada umumnya Bulk Density berkisar antara 1.1-1.6 g/cc. beberapa jenis
tanah bulk density kurang dari 0.90 g/cc misalnya tanah andisol, bahkan ada yang kurang dari
0.10 g/cc misalnya tanah gambut.
Dari percobaan yang telah di lakukan tentang Bulk Density yang di ambil dari sampel
tanah di kebun percobaan unja sebanyak enam kali ulangan di dapatkan besar bulk density
rata-ratanya adalah 1.41 g/cm3. Ini menunjukkan bahwa sampel tanah yang di ambil merupakan
sampel tanah mineral. Bulk density sebesar 1.41 g/cm3 sudah termasuk tinggi untuk tanah
mineral. Hasil yang di dapatkan ini sesuai dengan pengolahan tanah yang terjadi di kebun sampel,
kebun ini telah lama tidak di gunakan dengan pengolahan tanah yang baik sehingga kepadatan
tanah yang ada cukup tinggi.
Hasil perhitungan mengenai TRP (Total Ruang Pori) yang telah di lakukan di dapatkan
sebesar 46.4 %. Ini menunjukkan bahwa tingkat Total Ruang Pori dalam kategori sedang untuk
tanah mineral. Dengan Total Ruang Pori sebesar 46.4 %. Dapat di katakan kemapuan tanah untuk
menahan air cukup baik, dimana tanah ini mempunyai jumlah pori-pori lebih tinggi dari tanah
pasir. Porositas tanah tinggi jika kandungan bahan organic juga tinggi. Tanah dengan struktur
granular atau remah, mempunyai porositas yang lebih tinggi dari pada tanah tanah dengan
struktur massive atau pejal. Ini sesuai dengan hasil percbaan dimana tanah yang di ambil
berstruktur granular atau remah.
Kadar air tanah adalah jumlah air yang bila dipanaskan dengan oven yang bersuhu
o
105 C hingga diperoleh berat tanah kering yang tetap. Dua fungsi yang saling berkaitan
dalam penyediaan air bagi tanaman yaitu memperoleh air dalam tanah dan pengaliran air
yang disimpan ke akar-akar tanaman. Jumlah air yang diperoleh tanah sebagian bergantung
pada kemampuan tanah yang menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima
dipermukaan tanah ke bawah. Akan tetapi jumlah ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor luar
seperti jumlah curah hujan tahunan dan sebaran hujan sepanjang tahun (Sosiawan,
2010). Pada pengamatan menghitung kadar air kering mutlak pada tanah exisol yang dilakukan 6
kali pengulangan, didapatkan hasil yaitu 18,2 %.

KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa:


1. Bulk density (berat jenis suatu tanah) adalah besar massa tanah persatuan volume, termasuk
butiran padat dan ruang pori, umumnya dinyatakan dalam gr/cm3.
2. Dari percobaan yang telah di lakukan tentang Bulk Density yang di ambil dari sampel tanah
di kebun percobaan unja sebanyak enam kali ulangan di dapatkan besar bulk density rata-
ratanya adalah 1.41 g/cm3.
3. Hasil perhitungan mengenai TRP (Total Ruang Pori) yang telah di lakukan di dapatkan
sebesar 46.4 %. Ini menunjukkan bahwa tingkat Total Ruang Pori dalam kategori sedang
untuk tanah mineral.
4. Kadar air tanah merupakan perbandingan berat air yang tergantung dalam tanah dengan berat
kering tanah
5. Pada pengamatan menghitung kadar air kering mutlak pada tanah exisol yang
dilakukan 6 kali pengulangan, didapatkan hasil yaitu 18,2 %.

DAFTAR PUSTAKA

1. Abramely. 2013. LAPORAN PRAKTIKUM DDITPENGAMBILAN


CONTOH TANAH KADAR AIR LAPANG,KADAR AIR JENUH, BULK
DENSITY DAN pH TANAH. Diunduh
padahttp://abrarmely.blogspot.com/2013/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html, diakses tanggal 18 November 2013
2. Hardjowigeno, Sarwono. 2010. Ilmu Tanah: Jakarta
3. Kartika Sari, Dnov .2011. Laporan tanah. Diunduh
padahttp://dnovkartikasari.blogspot.com/2011/05/laporan-tanah.html, diakses pada
tanggal 17 November 2013, pukul 06.30 WIB
4. Subakti, Ria. 2013. Laporan Bulk Density lengkap. Diunduh
pada http://riasubakti.blogspot.com/2013/03/laporan-bulk-density-lengkap-
bram.html, diakses pada tanggal 17 November 2013, pukul 06.40
5. Tanggahma, Hariyati. 2013. Laporan Lengkap Porositas. Diunduh
pada http://hariyatitanggahma.blogspot.com/2013/02/laporan-lengkap-porositas.html,
diakses pada tanggal 17 November 2013, pukul 06.59
6. Zulkifli. 2012. Laporan Bulk Density. Diunduh pada http://zulkifli-
2405.blogspot.com/2012/01/laporan-bulk-density.html, diakses pada tanggal 17
November 2013, pukul 06.35 WIB

Anda mungkin juga menyukai