EMBUNG SEDERHANA Bendungan Lahor Tek-Pel PDF
EMBUNG SEDERHANA Bendungan Lahor Tek-Pel PDF
DAFTAR ISI
1.1. Pendahuluan
3.1.2. Administrasi
1.1. Pendahuluan
Untuk mengetahui metode pelaksanaan struktur bangunan air, terlebih dahulu harus sudah
mengetahui macam-macam bangunan air.
Bisa juga merupakan bangunan beberapa gorong-gorong beton ( bulat/ kotak ) dan
muka air menutupi penuh lobang. Kalau muka airnya masih di bawah bagian atas
lobang/ box, biasanya disebut bangunan Box Culvert, bahkan posisinya bisa searah
dengan arah aliran dari sungai/ saluran. Bahkan ada yang dibangunan dengan Bangunan
batu dan bata ( lengkung/kuno/ lama )
Yang dimaksud dengan bangunan Talang Air irigasi/ Aqueduct, adalah bangunan
persilangan antara saluran air dengan jalan atau dengan saluran/ sungai, yang memberi
akses air bisa mengalir ke seberang menyilang saluran/ sungai/ jalan tanpa mengganggu
pemakai jalan. Dan biasanya elevasi muka air talang lebih tinggi disbanding saluran/
sungai/ jalan.
Bangunan talang air bisa merupakan konstruksi baja (talang baja); beton (talang beton)
atau dari batu bata (kuno/ lama)
Bangunan Syphon
Yang dimaksud dengan bangunan Bendung, yaitu bangunan yang dibangun di badan
sungai / membendung arah aliran sungai/ menyilang sungai, dan bertujuan untuk
menaikkan elevasi muka air yang bertujuan untuk disadap/ diambil air sungainya untuk
keperluan irigasi maupun kebutuhan air baku/ air kebutuhan lain
Bangunan bendung ini ada yang merupakan bangunan tetap (fixed weir), atau
bangunan yang elevasi mercunya bisa dirubah-rubah ( tidak tetap) namanya bendung
gerak. Bisa berupa beberapa pintu/ skot balok yang akan difungsikan sesuai dengan
elevasi muka air yang diinginkan.
Yang dimaksud dengan bangunan Checkdam, yaitu bangunan yang dibangun di badan
sungai dan atau sungai laharan/ membendung arah aliran sungai/ menyilang sungai,
dan bertujuan utama untuk menstabilkan permukaan dasar sungai dan menahan/
menumpuk sementara material debris sungai laharan sehingga membentuk permukaan
dasar sungai menjadi lebih landai yang bertujuan untuk mengurangi erosi pada tebing
kanan dan kiri sungai tersebut.
Kalau checkdam yang biasa dibangun pada daerah/ lokasi yang agak landai dan
bertujuan untuk menahan/ menumpuk material debris yang dibawa alura sungai
Yang dimaksud dengan bangunan Embung, yaitu bangunan yang dibangun di badan
sungai atau di anak sungai (Orde 3 , orde 4 atau orde 5 ) atau pada suatu celah atau
suatu lembah yang merupakan cekungan dengan luas tangkapan relative kecil sekitar 1
sampai 5 Km2. Bahan yang dipakai untuk membendung dari tanah liat yang ada di
sekitar lokasi dengan ketinggian maksimum sekitar 5 meter. Luas daerah genangan
setelah pembendungan kurang dari 5% dari luas daerah tangkapan. Pemanfaatan air
hujan yang ditampung biasanya untuk kebutuhan air baku dan air irigasi yang relative
kecil.
Jadi tujuan pembangunan embung adalah menampung air hujan dan aliran permukaan (
run off) pada wilayah sekitarnya serta sumber air lainnya yang memungkinkan seperti
mata air, parit, sungai-sungai kecil dan sebagainya.
Selain itu juga menyediakan sumber air sebagai suplesi irigasi di musim kemarau untuk
tanaman palawija, hortikultura semusim, tanaman perkebunan semusim dan
peternakan.
Kalau Bendungan/ Waduk hampir sama dengan embung, hanya lokasi pembendungan
biasanya di badan sungai Orde 1 , Orde 2 atau Orde 3. Luas daerah tangkapan cukup
besar dan luas daerah genangan juga cukup luas, sehingga volume yang di tampung
biasanya > 1.000.000 M3 dengan ketinggian pembendungan > 10 meter. Karena
tingginya pembendungan dan luas genangannya atau besarnya volume air yang
SENGGURUH
WLINGI
LODOYO
WONOREJO BENING
Bangunan dermaga adalah bangunan air yang terdapat di pantai/ muara sungai yang
merupakan tempat bersandarnya kapal-kapal atau lebih tepatnya disebut bangunan
PELABUHAN. Biasanya juga dilengkapi dengan bangunan pemecah gelombang yang
bertujuan menghancurkan energi dan menghalangi masuknya sedimen sepanjang pantai
yang akan masuk ke kolam pelabuhan. Bangunan ESTUARY yaitu bangunan pengaman
muara sungai dari tertutupnya muara sungai dari sedimen sepanjang pantai yang akan
mengganggu lajunya air dari hulu sungai. Dengan adanya pemecah gelombang diharapkan
gelombang dapat teredam.
PEMECAH GELOMBANG
Macam dan runtutan kegiatan pelaksanaan Bangunan Air adalah sebagai berikut ini:
Karena Bangunan Air yang tentunya di bangun di lokasi yang berair (ada airnya), sedngkan
untuk membangunan mulai bangunan dasar tentu akan terganggu dengan adanya air yang
ada/ air tanah/ air sungai. Oleh karena itu diperlukan bangunan tambahan dan atau alat
bantu untuk mengeringkan rencana lokasi bangunan. Bangunan bantu bisa bermacam-
Bila kondisi medan merupakan tanah keras/ cadas, dan atau mungkin diperlukan material
disekitar lokasi, tetapi dalam kondisi alam tanah cadas/ batuan, maka untuk penggalian
terlebih dahulu dilakukan peledakan/ blasting untuk mengurai material batuan/ cadas
sebelum di gali/ diambil materialnya sebagai bahan bangunan.
Semua pelaksanaan bangunan air selalu ada pekerjaan penggalian tanah, baik tanah biasa
maupun tanah keras. Dan tanah yang digali selalu berada di bawah maupun diatas muka air
(muka air tanah). Jadi penggalian tanah dasar akan selalu ada gangguan adanya air, baik
dari air tanah maupun air sungai yang meresap menuju lokasi muka tanah yang rendah.
Tanah yang digali setelah dibangun pondasi bangunan air, maka ada lokasi yang harus
ditimbun kembali dengan tanah dan dipadatkan. Selain itu pada bangunan air , kadang
diperlukan tanggul dari timbunan tanah yang dipadatkan untuk menahan air. Atau untuk
pelaksanaan bangunan utma diperlukan tanggul/ cooferdam/ bangunan utama dari
timbunan tanah atau untuk mengalihkan aliran air agar tidak mengganggu pelaksanaan
pondasi bangunan.
Dalam melaksanakan bangunan air, mungkin bahan bangunannya adalah pasangan batu,
ayau dari beton bertulang atau dari beton massa dan sebagainya. Oleh karena itu tentunya
diperlukan cetakan/ bentuk sesuai rencana, maka diperlukan bekisting atau untuk
konstruksi lebih besar mungkin berupa Shuttering baik dari bahan kayu maupun dari baja.
Konstruksi bangunan air mungkin bahannya utamanya terdiri dari sebagian besar pasangan
batu , maka diperlukan pekerjaan batu dengan spesinya adalam volume yang besar.
Mungkin karena diperlukan suatu bentuk yang tidak bisa terbuat dari tanah, maka harus
dilakukan dengan bahan batu dan spesi.
Konstruksi bangunan air mungkin bahannya terdiri dari sebagian besar beton , maka
diperlukan pekerjaan beton dalam jumlah yang besar/ volume yang besar. Mungkin karena
diperlukan suatu bentuk yang tipis , maka bahannya dibuat dari beton bertulang.
Konstruksi bangunan air kadang harus dilengkapi dengan konstruksi pintu dari baja,
sehingga memerlukan pekerjaan dengan bahan baku darui besi/ baja ( pekerjaan mekanik)
Biasanya pada awal kegiatan suatu proyek diharuskan segera membuat rencana,
Dalam metode kerja ini harus jelas urutan kerjanya, penggunaan jenis dan kapasitas
alat,kombinasi alat, pengamanan pekerjaan, jadwal kerja, letak alur dari jalan kerja
pengangkutan dan gambar-gambar sketsa yang jelas.Demikian juga dengan metode
kerja dari bagian-bagian pekerjaan lainnya.Kemudian metode kerja dari bagian-
bagian pekerjaan tersebut secara keseluruhan digabung menjadi Usulan Metode
Kerja dari Kegiatan Pekerjaan keseluruhan.
7. Job Lay Out, berupa gambar rencana tata letak bangunan-bangunan permanen,
letak bangunan-bangunan sementara, letak barak pekerja, letak site office yaitu
kantor owner, kantor konsultan dan kantor kontraktor di lapangan, letak bedeng-
bedeng work-shop untuk pekerjaan kayu, besi beton, letak stone-crusher jika
diperlukan, letak gudang material, letak bengkel, letak rumah genset, letak
penyimpanan kendaraan dan alat berat, letak stok material pasir, kerikil, batu bata
dan lain-lain, letak sumur bor jika ada, letak kamar mandi & WC, dan jalur jalan
kerja untuk pengangkutan material dari luar, pengangkutan material ke lokasi
pekerjaan dan lain-lainnya, yang digambar dengan skala tertentu untuk tujuan
tertentu.
Untuk mengatur tata letak penempatan Kantor Lapangan/ basecamp, gudang bahan,
gudang peralatan dan pengaturan penempatan material perlu gambar situasi rencana
bangunan untuk penempatan bangunan sementara/ darurat agar lalu lintas tetap bisa
berjalan ( gambar situasi).Selain itu saluran/ sungai masih bisa tetap mengalir, yang
Tek-Pel-Bangunan Air-I Page 22
tentunya diperlukan bangunan Krip/ turap yang letaknya diatur sehingga pelaksanaan
pengeringan/ dewatering nantinya mudah untuk dilaksanakan.
Gambar situasi :
2) Konstruksi jembatan dari kayu/ baja/ box culvert beton , alat Crane/Ganty Crane
3) Pondasi dari pasangan batu/ tiang pancang/ pondasi sumuran/ tiang bor/ Bom
Pile. Alat yang diperlukan diantaranya Alat pancang Crane, Bored Pile, Alat
percobaan pembebanan, alat pengecoran beton tiang bor dll.
4) Bangunan atas dari konstruksi kayu/ rangka baja/ balok beton. Alat yang
diperlukan alat crane
5) Konstruksi precast, shg perlu alat angkat/ crane atau dipasang dan dirakit
ditempat (jembatan rangka misalnya)
Untuk mengatur tata letak penempatan Kantor Lapangan/ basecamp, gudang bahan,
gudang peralatan dan pengaturan penempatan material perlu gambar situasi rencana
bangunan untuk penempatan bangunan tanag sementara/ talang darurat agar air irigasi
tetap bisa mengalir, karena sawah yang ada diseberang masih tetap membutuhkan air (
Talang patah dilihat dari HULU Talang patah dilihat dari HILIR
Gambar Situasi :
6) Pembetonan Poer pondasi dan pilar/ kolom/ abutmen tumpuan bentang talang.
8) Pemasangan konstruksi balok baja / pipa baja/ beton tumpuan balok/ balok
beton.
Peralatan/ alat berat yang diperlukan dalam pelaksanaan talang irigasi/ aqueduct/
talang darurat, tergantung dari macam/ jenis / konstruksi talang dari apa/ baja atau
beton dan kondisi phisik lapangan.
2) Konstruksi talang irigasi dari baja/ beton bertulang/ beton composit , missal alat
Crane/Ganty Crane atau perancah/ skyfolding untuk membuat bekisting.
3) Pondasi tergantung dari pasangan batu/ tiang pancang/ pondasi sumuran/ tiang
bor/ Bored Pile. Alat yang diperlukan diantaranya Alat pancang Crane, Bored
Pile, Alat percobaan pembebanan, alat pengecoran beton tiang bor dll.
4) Bangunan atas dari konstruksi baja/ rangka baja/ balok beton yang difungsikan
sebagai jembatan inspeksi.
5) Konstruksi precast, shg perlu alat angkat/ crane atau dipasang dan dirakit
ditempat (rangka baja dan pelat baja yang dilas misalnya).
Runtutan/ Langkah item pekerjaan pelaksanaan talang irigasi/ aqueduct dari baja/
konstruksi beton bertulang , adalah seperti
3) UITZET LAPANGAN, untuk menentukan as bangunan dan tata letak dari rencana
pembangunan, memindahkan dari gambar rencana/ gambar kerja ke kondisi
lapangan.
4) PENYIAPAN TALANG IRIGASI DARURAT/ talang sementara agar air tetap bisa
mengalir lewat/ menyeberang .
6) DEWATERING/ pengeringan lokasi galian untuk pondasi abutmen dan atau pilar.
Bangunan Syphon biasanya persilangan antara saluran/ sungai dengan saluran/ sungai,
tetapi bisa jadi siphon talang seperti siphon di Kali Metro Kepanjen dan saluran Bodang
dengan sungai Bodang di Lumajang, yaitu silangan antara saluran dengan sungai tetapi
juga talang karena tidak berada di bawah muka air sungai. Syphon seperti ini dibuat dari
konstruksi pipa baja.
Gambar situasi :
5) Pemasangan box culvert/ gorong-gorong dan box inlat dan outlet siphon.
Peralatan/ alat berat yang diperlukan dalam pelaksanaan siphon, tergantung dari
macam/ jenis / konstruksi siphon dari apa/ beberapa pipa baja/ beton atau box culvert
atau konstruksi beton yang dikerjakan pengecoran setempat dan kondisi phisik
lapangan.
2) Konstruksi siphon dari baja/ beton bertulang/ box culvert , missal alat
Crane/Ganty Crane atau perancah/ skyfolding untuk membuat bekisting karena
dilakukan pengecoran beton setempat.
4) Konstruksi precast, shg perlu alat angkat/ crane atau dipasang dan dirakit
ditempat (rangka baja dan pelat baja yang dilas misalnya).
Runtutan/ Langkah item pekerjaan pelaksanaan talang irigasi/ aqueduct dari baja/
konstruksi beton bertulang , adalah seperti
3) UITZET LAPANGAN, untuk menentukan as bangunan dan tata letak dari rencana
pembangunan.
9) PASANGAN dasar sungai/ saluran dan talud sungai/ saluran yang disilangi .