Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sakit Kepala


Sakit kepala yang secara medis dikenal sebagai cephalalgia atau dilafalkan cephalgia
adalah suatu kondisi terdapatnya rasa sakit di dalam kepala: kadang sakit di belakang leher
atau punggung bagian atas, disebut juga sebagai sakit kepala. Jenis penyakit ini termasuk
dalam keluhan-keluhan penyakit yang sering diutarakan.

Sakit kepala adalah masalah universal, dengan prevalensi hampir 99%, dan merupakan
alasan paling umum untuk rujukan neurologis. Sakit kepala bis memiliki makna klinis sedikit
akan tetapi juga mungkin menjadi pertanda adanya penyakit yang mengancam jiwa.

Rasa sakit pada kepala disebabkan oleh traksi/penarikan, perpindahan, peradangan,


spasme dari pembuluh darah, atau distensi dari struktur di kepala atau leher yang sensitif
terhadap rasa nyeri.

2.2 Klasifikasi Sakit Kepala


Salah satu jenis sakit kepala yang juga banyak dikeluhkan adalah sakit kepala sebelah
atau migrain. Serangan sakit kepala migrain terasa lebih menyiksa dan terkadang datang tiba-
tiba. Penderita migrain akan merasakan nyeri dan berdenyut seperti dipukuli dan ditarik-tarik
dan biasanya disertai dengan gangguan saluran cerna seperti mual dan muntah. Penderitanya
pun cenderung menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, suara dan bau-bauan. Hal itu tentu
amat mengganggu dan bisa menghambat segala aktifitas si penderita. Kata migrain berasal
dari bahasa Yunani yaitu hemicrania (hemi = setengah, cranium = tengkorak kepala)
.
Serangan sakit kepala migrain dapat terjadi beberapa kali setahun sampai beberapa
kali seminggu, dengan lama serangan biasanya 1-2 jam. Migrain atau sakit kepala sebelah
sebenarnya belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun, diperkirakan jenis sakit
kepala ini disebabkan karena adanya hiperaktifitas impuls listrik otak yang meningkatkan
aliran darah di otak sehingga terjadi pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi
(luka radang). Ada juga Sakit kepala tipe ketegangan (tension type headache, atau TTH)
cirinya adalah kedua sisi kepala seperti diremas dengan kencang, tapi tidak disertai gejala lain
(tidak mual, muntah, sensitif cahaya, dan lain-lain).

Sakit kepala sebagian besar bersifat primer yaiatu tanpa ada penyakit yang
mendasarinya seperti migrain, cluster, dan tension type headache. Meskipun demikian ada
juga sakit kepala yang disebabkan oleh sebuah proses yang mendasari penyakit atau kondisi
atau biasa disebut sakit kepala sekunder, dimana kondisi ini harus menjadi fokus awal dalam
evaluasi diagnostik sakit kepala. Manifestasi dari penyakit sistemik yang mendasari dapat
membantu dalam diagnosis etiologi sakit kepala dan harus selalu dicari. Karena jika sampai
terlambat bisa berakibat fatal.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dari sakit kepala yang menjadi pertanda sakit
kepala sekunder.

 Profil temporal/waktu.sakit kepala yang akut/mendadak menunjukkan penyebab


vaskular. Dalam hal ini, yang paling dipertimbangkan sebagai diagnostik serius
adalah perdarahan ''subarachnoid'', perdarahan dari malformasi arteriovenosa,
hipofisis pitam, dan perdarahan ke dalam lesi massa. Jika ditemukan keluhan ini
pemeriksaan CT-scan merupakan pemeriksaan tambahan yang disarankan.
 Profil lain yang mengkhawatirkan adalah percepatan pola sakit kepala. Paling umum,
pola ini terjadi pada pasien yang telah menggunakan obat analgesik secara berlebihan,
tetapi juga ada kemungkinan penyebabnya akibat lesi massa yang membesar seperti
tumor atau hematoma subdural.

1. Sebuah sakit kepala yang baru saja dialamai oleh pasien dengan keganasan atau
orang yang yang immunocompromised harus selalu diselidiki. Karena
pertimbangan diagnostik metastasis, carcinomatous atau infeksi meningitis, dan
abses otak
2. Pasien dengan sakit kepala yang juga disertai demam, leher kaku, ruam, atau
tanda-tanda lain dari penyakit sistemik juga perlu dicurigai terkena penyakit
infeksi seperti: Meningitis, Ensefalitis, penyakit Lyme, dan infeksi sistemik yang
berhubungan dengan sakit kepala.
3. Penurunan berat badan terakhir mungkin menyertai keganasan, arteritis sel
raksasa, atau depresi.
4. Demam atau kedinginan mungkin menunjukkan infeksi sistemik atau meningitis.
5. Dispnea atau gejala lain dari penyakit jantung meningkatkan kemungkinan
endokarditis infektif subakut dan abses otak yang dihasilkan.
6. Gangguan visual menunjukkan kelainan mata (misalnya, glaukoma), migrain, atau
proses intrakranial yang melibatkan saraf optik atau saluran atau jalur penglihatan
sentral.
7. Mual dan muntah yang umum di migrain dan sakit kepala biasanya merupakan
tanda sindrom pasca trauma atau dapat dilihat sebagai perkembangan dari lesi
massa. Beberapa pasien dengan migrain juga melaporkan bahwa diare bisa turut
menyertai serangan.
8. Fofobia mungkin menonjol di migrain dan meningitisakut atau perdarahan
subarachnoid.
9. Mialgia sering menyertai tension type headache, namun bisa juga akibat dari
infeksi virus ataupun arteritis sel raksasa. Ipsilateral: satu sisi rinore dan lakrimasi
selama sakit kepala menandakan serangan cluster.
10. Kehilangan kesadaran sementara mungkin diakibatkan karena migrain atau
neuralgia glosofaringeal.
2.3 Epidemiologi
Meskipun banyak orang di masyarakat umumnya mengalami tension type headache
(TTH) dibanding migrain, akan tetapi sebagian besar orang yang menderita sakit kepala
mencari pengobatan ketika menderita migrain. Lebih dari 90% dari 1203 pasien konsultasi
dokter umum datang dengan keluhan sakit kepala didiagnosis dengan migrain sebagai
penyebab keluhan mereka. Meskipun prevalensi pasien dokter umum yang didiagnosis
migrain cukup banyak diantara pasien sakit kepala, akan tetapi pasien sendiri seringkali yakin
bahwa sakit kepala yang mereka alami diakibatkan oleh penyakit sinus.

2.4 Penyebab Sakit Kepala


Sakit kepala, adalah penyakit yang menurut saya pernah dialami oleh semua orang,
bahkan intensitas sakit kepala lebih tinggi dibandingkan penyakit lain, jangankan orang
dewasa, anak kecil pun tidak terhindarkan dari yang namanya sakit kepala. lalu apa penyebab
sakit kepala? kenapa sakit kepala bisa terjadi? penasaran dengan itu saya mencoba mencari
referensi tentang penyebab-penyebab sakit kepala. Penyebab dan macam sakit kepala
memangcukupbanyak. Karenanya, mengetahui dengan pasti penyebab dan jenisnya
merupakan langkah awal untuk penyembuhannya. Berikut ini beberapa jenis gangguan nyeri
kepala yang sering di derita:

1. Sakit kepala karena tegang


Gejalanya diawali dengan ketegangan di otot leher, bahu, dan tengkorak akibat
tekanan emosional. Sakitnya selalu berawal dari kepala belakang, merambat ke depan,
lalu ke kedua sisi kepala.

2. Sakit kepala migren


Umumnya sakit kepala yang dirasakan lebih berat ketimbang sakit kepala
akibat ketegangan. Migren selalu dirasakan pada satu sisi kepala saja dan sering juga
di belakang salah satu mata. Maka muncullah istilah “sakit kepala sebelah”. Penderita
migren pada wanita kira-kira tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan pria.
Penyebabnya terutama karena perubahan hormonal.

3. Sakit kepala dengan beragam gejala


Gangguan ini terutama menyerang kaum pria. Gejalanya berupa nyeri luar biasa
dan umumnya terfokus di sekitar rongga mata dengan mata berair dan hidung meler.

4. Sakit kepala pasca-trauma


Ini sering muncul sebagai dampak dari suatu kecelakaan, meski hanya terjadi
sedikit cedera di kepala. Rasa sakitnya kadang-kadang muncul setelah berminggu-
minggu atau berbulan-bulan setelah cedera dan dapat berlangsung sampai setahun
setelah trauma.

5. Sakit kepala alergi


Gangguan ini sering ditemani dengan gejala hidung meler, mata berair, dan
kerongkongan sakit. Kemunculannya dapat ditimbulkan oleh makanan tertentu atau
segala sesuatu yang bisa menimbulkan alergi.
6. Sakit kepala sinus
Gangguan ini mudah diketahui dari gejalanya. Lubang hidung tertutup satu atau
keduanya dan nyeri meluas ke atas pipi dan dahi. Bagian-bagian tersebut terasa sangat
peka sehingga disentuh saja akan kontan terasa nyeri.

7. Di samping sakit kepala yang penyebabnya spesifik itu, ada pula sakit kepala yang
timbul semata-mata sebagai gejala sekunder dari kondisi tubuh yang tidak beres dan
memerlukan penanganan medis.

2.5 Mengenal Gejala Sakit Kepala


1. Jika sakit kepala dirasakan lebih parah di pagi hari ketimbang siang hari, pertanda
adanya tekanan darah tinggi.

2. Bila sakit kepala dibarengi oleh rasa nyeri di mata, telinga atau gigi, menunjukkan
terjadinya infeksi.

3. Seandainya sakit kepala selalu terjadi setelah melakukan tugas yang mengandalkan
indera penglihatan seperti membaca atau menjahit, pertanda ada ketidakberesan pada
mata.

4. Tumor, stroke, atau mungkin sulit tidur dapat menjadi penyebab sakit kepala
mendadak yang amat nyeri. Akibatnya, tubuh terasa lemah dan dibarengi dengan
penglihatan yang kabur. Sakit kepala ini berawal sebagai nyeri kecil dan semakin
parah di pagi hari. Diperlukan pemeriksaan sesegera mungkin untuk mengetahui
penyebabnya.

5. Jika sakit kepala dibarengi dengan demam dan leher pegal, kemungkinan Anda
terserang meningitis. Penanganan medis sangat diperlukan.

6. Bila sakit kepala muncul tiba-tiba dan sangat nyeri, pertanda adanya pembuluh
darah arteri di otak yang pecah. Hal ini dapat mengancam jiwa. Penanganan medis
harus segera dilakukan.

2.6 Jenis-Jenis Sakit Kepala


Sakit kepala digolongkan menjadi dua jenis: sakit kepala primer dan sekunder. Pada
sakit kepala primer, rasa sakit itu sendirilah penyakitnya. Sakit kepala sekunder disebabkan
oleh masalah medis lain.

1. Sakit kepala primer


Stres, cuaca atau ketidakseimbangan hormon dapat memicu sakit kepala
primer, yang berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari. Ada dua jenis
utama sakit kepala primer, yaitu yang disebabkan oleh ketegangan otot (myogenik)
dan pelebaran pembuluh darah (vaskular). Sakit kepala myogenik disebabkan oleh
ketegangan otot wajah, leher dan kepala. Sakit kepala ini merupakan jenis yang paling
umum.
Prevalensi tahunan sakit kepala myogenik adalah 74%, jauh lebih tinggi
daripada untuk semua jenis sakit kepala lainnya. Perempuan 40% lebih sering terkena
sakit kepala ini dibandingkan laki-laki.

Sakit kepala myogenik ditandai dengan tekanan di kedua sisi kepala dengan
tingkat ringan sampai sedang dan tidak bertambah sakit bila melakukan aktivitas fisik
rutin. Sakit kepala ini juga tidak menyebabkan mual, muntah atau lebih peka terhadap
cahaya dan suara.

Sakit kepala vaskular disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah


(vasodilatasi) otak yang menekan saraf-saraf sehingga menimbulkan nyeri. Jenis sakit
kepala ini yang paling umum adalah migren. Migren adalah sakit kepala berulang,
yang banyak terjadi pada wanita, terutama menjelang menstruasi. Migren ditandai
dengan sakit parah pada satu atau kedua sisi kepala, yang berlangsung selama
minimal 12 jam. Jenis sakit kepala ini disertai hilangnya nafsu makan, mual dan
muntah. Pada beberapa orang, migren juga ditandai dengan peningkatan kepekaan
terhadap cahaya dan suara keras. Oleh karena itu, mereka biasanya ingin beristirahat
di kamar yang gelap, tenang dan sejuk.

Jenis sakit kepala vaskular lain adalah sakit kepala klaster (cluster). Sakit
kepala klaster terjadi berulang kali setiap hari pada waktu yang sama selama beberapa
hari atau minggu dan kemudian mereda. Serangan sakit kepala klaster bisa berulang
hingga berkali-kali dalam setahun. Rasa sakit umumnya meningkat perlahan-lahan
dan menjadi sangat parah dalam beberapa menit, dan kemudian menghilang dalam
satu sampai tiga jam. Lebih dari satu kali serangan sakit kepala dapat terjadi dalam
sehari.

Sakit kepala klaster umumya berkembang dari wilayah sekitar mata dan
menyebar ke seluruh wajah. Mata yang dipengaruhi oleh sakit kepala ini biasanya
menjadi merah dan basah dan lubang hidung di sisi yang sama pada wajah sering
menjadi meler dan tersumbat. Salah satu perbedaan utama antara klaster dan migren
adalah penderita sakit kepala klaster biasanya merasa lebih baik jika bergerak.

2. Sakit kepala Sekunder


Sakit kepala sekunder dapat disebabkan oleh influenza, radang sinus, tekanan
darah tinggi, stroke ringan/stroke berat, cedera kepala, tumor otak, gangguan
metabolisme (mis. diabetes dan penyakit tiroid), gangguan saraf mata, sakit gigi, dll.
Efek samping obat dan masalah psikologis juga dapat mengakibatkan sakit kepala.
Dengan terapi yang tepat atas penyakit yang mendasari, biasanya sakit kepala akan
menghilang.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan di seluruh daerah kepala
dengan batas bawah dari dagu sampai ke belakang kepala. Berdasarkan kausanya
digolongkan nyeri kepala primer dan nyeri kepala sekunder. Nyeri kepala primer adalah nyeri
kepala yang tidak jelas terdapat kelainan anatomi atau kelainan struktur atau sejenisnya.
Nyeri kepala sekunder adalah nyeri kepala yang jelas terdapat kelainan anatomi atau kelainan
struktur atau sejenisnya dan bersifat kronis progresif, antara lain meliputi kelainan non
vaskuler. Penelitian ini memfokuskan pada nyeri kepala sekunder berkaitan dengan kelainan
non vaskuler, yaitu nyeri kepala yang berkaitan dengan neoplasma intrakranial, karena
banyak masyarakat yang belum mewaspadai gejala nyeri kepala sedini mungkin sebagai
gejala neoplasma intrakranial.
Neoplasma intrakranial adalah suatu massa abnormal di dalam tengkorak yang
disebabkan oleh multiplikasi sel-sel yang berlebihan dan menyebabkan adanya proses desak
ruang. Massa neoplasma intrakranial yang membesar dan mengakibatkan peningkatan
tekanan intrakranial, penarikan atau pergeseran jaringan peka nyeri di kepala, maupun
menyebabkan blokade alirancairan serebrospinal akan menimbulkan nyeri kepala hebat, terus
menerus, serta progresif.
Berdasarkan klasifikasi nyeri kepala dari International Classification Headache
Societyedisi dua tahun 2004 (ICHD-II), nyeri kepala yang berkaitan dengan neoplasma
intrakranial merupakan nyeri kepala sekunder yang berkaitan dengan kelainan non vaskuler,
dengan kriteria diagnostik berupa adanya gejala dan atau tanda gangguan intrakranial, dapat
dikonfirmasikan dengan investigasi yang sesuai, dan nyeri kepala muncul sebagai suatu
gejala baru atau muncul dengan tipe nyeri kepala yang baru yang terjadi sementara berkaitan
dengan gangguan intrakranial. Nyeri kepala merupakan keluhan awal pada sekitar 30% kasus
neoplasma intrakranial. Seiring dengan perjalanan penyakit, nyeri kepala menjadi kronis
progresif. Nyeri kepala ini umumnya bukan gejala tunggal, namun disertai gejala lain meski
derajad beratnya tidak sama.
Beberapa nyeri kepala tertentu menunjukkan kemungkinan besarterjadinya
pertumbuhan neoplasma intrakranial, meliputi nyeri kepala yang membangunkan pasien saat
tidur nyenyak (10-32%), nyeri kepala bertambah hebat saat bangun dan beraktivitas (15-
36%), nyeri kepala makin berat dengan perubahan posisi kepala, batuk, manuver valsava,
ataupun dengankegiatan fisik (20-32%), nyeri kepala yang berbeda dibandingkan nyeri
kepala yang biasanya dialami pasien, atau nyeri kepala disertai nausea atau vomitus (30-
40%). Hal ini membutuhkan evaluasi lebih lanjut dengan Computed Tomography Scan (CT
scan) atau Magnetic Resonantie Imaging (MRI). Pemeriksaan penunjang yang digunakan
pada penelitian ini dalam membantu menegakkan diagnosis neoplasma intrakranial adalah
CT scandengan kontras dikarenakan CT scan dapat mendeteksi adanya neoplasma
intrakranial, mengungkap perbedaan antar jenis neoplasma, pemeriksaan relatif mudah,
sederhana, non invasif, tidak berbahaya, waktu pemeriksaan lebih singkat, dan biaya relatif
lebih murah daripada pemeriksaan MRI.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa Pengertian Sakit Kepala?
b. Bagaimana Klasifikasi Sakit Kepala?
c. Bagaimana Epidemiologi?
d. Apa Penyebab Sakit Kepala?
e. Apa Gejala Sakit Kepala?
f. Apa saja Jenis-jenis Sakit Kepala?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk Mengetahui Pengertian Sakit Kepala.
b. Untuk Mengetahui Klasifikasi Sakit Kepala.
c. Untuk Mengetahui Epidemiologi.
d. Untuk Mengetahui Penyebab Sakit Kepala.
e. Untuk Mengetahui Gejala Sakit Kepala.
f. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Sakit Kepala
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sakit kepala adalah nyeri atau rasa tidak mengenakkan di seluruh daerah kepala
dengan batas bawah dari dagu sampai ke belakang kepala.
Sakit kepala di golongkan menjadi dua, yaitu sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder.

3.2 Saran
Penulis menyarankan agar pembaca mampu mengenali gejala-gejala sakit kepala dan
mampu mencegah maupun mengatasi sakit kepala tersebut dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

David A. Greenberg, Michael J. Aminoff, Roger P. Simon (2002). Clinical Neurology 5th
edition. McGraw-Hill/Appleton & Lange.

Andrea C. Adams, MD (2008). Mayo Clinic Essential Neurology. Mayo Foundation

Dawn A. Marcus, MD (2007). Headache and Chronic Pain Syndromes. Humana Press Inc
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SAKIT KEPALA YANG HEBAT”
ini dengan tepat waktu.
Penulis mengucapkan limpah terimakasih kepada semua pihak yang telah mengambil
bagian dalam proses penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
begitu jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang dapat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.

Penulis,
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sakit Kepala.......................................................................................................
2.2 Klasifikasi Sakit Kepala.......................................................................................................
2.3 Epidemiologi........................................................................................................................
2.4 Penyebab Sakit Kepala........................................................................................................
2.5 Gejala-gejala Sakit Kepala..................................................................................................
2.6 Jenis-jenis Sakit Kepala......................................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................
3.2 Saran...................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
SAKIT KEPALA YANG HEBAT

O L E H:
SERLYANA SERAWATI ZOONCUN
NPM: 1615401043

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

STIKes SANTU PAULUS RUTENG


2017/2018

Anda mungkin juga menyukai