PENDAHULUAN
Bumi adalah sebuah planet yang luar biasa. Semua unsur yang dimiliki
planet Bumi dibutuhkan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Beberapa
unsur yang ada di Bumi dan sangat dibutuhkan bagi manusia dan makhluk
hidup lainnya antara lain air, tanah, udara, dan lain sebagainya. Semua ini
menjadi satu kesatuan yang sangat baik hingga makhluk hidup dapat terus
hidup di Bumi ini.
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1.1 Magma mengalami kristalisasi
Batuan terbentuk pertama kali diawali oleh adanya magma yang
mengalami proses kristalisasi. Magma tersebut tidak terdapat di semua
area bumi, sebagian besar magma terbentuk di sepanjang batas lempeng
bumi. Kemudian magma yang yang membeku akan membentuk sebuah
kristal atau mineral (kristalisasi). Magma yang mengkristal tersebut
akan banyak ditemukan pada gunung berapi yang mengalami erupsi.
Magma yang keluar dari dalam gunung akan membeku setelah sampai
ke permukaan bumi .
Magma yang membeku akan membentuk sebuah jenis batuan,
yakni batuan beku. Magma yang membekunya setelah sampai di
permukaan bumi akan membentuk batuan beku yang jenisnya ekstrusif
(batuan beku luar). Sedangkan magma yang membeku namun belum
sampai ke permukaan bumi membentuk sebuah batuan jenis intrusif
(batuan beku dalam).
4
Pelapukan yang terjadi pada batuan ini dapat terjadi karena adanya
beberapa reaksi fisik dan kimia yang dapat disebabkan oleh interaksi
udara, air, maupun organisme tertentu. Setelah batuan menjadi lapuk
karena angin, air, es, gletser ataupun yang lainnya, maka akan menjadi
material sedimen melalui sebuah proses yang disebut erosi.
5
2.2.5 Batuan sedimen berubah menjadi batuan metamorf
Batuan sedimen banyak terdapat di bawah permukaan bumi.
Batuan beku intrusif juga berada di bawah permukaan bumi. Ketika
batu yang berada di di bawah permukaan bumi ini tidak tersingkap ke
atas permukaan bumi ketika proses pengangkatan, maka batuan tersebut
akan terkubur lebih dalam lagi. Semakin dalam terkubur, maka akan
semakin besar kemungkinan untuk terpapar suhu dan juga tekanan
tinggi yang dihasilkan oleh kompresi tektonik dan energi panas yang
berasal dari dalam bumi, yang pada akhirnya dapat mengubah batuan
tersebut. Batuan yang telah berubah di bawah permukaan bumi akibat
paparan suhu, tekanan, dan juga kontak magma ini disebut dengan
batuan metamorf atau malihan.
Materi bumi terdiri atas benda padat, cair, dan gas. Pembahasan utama
pada unsur materi bumi adalah terletak pada batuan sebagai unsur penyusun
terbesar dari bumi. Secara umum komposisi batuan di permukaan bumi
didasarkan atas jenis batuannya. Adapun jenis batuan yang mendominasi
permukaan bumi, adalah batuan sedimen yang menutupi hampir 66%
permukaan bumi, sedangkan 34% berupa batuan ekstursi (8%), batuan intrusi
(9%), dan batuan metamorf (17%).
Batuan beku atau Igneous Rock berasal dari bahasa latin Inis
yang artinya api (fire). Batuan beku adalah batuan hasil pembentukan
6
cairan magma, baik di dalam maupun di atas permukaan bumi, sehingga
tekstur yang terbentuk sangat tergantung pada kondisi pembekuannya.
Magma panas yang bergerak dari dalam bumi ke permukaan, makin
lama makin dingin dan akhirnya membeku. Batuan beku yang tidak
mencapai permukaan bumi disebut batuan beku dalam atau batuan
intrusi atau batuan plutonis. Proses pembekuan batuan plutonis
berlangsung lambat, sehingga menghasilkan bentuk kristal-krital besar
yang sering disebut pula tekstur phaneritis.
7
letaknya agak dekat ke permukaan bumi. Ada dua macam
batuan beku plutonik, yaitu Sill dan Dike. Batuan beku yang
berupa plutonik masif berukuran lebih besar daripada plutonik
tabular dan letaknya agak dalam. batuan beku korok atau
porfirik;
8
Sebagian memperlihatkan struktur visikular artinya sebagian dari
batuan beku luar memperlihatkan adanya lubang-lubang bekas
materi gas yang terperangkap.
Kristal mineral batuannya menunjukan tekstur aphanitis (kristal
yang halus dan amorf).
Untuk membedakan batuan beku dengan batuan lainnya terdapat tiga ciri
utama, yaitu:
1. Granit
2. Granodiorit
3. Diorit
9
Diorit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga
sedang, warnanya agak gelap. Diorit merupakan batuan yang banyak
terdapat di alam. Di Jawa Tengah banyak terdapat di kota Pemalang dan
Banjarnegara. Diorit dapat digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, dan
lain-lain.
4. Andesit
5. Gabro
6. Basal
10
7. Batukaca (obsidian)
8. Batuapung
11
kelompok batuan autochhonous antara lain adalah batuan evaporit
(halit) dan batugamping.
Batuan sedimen yang mengalami proses transportasi, atau dengan
kata lain, sedimen yang berasal dari luar cekungan yang ditransport
dan diendapkan di dalam cekungan. Sedimen ini dikenal dengan
sedimen allochthonous. Yang termasuk dalam kelompok sedimen
ini adalah Batupasir, Konglomerat, Breksi, Batuan Epiklastik.
12
mengandung CO2 meresap ke dalam retakan halus pada batu
gamping (CaCO3). Air itu melarutkan gamping yang dilaluinya
menjadi larutan air kapur atau Ca(HCO3)2. Aliran larutan kapur itu
akhirnya sampai ke atap gua kapur. Tetesan air kapur tersebut
membentuk stalaktit di atap gua dan stalagmit di dasar gua.
Terjadinya stalaktit dan stalagmit akibat adanya pelarutan dan
penguapan H2O dan CO2 pada waktu air kapur menetes. Kedua
bentukan sedimen kapur tersebut disebut batuan sedimen kimiawi.
13
tinggi maupun tekanan udara yang tinggi. Ada tiga jenis batuan malihan,
yaitu sebagai berikut:
14
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2016. Jenis jenis Batuan dan Penjelasannya. Diambil pada tanggal 17
April 2017, dari http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/jenis-jenis-batuan
Hartono. 2007. Geografi Jelajah Bumi dan Alam Semesta Untuk Kelas X.
Bandung : CV. CITRA PRAYA
16