Anda di halaman 1dari 14

JOB SHEET

ENGINE MENEJEMEN SYSTEM

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

NAMA : INTAN RISKY GUMANA PUTRI

NIM: I5504241014
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MENEGEMEN SYSTEM
Semester VI SENSOR TEMPERATUR 100 Menit
No. JST/OTO/OTO6326/01 TGL. 2-Februari-2018

I. KOMPETENSI
Memperbaiki sensor temperature pada system EMS
II. SUB KOMPETENSI
1. Mahasiswa mampu untuk mengidentifikasi sensor temperature pada
system EMS
2. mahasiswa mampu untuk memeriksa kkomponen sensor temperature
pada system EMS
3. Mahasiswa mampu untuk memeriksa rangkaian sesnsor temperature
dengan membaca wiring diagram
4. Mahasiswa mampu untuk menguji kinerja penyensoran temperature
5. Maahasiiswa mampu mendiagnosis rangkaian listrik, keadaan sensor
suhu, dan PCM
III. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Kompor listrik
b. Panci
c. Manual boox
d. Thermometer
e. Multi meter
f. Air
2. Bahan
a. Engine Stand TIMOR
b. WTS dan IATS sensor
IV. KESELAMATAN KERJA
1. Menggunakan alat praktikum sesuai dengan fungsinya
2. Melaksanakan praktikum sesuai dengan prosedurnya
3. Menggunakan pakaian sesuai dengan SOP praktik
4. Berhati – hati dalam melaksanakan praktik
5. Menanyakan pada instruktur apabila mengalami gangguan dalam
praktik.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MENEGEMEN SYSTEM
Semester VI SENSOR TEMPERATUR 100 Menit
No. JST/OTO/OTO6326/01 TGL. 2-Februari-2018

6. Berhati- hati ketika akan menhidupkan kendaraan


7. Jangan berjacanda ketika prktikum
8. Selalu menjaga kebersihan.
9. Hati – hati dalam penggunaan thermometer dalam pemanasan air
V. LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktik
2. Mengidentifikasi posisis lokasi / tempat pemasangan water Thermo
sensor ( WTS) dan Intake Air Thernmosensor (IAT) pada engine.
3. Melakulan pengidentifikasian nama terminal, fungsi tiap terminal dan
nama kabel tiap terminal pada WTS dan IAT serta hubungan dengan
PCM.
4. Melakukan pemeriksan rangkaian kelistrikan pada WTS dan IAT serta
Hubunganya dengan PCM.
Catatan : Teknik dan urutan untuk memeriksa rangkaian listrik pada
kedua sensor tersebut ( WTS(ECT) dan IAT) adalah sama. Sebagai
contoh pemeriksaan rangkaian kelistrikan water Thermosensor WTS.
5. Pemeriksaan rangkaian Kelistrikan WTS
a. Memeriksa rangkaian terbuka pada sensor suhu
1) Memeutar kunci kontak pada posis ON ( Mesin dalam keadaan
mati)
2) Melepaskan socket terminal WTS ( Catatan pada keadaan ini
kipas pada kendaraan berputaR akibat dari PCM membaca
terdapat eror pada sensor WTS karena soket terlepas)
3) Memeriksa tegangan antar terminal 15 dan 46 pada soket jumper
( + ) voltmeter pada terminal 15 dan jumper (-) voltmeter pada
terminal 46. ( Catatan sbelum melakukan ini pastikan telah
mengidentifikasi lokasi terminal 15 dan 46 dengan
mengghubungkan (+) voltmeter pada salah satu terminal dan (-)
voltmeter pada ground).
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MENEGEMEN SYSTEM
Semester VI SENSOR TEMPERATUR 100 Menit
No. JST/OTO/OTO6326/01 TGL. 2-Februari-2018

Gambar 1. Cara mencari terminal positif dan negative pada soket


4) Bila teganggan menunjukan antara 4,2-5 volt, maka kondisi
rangkaian kelistikan dan power train control module (PCM) dalam
keadaan baik.

Gambar 2. Cara melakukan jemper pada terminal 15 dan 46


5) Bila tegangan menunjukan kurang dari 4,2 volt maka terdapat
kerusakan pada rangkaian kelistrikan atau PCM.
b. Memeriksa rangkaian terbuka pada PCM
1) Memutar kunci kontak pada posisi on ( mesin mati)
2) Melepas socet terminal pada WTS
3) Memeriksa tegangan antar terminal 15 dan 46 pada soket jumper
( + ) voltmeter pada terminal 15 dan jumper (-) voltmeter pada
terminal 46. ( Catatan sbelum melakukan ini pastikan telah
mengidentifikasi lokasi terminal 15 dan 46 dengan
mengghubungkan (+) voltmeter pada salah satu terminal dan (-)
voltmeter pada ground).
4) Bila teganggan menunjukan antara 4,2-5 volt, maka kondisi
rangkaian kelistikan dan power train control module (PCM)
dalam keadaan baik.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MENEGEMEN SYSTEM
Semester VI SENSOR TEMPERATUR 100 Menit
No. JST/OTO/OTO6326/01 TGL. 2-Februari-2018

5) Bila tegangan menunjukan kurang dari 4,2 volt maka terdapat


kerusakan pada rangkaian kelistrikan atau PCM.
c. Memeriksa rangkaian kelistrikan
1) Membuka kunci kontak posisi OFF
2) Melepaskan Socket terminal pada WTS
3) Melepaskan Socket terminal pada PCM
4) Memeriksa hubungan antara terminal 15 dapa socket WTS dan
terminal 46 pada PCM
5) Memeriksa rangkaian kelistrikan terhadap hubungan singkat
rangkaian utus atau kemungkinan kondisi kabel sudah
mempunyai nilai hambatan yang tinggi.
6. Melakukan pemeriksaan pada WTS dan IAT sensor
Catatan : teknik pemeriksaan pada kedua sensor ( WTS dan IAT sensor)
adalah sama.
7. Memeriksa senor suhu

Gambar 3. Cara pemeriksaan sensor suhu


a. Menuangkan air secukupnya kedalam panic, kemudian letakan panci
diatas kompor.
b. Memasang thermometer dan mencelupkan ujung sensor kedalam
panci yang telah terisi air
c. Menyalakan kompor
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MENEGEMEN SYSTEM
Semester VI SENSOR TEMPERATUR 100 Menit
No. JST/OTO/OTO6326/01 TGL. 2-Februari-2018

Gambar 4. Langkah pemeriksaan sensor suhu


d. Melakukan pengukuran pada suhu air dan tahanan sensor suhu
seperti pada gambar 3.
e. Spesifikasi standart tahanan IAT dan WTS
Table 1. spesifikasi standart

NAMA SENSOR TEMPERATUR TAHANAN KΩ

IAT −20 15

20 2,5

60 0,603

WTS −20 16,2 ± 1,6

20 2,45 ± 0,24

80 0,32 ± 0,03

f. Mencatat pada table laporan dan membuat grafik hubungan anatara


suhu dan resistensi
g. Menyimpulkan keadaan sensor
8. Membersihkan alat dan training objek yang digunakan.
9. Melaporkan pada instruktur atauu teknisi untuk mempesiapkan kondisi
training objek.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MENEGEMEN SYSTEM
Semester VI SENSOR TEMPERATUR 100 Menit
No. JST/OTO/OTO6326/01 TGL. 2-Februari-2018

VI. MATERI
Pada system EMS memiliki 2 sensor suhu yakni WTS dan IAT dimana kedua
sensor tersebut memiliki fungsi yang sama untuk mengukur suhu. Yang
membedakan kedua sensor tersebut adalah posisi sensor dan fungsi daro
sensor tersebut. WTS terletak pada pompa udara untuk mendekteksi suhu
yang keluar dari system dan IAT terletak pada saluran intake untuk mengukur
udara yang masuk pada system engine. Kedua sensor ini menggunakan
komponen NTC (Negatif Thermo Coefisien) sehingga sensor ini bekerja pada
suhu air pendingin naik maka resistensi pada sensor menurun dan sebaliknya
ketika suhu air pendingin menurun maka resistensi pada sensor akan naik.
Cara kerja pada sensor suhu ini adalah sensor dihubungkan pada ECU dan ECU
memberi signal dengan sumber 5V melalui terminal 15. Sehingga output
tegangan dari terminal pada sensor menjadi besar sesuai dengan resistensi
yang ad pada sensor. Dan aoutput signal dari sensor akan dikirim kembali ke
ECU melalui terminal 46 ( pada WTS) menjadi signal input ke ECU yang akan
di gunakan untuk mengontrol actuator pada system.

Gambar 5. Rangkaian PCM ke sensor suhu


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MENEGEMEN SYSTEM
Semester VI SENSOR TEMPERATUR 100 Menit
No. JST/OTO/OTO6326/01 TGL. 2-Februari-2018

resistensi

suhu

Gambar 6. Grafik suhu


VII. PEMBAHASAN
1. Water Thermometer Sensor (WTS)
a. Rangkaian kelistrikan WTS

Gambar 7. Wairing diagram


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MENEGEMEN SYSTEM
Semester VI SENSOR TEMPERATUR 100 Menit
No. JST/OTO/OTO6326/01 TGL. 2-Februari-2018

b. Identifikasi terminal WTS


Tabel 2. Hasil identifikasi
No Terminal Warna kabel Fungsi / hubungan
Pada buku Pada engine
1 46 B/R (Hitam strip Hitam Baik sebagai sumber arus
(terminal merah) + dan sebagai signal
- /B) voltage untuk seuhu
temperatur

2 15 L/W (Biru Strip Merah Sabagai sumber arus


(terminal Putih)
+/A)

Dari hasil praktik yang didapatkan adalah dari dua soket tersebut
terdapat terminal 15 untuk terminal positif dan terminal 46 untuk terminal
negative dimana warna kabel pada manual book dan engine telah berbeda
karena terdapat modifikasi ataupun pembetulan pada system. Keadaan fisik
dari sensor tersebut adalah baik.

c. Pemeriksaan rangkaian kelistrikan WTS


Tabel 3. Hasiil pemeriksaan rangkaian
No Pmeriksaan Terminal Hasil

1 Rangkaian terbuka sensor suhu 5,2 volt

2 Rangkasian terbuka pada PCM 5,2 volt

3 Rangkaian kelistrikan Tidak terdapat hambatan

Hasil dari pemeriksaan tersebut didapatkan bahwasanya rangkaian


terbuka sensor suhu memiliki tegangan sebesar 5,2 volt hal ini menandakan
bahwa keadaanrangkaian tersebut baik. Pemeriksaan yang kedua dilakukan
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MENEGEMEN SYSTEM
Semester VI SENSOR TEMPERATUR 100 Menit
No. JST/OTO/OTO6326/01 TGL. 2-Februari-2018

untuk memastikan bahwasanya keadaan rangkaian baik dan diddapatkanhasil


yang sama yakni 5,2 volt sehingga keadaan terbuka pada PCM adalah baik,
selanjutnya adalh pemeriksaan rangkaian kelistrikan dari pemeriksaan
rangkaian ini didapatkan bahwasanya tidak terdapat hambatan sehingga
keadaan rangkaian adalah baik.

d. Pemeriksaan WTS
Tabel 4. Hasil pemeriksaan WTS
No Suhu ( °C ) R (Ω)

1 31 2 kΩ

2 40 1 kΩ

3 50 700 Ω

4 60 550 Ω

5 70 400 Ω

6 80 300 Ω

GRAFIK WTS

Gambar 8. Grafik WTS


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MENEGEMEN SYSTEM
Semester VI SENSOR TEMPERATUR 100 Menit
No. JST/OTO/OTO6326/01 TGL. 2-Februari-2018

Dari hasil praktikum didapatkan bahwasanya hasil pengukuran


temperature dan sushu adalah benrbanding terbalik ini dikarenakan pada
sensor suhu ini menggunakan komponen NTC ( Negatuf Thermo
Coefisien) yakni jika nilai resistensi tinggi maka suhu nya rendah dan
sebaliknya jika pengukuan suhu yang tinggi maka resistensi rendah.
Dalam pengukuran ini dilakukan sampai pada 80°C dikarenakan sensor ini
bekerja untuk mengukur suhu yang keluar dari mesin sehingga
pemeriksaan disamakan dengan suhu kondisi mesin saat bekerja yakni
80°C

2. Hasil Pemeriksaan Intake Air Temperatur (IAT)


a. Rangkaian kelistrikan WTS

IAT
Gambar 9. Wairing diagram
b. Identifikasi terminal WTS
Tabel 5. Hasil identifikasi
No Terminal Warna kabel Fungsi / hubungan
Pada buku Pada engine
1 44 G/Y Kuning Baik sebagai sumber arus
(terminal + dan sebagai signal
- /B) voltage untuk seuhu
temperatur
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MENEGEMEN SYSTEM
Semester VI SENSOR TEMPERATUR 100 Menit
No. JST/OTO/OTO6326/01 TGL. 2-Februari-2018

2 20 LG/R merah Sabagai sumber arus


(terminal
+/A)

Dari hasil praktik yang didapatkan adalah dari dua soket tersebut
terdapat terminal 20 untuk terminal positif dan terminal 44 untuk terminal
negative dimana warna kabel pada manual book dan engine telah berbeda
karena terdapat modifikasi ataupun pembetulan pada system. Keadaan fisik
dari sensor tersebut adalah baik dimana terminal 44 berfungsi sebagai input
dari sensor menuju PCM.

c. Pemeriksaan rangkaian kelistrikan WTS


Tabel 3. Hasiil pemeriksaan rangkaian
No Pmeriksaan Terminal Hasil

1 Rangkaian terbuka sensor suhu 5 volt

2 Rangkasian terbuka pada PCM 5 volt

3 Rangkaian kelistrikan Tidak terdapat hambatan

Hasil dari pemeriksaan tersebut didapatkan bahwasanya rangkaian


terbuka sensor suhu memiliki tegangan sebesar 5 volt hal ini menandakan
bahwa keadaanrangkaian tersebut baik. Pemeriksaan yang kedua dilakukan
untuk memastikan bahwasanya keadaan rangkaian baik dan diddapatkanhasil
yang sama yakni 5 volt sehingga keadaan terbuka pada PCM adalah baik,
selanjutnya adalh pemeriksaan rangkaian kelistrikan dari pemeriksaan
rangkaian ini didapatkan bahwasanya tidak terdapat hambatan sehingga
keadaan rangkaian adalah baik.

d. Pemeriksaan WTS
Tabel 4. Hasil pemeriksaan WTS
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MENEGEMEN SYSTEM
Semester VI SENSOR TEMPERATUR 100 Menit
No. JST/OTO/OTO6326/01 TGL. 2-Februari-2018

No Suhu ( °C ) R (Ω)

1 31 2 kΩ

2 40 1 kΩ

3 50 700 Ω

4 60 550 Ω

GRAFIK WTS

Gambar 8. Grafik WTS

Dari hasil praktikum didapatkan bahwasanya hasil pengukuran


temperature dan sushu adalah benrbanding terbalik ini dikarenakan pada
sensor suhu ini menggunakan komponen NTC yakni jika nilai resistensi
tinggi maka suhu nya rendah dan sebaliknya jika pengukuan suhu yang
tinggi maka resistensi rendah. Dalam pengukuran ini dilakukan sampai
pada 60°C dikarenakan sensor ini bekerja untuk mengukur suhu yang
masuk kedalam mesin sehingga pemeriksaan tidak harus disamakan
dengan suhu kondisi mesin saat bekerja yakni 80°C
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET ENGINE MENEGEMEN SYSTEM
Semester VI SENSOR TEMPERATUR 100 Menit
No. JST/OTO/OTO6326/01 TGL. 2-Februari-2018

VIII. KESIMPULAN
dari hasil praktikum tersebut didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada system EMS terdapat dua sensor suhu yakni IAT dan WTS
2. Cara pemeriksaan kedua sensor ini adalah sama
3. Pada sensor WTS terdapat terminal 46 sebagai terminal negative dan 15
sebagai terminal postif sedangkan pada sensor IAT terdapat sensor 20
Sebagai sensor positif dan 44 sebagai sensor negative
4. Cara kerja pada sensor suhu ini adalah sensor dihubungkan pada ECU dan
ECU memberi signal dengan sumber 5V melalui terminal 15 pada WTS
dan Terminal 20 pada IAT. Sehingga output tegangan dari terminal pada
sensor menjadi besar sesuai dengan resistensi yang ad pada sensor. Dan
aoutput signal dari sensor akan dikirim kembali ke ECU melalui terminal
46 pada WTS dan Terminal 44 pada IAT menjadi signal input ke ECU yang
akan di gunakan untuk mengontrol actuator pada system.
5. Pada pengukuran suhu dan hambatan didapatkan hasil yang berbanding
terbalik dimana semakin tinggi resistensi maka suhunya semakin rendah
hal ini dikarenakan sensor ini menggunakan komponn NTC

Anda mungkin juga menyukai