TIM PENYUSUN
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya sehingga tim penuyusun telah menyelesaikan panduan yang dapat
digunakan oleh mahasiswa dalam menyusun tugas akhirnya.
Penulisan buku panduan ini bertujuan untuk membantu mahasiswa untuk
menyelesaikan tugas akhirnya dalam memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana pendidikan pada FKIP Universitas Jambi.
Panduan penulisan skripsi ini disajikan untuk beberapa jenis penelitian:
penelitian kualitatif, kuantitatif, pengembangan, dan penelitian tindakan kelas,
yang diawali dengan sistimatika penulisan proposal penelitian. Panduan ini terdiri
dari 6 (enam) bab: pendahuluan, sistematika proposal skripsi, sistematika skripsi,
jenis penelitian skripsi, tata tulis dan bahasa, dan penulisan artikel.
Rampungnya panduan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan
berbagai pihak. Terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang namanya
tidak dapat dijelaskan satu persatu, yang telah bekerja keras menyiapkan naskah
awal, memberikan masukan, dan terakhir menyusun buku panduan ini. Akhir kata,
semoga panduan ini bermanfaat dan dapat digunakan oleh seluruh mahasiswa dan
dosen Program Studi di lingkungan FKIP Universitas Jambi dalam menulis usulan
penelitian dan skripsi guna penyelesaian tugas akhir.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
3.2.3.2 Penjelasan ......................................................... 27
3.2.4 Penelitian Tindakan Kelas ............................................ 32
3.2.4.1 Format ............................................................... 32
3.2.4.2 Penjelasan ......................................................... 33
3.3 Bagian Akhir Skripsi ................................................................ 39
3.3.1 Daftar Pustaka............................................................... 39
3.3.2 Lampiran-Lampiran ...................................................... 39
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
Kelulusan seorang mahasiswa menjadi sarjana pendidikan harus melalui
tahap penulisan karya ilmiah. Karya ilmiah adalah karya tulis yang telah diakui
dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang ditulis melalui prosedur
ilmiah dan mengikuti pedoman yang telah disepakati. Karya ilmiah berfungsi
sebagai sarana untuk mengkomunikasikan informasi baru, gagasan, dan kajian,
kepada masyarakat akademik melalui hasil penelitian. Salah satu jenis karya
ilmiah adalah skripsi, yaitu karya ditulis berdasarkan hasil penelitian ilmiah, hasil
kajian pustaka, atau hasil kerja pengembangan bidang ilmu tertentu. Skripsi
merupakan tugas akhir mahasiswa yang dipertanggungjawabkan dalam suatu
sidang yang diadakan secara tersendiri.
Sebagai tugas akhir, skripsi sangat menentukan waktu penyelesaian studi
dan kualitas pendidikan mahasiswa. Berdasarkan pengalaman, di lingkungan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jambi, penyelesaian
skripsi sering memakan waktu yang lama, sehingga memperpanjang masa studi
mahasiswa. Perpanjangan masa studi ini sangat merugikan mahasiswa, keluarga,
lembaga, dan bahkan negara. Sedangkan kualitas skripsi berpengaruh signifikan
terhadap indeks prestasi komulatif (IPK) mahasiswa, dan tinggi rendahnya IPK
mahasiswa berperanan penting untuk memenangkan persaingan kesempatan kerja
yang semakin kompetitif dewasa ini. Oleh karena itu, panduan penulisan skripsi
yang jelas dan tegas sangat dibutuhkan agar penyelesaian tugas akhir mahasiswa
bisa lebih efisien, efektif, dan berkualitas.
Pedoman penulisan skripsi ini tentu hanya dapat memuat aturan-aturan
umum yang menyangkut akademik; untuk kesempurnaan keilmiahan satu skripsi,
mahasiswa harus belajar dari berbagai sumber relevan, sesuai dengan karakteristik
penelitian yang dilakukan. Panduan ini hanya dapat mengatur ketentuan isi,
struktur, teknik penulisan, dan penggunaan istilah dan bahasa baku penulisan
skripsi.
1
BAB II
KETENTUAN UMUM
2.1 Pengertian dan Batasan Skripsi
Sebagai suatu karya ilmiah, ada beberapa aspek yang membedakan skripsi
dengan karya tulis lainnya. Perbedaan tersebut terletak pada adanya persyaratan
atau prinsip yang yang harus dipenuhi oleh suatu skripsi. Beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi oleh sebuah skripsi antara lain: (1) prinsip objektivitas, (2)
empiris, (3) prosedural, (4) rasional berdasarkan rasio pikiran dan penalaran logis,
dan (5) orisinal. Prinsip-prinsip ini harus dipenuhi dengan sebaik-baiknya, agar
karya ilmiah (skripsi) tidak berubah menjadi karangan biasa. Berikut ini diuraikan
satu persatu.
(a) Objektivitas, berarti bahwa gagasan yang dikemukakan harus didasarkan
pada data yang ada. Prinsip ini meminta calon sarjana pendidikan agar
tidak mengemukakan gagasan sendiri dalam studi atau penelitian yang
dilakukannya tanpa didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yang
relevan. Sekali saja peneliti mengedepankan subjektivitas, maka karya
yang dikemukakannya tidak dapat diterima sebagai studi ilmiah.
(b) Empiris, maksudnya adalah bahwa skripsi didasarkan pada data. Data
adalah fakta dalam wujud hasil pengukuran. Data berbeda dengan fakta.
Fakta merupakan pernyataan (deskripsi) yang sudah merupakan abstraksi
dari gejala-gejala yang diamati. Data digunakan untuk menjelaskan,
mengkaji, membahas, menganalisis, atau memecahkan permasalahan
yang dihadapi atau menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Data
dapat berbentuk data sekunder (tidak langsung dari sumbernya) atau data
primer (diperoleh langsung dari sumbernya). Sebaiknya data yang
digunakan untuk suatu skripsi adalah data primer karena validitasnya
dianggap lebih tinggi, tetapi apabila data primer tidak mungkin atau sulit
diperoleh, maka peneliti dapat menggunakan data sekunder.
(c) Prosedural, maksudnya kualitas skripsi sebagai karya ilmiah, ditentukan
juga oleh prosedur (cara kerja) yang dilalui dan diikuti secara lengkap
dan logis. Peneliti dapat memulai kajian dari kasus yang bersifat khusus
menuju yang umum, atau sebaliknya dari kasus yang bersifat umum
menuju khusus. Proses ini harus tergambar dalam kegiatan penelitian
maupun penulisan hasil penelitian.
(d) Rasional, maksudnya ialah bahwa penulisan skripsi harus menggunakan
penalaran atau rasio akal sehat. Untuk itu, uraian perlu disajikan dalam
suatu urutan yang logis dan sistematis. Di samping logis dan sistematis,
skripsi sebagai hasil laporan penelitian ilmiah, harus dapat menunjukkan
kedalaman kajian keilmuan dalam bidang yang akan atau yang sudah
diteliti. Untuk keseragaman, syarat kedalaman kajian keilmuan dalam
skripsi (yang cukup untuk seorang sarjana pendidikan) perlu ditetapkan.
Di FKIP Universitas Jambi, ukuran kedalaman kajian bidang keilmuan
yang diteliti, ditentukan dengan jumlah kata bagian utama skripsi yaitu
antara 18.000 – 20.000 (delapan belas ribu sampai dua puluh ribu) kata.
2
(e) Orisinal, skripsi sebagai laporan suatu penelitian, harus mengungkapkan
temuan dan/atau pengembangan ilmu baru, yang belum diteliti oleh
peneliti lain sebelumnya dalam konteks dan prosedur yang sama. Tingkat
orisinalitas suatu karya ilmiah berbanding terbalik dengan tingkat
plagiarismenya – semakin tinggi tingkat orisinil sebuah skripsi semakin
rendah tingkat plagiarismenya. Untuk tingkat sarjana strata satu (S1),
FKIP Universitas Jambi menetapkan persentase orisinalitas bagian utama
skripsi antara 80% - 90% yang diukur dengan aplikasi “plagiarism
checker” terpercaya. Bila tidak memenuhi persentase orisinalitas yang
ditetapkan dan terbukti melakukan praktik plagiarisme, pelaku dapat
dikenakan sanksi akademik berupa pembatalan nilai skripsi sesuai
dengan Pasal 49 Peraturan Akademik FKIP Universitas Jambi.
(f) Fokus skripsi harus relevan dengan lingkup pendidikan dan pengajaran
serta karakteristik masing-masing Program Studi (Prodi) di lingkungan
FKIP Universitas Jambi, yang telah dituangkan dalam “road-map” (peta
jalan) penelitian Prodi.
(g) Skripsi merupakan laporan hasil penelitian dengan menggunakan metode
ilmiah.
(h) Skripsi disusun untuk menjawab permasalahan yang harus dilakukan
melalui kajian teoretik dan kajian empirik.
(i) Kajian teoretik harus meliputi kepustakaan/literatur yang relevan dengan
masalah dan maksimal terbitan 10 tahun terakhir.
(j) Mahasiswa memilih salah satu jenis penelitian sebagai bahan skripsi
yaitu: penelitian kuantitatif, kualitatif, pengembangan, dan penelitian
tindakan kelas (PTK).
(k) Pengabaian salah satu prinsip-prinsip di atas dapat menghilangkan nilai
akademik sebuah skripsi dan dapat ditolak sebagai suatu karya ilmiah.
(l) Skripsi diberi bobot 10 (sepuluh) SKS; terdiri dari 2 (dua) SKS proposal
penelitian skripsi dan 8 (delapan) SKS batang tubuh skripsi.
2.2 Pengajuan Judul dan Pembimbing Skripsi
(a) Mahasiswa dapat mengontrak skripsi setelah menyelesaikan seluruh mata
kuliah prasyarat skripsi;
(b) Mahasiwa mengajukan judul skripsi dan ringkasan penelitian yang akan
dilakukan kepada Ketua Program Studi (Kaprodi) secara daring melalui
website Portal Informasi Tugas Akhir (PINTAR) FKIP Universitas Jambi
dengan alamat: pintar.fkip.unja.aci.id;
(c) Kaprodi memproses judul dan menetapkan atau menolak judul skripsi,
setelah meneliti judul tersebut dengan aplikasi “plagiarism checker”;
(d) Kaprodi mengajukan dua pembimbing skripsi kepada Dekan, yang terdiri
dari: Pembimbing 1 dan Pembimbing 2, yang memenuhi syarat, sesuai
dengan Pasal 33 Peraturan Akademik FKIP Universitas Jambi.
(e) Syarat menjadi Pembimbing 1 adalah:
3
1) Sesuai dengan bidang ilmunya;
2) Jabatan rendahnya Lektor Kepala bagi dosen berpendidikan
Magister, atau Lektor bagi dosen berpendidikan Doktor;
(f) Syarat menjadi Pembimbing 2 adalah:
1) Sesuai dengan bidang ilmunya;
2) Jabatan rendahnya Lektor bagi dosen berpendidikan Magister, atau
Asisten Ahli bagi dosen berpendidikan Doktor.
(g) Dekan mengeluarkan Surat Keputusan pembimbingan skripsi mahasiswa;
(h) Pembimbing 1 bertanggungjawab membimbing bidang subtansi dan
kedalaman kajian isi skripsi serta metodologi penelitian skripsi;
(i) Pembimbing 2 bertanggungjawab terhadap format, tata tulis serta bahasa
penulisan skripsi;
(j) Mahasiswa melakukan bimbingan dengan setiap pembimbing minimal 3
(tiga) kali bimbingan sebelum seminar proposal;
(k) Apabila dosen pembimbing tidak dapat melaksanakan pembimbingan
selama 2 (dua) bulan berturut-turut, Ketua Prodi dapat mengusulkan
penggantian pembimbing tersebut kepada Dekan;
(l) Mahasiswa mengunggah hasil bimbingan skripsi ke website PINTAR
FKIP Universitas Jambi;
(m) Mahasiswa mendaftar untuk seminar proposal ke aplikasi PINTAR FKIP
Universitas Jambi setelah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing
pada halaman persetujuan proposal;
(n) Kaprodi memproses, menunjuk dosen pembahas proposal skripsi dan
menetapkan jadual seminar ke website PINTAR FKIP Universitas Jambi;
(o) Kaprodi mencetak Surat Tugas pembahas proposal dan menyerahkannya
kepada mahasiswa untuk disampaikan kepada dosen pembahas bersama
proposal skripsi;
(p) Mahasiswa menggadakan proposal skripsi sesuai keperluan seminar;
(q) Kaprodi melaksanakan seminar proposal mahasiswa;
(r) Kaprodi mencatat hasil seminar proposal mahasiswa di dalam dokumen
Berita Acara Seminar Proposal;
(s) Mahasiswa mengunggah hasil seminar proposal melalui PINTAR FKIP
Universitas Jambi.
2.3 Pelaksanaan Sidang Dewan Pembahas Proposal
(a) Mahasiswa menyiapkan dokumen pelaksanaan sidang dewan pembahas
(seperti dalam lampiran 15 dan 16) yang mencakup:
1) formulir berita acara sidang dewan pembahas proposal proposal;
2) formulir rekapitulasi nilai proposal proposal;
(b) Ketua sidang dewan pembahas bertanya kepada dewan pembahas apakah
proposal sudah layak untuk diseminarkan;
4
(c) Ketua sidang dewan pembahas membuka sidang dewan pembahas
proposal;
(d) Ketua sidang dewan pembahas meminta mahasiswa mempresentasikan
proposal selama 15 menit;
(e) Ketua sidang dewan pembahas meminta kesediaan pembahas utama
untuk membahas selama 20 menit;
(f) Ketua sidang dewan pembahas meminta anggota dewan pembahas untuk
membahas proposal masing-masing selama10 menit;
(g) Ketua sidang pembahas dan sekretaris pembahas memberi arahan kepada
mahasiswa untuk merevisi proposal sesuai dengan saran dewan
pembahas;
(h) Ketua sidang dewan pembahas menskor sidang selama 5 (lima) menit
dan mahasiswa meninggalkan ruangan sidang;
(i) Sekretaris sidang dewan pembahas mencatat hasil sidang di dalam
dokumen Berita Acara Sidang Dewan Pembahas Proposal;
(j) Hasil penilaian sidang dewan pembahas dibacakan oleh ketua dewan
sidang pembahas dan sekaligus menutup sidang dewan pembahas
proposal;
(a) Mahasiswa mengunggah hasil sidang dewan pembahas proposal ke
website PINTAR FKIP Universitas Jambi bersama berita acara sidang
dewan pembahas proposal;
(b) Kaprodi mengunggah nilai proposal dan mengubah status mahasiswa
pada siakad UNJA sesuai hasil sidang dewan pembahas proposal;
(c) Mahasiswa melakukan revisi proposal selama 1 (satu) minggu terhitung
sejak tanggal sidang dewan pembahas dan menggungah hasil revisi
tersebut ke aplikasi PINTAR FKIP Universitas Jambi;
2.4 Tata Tertib Sidang Dewan Pembahas Proposal
(a) Sidang dewan pembahas proposal dilaksanakan oleh dewan pembahas
proposal yang terdiri dari 1 (satu) orang Ketua, 1 (satu) orang Sekretaris,
1 (satu) orang Pembahas Utama, dan 2 (dua) orang Pembahas Anggota;
(b) Sidang dewan pembahas dapat dilaksanakan setelah seluruh dewan
pembahas hadir di ruangan sidang;
(c) Sidang dewan pembahas proposal dilaksanakan selama 1 (satu) jam
dengan rincian alokasi waktu sebagai berikut:
1) Presentasi mahasiswa selama 15 menit;
2) Pembahas utama 20 menit;
3) Pembahas anggota masing-masing 10 menit;
4) Pengumuman hasil penilaian dewan sidang pembahas 5 menit;
(d) Mahasiswa berpakaian almamater Universitas Jambi;
5
(e) Ketua, sekretaris, pembahas utama dan pembahas anggota harus berada
di dalam ruangan sidang selama sidang dewan pembahas berlangsung;
(f) Dewan sidang pembahas proposal tidak boleh memungut uang untuk
keperluan sidang;
(g) Dewan sidang pembahas proposal berpakaian sopan dan rapi.
2.5 Prosedur Pembimbingan Skripsi
(a) Setelah dinyatakan lulus seminar proposal, mahasiswa berkonsultasi
dengan pembimbingan skripsi secara teratur.
(b) Konsultasi dilakukan sejak pengajuan judul sampai dengan penyelesaian
revisi laporan dan artikel jurnal.
(c) Dosen pembimbing wajib memberi arahan agar mahasiswa mampu
menyelesaikan tugas akhir tepat waktu.
(d) Pembimbing skripsi dapat menyarankan mahasiswa berkonsultasi kepada
dosen lain yang memiliki keahlian khusus menyangkut isi skripsi.
(e) Mahasiswa boleh mengajukan keberatan kepada Kaprodi apabila proses
pembimbingan tidak berjalan sebagaimana mestinya.
(f) Mahasiswa wajib mengisi buku konsultasi setiap selesai bimbingan.
(g) Proses pembimbingan skripsi dibatasi maksimal 2 (dua) semester, sejak
mata kuliah skripsi dikontrak. Jika melebihi batas waktu maksimal,
dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, mahasiswa dapat
mengajukan perpanjangan pembimbingan kepada Kaprodi dengan
persetujuan kedua pembimbing maksimal 1 (satu) semester.
2.6 Prosedur Penyusunan Skripsi
(a) Proposal penelitian ditulis oleh mahasiswa dengan berkonsultasi kepada
dosen pembimbing.
(b) Setelah disempurnakan berdasarkan hasil seminar, proposal penelitian
diperbanyak rangkap 3 (tiga), antara lain untuk:
1) Mahasiswa yang bersangkutan
2) Pembimbing 1
3) Pembimbung 2
(c) Jika penelitian melibatkan institusi atau lembaga lain, mahasiswa harus
mengajukan izin penelitian atau izin pengumpulan data kepada Dekan
melalui Wakil Dekan Baksi.
(d) Setelah mendapat izin penelitian, mahasiswa melaksanakan penelitian
skripsi dan mencatat seluruh aktivitas penelitian dalam log book yang
disediakan secara manual atau melalui web akademik.
(e) Hasil penelitian disajikan dalam bentuk laporan penelitian berupa skripsi
dan artikel ilmiah, yang berpedoman kepada Panduan Penulisan Skripsi
FKIP Universitas Jambi.
(f) Mahasiswa harus mencantumkan jumlah kata bagian utama skripsi di
6
dalam Kata Pengantar sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu antara
18.000 (delapan belas ribu) sampai 20.000 (dua puluh rebut) kata.
(g) Mahasiswa harus mencantumkan tingkat orisinalitas artikel skripsi sesuai
peraturan yang berlaku, yaitu antara 80% (delapan puluh persen) sampai
90% (sembilan puluh persen) yang diukur dengan aplikasi terpercaya.
(h) Setelah terbebas dari praktik plagiarisme yang dibuktikan dengan tingkat
orisinalitas seperti dijelaskan pada huruf ‘g’ di atas, dan telah memiliki
sertifikat Kemampuan Berbahasa Inggris (KBI), mahasiswa dapat
meminta persetujuan Pembimbing dan mendaftarkan diri untuk Sidang
Dewan Penguji Skirpsi kepada Kaprodi melalui aplikasi PINTAR FKIP
Universitas Jambi.
2.7 Sidang Dewan Penguji Skripsi
(d) Mahasiwa mengajukan Sidang Dewan Penguji kepada Kaprodi melalui
website PINTAR FKIP Universitas Jambi setelah mendapat persetujuan
Pembimbing 1 dan Pembimbing 2 pada lembar persetujuan skripsi;
(e) Kaprodi memproses usulan dan menetapkan dewan penguji skripsi sesuai
dengan Pasal 38 Peraturan Akademik FKIP Universitas Jambi;
(f) Bila Pembimbing 1 dan/atau Pembimbing 2 berhalangan tetap, maka
Ketua Prodi dapat mengajukan Ketua dan Sekretaris penguji pengganti
kepada Dekan;
(g) Kaprodi menetapkan jadual sidang dewan penguji skripsi antara pukul
07:00 WIB dan 17:00 WIB;
(h) Kaprodi mencetak Surat Tugas dewan penguji dan menyerahkannya
kepada mahasiswa untuk disampaikan kepada dewan penguji bersama
skripsi;
(i) Kaprodi melaksanakan sidang dewan penguji skripsi sesuai jadual yang
telah ditetapkan.
2.8 Pelaksanaan Sidang Dewan Penguji Skripsi
(k) Mahasiswa menyiapkan dokumen pelaksanaan sidang dewan penguji
(seperti dalam lampiran 17, 18, 19) yang mencakup:
1) formulir penilaian untuk masing-masing dewan penguji;
2) formulir berita acara sidang skripsi; dan
3) formulir rekapitulasi nilai skripsi;
(l) Ketua sidang bertanya kepada dewan penguji apakah skripsi sudah layak
untuk diujikan;
(m) Ketua sidang dewan penguji membuka sidang dewan penguji;
(n) Ketua sidang dewan penguji meminta mahasiswa mempresentasikan
skripsi selama 15 menit;
(o) Ketua sidang dewan penguji meminta kesediaan penguji utama untuk
menguji selama 20 menit;
7
(p) Ketua sidang dewan penguji meminta anggota dewan penguji untuk
menguji skripsi masing-masing selama10 menit;
(q) Ketua sidang penguji dan sekretaris penguji memberi arahan kepada
mahasiswa untuk merevisi skripsi sesuai dengan saran dewan penguji;
(r) Ketua sidang dewan penguji menskor sidang selama 5 (lima) menit dan
mahasiswa meninggalkan ruangan sidang;
(s) Ketua sidang dewan penguji mengadakan rapat dengan anggota dewan
penguji untuk merekap hasil penilaian sidang dewan penguji skripsi;
(t) Sekretaris sidang dewan penguji mencatat hasil sidang di dalam dokumen
Berita Acara Sidang Dewan Penguji Skripsi;
(u) Nilai minimal lulus skripsi adalah 60 (enam puluh) atau “C”;
(v) Sekretaris sidang dewan penguji memanggil mahasiswa untuk kembali
ke ruangan dan berdiri di hadapan dewan penguji untuk mendengarkan
pembacaan Berita Acara Sidang Dewan Penguji Skripsi dan hasil
penilaian sidang dewan penguji;
(w) Hasil penilaian sidang dewan penguji dibacakan oleh ketua dewan sidang
penguji dan sekaligus menutup sidang dewan penguji skripsi;
(j) Mahasiswa mengunggah hasil sidang dewan penguji skripsi ke website
PINTAR FKIP Universitas Jambi bersama berita acara sidang dewan
penguji skripsi;
(k) Kaprodi mengunggah nilai skripsi dan mengubah status mahasiswa pada
siakad UNJA sesuai hasil sidang dewan penguji skripsi;
(l) Mahasiswa melakukan revisi skripsi selama 1 (satu) bulan terhitung sejak
tanggal sidang dewan penguji dan menggungah hasil revisi tersebut ke
aplikasi PINTAR FKIP Universitas Jambi;
(m) Waktu kelulusan mahasiswa didasarkan kepada tanggal sidang dewan
penguji skripsi.
2.9 Tata Tertib Sidang Dewan Penguji Skripsi
(h) Sidang dewan penguji skripsi dilaksanakan oleh dewan penguji skripsi
yang terdiri dari 1 (satu) orang Ketua, 1 (satu) orang Sekretaris, 1 (satu)
orang Penguji Utama, dan 2 (dua) orang Penguji Anggota;
(i) Sidang dewan penguji dapat dilaksanakan setelah seluruh dewan penguji
hadir di ruangan sidang;
(j) Sidang dewan penguji skripsi dilaksanakan selama 1 (satu) jam dengan
rincian alokasi waktu sebagai berikut:
5) Presentasi mahasiswa selama 15 menit;
6) Penguji utama 20 menit;
7) Penguji anggota masing-masing 10 menit;
8) Pengumuman hasil penilaian dewan sidang penguji 5 menit;
8
(k) Selisih nilai angka masing-masing dewan penguji skripsi tidak boleh
lebih dari 10 (sepuluh);
(l) Mahasiswa berpakaian almamater Universitas Jambi;
(m) Ketua, sekretaris, penguji utama dan penguji anggota harus berada di
dalam ruangan sidang selama sidang dewan penguji berlangsung;
(n) Dewan sidang penguji skripsi tidak boleh memungut uang untuk
keperluan sidang;
(o) Dewan sidang penguji skripsi berpakaian sopan dan rapi.
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
2.10.2 Penelitian Kualitatif
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN TEORETIK
9
2.1 Kajian teori dan hasil penelitian yang relevan
2.2 Kerangka Berpikir
2.3 Hipotesis (jika ada)
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian
3.3 Data dan Sumber data
3.4 Teknik Pengambilan Sampel (Cuplikan)
3.5 Tenik Pengumpulan Data
3.6 Teknik Uji Validitas Data
3.7 Teknik Analisis Data
3.8 Prosedur Penelitian
DAFTAR RUJUKAN
10
2.1 Kajian teori dan hasil penelitian yang relevan
2.2 Kerangka Berpikir
2.3 Hipotesis (jika ada)
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Model Pengembangan
3.2 Prosedur Pengembangan
3.3 Subjek Uji Coba
3.4 Jenis Data dan Sumber Data
3.5 Instrumen Pengumpul Data
3.6 Teknik Analisis Data
DAFTAR RUJUKAN
11
BAB III
STRUKTUR ISI SKRIPSI
Struktur skripsi disesuaikan dengan bentuk penelitian yang dipilih. Seperti
proposal, skripsi terdiri dari tiga bagian: bagian awal, bagian utama dan bagian
akhir. Secara umum, bagian awal skripsi memuat hal yang sama seperti yang akan
diterangkan sebagai berikut.
3.1 Bagian Awal
3.1.1 Format
Halaman Sampul
Halaman Judul
Halaman Persetujuan Pembibing
Halaman Pengesahan
Halaman Pernyataan Karya Sendiri
Halaman Motto
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel (jika ada)
Daftar Gambar (jika ada)
Daftar Istilah (jika ada)
Daftar Lampiran
3.1.2 Penjelasan
(a) Halaman Sampul Skripsi
Halaman sampul berisi: judul secara lengkap, kata skripsi, nama dan
nomor induk mahasiswa (NlM), lambang Universitas Jambi dengan diameter 3
cm, serta diikuti dengan nama lengkap universitas, fakultas, jurusan, prodi, bulan,
dan tahun lulus ujian. Semua huruf dicetak dengan huruf kapital. Komposisi huruf
dan tata letak masing-masing bagian diatur secara simetris, rapi, dan serasi.
Ukuran huruf yang digunakan adalah 12-16 point (Lihat Lampiran 1).
(b) Halaman Judul Skripsi
Halaman judul sama dengan halaman sampul tetapi tidak berisi tulisan
“Diajukan kepada Universitas Jambi untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan …” dan penulisan kata “oleh”
serta nama peneliti dengan huruf kecil semua kecuali setiap huruf awal setiap kata
pada nama peneliti (Lihat Lampiran 2).
(c) Halaman Persetujuan Pembimbing
Judul skripsi dicetak dengan huruf miring dan setiap awal kata dengan huruf
kapital, kecuali kata depan, partikel, dan kata sandang. Penulisan NIP dan gelar
pembimbing mengikuti Ejaan yang Disempurnakan. Penulisan nama pembimbing
tanpa garis bawah (Lihat Lampiran 3).
12
(d) Halaman Pengesahan
Sama dengan halaman persetujuan pembimbing, penulisan NIP serta nama
Ketua Jurusan dan Dekan pada Halaman Pengesahan mengikuti Ejaan yang
Disempurnakan (Lihat Lampiran 4).
(e) Halaman Motto (bila ada)
Dalam halaman motto termuat kata-kata bijak atau pernyataan yang
menggambarkan motivasi/semangat atau cita-cita yang relevan dengan visi/misi
fakultas, program studi, atau tujuan pemilihan topik skripsi dengan menggunahan
bahasa Indonesia baku (Lihat Lampiran 5).
(f) Halaman Pernyataan Karya Sendiri (lihat Lampiran 6)
(g) Abstrak
Abstrak merupakan intisari dari skripsi dan harus dibuat dengan singkat,
jelas, dan komprehensif. Isi abstrak mencakup: (1) pokok permasalahan, (2)
tujuan penelitian, (3) prosedur dan metodologi penelitian, dan (4) temuan dan
simpulan hasil penelitian. Panjang keseluruhan abstrak tidak lebih dari 600 kata,
terdiri dari beberapa paragraf yang secara keseluruhan mampu mengemukakan
intisari atau ringkasan seluruh kegiatan penelitian.
Kata abstrak ditulis di tengah halaman dengan huruf kapital, simetris di
batas atas bidang pengetikan, dan tanpa tanda titik. Nama penulis diketik dengan
jarak dua spasi dari kata abstrak, di tepi kiri dengan urutan: nama akhir diikuti
koma, nama awal, nama tengah (jika ada) diakhiri titik. Tahun lulus ditulis setelah
nama, diakhiri dengan titik. Judul dicetak miring dan diketik dengan huruf kecil
(kecuali huruf-huruf pertama dari setiap kata) dan diakhiri dengan titik. Kata
skripsi ditulis setelah judul dan diakhiri dengan koma, diikuti dengan nama
program studi, jurusan, (tidak boleh disingkat), nama fakultas, nama universitas,
dan diakhiri dengan titik. Kemudian dicantumkan nama dosen pembimbing I dan
II lengkap dengan gelar akademik.
Abstrak mencantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah nama
dosen pembimbing. Jumlah kata kunci berkisar antara tiga sampai lima kata. Kata
kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci
dapat ditemukan judul-judul skripsi beserta abstraknya dengan mudah.
Teks di dalam abstrak diketik satu spasi. Abstrak disusun dalam bentuk
susunan paragraf demi paragraf dengan bentuk lurus penuh. Jarak antara paragraf
yang satu dengan yang lainnya adalah satu setengah spasi dan tidak menggunakan
penanda paragraf yang dijorokkan ke tengah. Huruf yang digunakan adalah Times
New Roman dengan ukuran 12 pt (lihat Lampiran 7).
(h) Kata Pengantar
Kata pengantar mengemukakan jumlah kata yang terkandung di dalam
bagian utama skripsi salah satu indikator kedalaman kajian ilmiah dalam bidang
yang diteliti. Di FKIP Universitas Jambi, jumlah kata sebuah skripsi ditetapkan
sebanyak 18.000 (delapan belas ribu) sampai 20.000 (dua puluh rebu) kata. Selain
itu, kata pengantar berisikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak tertentu
dan/atau perorangan yang telah berjasa dan dipandang penting oleh penulis dalam
13
membantu terlaksananya penelitian dan penyusunan skripsi. Ucapan terima kasih
disusun sesuai dengan urutan orang atau pihak terkait dengan pelaksanaan
penelitian dan penyusunan skripsi. Misalnya ucapan terimakasih dimulai dari
Pembimbing I, Pembimbing II, Tim Pembahas Proposal yang sekaligus Tim
Penguji Skripsi, Dosen Penasihat Akademik, Kaprodi, Ketua Jurusan, Wakil
Dekan Bidang Akademik, Informasi, dan Kerjasama, Dekan, Para Dosen, Kepala
Sekolah, Guru, atau Mitra Lain yang terlibat dalam pengambilan data penelitian,
kedua orang tua, suami atau istri (bagi yang sudah berkeluarga), kakak dan adik
(jika punya), dan pihak yang benar-benar membantu proses penelitian dan
penyelesaian skripsi penulis. Penyajian kalimatnya dirangkai dalam bentuk narasi
bukan dengan penomoran.
Tulisan kata pengantar diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas
bidang pengetikan, dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar diketik dengan spasi
ganda. Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran A4. Pada bagian
akhir teks (di pojok kanan bawah) dicantumkan kata penulis tanpa menuliskan
nama (lihat Lampiran 8).
(a) Daftar Isi
Daftar isi memberi gambaran umum tentang keselurahan isi skripsi. Dalam
daftar isi dicantumkan halaman-halaman bagian awal yang mempunyai nomor
yang ditulis dengan angka romawi kecil. Selanjutnya, bagian inti diikuti dengan
bab-bab batang tubuh (beserta subbab) sampai kepada nomor-nomor halaman
terakhir, dengan catatan bahwa yang dicantumkan cukup bagian-bagian kepala
bab (atau subbab) yang dianggap penting-penting saja untuk menghindarkan
daftar yang terlalu panjang (lihat Lampiran 9).
(b) Daftar Tabel
Jika dalam skripsi terdapat banyak tabel, perlu dibuat halaman-halaman
khusus yang memuat daftar tabel. Dalam daftar tersebut dicantumkan nomor urut,
judul, dan nomor halaman untuk tiap-tiap tabel yang terdapat dalam teks. Nomor
urut sebaiknya ditulis dengan angka Arab dan judul tabel diketik dengan huruf
kecil, kecuali pada permulaan kata (lihat Lampiran 10).
(c) Daftar Gambar
Jika dalam skripsi terdapat banyak gambar, perlu dibuat halaman khusus
yang memuat daftar gambar. Dalam daftar tersebut dicantumkan nomor urut,
judul, dan nomor halaman untuk tiap-tiap gambar yang terdapat dalam teks.
Nomor urut sebaiknya ditulis dengan angka Arab dan judul gambar diketik
dengan huruf kecil, kecuali pada permulaan kata (lihat Lampiran 11).
(d) Daftar Istilah, Simbol, atau Singkatan
Jika dalam skripsi terdapat banyak istilah, simbol, atau singkatan, perlu
dibuat halaman khusus yang memuat daftar istilah, simbol, atau singkatan. Dalam
daftar tersebut dicantumkan nomor urut, judul, dan nomor halaman untuk tiap-tiap
istilah, simbol, atau singkatan yang terdapat dalam teks. Nomor urut sebaiknya
ditulis dengan angka biasa dan judul istilah, simbol, atau singkatan diketik dengan
huruf kecil, kecuali pada permulaan kata (lihat Lampiran 12).
14
(e) Daftar Lampiran
Jika dalam skripsi terdapat banyak lampiran, perlu dibuat halaman khusus
yang memuat daftar lampiran. Daftar tersebut mencantumkan nomor urut, judul,
dan nomor halaman untuk tiap-tiap lampiran yang perlu disertakan dalam skripsi.
Nomor urut ditulis dengan angka biasa dan judul lampiran diketik dengan huruf
kecil, kecuali pada permulaan kata (lihat Lampiran 13).
(f) Daftar Riwayat Hidup (lihat Lampiran 14).
3.2.1.2 Penjelasan
(a) Latar Belakang Masalah
Latar belakang berisi alasan pemilihan masalah. Alasan pemilihan masalah
memuat penjelasan mengenai alasan-alasan mengapa masalah yang dikemukakan
dipandang penting dan perlu diteliti. Hal ini ditunjukkan dengan fakta adanya
kesenjangan antara keadaan ideal dan keadaan yang ditemukan di lapangan.
15
Latar belakang memuat penjelasan keaslian penelitian. Keaslian penelitian
dikemukakan dengan menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi belum pernah
diteliti oleh peneliti terdahulu. Topik penelitian dikaitkan dengan penelitian
sebelumnya yang relevan dengan peta jalan (road-map) penelitian Program Studi
mahasiswa yang bersangkutan.
Selain itu, latar belakang juga memuat gambaran hasil yang ditemukan.
Hasil yang ditemukan meliputi kegunaan hasil penelitian bagi pengembangan
pendidikan, ilmu pengetahuan dan pembangunan, serta bagi masyarakat secara
umum. Manfaat hasil penelitian ini harus memperlihatkan manfaat teoretis dan
manfaat praktis.
16
(h) Kajian Teoretik
Kajian teoretik bukan kliping teori-teori atau hasil penelitian terdahulu.
Kajian teoretik harus membahas semua teori-teori pendukung dan hasil penelitian
yang relevan serta kaitannya dengan variabel dan/atau fokus penelitian secara
rinci dan mendalam. Fakta-fakta yang dikemukakan harus diambil dari sumber
asli, dan terbaru. Kajian teoretik berfungsi untuk menunjukkan serta membahas
keterkaitan, kohesi dan koherensi antara teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang
relevan dengan fokus penelitian. Pembahasan dalam kajian teoretik harus
memperlihatkan titik temu antara tubuh keilmuan yang sudah ada dengan fokus
penelitian yang dikerjkan. Pembahasan seperti ini sangat penting dilakukan untuk
memperlihatkan bahwa suatu bidang ilmu berasal dan berkembang dari ilmu-ilmu
sebelumnya.
Pembahasan dapat dilakukan dengan menguraikan perbedaan dan/atau
kesamaan antara peneletian terdahulu beserta teorinya dengan penelitian yang
diusulkan atau yang sudah dilakukan. Pembahasan penelitian-penelitian yang
relevan dan teori-teori yang mendukung harus dilakukan secara sistematis dan
berurutan, mulai dari tahun tertua kepada tahun termuda. Pengurutan tahun ilmu
dan hasil penelitian dalam diperlukan, untuk memperlihatkan secara konkrit
kepada pembaca tentang perkembangan peta jalan (road-map) dan kandungan
aspek keilmuan berkaitan dengan bidang yang diteliti.
Selain itu kajian teoretik harus mampu memberikan gambaran rinci dan
memperjelas konteks penelitian. Semua penelitian yang relevan dan teori-teori
pendukung harus digunakan sebagai panduan dan acuan referensi dalam
pembahasan hasil penelitian pada BAB IV skripsi. Referensi yang tidak
digunakan untuk membahas temuan penelitian pada BAB IV skripsi, tidak boleh
dipaparkan dalam kajian teoretik (BAB II).
Terakhir, kajian teoretik harus mampu membangun kerangka berpikir yang
jelas, dan menggambarkan bagaimana terjadinya fenomena yang diteliti; kerangka
berfikir harus digunakan sebagai pemandu dalam pelaksanaan tahapan-tahapan
kegiatan penelitian di lapangan.
Kajian teoretik wajib terbebas dari praktik plagiarisme secara sempurna.
Peneliti wajib mengapresiasi karya peneliti lainnya dengan mentaati aturan dan
kaedah ilmiah penulisan kajian teoretik. Penggunaan sumber langsung maupun
tidak langsung, serta format penulisan daftar rujukan harus menggunakan aturan
APA edisi ke 6 yang terdapat pada menu references “Microsoft Word”, atau
aplikasi lainnya seperti “Software Endnote”. Persentase minimal orisinalitas
skripsi ditetapkan antara 80% - 90%, (diukur dengan aplikasi terpercaya). Bila
tidak memenuhi persentase orisinalitas yang telah ditetapkan dan terbukti
melakukan praktik plagiarisme, pelaku dapat dikenakan sanksi akademik sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Untuk itu dosen pembimbing wajib mengetahui
tingkat orisinalitas skripsi mahasiswa bimbingan sebelum sidang dewan penguji.
(i) Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir pada dasarnya merupakan argumentasi logis untuk
sampai pada penemuan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.
Kerangka berpikir berguna untuk mengintegrasikan teori-teori dan hasil penelitian
17
yang terpisah-pisah menjadi satu rangkaian utuh dengan menggunakan logika
deduktif yang mengarah pada penemuan jawaban sementara yang disebut
hipotesis. Kerangka berpikir disampaikan dalam bentuk uraian (naratif) dan
gambar (bagan).
(j) Hipotesis Penelitian
Hipotesis berisi uraian singkat yang dijabarkan dari landasan teori atau
kajian teoretik, dan harus sama dengan yang sudah dipaparkan pada usulan
penelitian. Hipotesis adalah jawaban sementara atas masalah yang akan atau
sudah diteliti dan disampaikan dalam kalimat pernyataan. Hipotesis disusun
berdasarkan teori-teori yang telah dikaji, dengan kerangka berpikir tertentu.
(k) Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian diungkapkan secara spesifik. Waktu penelitian
diperhitungkan mulai konsultasi pengajuan judul sampai dengan penulisan
laporan hasil penelitian selesai. Waktu penelitian disajikan secara naratif dan
dalam bentuk diagram waktu seperti gambar 1 berikut ini.
Bulan
Jenis Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt
1. Persiapan penelitian
a. Mengurus perizinan
b. Koordinasi dengan kepala
sekolah dan guru
c. Menyusun angket dan tes membaca
d. Melakukan uji coba angket dan tes
e. Menganalisis hasil uji coba dan merevisi angket
dan tes
f. Finalisasi dan penggandaan
angket dan tes
2. Pelaksanaan penelitian
a. Pelaksanaan pretes membaca
dan pengukuran minat baca
b. Pelaksanaan eksperimen
c. Pelaksanaan postes
d. Analisis data hasil eksperimen
3. Penyusunan laporan/skripsi
a. Penyusunan draf
b. Pengetikan skripsi
4. Pelaksanaan ujian skripsi dan revisi
18
itu, dalam bagian ini dijelaskan pula variabel-variabel yang dilibatkan dalam
penelitian serta jenis data yang diperlukan.
19
telah memenuhi syarat untuk dianalisis. Kedua, dengan uji statistik yang
dibedakan menjadi dua, yaitu (1) untuk penelitian komparatif pengujian
persyaratan minimal meliputi uji normalitas dan homogenitas dan (2) untuk
penelitian korelasional minimal mencakup uji normalitas dan linearitas.
(t) Simpulan
Simpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat dari pembahasan hasil
penelitian untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Isi simpulan penelitian
kuantitatif lebih bersifat konseptual dan harus terkait langsung dengan rumusan
masalah dan tujuan penelitian.
20
3.2.2 Skripsi Berbasis Penelitian Kualitatif
3.2.2.1 Format
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN TEORETIK
2.1 Kajian teori dan hasil penelitian yang relevan
2.2 Kerangka Berpikir
2.3 Hipotesis (jika ada)
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian
3.3 Data dan Sumber Data
3.4 Teknik Sampling (Cuplikan)
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.6 Uji Validitas Data
3.7 Teknik Analisis Data
3.8 Prosedur Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian
4.2 Deskripsi Temuan Penelitian
4.3 Pembahasan
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
5.1 Simpulan
5.2 Implikasi
5.3 Saran
DAFTAR RUJUKAN
3.2.2.2 Penjelasan
Bab pendahuluan berisi gambaran umum tentang konteks penelitian yang
memberikan wawasan arah penelitian yang sudah dilakukan. Dengan membaca
pendahuluan ini, pembaca dapat mengetahui fokus penelitian, tujuan penelitian,
landasan teori yang digunakan dan manfaat penelitian.
21
diterapkan, yakni model eksploratif, deskriptif, atau eksplanatif, sehingga pertanyaan
tersebut dapat dijawab dengan pola-pola narasi atau deskripsi. Masalah penelitian
sesuai dengan hasil observasi dan studi pendahuluan di lapangan. Apabila masalah
penelitian terlalu luas, maka peneliti diperbolehkan menggunakan batasan
masalah.
(c) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang telah dicapai dalam
penelitian, sesuai dengan fokus penelitian yang telah dirumuskan, sehingga dapat
memberikan deskripsi dengan jelas, detail, serta mendalam mengenai proses dan
hasil penelitian yang telah dicapai.
22
Kajian teoretik wajib terbebas dari praktik plagiarisme secara sempurna.
Peneliti wajib mengapresiasi karya peneliti lainnya dengan mentaati aturan dan
kaedah ilmiah dalam menulis kajian teoretik. Penggunaan sumber secara langsung
maupun tidak langsung, serta format penulisan daftar rujukan harus menggunakan
aturan APA Edisi ke 6 yang terdapat pada menu references Microsoft Word, atau
alat aplikasi lain seperti “Software Endnote”. Persentase minimal orisinalitas
bagian utama skripsi mahasiswa ditetapkan antara 80%-90% (diukur dengan
aplikasi terpercaya). Bila tidak memenuhi persentase orisinalitas yang ditetapkan
dan terbukti melakukan praktik plagiarisme, pelaku dapat dikenakan sanksi
akademik sesuai dengan peraturan yang berlaku. Supaya hal ini tidak terjadi,
maka kepada dosen pembimbing skripsi diwajibkan menguji tingkat orisinalitas
skripsi mahasiswa sebelum sidang dewan penguji.
(f) Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang didasarkan pada
masalah penelitian yang disampaikan secara naratif (berupa uraian) dan
digambarkan dengan skema secara holistik dan sistematik.
23
Peneliti harus mampu memilih dan menerangkan dengan alasan yang tepat
dan kuat tentang pemilihan jenis penelitian, disesuaikan dengan karakteristik
masalah yang diteliti. Di antara jenis penelitian kualitatif adalah: penelitian
interaktif, etnografis, historis, fenomenologis, studi kasus, teori dasar (grounded
theory), noninteraktif (analisis dokumen) dan jenis penelitian kualitatif lainnya.
24
mengurangi bias dalam studi tersebut. Bahkan untuk memperoleh reliabilitas,
peneliti dapat melakukan dengan mengembangkan data base.
25
(p) Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian dan pembahasannya dipaparkan pada BAB IV, yang
memuat penyajian data yang diikuti pembahasannya, dengan menggunakan teori-
teori dan/atau hasil-hasil penelitian terdahulu yang diuraikan dalam kajian toeretik
BAB II, dan mengikuti prosedur penelitian pada BAB III. Paparan data disajikan
dalam bentuk pola-pola dan tema-tema. Setiap tema didukung dengan penggalan-
penggalan teks, diagram, tabel, gambar, foto, video, skema, dokumentasi atau
bukti-bukti lain yang relevan dengan fokus penelitian, sebagai hasil dari analisis
data. Di samping itu, temuan dapat berupa penyajian kategori, sistem klasifikasi,
dan tipologi disesuaikan dengan pertanyaan penelitian. Hasil penelitian dan
pembahasan disajikan secara terpadu, tidak dipecah menjadi sub judul tersendiri.
Pembahasan hasil penelitian berbentuk penjelasan teoritik secara kualitatif.
26
5.3 Saran
DAFTAR RUJUKAN
3.2.3.2 Penjelasan
Penelitian pengembangan bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk baru atau
menyempurkan produk yang sudah ada yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam dunia pendidikan, produk-produk yang dikembangkan dapat berupa model
pembelajaran, multimedia pembelajaran, atau perangkat pembelajaran dengan
menggabungkan pengembangan perangkat pembelajaran yang berhubungan
dengan teknologi dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran.
(a) Latar Belakang Masalah
Bagian ini mengungkapkan konteks penelitian dan pengembangan proyek
dalam masalah yang hendak dipecahkan. Oleh karena itu, uraian perlu diawali
dengan analisis kebutuhan (needs analysis), identifikasi kesenjangan-kesenjangan
yang ada antara kondisi nyata dengan kondisi ideal, serta dampak yang
ditimbulkan oleh kesenjangan-kesenjangan itu. Berbagai alternatif untuk
mengatasi kesenjangan itu perlu dipaparkan secara singkat disertai dengan
identifikasi faktor penghambat dan pendukungnya. Hasil kajian pustaka yang
berupa teori-teori dan temuan-temuan empiris yang relevan dengan produk yang
dikembangkan perlu dipaparkan secara terpadu dalam latar belakang masalah.
Alternatif yang ditawarkan sebagai pemecahan masalah beserta rasionalnya
dikemukakan di bagian akhir dari paparan latar belakang masalah.
(b) Rumusan Masalah
Sebagai penegasan dari apa yang telah dibahas dalam latar belakang
masalah, pada bagian ini perlu dikemukakan rumusan yang spesifik dari masalah
yang hendak dipecahkan. Rumusan masalah dalam penelitian pengembangan
diungkapkan melalui kalimat tanya. Rumusan masalah harus spesifik, terukur, dan
menggambarkan fokus penelitian. Rumusan masalah penelitian pengembangan
dirumuskan bertolak dari masalah yang ingin dipecahkan dengan menggunakan
alternatif yang telah dipilih. Rumusan masalah hendaknya disertai dengan
alternatif pemecahan yang ditawarkan serta rasional mengapa alternatif itu yang
dipilih sebagai cara pemecahan yang paling tepat terhadap masalah yang ada.
(c) Tujuan Pengembangan
Tujuan penelitian pengembangan mengungkapkan alteratif untuk
memecahkan permasalahan yang terjadi. Tujuan pengembangan diarahkan pada
ke pencapaian kondisi ideal seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang
masalah. Hal ini dinyatakan dengan jelas sebagaimana yang diuraikan dalam
bagian rumusan masalah. Perbedaannya, rumusan masalah ditulis dalam bentuk
pertanyaan.
(d) Spesifikasi Pengembangan
Bagian ini diharapkan dapat memberikan gambaran lengkap tentang
karakteristik produk yang diharapkan dari penelitian pengembangan. Karakteristik
produk mencakup semua identitas penting yang dapat digunakan untuk
membedakan satu produk dengan produk lainnya. Produk yang dimaksud dapat
27
berupa modul, buku teks, instrument penilaian, bahan ajar multimedia, dan
multimedia interaktif atau produk lain yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah pembelajaran dan pendidikan.
(e) Pentingnya Pengembangan
Pentingnya pengembangan untuk megungkapkan argumentasi mengapa
perlu ada pengubahan kondisi nyata ke kondisi ideal. Dengan kata lain,
pengtingnya pengembangan mengungkapkan mengapa masalah yang ada perlu
dan mendesak untuk dipecahkan.
Dalam bagian ini diharapkan juga terungkap kaitan antara urgensi
pemecahan masalah dengan konteks permasalahan yang lebih luas. Pengaitan ini
dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa pemecahan suatu masalah yang
konteksnya mikro benar-benar dapat memberi sumbangan bagi pemecahan
masalah lain yang konteksnya lebih luas.
(f) Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
Asumsi dalam penelitian pengembangan merupakan landasan pijak untuk
menentukan karakteristik produk yang dihasilkan dan pembenaran pemilihan
model serta prosedur pengembangannya. Asumsi hendaknnya diangkat dari teori-
teori yang teruji sahih, pandangan ahli, atau data empiris yang relevan dengan
masalah yang hendak dipecahkan dengan menggunakan produk yang akan
dikembangkan.
Keterbatasan penelitian pengembangan mengungkapkan keterbatasan dari
produk yang dihasilkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, khususnya
untuk konteks masalah yang lebih luas. Paparan ini dimaksudkan agar produk
yang dihasilkan dari kegiatan penelitian pengembangan ini disikapi dengan hati-
hati oleh pengguna sesuai dengan asumsi yang menjadi pijakannya dan kondisi
pendukung yang perlu tersedia dalam memanfaatkannya.
(g) Definisi Istilah
Pada bagian ini dikemukakan definisi istilah-istilah yang khas digunakan
dalam penelitian pengembangan produk yang diinginkan, baik dari sisi model dan
prosedur yang digunakan dalam penelitian pengembangan ataupun dari sisi hasil
produk yang dihasilkan. Istilah-istilah yang perlu diberi batasan hanyalah yang
memiliki peluang ditafsirkan berbeda oleh pembaca atau pengguna produk.
Batasan istilah-istilah tersebut harus dirumuskan seoperasioal mungkin. Makin
operasional rumusan batasan istilah, makin kecil peluang istilah itu ditafsirkan
berbeda oleh pembaca atau pengguna.
(h) Kajian Teoretik
Kajian teoretis dalam penelitian pengembangan harus mengemukakan
landasan teoritis dan empiris yang melandasi pengembangan yang akan dilakukan.
Kajian teoretis dan empiris dibangun berdasarkan varibel-variabel penelitian.
Dalam penyajian kajian teoretis hendaknya ditunjukan bahwa permasalahan yang
akan diteliti belum terpecahkan secara ilmiah. Fakta-fakta yang dikemukakan
sedapat mungkin diambil dari sumber aslinya, terbaru, dan relevan. Semua sumber
yang dipakai harus dituliskan dengan mencantumkan nama penulis, tahun terbit,
dan halamannya.
28
Kajian teoretik bukan kliping teori-teori atau hasil penelitian terdahulu.
Kajian teoritik harus membahas semua teori-teori pendukung dan hasil penelitian
yang relevan serta kaitannya dengan variabel dan/atau fokus penelitian secara
rinci dan mendalam. Fakta-fakta yang dikemukakan harus diambil dari sumber
yang relevan, asli, dan terbaru. Dengan demikian, kajian teoretik berfungsi untuk
menunjukkan serta membahas keterkaitan, kohesi dan koherensi antara teori-teori
dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan fokus penelitian. Pembahasan
harus mampu memperlihatkan titik temu antara tubuh keilmuan yang sudah ada
dengan fokus penelitian yang dikerjkan. Pembahasan seperti ini sangat penting
dilakukan untuk memperlihatkan bahwa suatu ilmu berasal dan berkembang dari
ilmu sebelumnya.
Pembahasan dapat dilakukan dengan menguraikan perbedaan dan/atau
kesamaan antara peneletian terdahulu beserta teorinya dengan penelitian yang
diusulkan atau yang akan atau yang sudah dilakukan. Pembahasan penelitian yang
relevan dan teori yang mendukung harus dilakukan secara sistematis dan
berurutan, mulai dari tahun tertua kepada yang termuda. Pengurutan tahun terbit
hasil penelitian dalam kajian teoretik sangat diperlukan, untuk memperlihatkan
secara konkrit tentang perkembangan peta jalan (road-map) dan kandungan aspek
keilmuan berkaitan dengan bidang yang diteliti.
Selain itu kajian teoretik harus mampu memberikan gambaran rinci dan
memperjelas konteks penelitian. Semua penelitian yang relevan dan teori
pendukung harus digunakan sebagai panduan dan acuan referensi dalam
pembahasan hasil penelitian pada BAB IV Skripsi. Referensi yang tidak
digunakan untuk membahas hasil penelitian pada BAB IV skripsi, tidak boleh
dimuat di dalam kajian teoretik.
Terakhir, kajian teoretik harus mampu membangun kerangka berpikir yang
jelas, dan menggambarkan bagaimana terjadinya fenomena yang diteliti; karena
kerangka berfikir akan digunakan sebagai pemandu peneliti dalam melaksanakan
tahapan kegiatan penelitian di lapangan.
Kerangka berpikir disajikan dengan mengidentifikasi kondisi ideal yang
seharusnya terjadi dalam pembelajaran dan dibandingkan dengan kondisi
lapangan berdasarkan hasil observasi awal, dan dilanjutkan dengan penjelasan
tentang upaya pemecahan masalah yang akan dilakukan, hingga diperoleh produk
hasil penelitian dan pengembangan.
Kajian teoretik wajib terbebas dari praktik plagiarisme secara sempurna.
Peneliti wajib mengapresiasi karya peneliti lainnya dengan mentaati aturan dan
kaedah ilmiah dalam menulis kajian teori. Penggunaan sumber secara langsung
maupun tidak langsung, serta format penulisan daftar rujukan harus menggunakan
aturan APA Edisi ke 6 yang terdapat pada menu references Microsoft Word, atau
aplikasi lainnya seperti “Software Endnote”. Persentase orisinalitas minimal
skripsi ditetapkan antara 80% - 90%, (diukur dengan aplikasi terpercaya). Bila
terbukti melakukan praktik plagiarisme, dan/atau tidak memenuhi persentase
orisinalitas yang telah ditetapkan, pelaku dapat dikenakan sanksi akademik sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Untuk itu dosen pembimbing wajib mengetahui
tingkat orisinalitas skripsi mahasiswa bimbingan sebelum sidang dewan penguji.
29
(i) Metode Pengembangan
Metode pengembangan memuat kerangka model pengembangan, prosedur
pengembangan, dan uji coba produk. Dalam butir prosedur pengembangan
diungkapkan analisis, desain pengembangan, pelaksanaan pengembangan,
implementasi, dan evaluasi. Dalam langkah uji coba produk diungkapkan desain
uji coba, subjek uji coba, jenis data, instrumen pengumpulan data, dan teknik
analisis data.
(j) Model Pengembangan
Model pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual,
dan model teoretis. Model prosedural adalah model yang bersikap deskriptif, yaitu
menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk.
Model konseptual adalah model yang bersifat analitis yang memberikan
komponen-komponen produk yang akan dikembangkan serta keterkaitan
antarkomponen. Model teoretis adalah model yang menunjukan hubungan
perubahan antarperistiwa.
Dalam bagian ini perlu dikemukakan secara singkat struktur model yang
digunakan sebagai dasar pengembangan produk. Apabila model yang digunakan
merupakan model adaptasi dari model yang sudah ada, maka pemilihannya perlu
disertai dengan alasan pemilihan komponen yang disesuaikan dengan kekuatan
dan kelemahan model itu. Apabila model yang digunakan dikembangkan sendiri,
maka informasi yang lengkap mengenai setiap komponen dan kaitan
antarkomponen dari model itu perlu dipaparkan. Perlu diperhatikan bahwa uraian
model diupayakan seoperasional mungkin sebagai acuan dalam pengembangan
produk.
(k) Prosedur Pengembangan
Bagian ini memaparkan langkah-langkah yang ditempuh oleh pengembang
dalam membuat produk sesuai model pengembangan yang dipilih. Apabila model
pengembangannya adalah prosedural, maka prosedur pengembangan mengikuti
langkah-langkah seperti terlihat dalam modelnya. Model pengembangan juga bisa
berupa konseptual dan teoretis. Kedua model ini tidak secara langsung memberi
petunjuk bagaimana langkah prosedural yang dilalui sampai ke produk yang
dispesifikasi. Oleh karena itu, perlu dikemukakan lagi langkah proseduralnya.
(l) Subjek Uji Coba
Karakteristik subjek uji coba perlu diidentifikasi secara jelas dan lengkap,
termasuk cara pemilihan subjek uji coba itu. Subjek uji coba bisa terdiri dari ahli
di bidang isi produk, ahli di bidang perancangan produk, dan sasaran pengguna
produk. Subjek uji coba yang dilibatkan harus disetai identifikasi karakteristiknya
secara jelas dan lengkap tetapi terbatas dalam kaitannya dengan produk yang
dikembangkan. Teknik pemilihan subjek uji coba juga perlu dikemukakan agak
rinci, apakah menggunakan teknik acak, klaster, atau teknik lain yang sesuai.
Subjek uji coba berupa sasaran pengguna produk dilakukan dengan dua
tahapan uji coba yakni uji lapangan terbatas (uji kelompok kecil) dan uji lapangan
luas (uji kelompok besar). Uji lapangan terbatas (uji kelompok kecil) merupakan
uji awal yang hanya melibatkan beberapa subjek penelitian saja. Setelah dilakukan
30
uji lapangan terbatas dilakukan revisi yang dimaksudkan agar produk penelitian
yang dikembangkan layak untuk di uji kembali pada uji lapangan yang lebih luas.
Uji lapangan luas (uji kelompok besar) merupakan uji lapangan yang melibatkan
lebih banyak subjek penelitian. Setelah dilakukan uji lapangan lebih luas,
dilakukan revisi hasil uji lapangan lebih luas untuk mengurangi tingkat kelemahan
dari produk yang dikembangkan dan produk tersebut layak untuk di uji kembali
pada uji operasional yang lebih luas.
(m) Jenis Data dan Sumber Data
Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat kevalidan, kepraktisan dan
daya tarik produk yang dihasilkan. Dalam konteks ini, sering pengembang tidak
bermaksud mengumpulkan data secara lengkap dan mencakup ketiganya. Bisa
saja, sesuai dengan kebutuhan pengembangan, pengembang hanya melakukan uji
coba utuk melihat daya tarik dari suatu produk, atau hanya untuk melihat tingkat
efisiensinya, atau keduanya. Keputusan ini tergantung pada pemecahan masalah
yang telah ditetapkan pada BAB I. Penekanan pada tingkat kevalidan, kepraktisan
dan daya tarik suatu pemecahan masalah akan menentukan data tentang efisiensi
produk yang dikembangkan. Atas dasar ini, jenis data yang perlu dikumpulkan
harus sesuai dengan informasi yang dibutuhkan produk yang dikembangkan itu.
(n) Instrumen Pengumpul Data
Bagian ini mengemukakan instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data seperti yang sudah dikemukakan dalam butir sebelumnya.
Jika menggunakan instrumen yang sudah ada, perlu uraian mengenai karakteristik
instrumen itu, terutama mengenai kesahihan dan kehandalanya. Apabila instrumen
yang digunakan dikembangkan sendiri maka prosedur pengembangannya perlu 28
juga dijelaskan dan hasil uji coba instrumen tersebut.
(o) Teknik Analisis Data
Pada analisis data disampaikan teknik analisis yang digunakan untuk
mengolah data; uraikan jenis analisis data yang digunakan. Pemilihan jenis
analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan, dengan tetap
berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hendak diuji. Ketepatan teknik
analisis data sangat menentukan, sesuai masalah dan jenis penelitiannya. Apabila
rumusan masalah lebih dari satu dan masing-masing memerlukan teknik analisis
yang berbeda, perlu dijelaskan secara rinci. Pada penelitian dan pengembangan,
data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan kualitatif. Oleh karena itu,
uraikan secara sistematis, data yang berbentuk angka maupun transkrip (teks)
hasil wawancara, catatan lapangan, atau bahan-bahan lain agar peneliti dapat
menyajikan temuannya.
(p) Hasil Pengembangan
Hasil pengembangan berisi deskripsi hasil analisis data penelitian yang
sudah terorganisasi dengan baik. Data penelitian disajikan secara informatif,
komunikatif, dan relevan dengan masalah dan tujuan penelitian. Penyajian hasil
penelitian dapat berupa deskripsi, tabel/gambar/bagan/grafik yang disertai dengan
penjelasan, yang mudah dibaca dan dipahami dengan memperhatikan tata cara
31
penulisan yang umum. Pada bagian hasil pengembangan juga diuraikan proses
pengembangan produk.
(q) Pembahasan
Hasil analisis data (hasil penelitian) di atas selanjutnya dibahas dengan
menggunakan bahasa ilmiah sesuai permasalahan yang diteliti. Secara umum yang
disampaikan dalam pembahasan meliputi: (1) jawaban terhadap rumusan masalah
penelitian, (2) temuan “penting” penelitian, (3) paparan logika diperolehnya
temuan, dan (4) kaitan antara temuan dengan teori dan hasil penelitian yang
relevan.
(r) Simpulan, Implikasi dan Saran
Simpulan, implikasi dan saran ditulis pada BAB V skripsi. Simpulan
memuat inti sari atau temuan pokok penelitian. Simpulan menguraikan temuan pokok
yang menunjukkan makna temuan-temuan hasil penelitian yang ditulis secara singkat,
padat, dan jelas dalam bentuk uraian (paragraf demi paragraf), butir-butir, atau rincian,
sesuai dengan tujuan penelitian. Implikasi menguraikan kegunaan temuan penelitian
baik secara teoretis atau praktis. Saran dalam penelitian dan pengembangan berisi
rekomendasi yang diajukan sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan secara
operasional dan dapat ditindaklanjuti. Saran idealnya dikemukakan secara rinci
sehingga mudah untuk diimplementasikan dan sesuai dengan manfaat penelitian.
Saran juga ditulis berdasarkan pengalaman dan pertimbangan peneliti yang
ditujukan kepada peneliti lain yang ingin mengembangkan atau menindaklanjuti.
32
5.1 Simpulan
5.2 Implikasi
5.3 Saran
DAFTAR RUJUKAN
3.2.4.2 Penjelasan
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah jenis penelitian yang bertujuan
untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran yang berkaitan langsung dengan
pengalaman belajar yang diterima pebelajar di dalam kelas; dengan asumsi bahwa
peningkatan kualitas proses pembelajaran dan pengalaman belajar, akan memberi
efek positif kepada hasil belajar. Dengan demikian, peneliti tindakan kelas harus
memahami bahwa PTK adalah bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas proses pembelajaran dan pengalaman belajar secara kualitatif, bukan
perbaikan hasil belajar dalam bentuk kuantitatif secara langsung. Mahasiswa yang
memilih PTK sebagai basis penulisan skripsi, harus bekerjasama dengan guru
kelas atau guru bidang studi dalam pelaksanaan penelitian.
(a) Latar Belakang Masalah
Dalam latar belakang masalah, peneliti PTK mengungkapkan permasalahan
pembelajaran kontekstual yang hendak dipecahkan. Uraian mencakup identifikasi
permasalahan proses pembelajaran yang nyata terjadi di dalam kelas dan
ditunjukkan oleh cuplikan vidio pembelajaran di kelas tersebut. Peneliti
menganalisis akar setiap masalah proses pembelajaran dengan menggunakan teori
pembelajaran yang relevan dan mutakhir; kemudian memilih salah satu masalah
aktual yang paling krusial di antara masalah yang telah dianalisis. Alasan
pemilihan masalah dikaitkan langsung dengan pengaruh masalah tersebut
terhadap pencapaian hasil belajar dalam bidang keilmuan, sikap dan keterampilan
yang harus dicapai oleh pebelajar sesuai kurikulum yang berlaku.
Latar belakang juga mengemukakan teori pemecahan masalah yang dipilih
secara ringkas serta tindakan yang akan digunakan secara meyakinkan. Peneliti
harus menggambarkan hasil perbaikan proses pembelajaran yang akan dicapai,
yang ditunjukkan oleh indikator-indikator proses perbaikan yang menyebabkan
keberhasilan. Peneliti dianjurkan mengemukakan hipotesis tindakan, berkaitan
dengan pilihan tindakan yang digunakan.
(b) Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah perlu dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan
guru kelas atau guru bidang studi. Masalah yang dihadapi guru perlu diidentifikasi
untuk dianalisis akar penyebabnya dan menentukan tingkat prioritas pemecahan.
Permasalahan aktual pembelajaran di dalam kelas dapat berhubungan langsung
dengan proses pembelajaran atau manajemen kelas, iklim belajar, sumber belajar,
dan perkembangan personal. Permasalahan aktual tersebut kemudian dijabarkan
ke dalam topik-topik yang lebih operasional.
Dalam proses identifikasi masalah, peneliti dan guru hendaknya mampu
membedakan masalah yang bersifat individual, yaitu masalah yang dihadapi oleh
seorang atau beberapa orang siswa, dengan masalah umum, yaitu masalah yang
dihadapi oleh sebagian besar siswa dalam kelas. Masalah yang tepat untuk
33
dijadikan masalah penelitian adalah masalah yang dirasakan oleh sebagian besar
siswa dalam kelas.
Proses identifikasi masalah dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Menulis semua hal terkait dengan pembelajaran yang dirasakan perlu
memperoleh perhatian untuk menghindari dampak yang tidak diharapkan.
b. Memilah dan mengklasifikasikan masalah sesuai dengan jenisnya, mencatat
jumlah siswa yang mengalaminya, dan mengidentifikasi frekuensi timbulnya
masalah.
c. Mengurutkan masalah sesuai dengan tingkat urgensinya untuk ditindaki
(kemudahannya, keseringannya, dan jumlah siswa yang mengalaminya).
d. Peneliti dan guru kelas kemudian secara bersama-sama memilih permasalahan
yang urgen untuk dipecahkan.
e. Selanjutnya, masalah-masalah tersebut dikaji kelayakan, signifikansi, dan
kontribusinya terhadap perbaikan proses pembelajaran.
(c) Pembatasan Masalah
Seorang mahasiswa yang mengadakan studi untuk menyiapkan penelitian
tindakan kelas sebenarnya memiliki waktu, biaya, dan tenaga terbatas. Oleh sebab
itu, mereka dapat membatasi masalah yang akan diteliti. Cara yang dianjurkan
untuk membatasi masalah ialah dengan mendiagnosis masalah-masalah yang
sudah diidentifikasi. Tujuannya untuk menetapkan masalah yang paling utama
untuk ditindaklanjuti dengan tindakan yang tepat sesuai dengan teori yang relevan
untuk memecahkan akar masalah.
(d) Perumusan Masalah
Peneliti memamparkan perumusan masalah dengan kalimat tanya.
Perumusan masalah memuat alternatif pemecahan yang ditawarkan serta alasan
rasional pemilihan tindakan pemecahan yang tepat terhadap masalah yang akan
diteliti.
(e) Manfaat Penelitian
Peneliti memaparkan kegunaan hasil penelitian bagi pengembangan ilmu
pembelajaran. Manfaat penelitian hendaknya dipaparkan bagaimana bentuk dan
di mana hasil penelitian dapat diimplementasikan.
(f) Definisi Operasional
Definisi operasional berisi penjelasan istilah-istilah penting, kata kunci
atau frase yang termuat dalam judul atau rumusan masalah yang harus diterangkan
oleh peneliti secara khusus untuk menghidari pengertian ganda dan akan
digunakan dalam batang tubuh skripsi.
34
Peneliti harus mampu mendeskripsikan teori yang berhubungan dengan variabel,
topik dan kata kunci penelitian yang dilakukan untuk memberi arah pelaksanaan
tindakan. Kerangka teori disusun berdasarkan kajian teoritis dan kajian empiris,
yang terkait dengan permasalahan penelitian dan upaya yang ditempuh sebagai
solusi. Kejelasan, ketepatan dan keakuratan kajian teoretik sangat diperlukan
untuk dijadikan kerangka atau acuan pengembangan tindakan. Kajian teoretik
juga menerangkan alasan-alasan mayor mengapa masalah pembelajaran yang
dipilih perlu diteliti dan dipecahkan secepatnya.
Kajian teoritik harus membahas semua teori-teori pendukung dan hasil
penelitian relevan yang berhubungan dengan variabel dan/atau fokus penelitian
secara rinci dan mendalam. Fakta-fakta yang dikemukakan harus diambil dari
sumber asli, dan terbaru. Kajian teoretik menunjukkan keterkaitan, kohesi dan
koherensi antara teori-teori, hasil-hasil penelitian relevan dengan fokus penelitian.
Pembahasan dalam kajian teoretik harus mampu memperlihatkan titik temu antara
batang tubuh keilmuan yang sudah ada dengan fokus penelitian yang dikerjakan.
Pembahasan seperti ini sangat penting untuk memperlihatkan bahwa suatu ilmu
berasal dan berkembang dari ilmu-ilmu sebelumnya.
Pembahasan dapat dilakukan dengan membandingkan, mempertentangkan
dan mendebat toeri-teori atau hasil peneletian terdahulu, kemudian diformulasikan
untuk dijadikan landasan teori dan kerangka berfikir untuk penelitian yang akan
atau yang sudah dikerjakan. Pembahasan teori dan penelitian relevan dilakukan
secara sistematis dan berurutan, mulai dari tahun tertua kepada tahun termuda.
Pengurutan tahun teori dan tahun terbit hasil penelitian dalam kajian teoretik
sangat diperlukan, untuk memperlihatkan secara konkrit tentang perkembangan
peta jalan (road-map) dan kandungan aspek keilmuan, berkaitan dengan bidang
yang diteliti.
Selain itu kajian teoretik harus mampu memberikan gambaran rinci dan
memperjelas konteks penelitian. Semua teori pendukung dan penelitian yang
relevan harus digunakan sebagai panduan dan acuan referensi dalam pembahasan
hasil penelitian pada BAB IV Skripsi. Referensi yang tidak digunakan untuk
membahas temuan penelitian, tidak boleh dibahas dalam kajian teoretik. Terakhir,
kajian teoretik harus mampu membangun kerangka berpikir yang jelas, sebagai
pemandu peneliti dalam melaksanakan tindakan.
Kajian teoretik wajib terbebas dari praktik plagiarisme secara sempurna.
Peneliti wajib mengapresiasi karya peneliti lainnya dengan mentaati aturan dan
kaedah ilmiah dalam menulis kajian teori. Penggunaan sumber secara langsung
maupun tidak langsung, serta format penulisan daftar rujukan harus menggunakan
aturan APA Edisi ke 6 yang terdapat pada menu references Microsoft Word, atau
aplikasi atau “software” lain seperti “Endnote”. Persentase minimal orisinalitas
skripsi ditetapkan berkisar antara 80% - 90% (diukur dengan aplikasi terpercaya).
Bila terbukti melakukan praktik plagiarisme, atau tidak memenuhi persentase
orisinalitas yang telah ditetapkan, pelaku dapat dikenakan sanksi akademik sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Dosen pembimbing wajib mengetahui tingkat
orisinalitas skripsi mahasiswa bimbingan sebelum dimajukan ke sidang dewan
penguji.
35
(h) Penelitian Relevan
Di dalam proposal dan skripsi, peneliti tidak perlu membuat satu subjudul
khusus untuk membahas penelitian-penelitian relevan. Peneliti harus membahas
penelitian-penelitian yang relevan secara teritegrasi dengan pembahasan topik dan
variabel penelitian dengan menggunakan teori-teori dan penelitian terdahulu.
Peneliti harus membahas teori dan temuan-temuan penelitian yang relevan dengan
mengemukakan kesamaan dan/atau perbedaan dengan penelitian yang akan atau
sudah dikerjakan, sehingga terlihat bahwa penelitian-penelitian itu berhubungan
atau berbeda satu sama lain. Pendek kata, peneliti menggunakan pembahasan teori
terkait dan hasil penelitian yang relevan untuk membangun kerangka teori sebagai
landasan penelitian yang akan atau yang sudah dikerjakan. Dari pembahasan
penelitian yang relevan, peneliti harus mampu mengeluarkan argumen yang kuat
mengapa penelitian yang akan atau yang sudah dilakukan.
(i) Acuan Teoretis
Peneliti memaparkan keterkaitan konsep kerangka teoritis yang digunakan
untuk menghasilkan prosedural tindakan. Kerangka teoritis yang dihasilkan
berupa desain tindakan secara teoretis.
(j) Model Tindakan
Peneliti menjelaskan berbagai motode PTK yang ada dengan memberikan
informasi kelebihan dan kekurangan masing-masing serta memilih dan
menetapkan dengan argumentasi yang kuat model tindakan yang akan atau yang
sudah digunakan.
(k) Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan adalah jawaban tentative pertanyaan penelitian setelah
mengkaji teori-teori, hasil penelitian, dan pendapat para ahli yang relevan dengan
masalah penelitian. Hipotesis tindakan berisi pernyataan tentang tindakan yang
akan atau yang sudah dilakukan dalam rangka pemecahan masalah yang diteliti.
(l) Tujuan Penelitian
Peneliti memaparkan hasil yang diharapkan dari penelitian yang akan atau
yang sudah dilakukan. Tujuan dipaparkan secara jelas dan operasional. Rumusan
tujuan harus mengarah kepada upaya perbaikan untuk mengatasi permasalah yang
diteliti.
(m) Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti menjelaskan lokasi dan waktu pelaksanaan penelitian yang akan
atau yang sudah dilakukan. Tempat penelitian dikemukakan secara jelas dan rinci,
yaitu mencakup alamat dan lokasi sekolah. Selain itu, perlu disampaikan juga
sarana dan prasarana sekolah yang berkaitan dengan penelitian, misalnya kondisi
perpustakaan.
Waktu dan lamanya tindakan dikemukakan secara rinci. Jumlah siklus
harus disesuaikan dengan kompleksitas permasalahan dan waktu yang tersedia
serta kesepakatan dengan guru kolaborasi (minimal 2 siklus). Tindakan satu siklus
tidak identik dengan pengertian satu kali pertemuan atau satu kali tatap muka,
tetapi bisa beberapa kali pertemuan. Waktu pelaksanaan tindakan setiap siklus
ditunjukkan dengan jelas, menggunakan tabel kegiatan penelitian.
36
(n) Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa yang menjadi sasaran pelaksanaan
tindakan, yang dalam hal ini meliputi semua siswa satu kelas. Peneliti harus
menjelaskan karakteristik siswa yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
Peneliti menjelaskan metode peneltian dan rincian prosedur yang akan atau
yang sudah digunakan dalam pemecahan masalah.
(o) Rancangan Tindakan
Peneliti menjelaskan siklus yang dirancang dalam penelitian. Siklus terdiri
dari empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu tahap: (1) perencanaan, (2)
pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.
(p) Data dan Sumber Data
Peneliti harus menjelaskan jenis data dan sumber data penelitian yang akan
atau yang sudah dikumpulkan dengan jelas. Jenis data dapat berbentuk kuantitatif
dan/atau kualitatif. Data kuantitatif dapat berbentuk angka penilaian hasil belajar
dan yang sejenisnya; sedangkan data kualitatif dapat berbentuk teks hasil
wawancara, dokumen tertulis, dan yang sejenisnya sesuai pertanyaan fokus atau
penelitian. Sumber data adalah informan penelitian, seperti siswa dan guru,
dokumen yang berhubungan dengan masalah penelitian, misalnya peta semantik
yang dibuat siswa dan hasil tes.
(q) Teknik Pengumpulan Data
Pada bagian ini diuraikan teknik yang akan atau yang sudah digunakan
untuk memperoleh data. Teknik yang digunakan harus relevan dengan jenis dan
sumber data, seperti (1) observasi (harus menggunakan perekam vidio) untuk
memperoleh data dari sumber berupa tempat (kelas), peristiwa, atau perilaku; (2)
wawancara mendalam untuk memperoleh data dari informan; dan (3) analisis
dokumen untuk memperoleh data dari arsip dan dokumen tertulis.
(r) Teknik Uji Validitas Data
Teknik pengujian validitas data dapat dilakukan dengan triangulasi, yang
mencakup triangulasi data, metode, teori, atau peneliti. Setiap penyebutan teknik
uji validitas perlu diberi contoh aplikasinya yang relevan dengan judul penelitian.
(s) Teknik Analisis Data
Seperti diterangkan di atas, data PTK dapat meliputi data kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif harus dianalisis dengan teknik statistik deskriptif
komparatif, yaitu membandingkan hasil hitung dari statistik deskriptif, misalnya
mean, median, frekuensi, atau persentase pada satu siklus dengan siklus
berikutnya. Sedangkan data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis kritis, yaitu
mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru selama proses
penerapan tindakan. Hasil analisis tersebut harus menjadi bahan pertimbangan
untuk menyusun rencana memperbaiki pelaksanaan tindakan pada siklus
berikutnya.
37
(t) Indikator Kinerja Penelitian
Untuk menentukan ketercapaian tujuan perlu dirumuskan indikator
keberhasilan tindakan yang disusun secara realistik (mempertimbangkan kondisi
sebelum diberikan tindakan dan jumlah siklus tindakan yang akan dilakukan) dan
dapat diukur.
(u) Prosedur Penelitian
Prosedur PTK diuraikan secara rinci yang meliputi kegiatan dalam
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, hingga refleksi pada setiap siklus.
1) Perencanaan tindakan menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu
dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan, misalnya: menyusun
perangkat pembelajaran, seperti: RPP, pengadaan media, bahan dan
alat; pengembangan instrumen penilaian.
2) Pelaksanaan tindakan berisi uraian tahapan-tahapan tindakan yang
dilakukan oleh guru dan siswa sesuai skenario pembelajaran secara
jelas dan rinci (relevan dengan tindakan)
3) Observasi dan interpretasi berisi penjelasan mengenai objek amatan
(misalnya partisipasi siswa secara berkelompok dalam membuat peta
semantik) dan cara pengamatannya.
4) Tahap analisis dan refleksi menguraikan cara asesmen yang digunakan
mengidentifikasi kelemahan hasil tindakan, mengidentifikasi
penyebabnya, serta merancang perbaikan tindakan. Selanjutnya dalam
tahap refleksi diuraikan prosedur, alat, pelaku, sumber informasi, dan
cara analisisnya.
38
(y) Simpulan, Implikasi dan Saran
Simpulan, implikasi dan saran ditulis pada BAB V skripsi. Simpulan
memuat inti sari penelitian, menguraikan temuan pokok pertanyaan penelitian.
Simpulan menunjukkan makna temuan hasil penelitian yang ditulis secara singkat,
padat, dan jelas dalam bentuk uraian (paragraf demi paragraf), butir-butir, atau
rincian, sesuai dengan tujuan penelitian. Implikasi menguraikan kegunaan temuan
penelitian baik secara teoretis atau praktis. Saran dalam penelitian dan
pengembangan berisi rekomendasi yang diajukan sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan secara operasional dan dapat ditindaklanjuti. Saran idealnya
dikemukakan secara rinci sehingga mudah untuk diimplementasikan dan sesuai
dengan manfaat penelitian. Saran juga ditulis berdasarkan pengalaman dan
pertimbangan peneliti yang ditujukan kepada peneliti lain yang ingin
mengembangkan atau menindaklanjuti.
39
penelitian, dan surat pernyataan. Adapun untuk penelitian tindakan kelas,
lampiran minimal meliputi:
(a) Perangkat pembelajaran: misalnya silabus, RPP setiap siklus, materi
pembelajaran;
(b) Instrumen penelitian, misalnya lembar observasi dan angket;
(c) Presensi kehadiran siswa setiap siklus;
(d) Data penelitian, misalnya nilai hasil tes atau skor angket setiap siklus
pada setiap siswa yang rekapitulasi datanya disajikan dalam bagian
inti skripsi (berupa tabel atau gambar)
(e) Contoh karya siswa, misalnya hasil pekerjaan atau karangan siswa,
catatan diskusi;
(f) Dokumentasi bukti pelaksanaan tindakan berupa rekaman video dan
foto aktivitas siswa dan guru dalam melaksanakan tindakan.
40
BAB IV
TATA TULIS DAN BAHASA
4.1 Penulisan Tabel dan Gambar
4.1.1 Penulisan Tabel
Penggunaan tabel dapat dipandang sebagai salah satu cara yang sistematis
untuk me-nyajikan data statistik dalam kolom-kolom dan lajur, sesuai dengan
klasifikasi masalah. Dengan menggunakan tabel, pembaca akan dapat memahami
dan menafsirkan data secara cepat, dan mencari hubungan-hubungannya.
Tabel yang baik seharusnya sederhana dan dipusatkan pada beberapa ide.
Memasukkan terlalu banyak data dalam suatu tabel dapat mengurangi nilai
penyajian tabel. Lebih baik menggunakan banyak tabel daripada menggunakan
sedikit tabel yang isinya lerlalu padat. Tabel yang baik harus dapat menyampaikan
ide dan hubungan-hubungannya secara efektif. Jika suatu tabel cukup besar (lebih
dari setengah halaman), maka tabel harus ditempatkan pada halaman tersendiri;
dan jika tabel cukup pendek (kurang dari setengah halaman) sebaiknya
diintegrasikan dengan teks
Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan nama tabel) dan
ditempatkan di atas tabel. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan perujukan.
Jika tabel lebih dari satu halaman, maka bagian kepala tabel (termasuk teksnya)
harus diulang pada halaman selanjulnya. Akhir tabel pada halaman pertama tidak
petlu diberi garis horisontal. Pada halaman berikutnya, tuliskan Lanjutan Tabel...
pada tepi kiri, tiga spasi dari garis horisontal teratas tabel. Hanya huruf pertama
kata tabel dilulis dengan menggunakan huruf besar. Kata “Tabel" ditulis di
pinggir, diikuti nomor dan judul Tabel. Judul tabel ini dilulis dengan huruf besar
pada huruf pertama setiap kata kecuali kata hubung. Jika judul tabel lebih dari
satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul
dengan jarak satu spasi. Judul tabel tanpa diakhiri tanda titik. Berilah jarak 3 spasi
antara teks sebelum tabel dan teks sesudah tabel. Nomor tabel ditulis dengan
angka Arab sebagai identitas tabel yang menunjukkan bab tempat tabel itu dimuat
dan nomor urutnya dalam bab yang bersangkutan. Dengan demikian, untuk setiap
bab, nomor urut tabel dimulai dari nomor 1.
Contoh:
Tabel 4.1 Tingkat Motivasi Berprestasi Mahasiswa PBS FKIP Universitas
Jambi Tahun 2003
Nomor tabel ini menunjukkan bahwa tabel yang berjudul Tingkat Motivasi
Berprestasi Mahasiswa PBS FKIP Universitas Jambi Tahun 2003 terletak pada
Bab IV nomor urut yang pertama. Pengacuan tabel menggunakan angka, bukan
dengan menggunakan katla tabel di atas atau tabel di bawah. 39
Garis yang paling atas dari tabel diletakkan 3 spasi di bawah nama tabel.
Kolom pengepalaan (heading), dan deskripsi tentang ukuran atau unit data harus
dicantumkan. Istilah-istilah seperti nomor, persen, frekuensi, dituliskan dalam
bentuk singkatan/lambang: No., %, dan f. Data yang terdapat dalam tabel ditulis
dengan menggunakan spasi tunggal. Garis akan digunakan jika dipandang lebih
41
mempermudah pembacaan tabel, tetapi garis vertikal di bagian kiri, tengah, dan
kanan tabel tidak diperlukan.
Tabel yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan mengenai
nama akhir penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman tabel asli di bawah tabel
dengan jarak tiga spasi dari garis horisontal terbawah, mulai dari tepi kiri. Jika
diperlukan catatan untuk menjelaskan butir-butir tertentu yang terdapat dalam
tabel, gunakan simbol-simbol tertentu dan tulis dalam bentuk superskrip. Catatan
kaki untuk tabel ditempatkan di bawah tabel dua spasi di bawah sumber, bukan
pada bagian bawah halaman.
Contoh:
Tabel 3.1 Keterlibatan Lulusan dalam Program-program Pengembangan
Staf
% % % % % % %
42
Beberapa pedoman penggunaan gambar dapat dikemukakan seperti
berikut.
1) Judul gambar ditempatkan di bawah gambar, bukan di atasnya. Cara penulisan
judul gambar sama dengan penulisan judul tabel.
2) Gambar harus sederhana untuk dapat menyampaikan ide dengan jelas dan
dapat dipahami tanpa harus disertai penjelasan tekstual.
3) Gambar harus digunakan dengan hemat. Terlalu banyak gambar dapat
mengurangi nilai penyajian data,
4) Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus ditempatkan
pada halaman tersendiri.
5) Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar.
6) Gambar diacu dengan menggunakan angka, bukan dengan menggunakan kata
gambar di atas atau gambar di bawah.
7) Gambar dinomori dengan menggunakan angka Arab seperti pada penomoran
tabel.
Contoh:
2 106 m3 /
detik
upwelling
Kenaikan
1
sinking
Air
0 1
2
Bulan
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
43
42
saya, melainkan penulis atau peneliti. Namun, istilah penulis atau peneliti
seyogyanya digunakan sesedikit mungkin.
4.2.2 Penulisan Tanda Baca
Penulisan tanda baca, kata, dan huruf mengikuti Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempumakan. Pedoman Pembentukan Istilah, dan
Kamus (Keputusan Mendikbud, Nomor 0543a/U/487, tanggal 9 September 1987).
Berikut ini beberapa kaidah penting yang perlu diperhatikan.
Titik (.), koma (,), titik dua (:), tanda seru (!), tanda tanya (?), dan tanda persen
(%) diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya.
... dengan teori ; kemudian ... ... dengan teori; kemudian ...
( standardized ). (standardized).
Tanda kutip ("...") dan tanda kurung ( ) diketik rapat dengan huruf dari kata atau
frasa yang diapit.
Tanda hubung (-), tanda pisah (—), dan garis miring (/) diketik rapat dengan huruf
yang mendahului dan mengikutinya,
Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil (<), tambah (+), kurang (-),
44
kali (x), dan bagi (:) diketik dengan spasi satu ketukan sebelum dan sesudahnya.
ini terjadi selama tahun 1942 - 1945. ini terjadi selama tahun 1942-
1945.
Semua teknik analisis yang dipakai di sini Semua teknik analisis yang dipakai
di sini
p=0,05 p = 0,05
a+b=c a+b=c
a:b=d a:b=d.
Akan tetapi, tanda bagi (:) yang dipakai untuk memisahkan tahun penerbitan
dengan nomor halaman pada rujukan diketik rapat dengan angka yang mendahului
dan mengikutinya.
Pemenggalan kata pada akhir baris (-) disesuaikan dengan suku katanya
45
Tidak baku Baku
12 point judul bab, judul subbab, teks induk, abstrak, lampiran, dan daftar
rujukan,
10 point kutipan blok, judul tabel, judul bagan/gambar, teks tabel, teks
bagan/gambar, catatan akhir, catatan kaki, indeks, header, dan
footer
46
Ukuran huruf untuk huruf Traditional Arabic:
18 point judul subbab, judul abstrak, judut daftar rujukan, judul tabel,
judul gambar, dan judul indeks.
4.3.1.7 Spasi
Antarbaris skripsi dicetak dengan spasi 2 (ganda), kecuali keterangan
gambar, grafik, lampiran, tabel, dan daftar rujukan dicetak dengan spasi tunggal.
47
Judul bab dicetak turun 4 spasi dari garis tepi atas bidang ketikan. Jarak antara
akhir judul bab dan awal teks adalah 4 spasi. Jarak antara akhir teks dengan
subjudul 3 spasi dan jarak antara subjudul dengan awal teks berikulnya 2 spasi
(lihat Lampiran 18). Jarak antara paragraf sama dengan jarak antarbaris, yaitu 2
spasi untuk skripsi dan makalah, dan 1,5 spasi untuk artiket. Jarak antara satu
macam bahan pustaka dengan bahan pustaka lain dalam daftar rujukan
menggunakan spasi ganda (2 spasi). Contoh lihat pada lampiran 14.
Antarkata. Spasi antara dua kata tidak boleh tertalu renggang. Spasi yang
dibolehkan maksimal sama dengan ukuran satu huruf. Tepi kanan boleh rata
(fulljustification) atau tidak rata. Jika tepi kanan rata (fulljustification), harap
diupayakan spasi antarkata cukup rapat. Agar spasi antarkata cukup rapat, kata
yang terletak di pinggir jika perlu diputus menurut suku katanya (fasilitas
hyphenation diaktifkan: on) mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku.
Berikut contoh teks dengan spasi antarakata rapat dan kurang rapat.
Salah
Spasi antar kata pada teks ini terlalu lebar sehingga tidak tampak
rapi dan menyulitkan untuk dibaca. Spasi antar kata pada teks ini terlalu
lebar sehingga tidak tampak rapi dan menyulitkan untuk dibaca.
Benar
Spasi antarkata pada teks ini cukup rapat sehingga tampak rapi dan mudah
dibaca. Spasi antar kata pada teks ini cukup rapat sehingga tampak rapi dan
mudah dibaca.
4.3.1.8 Tanda Pisah dan Bulit
Tanda pisah (dash) dalam huruf proporsional (seperti Times New Roman)
dinyatakan dengan satu garis panjang (—), dan tidak boleh dinyatakan dengan 2
garis pendek (--) seperti pada huruf Courier dan Prestige. Tanda pisah hendaknya
rapat (tidak diberi spasi) dengan kata yang mendahului dan mengikutinya.
Tanda butir nonhierarkis dengan garis pendek (-) tidak boleh digunakan,
dan hendaknya dinyatakan dengan tanda bulat berbentuk bulat atau persegi: • ).
Perhatikan contoh berikut:
Salah
Semua pendekatan penelitian--kuantitatif dan kualitatif--perlu dikaji
penerapannya. Bagian tersebut tertulis pada halaman 15--0.
Hal-hal berikut perlu diperhatikan dalam memilih kertas untuk skripsi:
- jenis
- ukuran
- bobot
Benar
Semua pendekatan penelitian-kuantitaftatif- perlu dikaji penerapannya.
Bagian tersebut tertulis pada halaman 15-20.
48
Hal-hal berikut perlu diperhatikan dalam memilih kertas untuk skripsi:
o jenis
o ukuran
o bobot
4.4 Penjilidan
Skripsi dijilid dengan menggunakan karton tebal. Pada punggung skripsi
dimuat nama penulis dan judul. Skripsi dijilid sebanyak 5 eksemplar (1 untuk
Jurusan, 1 untuk perpustakaan fakultas, 1 perpustakaan universitas, 2 untuk
pembimbing, dan 1 untuk arsip penulis). Halaman sampul harus dicetak dengan
tinta kuning emas di atas dasar kulit kain linen wama pink.
4.5 Petunjuk Praktis Teknik Penulisan
Berikut ini disajikan beberapa petunjuk praktis (teknik penulisan secara
ringkas).
49
halaman, kecuali halaman pertama setiap bab dan halaman Bagian
Awal. Nomor halaman awal bab dan Bagian Awal ditulis di tengah
bagian bawah halaman.
5) Semua nama penulis dalam daftar rujukan harus ditulis, walaupun
penulis yang sama memiliki beberapa karya yang dijadikan acuan
dalam teks.
6) Nama awal dan nama tengah dapat ditulis secara lengkap atau
disingkat asal dilakukan secara konsisten dalam satu daftar rujukan.
7) Daftar Rujukan hanya berisi sumber yang digunakan sebagai acuan
dalam teks, dan semua sumber yang dikutip (secara langsung ataupun
tidak langsung) harus ditulis dalam Daftar Rujukan.
4.5.2 Hal-hal yang tidak boleh dilakukan
1) Tidak boleh ada bagian yang kosong pada halaman, kecuali jika
halaman tersebut merupakan akhir suatu bab.
2) Tidak boleh memotong tabel menjadi dua bagian (dalam dua halaman)
jika memang bisa ditempatkan pada halaman yang sama.
3) Tidak boleh memberi tanda apapun sebagai pertanda berakhirnya
suatu bab.
4) Tidak boleh menempatkan judul subbab dan identitas tabel pada akhir
halaman (kaki halaman).
5) Rincian tidak boleh menggunakan tanda hubung (-), tetapi
menggunakan tanda bulit (• atau •). Ukuran besar-kecilnya bulit yang
digunakan disesuaikan dengan ukuran huruf yang digunakan. Bulit
diletakkan di tepi kiri, terpisah satu ketukan dengan huruf yang
mengikutinya. Rincian dengan menggunakan angka hanya
diperbolehkan jika mengandung pengertian langkah-langkah atau
prosedur.
6) Tidak boleh menambahkan spasi antar kata dalam satu baris yang
bertujuan meratakan tepi kanan.
7) Daftar Rujukan tidak boleh ditempatkan di kaki halaman atau akhir
setiap bab. Daftar Rujukan hanya boleh ditempatkan setelah bab
terakhir dan sebelum lampiran-lampiran (jika ada).
50
BAB V
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
51
membantu peningkatan kemudahan akses artikel yang bersangkutan
dalam mesin pencari.
d. Pendahuluan. Bagian pendahuluan berisi latar belakang
permasalahan yang didukung oleh konsep, teori, dan hasil-hasil
penelitian dari sumber rujukan yang relevan dan mutakhir. Pada
bagian akhir pendahuluan, tujuan penulisan artikel atau penelitian
ditulis secara jelas.
e. Metode. Bagian metode berisi jenis metode atau jenis pendekatan
yang digunakan, uraian data kualitatif dan/atau kuantitatif, prosedur
dalam pengumpulan data, dan prosedur dalam analisis data.
f. Hasil. Bagian hasil menyajikan jawaban dari permasalahan penelitian
secara jelas, tepat, dan lengkap. Ilustrasi berupa tabel atau gambar
dapat digunakan sebagai pelengkap paparan hasil untuk memperjelas
dan mempersingkat uraian. Penulis sebaiknya tidak mengulang
membaca data yang sudah disajikan dalam bentuk tabel atau gambar.
g. Pembahasan. Pembahasan merupakan tempat penulis mengemukakan
pendapat dan argumentasi secara bebas, tapi singkat dan logis.
Pembahasan harus didukung oleh sumber rujukan primer dan
mutakhir. Pembahasan harus menunjukkan kesesuaian aspek-aspek
baru yang ditemukan dan merupakan satu kesatuan menuju pada
simpulan umum yang dapat menjawab tujuan penelitian. Pembahasan
disusun dengan pernyataan-pernyataan dalam paragraf yang baik,
dimulai dengan argumen peneliti di awal paragraf, elaborasi hasil,
diikuti dengan dukungan dari rujukan, dan diakhiri dengan kalimat
penyimpulan. Hasil yang disajikan dalam bagian pembahasan
sebaiknya tidak mengulang hasil yang sudah disajikan di bagian hasil
penelitian.
h. Simpulan dan Saran. Simpulan merupakan rangkuman jawaban atas
permasalahan penelitian yang merupakan sumbangan terhadap
perkembangan keilmuan. Saran dirumuskan berdasarkan temuan
penelitian. Saran dapat ditujukan untuk peneliti, praktisi, atau pembuat
kebijakan yang relevan.
i. Ucapan Terima Kasih (Jika Ada). Ucapan terima kasih diberikan
kepada orang atau institusi yang membantu kegiatan penelitian,
seperti pemberi bantuan dana penelitian.
j. Penulisan Daftar Rujukan. Artikel didukung oleh sumber rujukan
yang relevan. Sumber rujukan yang digunakan sebaiknya adalah
sumber primer yaitu artikel yang disajikan dalam terbitan berkala
ilmiah nasional/ internasional. Jumlah sumber rujukan primer yang
digunakan minimal 80 persen dari total sumber rujukan yang
digunakan dalam artikel. Selain itu, sumber rujukan yang digunakan
sebaiknya juga merupakan sumber rujukan yang mutakhir yaitu
sumber yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir. Penulis seharusnya
tidak mengutip kutipan dan tidak menggunakan rujukan yang anonim.
Sumber rujukan yang ditampilkan dalam daftar rujukan adalah sumber
52
rujukan yang diacu dalam teks saja (bukan menyalin semua sumber
rujukan yang ada dalam daftar rujukan skripsi). Sumber rujukan yang
ditampilkan dalam daftar rujukan diurutkan berdasarkan huruf abjad
(A-Z). Penulisan rujukan dalam teks dan penulisan sumber rujukan
dalam daftar rujukan mengacu pada :
53
Lampiran 1: Contoh Halaman Sampul Skripsi
SKRIPSI
OLEH
ARUM CAHAYA NINGTIYAS
NIM A1B100106
54
Lampiran 2 : Contoh Halaman Judul Skripsi
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Jambi
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh
Arum Cahaya Ningtiyas
NIM A1B100106
55
Lampiran 3: Contoh Halaman Persetujuan Pembimbing
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi yang berjudul Kesulitan Siswa Kelas II SLTP Negeri 7 Jambi dalam
Memahami Puisi: Skripsi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
yang disusun oleh Arum Cahaya Ningtiyas, Nomor Induk Mahasiswa A1B100106
telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.
56
Lampiran 4: Contoh Halaman Pengesahan Tim Penguji
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul Kesulitan Siswa Kelas II SLTP Negeri 7 Jambi dalam
Memahami Puisi: Skripsi, Pendidikan Bahasa dan Sastra, yang disusun oleh Arum
Cahaya Ningtiyas, Nomor Induk Mahasiswa A1B100106 telah dipertahankan di
depan tim penguji pada Senin, 09 Oktober 2017.
Tim Penguji
1. Prof. Dr. Mujiyono, Wiryotinoyo, M. Pd . Ketua ___________
NIP
Mengetahui, Mengetahui,
Dekan FKIP Universitas Jambi Ketua Jurusan PBS
57
Lampiran 5: Contoh Halaman Motto
MOTTO
58
Lampiran 6 : Contoh halaman pernyataan
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan dengan sesunguhnya bahwa skripsi ini benar-benar karya
sendiri dan bukan merupakan jiplakan dari hasil penelitian pihak lain. Apabila di
kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini merupakan
jiplakan atau plagiat, saya bersedia menerima sanksi dicabut gelar dan ditarik
ijazah.
Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Materai
Rp
6000
Ttd
Widya Pangestika
NIM.........
59
Lampiran 7: Contoh Abstrak
ABSTRAK
Ningtiyas, Arum Cahaya. 2017. Kesulitan Siswa Kelas II SLTP Negeri 7 Jambi
dalam Memahami Puisi: Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni,
FKIP Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Prof. Dr. Mujiyono
Wiryoyinoyo, M. Pd., (II) Dra. Hj. Yusra D., M. Pd.,
Penelitian ini dilakukan di SLTP Negeri 7 Jambi pada Nopember 2015. Data
penelitian diperoleh dengan cara menyebarkan angket kepada siswa (sebagai data
utama) dan wawancara dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia (sebagai data
penunjang). Setelah angket dikembalikan, data dianalisis secara kuantitatif dengan
rumus persentase.
Dari hasil penelitian ini disarankan agar guru lebih memperbanyak pengajaran
kosa kata, makna kata, khususnya makna konotatif dan denotatif. Di samping itu,
guru sebagai pemegang peran dalam kegiata pembelajaran mestinya
meningkatkan kemampuan mengajar, penggunaan media, dan memvariasikan
strategi yang tepat. Siswa juga harus dilatih memanfaatkan sarana dan prasarana.
60
Lampiran 8: Contoh Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Penulis
61
Lampiran 9: Contoh Daftar Isi yang Peringkat Judul Subbabnya Ditandai
dengan Angka
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .................................................................................................... i
KATAPENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... iv
DAFTARGAMBAR ..................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................. 5
1.4 Hipotesis Penelitian ......................................................... 7
1.5 Kegunaan Penelitian ........................................................ 9
1.6 Asumsi dan Keterbatasan Penelitian ............................... 12
1.7 Ruang Lingkup Penelitian ............................................... 14
1.8 Definisi Istilah ................................................................... 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Perolehan Belajar ............................................................ 18
2.2 Motivasi Berprestasi ......................................................... 28
2.3 Gaya Kognitif .................................................................. 38
2.4 Motivasi Berprestasi dan Perolehan Belajar ..................... 44
2.5 Gaya Kognitif dan Perolehan Belajar .............................. 50
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian ...................................................... 56
3.2 Populasi dan Sampel ....................................................... 61
3.3 Instrumen Penelitian ........................................................ 68
3.4 Pengumpulan Data ........................................................... 77
3.5 AnalisisData ..................................................................... 80
BAB IV HASIL PENELITIAN
62
4.1 ........................................................................................... 84
4.2 ........................................................................................... 90
4.3 Pengujian Hipotesis ......................................................... 96
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan........................................................... 104
5.2 Saran............................................................................. 106
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
63
Lampiran 10: Contoh Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Persiapan, Penyelenggaraan, dan Pemanfaatan Pendidikan
Luar Negeri ............................................................................................. 10
1.2 Sebaran Sampel Lulusan ...................................................................... 22
2.1 Informasi tentang Gelar Akademik dan Keahlian Lulusan
(Responden: Sejawat) ........................................................................... 31
2.2 Informasi tentang Gelar Akademik dan Keahlian Lulusan
(Responden: Mahasiswa) ...................................................................... 31
3.1 Keterlibatan Lulusan dalam Program-program Pengembangan Staf
(Responden: Lulusan) ........................................................................ 47
3.2 Keterlibatan Lulusan dalam Pengembangan Program dan
Relevansinya dengan Bidang Keahlian Lulusan
(Responden: Lulusan) ........................................................................... 49
64
Lampiran 11: Contoh Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Ragam Bentuk Skematis Tubuh Hewan Kelas Polychacta .................. 67
2.2 Skema Bagian-bagian Utama Tubuh Hewan Kelas Polychaeta ........... 67
2.3 Gambar Skematis Neanthes sp ............................................................. 68
2.4 Gambar Skematis Bagian Anterior Neanthes sp., Tampak Ventral ..... 68
3.1 Gambar Skematis Hewan Suku Serpulidae .......................................... 70
3.2 Gambar Skematis Potongan Melintang Tubuh Hewan Kelas
Polychaeta ............................................................................................. 71
3.3 Setae sederhana x3366 .......................................................................... 71
3.4 Setae ...................................................................................................... 72
3.4 Trokofor ................................................................................................ 72
3.5 Kedudukan Gugus Kepulauan Pan di Antara Kepulauan Seribu, Teluk
Jakarta ................................................................................................... 74
3.6 Kepulauan Pan: Lokasi Penelitian ........................................................ 75
3.7 PanduanWarna ...................................................................................... 77
65
Lampiran 12: Daftar Istilah
Halaman
1. V = verba ............................................................................................ 10
66
Lampiran 13: Contoh Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Perhitungan Penentuan Jumlah Sampel .................................................. 139
2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ................................................................. 141
3. Instrumen Penelitian ............................................................................... 142
4. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen ......................................................... 180
5. Data Lengkap Hasil Penelitian ................................................................ 191
6. PenyusunanTabel Distribusi Frekuensi dan Perhitungan Statistikr ........ 204
7. Perhitungan Uji Normalitas .................................................................... 207
8. Perhitungan Uji Homogenitas Varian ..................................................... 209
9. Perhitungan Uji Student .......................................................................... 211
10. Perhitungan Koefisien Korelasi Tata Jenjang Spearman ........................ 212
67
Lampiran 14: Contoh Riwayat Hidup
RIWAYAT HIDUP
68
Lampiran 15 : Formulir Berita Acara Seminar Proposal Skripsi
Pada hari ini, ……… tanggal ………. .. 2018 telah dilaksanakan seminar
proposal Skripsi di ruang ……….. atas :
Nama Mahasiswa :
NIM :
Program Studi :
Judul Proposal :
.............................................................................................................
Pembimbing I :
Pembimbing II :
Hasil Seminar :[ ] Proposal diterima
[ ] Proposal ditolak
Daftar Hadir Pembimbing dan Pembahas
Jambi , 2018
Ketua Dewan Pembahas
..............................................
NIP
69
Lampiran 16 : Formulir Penilaian Proposal Skripsi
Nama
NIM
Program Studi
Judul Proposal
Pedoman Penilaian
1. Rentang Nilai 1-5
2. Konverse Nilai :
Interval Kualitas Keterangan
Jambi, 2018
Penilai,
( Nama )
......................................................
NIP
70
Lampiran 17 : Formulir Penilaian Skripsi
Nama Mahasiswa :
Nomor Mahasiswa :
Jurusan :
Program Studi :
Hari, Tanggal :
Penguji
1. Nama penguji :
2. Kedudukan :
Jambi, 2018
Penguji
( Nama )
.....................................
NIP
Catatan :
- Penilaian Laporan dilakukan sebelum penyajian;
- Rentang Nilai 1 s/d 5.
71
Lampiran 18 : Formulir Berita Acara Sidang Dewan Penguji Skripsi
Pada hari ini, ………….. ,tanggal ……… 2018 telah dilaksanakan ujian
Skripsi di ruang ……………. atas :
Nama Mahasiswa :
NIM :
Program Studi :
Judul Skripsi :
…………………………………………………….
…………………………………………………….
Pembimbing I :
Pembimbing II :
Hasil Ujian :[ ] Lulus /
Angka Nilai
[ ] Tidak Lulus
Jambi, 2018
Ketua penguji,
( Nama )
……………………………….
NIP
72
Lampiran 19 : Formulir Rekapitulasi Nilai Skrispi
Nama Mahasiswa :
NIM :
Jurusan :
Program Studi :
Hari, tanggal ujian :
Nilai Rata-Rata
No Nama Penguji Kedudukan
Angka / Huruf
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Penguji Utama
4. Anggota
5. Anggota
Jumlah
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑨𝒏𝒈𝒌𝒂
=
Nilai Akhir 𝟓
=
Nilai Huruf =
Jambi, 2018
Ketua penguji,
( Nama )
……………………………………….
NIP
73